Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro merupakan kegiatan
perekonomian yang mempelajari hanya pada
bagian kecilnya, seperti perilaku konsumen
dan perusahaan serta penentuan harga-
harga pasar dan kuantitas faktor input,
barang, dan jasa yang diperjualbelikan.
Dalam perkembangan ekonomi mikro yang
kini telah melahirkan beragam teori dan
konsep mengenai ekonomi regional, ekonomi
manajerial, ekonomi lingkungan, dan ekonomi
sumber daya alam.
Hubungan Ekonomi Makro dan Ekonomi
Mikro
1. PRODUKSI
Produksi adalah segala tindakan yang
ditujukan untuk meningkatkan nilai guna /
manfaat dari suatu barang.
Karena sifat manusia yang tidak pernah
mengalami tingkat kepuasan yang hakiki,
maka berapapun yang diproduksi selalu
tidak pernah mencukupi kebutuhan
manusia; sehingga selama itu pula produksi
menjadi masalah pokok ekonomi.
2. DISTRIBUSI
Distribusi adalah segala kegiatan yang ditujukan
untuk menyampaikan atau menyalurkan barang
hasil produksi dari produsen hingga sampai ke
tangan konsumen akhir/pemakai.
Yang termasuk kegiatan distribusi diantaranya :
Pengemasan, pensortiran/pemilahan, pengepakan,
penyimpanan/pergudangan, pengangkutan, dll
Distribusi dapat dibedakan menjadi 2 cara :
1. Distribusi langsung, dimana barang hasil produksi
langsung disalurkan ke konsumen akhir/pemakai.
2. Distribusi tidak langsung, dimana dalam
penyalurannya melalui beberapa perantara, seperti :
agen, grosir, eksportir, importir, komisioner, makelar,
pedagang eceran, dll. Semakin panjang mata rantai
penyaluran sangat dimungkinkan harga yang
ditanggung konsumen akhir lebih mahal.
3. KONSUMSI
Konsumsi adalah segala tindakan yang
tujuannya menghabiskan atau mengurangi
nilai guna suatu barang.
Kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh 2
faktor :
1. Faktor Internal, seperti : pendapatan,
selera karakter, kepribadian, motivasi.
2. Faktor Eksternal, seperti : kebudayaan,
peradaban, lingkungan, status sosial,
kebijakan pemerintah, dll.
Menurut Teori Modern
Menurut Paul A Samuelson, seorang pakar
ekonomi, membedakan masalah pokok
yang dihadapi oleh perekonomian, yaitu :
1. Apa yang akan diproduksi (What) Karena
keterbatasan sumber daya faktor produksi,
maka harus hal yang tidak mungkin akan
memproduksi sebanyak-banyaknya, maka
harus dilakukan pemilihan barfang apa
yang harus diproduksi serta berapa
jumlahnya.
2. Bagaimana proses produksinya (How)
Hal ini sangat tergantung dari
ketersediaan sumber daya faktor
produksi dari setiap wilayah/negara.
Bagi negara maju akan menggunakan
faktor produksi padat modal dengan
teknologi majunya, sementara bagi
negara yang berkembang akan
menerapkan teknologi menengah
tanpa mengesampingkan
pendayagunaan sumber daya manusia
yang ada sehingga tidak terjadi
pengangguran yang tinggi.
3. Untuk siapa hasil produksi ditujukan
(for Whom) Untuk masalah yang satu ini,
pertimbangan ditujukan bagaimana
caranya agar hasil produksi dapat
memenuhi kebutuhan utama
masyarakat serta dengan tingkat harga
yang terjangkau oleh masyarakat yang
menjadi pangsa pasarnya.
. FAKTOR PRODUKSI
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang
dapat digunakan dalam proses produksi yang disebut
faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan
dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya alam,
tenaga kerja mansuia, modal dan kewirausahaan.
a. Alam
Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang
disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan manusia
untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini
meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:
– Tanah, tumbuhan, hewan.
– Udara, sinar matahari, hujan.
– Bahan tambang, dan lain sebagainya.
Faktor produksi sumberdaya alam merupakan faktor
produksi asli karena telah tersedia di alam langsung.
b. Tenaga kerja
Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia
baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah
suatu barang.
Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut
tingkatannya (kualitasnya) yang terbagi atas:
a). Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja
yang memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.
b). Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja
yang memperoleh keahlian berdasarkan latihan dan
pengalaman.
Contoh: montir, tukang kayu, tukang ukir, sopir, teknisi.
c) Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and
untrained labour), adalah tenaga kerja yang mengandalkan
kekuatan jasmani daripada rohani.
Contoh: tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani
c. Distribusi
Yaitu kegiatan menyalurkan atau menjual
barangb sampai ke tangan konsumen
@ Macam-macam :
1. Distribusi pendek/ distribusi langsung
(produsen-konsumen)
2. Distribusi semi langsung, dimana
penyaluran barang hasil produksi dari
produsen ke konsumen melalui badan
perantara (toko) milik produsen itu sendiri.
3. Distribusi panjang/ distribusi tidak
langsung (produsen-distribusi-konsumen)
Lembaga distribusi Adalah orang / badan
usaha yang menjadi perantara antara
produsen dan konsumen.
@ Lembaga distribusi dapat digolongkan
menjadi :
1. Pedagang, adalah lembaga distribusi
yang melakukan pekerjaan membeli
hasil produksi untuk dijual kembali atas
tanggung jawab sendiri. Pedagang
dapat dibedakan menjadi :
(a) Pedagang besar atau grosir
(whoseller) yaitu pedagang yang
membeli barang dalam jumlah besar
dan menjualnya kembali ke para
pengecer
(b) Pedagang kecil / eceran (retailer)
2. Perantara khusus, adalah lembaga
yang menyalurkan barang dari
produsen ke konsumen namun tidak
bertanggung jawab apabila barang
yang disalurkan tersebut tidak
laku. Perantara khusus terbagi dari :
(a) Agen,
(b) Lembaga
(c) Komisioner
(d) Importir
(e) Eksportir
d. Konsumsi
KONSUMEN/KONSUMSI :
Kegiatan manusia yang secara langsung
menggunakan barang dan jasa (baik
mengurangi ataupun menghabiskan
nilai guna suatu barang/jasa) untuk
memenuhi kebutuhan dan memperoleh
kepuasan.
Contoh kegiatan konsumsi antara lain :
makan,naik kendaraan umum,
menonton tv, membaca buku, dll
. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola
Konsumen/ Konsumsi
· Tingkat pendapatan masyarakat
· Selera konsumen
· Harga barang, baik harga barang itu
sendiri, barang substitusi maupun barang
komplemeter (barangyg bisa digunakan
dlm hubungan dg orang lain,contoh
celana jen, bajunya jen (cocok).
· Tingkat pendidikan masyarakat
· Jumlah keluarga
· Lingkungan alam
. PERMINTAAN DAN PENAWARAN
5.1 pengertian permintaan dan
penawaran
~Permintaan adalah sejumlah barang
yang dibeli atau diminta pada suatu
harga dan waktu tertentu.
~Penawaran adalah jumlah keseluruhan
barang atau jasa yang dijual atau jasa
yang akan dijual atau
ditawarkan oleh produsen pada
berbagai macam tingkat harga.
2 hukum permintaan dan penawaran
~ Hukum permintaan berbunyi, “Jumlah
barang yang diminta akan selalu berbanding
terbalik dengan harganya, artinya jika harga
barang naik, maka jumlah barang yang
diminta akan berkurang, dan jika harga
barang turun, maka jumlah barang yang
diminta akan bertambah.
~ Hukum penawaran mengatakan bahwa
jumlah barang yang ditawarkan akan selalu
terbanding lurus dengan harganya / artinya
jika harga barang naik, maka jumlah barang
yang ditawarkan bertambah, sebaliknya jika
harga turun, maka jumlah barang yang
ditawarkan berkurang.
~ Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Permintaan
1. Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang
trend dan banyak yang beli, tetapi
beberapa tahun mendatang mungkin
blackberry sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan harga barang
sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya
sangat mahal maka meises, selai dan
margarin akan turun permintaannya.
3. Pendapatan / penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan
besar dia dapat membeli banyak barang
yang dia inginkan, tetapi jika
pendapatannya rendah maka seseorang
mungkin akan mengirit pemakaian barang
yang dibelinya agar jarang beli.
4. Perkiraan harga dimasa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan
naik, maka orang akan menimbun atau
membeli ketika harganya masih rendah
misalnya seperti bbm/bensin.
5. Banyaknya/intensitas kebutuhan
konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang
menggila, produk masker pelindung
akan sangat laris. Pada bulan puasa
(ramadhan) permintaan belewah, timun
suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan
lain sebagainya akan sangat tinggi
dibandingkan bulan lainnya.
~ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Penawaran
1. Biaya produksi dan teknologi yang
digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu
produk sangat tinggi maka produsen akan
membuat produk lebih sedikit dengan
harga jual yang mahal karena takut tidak
mampu bersaing dengan produk sejenis
dan produk tidak laku terjual. Dengan
adanya teknologi canggih bisa
menyebabkan pemangkasan biaya
produksi sehingga memicu penurunan
harga.
2. Tujuan perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari
keuntungan sebesar-besarnya (profit
oriented) akan menjual produknya
dengan marjin keuntungan yang besar
sehingga harga jual jadi tinggi. Jika
perusahaan ingin produknya laris dan
menguasai pasar maka perusahaan
menetapkan harga yang rendah
dengan tingkat keuntungan yang
rendah sehingga harga jual akan
rendah untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak Pajak yang naik akan
menyebabkan harga jual jadi lebih
tinggi sehingga perusahan menawarkan
lebih sedikit produk akibat permintaan
konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang
pengganti / pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar
dengan harga yang murah maka
konsumen akan ada yang beralih ke
produk yang lebih murah sehingga
terjadi penurunan permintaan, akhirnya
penawaran pun dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga dimasa
depan
Ketika harga jual akan naik di masa
mendatang perusahaan akan
mempersiapkan diri dengan
memperbanyak output produksi dengan
harapan bisa menawarkan/menjual
lebih banyak ketika harga naik akibat
berbagai faktor.