Anda di halaman 1dari 18

LAYANAN INFORMASI

BAHAYA NARKOBA

Oleh : Kurnia Mulia Dewi/1516320116

Dosen Pengampuh : Heni Sulusyawati, M.Pd.Kons


Pengertian Narkoba
 Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.

Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang

merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

 Narkotika adalah bahan atau zat yang dapat memengaruhi kondisi

kejiwaan psikologi seseorang (pikiran, perasaan, dan perilaku) serta

dapat menimbulkan ketergantungan secara fisik dan psikologi.


 Menurut UU RI No. 35/2009, Narkotika adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun
semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

 Menurut UU RI No. 35/2009, Psikotropika adalah zat atau obat, baik


alamiah maupun sintesis bukan Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Jenis-jenis Narkotika
 Golongan I Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi,
serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan. Narkotika golongan I terdiri dari heroin, Kokain,
ganja,

 Golongan II Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan


sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan atau
untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Narkotika Golongan
II terdiri dari Morfin,.
 Golongan III adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan
dan banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan ketergantungan. Contohnya adalah
kodein.
Jenis-jenis Psikotropika
 Golongan I ialah psikotropika yang hanya dapat digunakan
untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam
terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom
ketergantungan. Contohnya ekstasi.

 Golongan II ialah psikotropika yang berkhasiat pengobatan


dan dapat digunakan dalam terapi dan atau tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindrom ketergantungan. Contohnya adalah amphetamine
 Golongan III ialah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
dapat digunakan dalam terapi dan atau tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom
ketergantungan. Contohnya ialah phenobarbital.
 Golongan IV ialah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
sangat luas digunakan terapi dan atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
sindrom ketergantungan. Contohnya : Diazepam.
Zat Adiktif Lainnya
Zat Adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang berpengaruh

psikoaktif di luar Narkotika dan Psikotropika, meliputi:

a. Minuman Alkohol yang mengandung etanol etil alkohol, yang

berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi

bagian dari kehidupan manusia sehari-hari dalam kebudayaan

tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan narkotika atau

psikotropika akan memperkuat pengaruh obat atau zat itu dalam

tubuh manusia.
Ada tiga golongan minuman beralkohol, yaitu:

1) Golongan A dengan kadar alkohol 1-5% (Bir).

2) Golongan B dengan kadar etanol 5-20% (Berbagai minuman anggur), dan

3) Golongan C dengan kadar etanol 20-45% (Whisky, Vodca, Manson House,

Johny Walker).

b. Inhalasi (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa

senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga,

kantor, dan sebagai pelumas mesin. Beberapa yang sering disalahgunakan

adalah Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, dan Bensin.

c. Tembakau. Pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di

masyarakat. Rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan

NAPZA.
 Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA

dapat digolongkan menjadi tiga golongan sebagai berikut:

1. Golongan Depresan (Downer)

Jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktivitas fungsional tubuh.

Jenis ini membuat pemakaiannya menjadi tenang dan bahkan membuat

tertidur dan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda (Morfin, Heroin,

Kodein), sedative (penenang), Hipnotik (obat tidur), dan Tranquilizer

(anti cemas).
2. Golongan Stimulan (Upper)

Jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan

kegairahan kerja. Jenis ini membuat pemakainya menjadi aktif, segar,

dan bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu,Ekstasi), Kokain.

3. Golongan Halusinogen

Jenis NAPZA ynag dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat

merubah perasaan, pikiran, dan seringkali menciptakan daya pandang

yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu. Contoh:

Kanabis (ganja).
FAKTOR PENYALAHGUNAAN NARKOBA
1. Lingkungan sosial

 Motif ingin tahu: di masa remaja seseor ang lazim mempunyai rasa ingin

lalu setelah itu ingin mencobanya. misalnya dengan mengenal narkoba.

 Adanya kesempatan: karena orang tua sibuk dengan kegiatannya masing-

masing, mungkin juga karena kurangnya rasa kasih saying dari keluarga

ataupun karena akibat dari broken home.

 Sarana dan prasarana: karena orang tua berlebihan memberikan fasilitas

dan uang yang berlebihan, merupakan sebuah pemicu untuk

menyalahgunakan uang tersebut untuk membeli narkotika untuk

memuaskan rasa keingintahuan mereka.


2. Kepribadian

 Rendah diri : perasaan rendah diri di dalam pergaulan di masayarakat

ataupun di lingkungan sekolah, kerja dsb, mereka mengatasi masalah

tersebut dengan cara menyalahgunakan Napza yang dilakukan untuk

menutupi kekurangan mereka tersebut sehingga mereka memperoleh

apa yang diinginkan seperti lebih aktif dan berani

 Emosional dan mental : Pada masa-masa ini biasanya mereka ingin

lepas dari segala aturan-aturan dari orang tua mereka. Dan akhirnya

sebagai tempat pelarian yaitu dengan menggunakan Napza. Lemahnya

mental seseorang akan lebih mudah dipengaruhi oleh perbuatan-

perbuatan negatif yang akhirnya menjurus ke arah penggunaan Napza.


Dampak Negatif dari Narkoba
 Dampak narkoba terhadap fisik

Pemakai narkoba akan mengalami gangguan-gangguan fisik sebagai

berikut:

a) Berat badannya akan turun secara drastis.

b) Matanya akan terlihat cekung dan merah.

c) Mukanya pucat.

d) Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.

e) Tangannya dipenuhi bintik-bintik merah.

f) Buang air besar dan kecil kurang lancar.

g) Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.


 Dampak narkoba terhadap emosi
Pemakai narkoba akan mengalami perubahan emosi
sebagai berikut:
a. Sangat sensitif dan mudah bosan.
b. Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan
menunjukkan sikap membangkang.
c. Emosinya tidak stabil.
d. Kehilangan nafsu makan.
 Dampak narkoba terhadap perilaku

Pemakai narkoba akan menunjukkan perilaku negatif sebagai berikut:

a. malas

b. sering melupakan tanggung jawab

c. jarang mengerjakan tugas-tugas rutinnya

d. menunjukan sikap tidak peduli

e. menjauh dari keluarga

f. mencuri uang di rumah, sekolah, ataupun tempat pekerjaan

g. menggadaikan barang-barang berharga di rumah

h. sering menyendiri
i. menghabiskan waktu ditempat-tempat sepi dan gelap, seperti di

kamar tidur, kloset, gudang, atau kamar mandi

j. takut akan air

k. batuk dan pilek berkepanjangan

l. bersikap manipulatif

m. sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan

n. sering menguap

o. mengaluarkan keringat berlebihan

p. sering mengalami mimpi buruk

q. Mengalami nyeri kepala

r. Mengalami nyeri/ngilu di sendi-sendi tubuhnya


Tips menghindari Napza
1. Selektif dalam pergaulan
2. Hindari keluyuran malam
3. Jangan melawan orang tua
4. Miliki hobby dan aktivitas positif
5. Jangan ntakut kehilangan teman
6. Selesaikan masalah anda
7. Bentengi diri dengan agama
8. Ingat masa depan
9. Jangan mencoba
10. Jadilah anak yang berbakti pada orang tua
11. Nikmati kebersamaaan keluarga
12. Fokus pada hal-hal positif

Anda mungkin juga menyukai