1a. Abortus
1a. Abortus
Syarat-syaratnya :
Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki keahlian dan kewenangan untuk
melakukannya (yaitu seorang dokter ahli
kebidanan dan penyakit kandungan) sesuai
dengan tanggung jawab profesi
Harus meminta pertimbangan tim ahli (ahli
medis lain, agama, hukum, psikologi)
Abortus provokatus atas indikasi medik
Syarat-syaratnya :
Harus ada persetujuan tertulis dari penderita
atau suaminya atau keluarga terdekat
Dilakukan di sarana kesehatan yang
memiliki tenaga / peralatan yang memadai,
yang ditunjuk oleh pemerintah
Prosedur tidak dirahasiakan
Dokumen medik harus lengkap
Cara-cara yang dipakai untuk melakukan
abortus atas indikasi medik adalah :
Vaginal :
- Ketuban dipecah
- Dilatasi Cervix
- Injeksi 10 unit oxytosin intra
uterin
Abdominal : Sectio Caecaria
Beberapa indikasi medik yg dapat
dipertimbangkan antara lain :
Ibu :
Tanda-tanda kehamilan :
striae gravidrum
uterus yang membesar
hiperpigmentasi areola mammae
tes kehamilan ( GM, Pack tes )
Tanda-tanda Partus :
lochia
keadaan ostium uteri
Golongan Darah
Janin :
Umur janin
Golongan darah
Pemeriksaan korban mati
1 1x1=1
2 2x2=4
3 3x3=9
4 4 x 4 = 16
5 5 x 5 = 25
6 6 x 5 = 30
7 7 x 5 = 35
8 8 x 5 = 40
9 9 x 5 = 45
10 10 x 5 = 50
Berdasarkan pertumbuhan bagian-bagian tubuh :
:
Umur Kehamilan (bulan ) Ciri-ciri Pertumbuhan
2 Hidung, telinga, jari mulai terbentuk (belum
sempurna), kepala menempel ke dada
Daun telinga jelas, kelopak mata masih
3 melekat, leher mulai terbentuk, belum ada
deferensiasi genetalia
4 Genetalia externa terbentuk dan dapat
dikenali, kulit merah dan tipis sekali
5 Kulit lebih tebal, tumbuh bulu lanugo
6 Kelopak mata terpisah, terbentuk alis dan
bulu mata, kulit keriput
7 Pertumbuhan lengkap/sempurna
Berdasarkan inti
penulangan
Calcaneus : 5 – 6 bulan
Talus : 7 bulan
Femur distal : 8 – 9 bulan
Tibia prox : 9 – 10 bulan
ABORTUS DITINJAU DARI SEGI HUKUM
Menurut KUHP :
Setiap usaha untuk mengeluarkan hasil
konsepsi sebelum masa kehamilan yang
lengkap tercapai adalah suatu tindak
pidana, apapun alasannya
ABORTUS DITINJAU DARI SEGI HUKUM
Penjelasan
Yang dimaksud dengan praktik aborsi yang tidak bermutu, tidak
aman dan tidak bertanggung jawab adalah aborsi yang dilakukan
dengan paksaan dan tanpa persetujuan perempuan yang
bersangkutan, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang tidak
profesional, tanpa mengikuti standar profesi dan pelayanan yang
berlaku, diskriminatif atau lebih mengutamakan imbalan materi
daripada indikasi medis.
Pasal 194 UU No 36 Thn 2009
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai
dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda
paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)
TERIMA KASIH