Anda di halaman 1dari 41

Referat

RETINOPATI DIABETIK
Disusun oleh :

Annisa Islamiyah, S.Ked


Dika Harvita, S.Ked
Indah Sahana, S.Ked
Jevanlia Karlina Hutabalian, S.Ked
Reza Lutfi, S.Ked
Soraya Medina Ruza, S.Ked
Wahyu Permata Lisa, S.Ked
Yolanda Julia Perel Putri, S.Ked

Pembimbing:
dr. Isfyanto, Sp.M

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU
2018
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Anatomi Retina
Epidemiologi
Faktor Risiko
Patofisiologi
Klasifikasi
Diagnosis
DIAGNOSIS BANDING
RETINOPATI HIPERTENSI
• Hipertensi lama yang tidak terkontrol  Sklerosis pembuluh darah

• Pada retina :
 Penyempitan arteriolar
 Nicking arteriovenosa
 Perdarahan (flame-shape , blot-shape)
 Cotton-wool spots
 Edema papilla
Menurut Keith dan Wagner :

Derajat I  penyempitan arteriolar ringan, khususnya pada cabang-cabang kecil disertai


pelebaran refleks cahaya arteriolar dan vena yang tersembunyi

Derajat II  penyempitan arteriolar fokal dengan penyilangan arteriovenosa (Salus


sign)

Derajat III  derajat II + copper wiring. Disertai perdarahan (flame-shape), cotton-


wool spots, dan hard exudates

Derajat IV  derajat III + silver wiring pada arteriola dan edema papilla
Retinopati Hipertensi; A: Derajat I, B: Derajat II,
C: Derajat III, D: Derajat IV
Sumber : Khurana AK. Disease of Retina. Comprehensive Opthalmology. 6th ed. New Delhi: New
Age International (P) Limited; 2015
OKLUSI VENA RETINA
• Penyumbatan vena oleh thrombus

Iskemik
Sentral
Oklusi Vena Non
Retina Iskemik
Cabang
Oklusi Vena Retina Sentral

Non Iskemik Iskemik

Sumber : Khurana AK. Disease of Retina. Comprehensive Opthalmology. 6th ed.


New Delhi: New Age International (P) Limited; 2015
Oklusi Vena Retina Cabang

Sumber : Khurana AK. Disease of Retina. Comprehensive Opthalmology. 6th


ed. New Delhi: New Age International (P) Limited; 2015
SINDROM ISKEMIK OKULAR
• Insufisiensi kronik pembuluh darah

Gejala :
• Segmen anterior : katarak, inflamasi, neovaskularisasi iris
• Segmen posterior : penyempitan arteri retina, dilatasi vena retina,
perdarahan retina, cotton-wool spots, neovaskularisasi
• Lainnya : nyeri bola mata, penurunan daya penglihatan gradual
RETINOPATI RADIASI
• Riwayat terpapar radiasi (+)
• Funduskopi : mikroaneurisma, telangiektasis, perdarahan vitreous,
hard exudates, cotton-wool spots, edema macula
• Penunjang  Angiografi fluoresen atau tomografi topikal
PENATALAKSANAAN
• Penatalaksanaan retinopati diabetik merupakan pencegahan
dalam proses perburukan
• Tatalaksana retinopati diabetik
Tatalaksana utama  mengontrol faktor risiko
Tatalaksana umum  pengobatan medis yang optimal
Kontrol gula darah
• Kontrol gula darah tidak dapat mencegah terjadinya
retinopati diabetik, namun dapat mengurangi risiko
retinopati diabetik dan memburuknya retinopati diabetik

• Penelitian Diabetic Control and Complication Trial


(DCCT) pada 1.441 pasien DM tipe 1 :
• pasien yang terapi insulin dan belum disertai retinopati 
penurunan risiko retinopati sebesar 76%
• pasien dengan NPDR dapat mencegah risiko perburukan
retinopati sebesar 54%.
• Penelitian United Kingdom Prospective Diabetes Study
(UKPDS) pada pasien DM tipe 2  diterapi secara
intensif menunjukkan setiap penurunan HbA1c 
penurunan risiko komplikasi mikrovaskular.
Kontrol tekanan darah
• Kontrol tekanan darah yang ketat mengurangi risiko
komplikasi diabetik okular

• Penelitian oleh UKPDS  Pasien dengan tekanan


darah terkontrol menunjukkan hasil penurunan risiko
progresifitas retinopati diabetik sebanyak 34%
Kontrol lipid
• Hiperlipidemia  tingkat keparahan retinopati
diabetik

• Kadar lipid yang meningkat salah satu risiko


perkembangan retnopati diabetik
Pengobatan spesialis mata
Tipe diabetes Rekomendasi Rekomendasi
pemeriksaan mata pemeriksaan tindak
inisial lanjut
DM Tipe 1 3-5 tahun setelah Tiap tahun
diagnosis DM
DM Tipe 2 Saat diagnosis Tiap tahun
Sebelum kehamilan (tipe Sebelum konsepsi dan Tidak ada retinopati,
1 dan tipe 2) pada awal trimester hingga mild atau
pertama moderate NPDR : tiap 3-
12 bulan
severe NPDR atau lebh
buruk tiap 1-3 bulan
Tingkat keparahan CSME Interval follow up yang
retinopati diabetes disarankan (bulan)
Normal atau NPDR Tidak 12
minimal
NPDR ringan - sedang Tidak 6-12
Ya* 2-4
NPDR beratt Tidak 2-4
Ya* 2-4
PDR tidak berisikot Tidak 2-4
Ya* 2-4
PDR risiko tinggit Tidak 2-4
Ya* 2-4
Inactive/involuted PDR Tidak 6-12
Laser fotokoagulasi
• National Institute of Health : fotokoagulasi sangat
efektif untuk pasien dengan retinopati diabetik
proliferatif dan edema makula
• Metode terapi :
scatter (panretinal) photocoagulation (PRP)
Focal photocoagulation
Grid photocoagulation
Anti VEGF
• Mengurangi kebocoran dan regresi neovaskular pada pasien
yang baru terdiagnosis
• Terapi anti VGEF setiap 6 minggu mengalami perbaikan visus
• Anti VEGF : Bevacizumab (Avastin), Ranibizumab (Lucentis),
Pegaptanib (Macugen) dan Aflibercept (Eylea)
• Avastin
Bevacizumab • regrasi neovaskular
• efektif dalam pengobatan retinopati diabetik

• lucentis
Ranibizumab • efektif pada pengobatan Diabetik Makular Edema (DME)

• Macugen
Pegaptanib • efektif dan aman untuk pengobatan PDR dan DME

Eylea
Aflibercept efektif dan aman untuk pengobatan PDR dan DME
Vitrektomi
• Pasien yang mengalami kekeruhan vitreus dan
neovaskularisasi aktif

• Indikasi : ablasio retina


perdarahan vitreus pasca fotokoagulasi
PDR berat
perdarahan vitreus yang tidak mengalami perbaikan
Komplikasi
Perdarahan vitreus
Perdarahan vitreus pada PDR berasal dari neovaskularisasi
retina

Gejala floaters  gambaran benang-benang, jaring laba-laba,


objek serupa piring kecil atau sebuah cincin tembus pandang

Pemeriksaan : oftalmoskop indirek pada gejala floaters


USG
Ablasio retina traksional
Ablasio retina traksional  kelainan retina sekunder berkaitan
dengan proliferasi membran neovaskular sebagai respon iskemik
retina.

Ablasio retina traksional yang tidak mengenai makula bisa


bertahan beberapa tahun karena bersifat stabil

Tindakan bedah viteroretina jika mngena makula


Glaukoma neovaskular

Glaukoma neovaskular (rubeosis iridis)  iskemik retina

Glaukoma  sumbatan sudut yang oleh membran fibrovaskular dan


kontraksi membran  penutupan sudut  gangguan aliran aquos dan
peningkatan TIO
Pencegahan
Prognosis

Anda mungkin juga menyukai