Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wahyu Permata Lisa

NIM : 1708435968
Perbedaan Melasma dan Ochronosis
Melasma Ochronosis
Etiologi dan  Sinar UV  Paparan berbagai zat seperti fenol,
Faktor  Hormon (estrogen, progesteron dan trinitrofenol, resorsinol, merkuri,
Predisposisi MSH) asam pikrat, benzena, hidrokuinon,
 Obat ( difenil hidantoin, dan antimalaria.
klorpromasin, sitostatik)
 Genetik
 Ras
 Kosmetika (kandungan parfum, zat
perwarna)
Gejala Klinis  Muncul lesi berwarna cokelat  Munculnya makula eritem sampai
muda/cokelat tua. Batas tegas dan hiperpigmentasi, terkadang dapat
tepi tidak teratur. berwana keabuan dan kebiruan
diikuti dengan papul dan nodul
Predileksi  Pola malar : daerah hidung dan  Wajah, dada bagian atas dan
pipi. punggung bagian atas yang sering
 Pola mandibular : daerah dagu. terpapar dengan sinar matahari.
 Pola sentrofasial : dahi, hidung,
pipi medial, bawah hidung dan
dagu.
Pemeriksaan  Pemeriksaan histopatologis  Pemeriksaan laboratorium
Penunjang Tipe epidermal : sel melanosit Mendeteksi perubahan pada urin
terdapat pada stratum basalis dan karena penyakit alkaptonuria.
suprabasal Peningkatan hormon homogentisat
Tipe dermal : makrofag yang (HGA) merupakan ciri khasnya.
bermelanin disekitar pembuluh  Pemeriksaan biopsi kulit serat
darah. kolagen ochronotic yang
 Pemeriksaan dengan sinar wood mengarah pada pembentukan
Tipe epidermal: warna lesi lebih ochronotickoloid Milium
kontras. 
Tipe dermal: warna lesi tidak
bertambah kotras
Tipe campuran : lesi ada yang
bertambah kontras dan ada yang
tidak.
Tipe tidak jelas : dengan sinar
wood lesi tidak jelas dan dengan
sinar biasa lebih terlihat jelas.
 Pemeriksaan mikroskop elektron.
Nama : Wahyu Permata Lisa
NIM : 1708435968
Tatalaksana Melasma dan Ochronosis
Tatalaksana Melasma Ochronosis
Pencegahan : Tatalaksana :
1. Perlindungan terhadap sinar matahari 1. Menghentikan penggunaan
misalnya dengan menggunakan payung kosmetika yang mengandung
atau topi yang lebar. bahan terutama hidrokinon.

2. Hindari pajanan sinar ultraviolet 2. Memilih kosmetika yang


terutama pada jam 09.00-16.00 WIB. aman.
Pemakaian tabir surya sebaiknya 30
menit sebelum terkena pajanan sinar 3. Diet rendah tirosin dan
matahari. fenilalanin, sehingga
Tabir surya terbagi 2 yaitu : mengurangi efek samping
- Tabir surya fisik (sunblock) yang asam homogentisat (HGA).
dipakai saat aktivitas mulai jam 09.00-
16.00 WIB contohnya titanium 4. Diet tinggi vitamin C dapat
dioksida, seng oksida dan kaolin) mencegah oksidasi asam
- Tabir surya kimia ( sunscreen). homogentisat.
Contohnya octil PABA dan non PABA
seperti bensofenon, sinamat, salisilat - Tindakan khusus:
dan antranilat. 1. Laser 755 nm alexandrite
Q-switched
3. Hilangkan faktor predisposisi
misalnya pil kotrasepsi, menghentikan
kosmetika berwarna dan mengandung
parfum.

Pengobatan :
- Pengobatan topikal
1. Hidrokinon, yang dipakai dengan
konsentrasi 2-5 %. Dipakai pada malam
hari dan diikuti dengan pemakaian tabir
surya di siang hari.

2. Asam retinoat, yang digunakan asam


retinoat 0,1 %. Digunakan sebagai
terapi tambahan atau terapi kombinasi.

3. Asam azaleat, yang biasanya dipakai


adalah asam azaleat 20% selama 6
bulan akan memberikan hasil yang baik.
- Pengobatan sistemik
1. Asam askorbat untuk mengubah
melani bentuk oksidasi menjadi melanin
bentuk reduksi yang berwarna lebih
cerah, dan mencegah pembentukan
melanin dengan mengubah DOPAkinon
menjadi DOPA.\

2. Glutation adalah bentuk reduksi


senyawa sulfhidril (SH), yang juga
menghambat pembentukan melanin
dengan jalan bergabung dengan cuprum
dari tirosinase.

- Tindakan khusus
1. Pengelupasan kimiawi
Dilakukan dengan pengolesan asam
glikolat 50-70% selama 4-6 menit setiap
3 minggu selama 6 kali. Sebelum
dilakukan pengelupasan kimiawi
diberikan krim asam glikolat 10%
selama 14 hari.

2. Bedah laser
Dengan laser Q-switched ruby dan laser
argon.

Anda mungkin juga menyukai