Anda di halaman 1dari 20

REAKTOR-REAKTOR IDEAL UNTUK REAKSI TUNGGAL

Reaktor batch (Batch Reactor)

Dalam TRK 1 akan dibahas reaktor batch untuk reaksi


homogen
Dalam BR pereaksi-pereaksi dimasukkan ke dalam sebuah
tangki yang dilengkapi dengan pengaduk, dibiarkan dalam
satu periode tertentu sehingga terjadi reaksi yang dikehendaki,
kemudian hasil-hasil yang didapat dikeluarkan.
Reaktor batch beroperasi secara unsteady karena komposisi
berubah sebagai fungsi waktu.
Dalam industri, BR biasanya digunakan untuk fase larutan,
jarang untuk fase gas, karena dengan adanya pengaduk
resiko kebocoran cukup tinggi
Reaktor disebut ideal jika pada setiap posisi di dalam reaktor
pada suatu saat tertentu komposisinya uniform/seragam
BR ideal
Dalam reaktor batch tidak ada fluida yang masuk ke
ataupun yang keluar dari reaktor, maka neraca massa
untuk komponen A dapat dituliskan :

Input = output + disappearance +accumulation

Atau secara matematis dapat dinyatakan sebagai:

Kecepatan berkurangnya zat A sesuai dengan reaksi


yang terjadi = - kecepatan akumulasi A di dalam
reaktor
Berkurangnya zat A sesuai dengan reaksi yang terjadi = (-rA)V=
(mole A bereaksi per satuan waktu per satuan volume fluida) x
volume fluida ---- satuannya menjadi mole/waktu
Akumulasi A di dalam reaktor =

d N A d [ N A0 (1  X A )] d XA
   N A0
dt dt dt ………….2)
Jika pers 2) diintegralkan, t (waktu reaksi) dapat dinyatakan
sebagai
XA XA CA
dX A dX A dC A
t  N A0  (rA )V
......3) t  C A0 
(rA )
 
 rA
......4)
0 0 CA
0
Pers 2) dan pers 3) berlaku untuk sistem dengan densitas
konstan, jika selama reaksi terjadi perubahan densitas, maka
persamaan menjadi
XA XA
dX A dX A ………….5)
t  NA
0  (rA )V0 (1  X A )
 CA
0  (rA )(1  X A )
0 0
Persamaan-persamaan di atas berlaku untuk proses isotermal
ataupun nonisotermal dan bila digambarkan kurvanya adalah
sebagai berikut :
Space time dan space velocity

Jika waktu reaksi digunakan untuk mengukur kinerja sebuah


reaktor batch, maka untuk reaktor-reaktor alir performance
diukur dengan space time atau space velocity

Space time : waktu yang diperlukan untuk mengumpankan


sejumlah tertentu zat/pereaksi pada suatu kondisi tertentu ke
dalam reaktor sehingga proses reaksi dapat berjalan ,
satuannya :
------ [waktu]
t = 1/s
Space velocity : jumlah reaktor dengan volume tertentu per
satuan waktu yang dapat menerima umpan pada kondisi
tertentu sehingga reaksi dapat berlangsung, satuannya :
------[waktu -1]
s = 1/ t
Hubungan s, t, dengan beberapa
variabel lain yang terkait

mole A yang masuk


t  1 CA 0 V
 
volume umpan
[Volume reaktor]
s FA 0 mole A masuk
waktu

V volume reaktor
= 
v 0 kecepatan volumetrik
Steady State Mixed Flow Reactor (RTB)

CA0
FA0
XA0 = 0
v0

V, XA, CA, CAf = CA


(-rA) FA
XAf = XA
Vf
(-rA)f = (-rA)
Perhitungan seharusnya didasarkan pada tinjauan elemen volume
tertentu, tetapi karena komposisi di dalam reaktor dapat dianggap
uniform pada setiap titik dan setiap waktu, maka neraca massa
secara keseluruhan dapat diberlakukan, sehingga untuk komponen A
dapat dituliskan:

Input = output + disappearance by reaction + accumulation ------ 6)

Input A = A yang masuk (mole/waktu) = FA0 (1 - XA0) = FA0


Output A = A yang keluar (mole/waktu) = FA = FA0 (1 - XA)
Sedangkan disappearance of A = (-rA) V

Sehingga pers 6) dapat dituliskan :


FA0 (XA) = (-rA) V

Dan untuk A  0, berlaku :


………7)
V τ ΔXA XA
  
FA0 C A0  rA  rA

mole A yang masuk


t = 1 CA 0 V volume umpan ………8)
  [Volume reaktor]
s FA 0 mole A masuk
waktu

V volume reaktor C A0 X A
=  = ………9)
v 0 kecepatan volumetrik  rA

secara umum/general case/ untuk setiap ε dapat dituliskan :

CA V
t = 1 V
  0  C A 0 (X A f  X Ai )
………10)
s V0 FA
0 (rA ) f

V t  XA X A f  X Ai
   ………11)
F C A0 (rA ) f (rA )
A0 f
dan untuk A = 0,

V X A CA 0  CA ………..12)
 
FA0  rA CA 0 (rA )

1 CA X A CA 0  CA
 0  ………..13)
t =
s  rA (rA )

Berdasarkan persamaan tersebut di atas kinerja RTB dapat


dilukiskan sebagai berikut :
Untuk reaksi order 1 dan A = 0, maka :
CA  CA
0 ….……..14)
kt =
CA

sedangkan untuk sembarang nilai A,


CA 1  XA
V = V0(1+A) dan 
C A0 (1  ε A ) ….……..15)

X (1  ε )
kt = A A ….……..16)
1 X A

untuk reaksi order 2 dan A = 0,

CA  CA
kt = 0
….……..17)
CA 2
….……..18)
 1  1  4ktCA0
atau CA =
2kt
Steady state plug flow reactor
Di dalam plug flow reactor komposisi dari fluida
berubah dari titik ke titik sepanjang aliran.
Persamaan NM untuk komp A disusun
berdasarkan :
A yang masuk : FA mole/waktu
A yang keluar : FA + dFA mole/waktu
A yang berkurang krn bereaksi : (-rA)dV

 mol A bereaksi
vol elemen 
(waktu)(vo l fluida)
V XA f
dV dX A
 FA    rA
0 0 0
XA f
V t dX A
  
FA 0 C A 0  rA
0
XA f
V VCA 0 dX A
τ   CA0  ……..17)
v0 FA 0  rA
0
Persamaan 17 dapat digunakan untuk menghitung volume reaktor
untuk kecepatan umpan tertentu dan konversi tertentu yang ingin
dicapai
Persamaan 17 dapat digunakan pula untuk menghitung volume plug
flow reactor dan space time nya dengan konversi tertentu ( yang ≠ 0)
pada posisi umpan
XA f XA f
V dX A dX A
FA 0
   rA
t  CA0   rA …..18)
X Ai X Ai

Pada keadaan khusus yaitu untuk sistem dengan densitas konstan

CA dC A
X A  1 dan dX A  
CA 0 CA0
Persamaan 19) berikut menunjukkan kinerja PFR untuk A = 0

XA f CA f
V t dX A 1 dC A
FA 0

CA0
   rA   CA   rA
0 0C
A0
XA f CA f
V VCA 0 dX A dC A
t   CA0   
v0 FA 0  rA  rA
0 CA0

Dalam bentuk grafik dapat digambarkan sebagai berikut :


Untuk reaksi-reaksi sederhana dan homogen dengan sembarang nilai εA :

kC A 0 V
a) Reaksi orde 0 kt   C A 0 X A .......... .....20)
FA 0
b) Reaksi order 1 tidak bolak  balik A    hasil
kt  (1  ε A )ln(1  X A ) ε A X A .......... 21)
C
c) Re aksi orde 1 bolak  balik : A  rR, dengan R0  M,
C A0
persamaan kinetikareaksinya : rA  k1C A  k 2C R
dan dengan konversikeseimbangan X Ae

M tXAe XA
k1t  -( 1 ε A X Ae )ln(1  ) ε A X A .........2 2)
M r X Ae
d)untuk reaksi orde 2 tidak bolak  balik : A  B    hasil
dengan umpanyang equimolaratau reaksi 2A    hasil

XA
C A0kτ  2 ε A(1  ε A ) ln(1 - X A )  ε A 2 X A (1  ε A )2 .......23)
1 X A
Catatan :

untuk sistem dengan densitas konstan persamaan


kinerja untuk PFR analog dengan persamaan
kinerja reaktor batch, karena t (space time) pada
PFR = t (waktu tinggal) pada reaktor batch

Tabel 5.1 pers kinerja PFR dan MFR untuk reaksi


orde n dan densitas konstan (εA = 0)

Tabel 5.2 pers kinerja PFR dan MFR untuk reaksi


orde n dan densitas εA ≠ 0

Anda mungkin juga menyukai