Anda di halaman 1dari 23

Assesmen Autentik

Ivan Karya Wiguna


Gusti Lanang Adi Prana
Pengertian Assesmen Autentik

Pada awalnya istilah tersebut


diperkenalkan oleh Wiggins tahun 1990 Menurut Jon Mueller (2006) penilaian
untuk menyesuaikan dengan yang biasa otentik merupakan suatu bentuk
dilakukan oleh orang dewasa sebagai penilaian yang para siswanya diminta
reaksi (menentang) penilaian berbasis untuk menampilkan tugas pada situasi
sekolah seperti mengisi titik-titik, tes yang sesungguhnya yang
tertulis, pilihan ganda, kuis jawaban mendemonstrasikan penerapan
singkat. Jadi dikatakan otentik dalam arti ketrampilan dan pengetahuan essensial
sesungguhnya dan realistis. yang bermakna.
…..

Grant Wigguns (1993) menekankan Menurut Kunandar (2013), penilaian


hal yang lebih unik lagi. Beliau otentik adalah kegiatan menilai
menekankan perlunya kinerja peserta didik yang menekankan pada
ditampilkan secara efektif dan kreatif. apa yang seharusnya dinilai, baik
Selain itu tugas yang diberikan dapat proses maupun hasil dengan
berupa pengulangan tugas atau berbagai instrument penilaian yang
masalah yang analog dengan disesuaikan dengan tuntutan
masalah yang dihadapi orang kompetensi yang ada di Standar
dewasa (warganegara, konsumen, Kompetensi (SK) atau Kompetensi Inti
professional) di bidangnya. (KI), dan Kompetensi Dasar (KD).
Perbedaan Penilaian Tradisional dengan
Penilaian Autentik

penilaian otentik berangkat dari alasan dan


Penilaian tradisional (biasa) untuk praksis sebagai berikut. Salah satu misi sekolah
menjadi warga yang prduktif seseorang adalah mengembangkan warganegara
harus memiliki sejumlah pengetahuan produktif. Untuk menjadi seorang warganegara
dan ketrampilan tertentu. Oleh sebab itu yang produktif, seseorang harus mampu
sekolah harus membekali siswa dengan menampilkan sejumlah task yang bermakna
sejumlah ketrampilan dan pengetahuan didunia sesungguhnya. Akibatnya, sekolah
tersebut. Untuk menetapkan berhasil harus membantu para siswanya menjadi mahir
tidaknya sekolah, seyogyanya menguji dalam menampilkan sejumlah tugas yang akan
para siswa apakah mereka menguasai dikuasai saat mereka lulus. Untuk menentukan
pengetahuan dan ketrampilan tersebut. apakah berhasil atau tidak, sekolah harusnya
Jadi, dalam penilaian tradisional meminta siswa menampilkan tugas-tugas
sejumlah pengetahuan dan ketrampilan bermakna yang menyerupai tantangan dunia
ditetapkan terlebih dahulu. sesungguhnya untuk melihat apakah siswa-
siswa tersebut mampu melakukannya.
Traditional Assesment ----------------------- Authentic Assement
Selecting a response ----------------------------- Performing a task
Contrived ---------------------------------------- Real life
Recall/Recognition ------------------------------------ Construction/aplication
Teacher-structured ---------------------------------- Student-structure
Indirect Evidence -------------------------------------- Direct Evidence
Ciri – ciri Penilaian Autentik

 Harus mengukur semua aspek pembelajaran


 Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung
 Menggunakan sebagaio cara dan sumber
 Tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian
 Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik harus mencerminkan
bagian –bagian kehidupan peserta didik yang nyata setiap hari
 Penialain harus menekankan kedalaman pengetahuan dan keahlian
pesrta didik, bukan keluasannya (kuantitas).
Dalam kurikulum 2013 mempertegas
adanya pergeseran dalam melakukan
penilaian, yakni dari penilaian melakukan
Implementasi tes (mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja), menuju penilaian
Asesment autentik (mengukur kemampuan sikap,
Autentik keterampilan dan pengetahuan
dalam berdasarkan proses dan hasil). Dalam
penilaian autentik peserta didik diminta
pembelajaran untuk menerapkan konsep atau teori pada
IPA dunia nyata.
Penilaian autentik mengacu pada penilaian
acuan patokan (PAP), yaitu pencapain hasil
belajar didasarkan pada posisi sekor yang
diperoleh terhadap skor ideal (maksimal).
Tipe Tugas Untuk Menilai Prestasi
Peserta Didik Dalam Penilaian Autentik

• Proyek atau • Presentasi atau


penugasan dan penampilan peserta
laporanmya didik
• Hasil tes tulis • Demonstrasi.
• Portofolio (kumpulan • Laporan.
karya peserta didik) • Jurnal
• Pekerjaan rumah • Karya tulis
• Kuis. • Kelompok diskusi
• Karya peserta didik • Wawancara
Cara Menyiapkan Penilaian Autentik

Diagram Alur Menyiapkan Penilaian Autentik


Langkah-langkah Menciptakan Penilaian Autentik

Seperti tujuan umum (goal), standar


Langkah 1
Mengidentifikasi Standar
merupakan pernyataan yang harus
diketahui dan dapat dilakukan siswa,
tetapi ruang lingkupmya lebih sempit
dan lebih mudah dicapai dari pada
tujuan umum.
Dalam memilih tugas
Langkah 2. Memilih autentik, pertama-tama
suatu tugas Autentik perlu mengkaji standar
yang dibuat, dan mengkaji
kenyataan (dunia)
sesungguhnya
Langkah 3 Kriteria tidak lain adalah
Mengidentifikasi indicator–indicator dari kinerja
Kriteria Untuk Tugas yang baik pada sebuah tugas.
(tasks) Apabila terdapat sejumlah
indikator, sebaiknya diperhatikan
apakah indikator–indikator
tersebut sekuensial ( memerlukan
urutan) atau tidak.
Karakteristik suatu kriteria yang baik
Dinyatakan dengan jelas
Pernyataan tingkah laku, dapat diamati;
Ditulis dalam bahasa yang dipahami siswa

Jumlah kriteria untuk sebuah task


Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
Batasi jumlah kriteria, hanya pada unsur-unsur yang esensial dari
suatu tugas (antara 3-4, dibawah 10 );
Tidak perlu mengukur setiap detil tugas;
Kriteria yang lebih sedikit untuk tugas-tugas yang lebih kecil atau
sederhana
Langkah 4 Menciptakan standar kriteria
atau rubrik (rubric)

Menyiapkan suatu Menyiapkan suatu


rubrik analitas rubrik yang holistik

Dalam rubrik tidak selalau


diperlukan descriptor. Deskriptor Dalam rubrik holistic, dilakukan
merupakan karakteristik perilaku pertimbangan seberapa baik
yang terkait dengan level-level seseorang telah menampilkan
tertentu, seperti observasi tugasnya dengan
mendalam, prediksinya mempertimbnagkan kriteria
beralasa, kesimpulannya secara keseluruhan.
berdasarkan hasil observasi
CONTOH RUBRIK

Aspek Presentasi Oral Kriteria penilaian presentasi


Penguasaan (mastery)  Selalu melakukan kontak pandang
 Volume selalu sesuai
 Antusiasme hadir selama presentasi
 Rangkuman sangat akurat
Kemahiran (proficiency)  Biasanya melakukan kontak pandang
 Volume biasanya sesuai
 Antusiasme muncul biasanya pada kebanyakan
presentasi
 Hanya 1-2 kesalahan dalam rangkuman
pengembangan  Kadang-kadang melakukankontak padangan
 Volume kadang-kadang memadai
 Sewaktu-sewaktu antusiasme dalam presentasi
 Beberapa kesalahan dalam rangkuman

Ketidak akuratan  Tidak pernah atau jarang melakukan kontak pandangan


 Volume tidak memadai
 Jarang tampak antusiasme dalam presentasi
 Banyak kekeliruan dalam rangkuman
…..

Mengecek rubrik yang telah dibuat

Untuk keperluan pengecekan rubrik yang


telah dibuat sebaikanya kita meminta
kepada rekan kerja sesama guru untuk
mereviunya, atau meminta siswa mengenai
kejelasannya. Masukan dari mereka dapat
digunakan untuk memperbaiki standar
yang telah kita siapkan.
Keuntungan Dan
Kelemahan Asesmen
Autentik

Keuntungan Kelemahan
Keuntungan

1. Asesmen autentik berorientasi kepada penilaian proses pembelajaran, dengan


demikian melalui penilaian otentik guru akan dapat mengetahui dimana kelebihan
dan kelemahan dari siswa.
2. Asesmen autentik dapat menggambarkan pencapaian seorang siswa dalam
pembelajaran berupa gain atau kemajuan belajar, tidak sekedar ditunjukkan dengan
angka-angka yang dinyatakan dalam rapor.
3. Penilaian dan hasil yang lebih autentik akan meningkatkan proses belajar mengajar,
siswa lebih jelas mengetahui kewajiban-kewajiban mereka untuk menguasai tugas-
tugas yang diberikan, dan guru yakin bahwa hasil-hasil asesmen itu bermakna dan
berguna untuk meningkatkan pengajaran.
4. Kurikulum berbasis kompetensi tidak semata-mata meningkatkan pengetahuan
peserta didik, tetapi kompetensi secara utuh yang merefleksikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sesuai karakteristik masing-masing mata pelajaran.
Kelemahan

1. Biaya asesmen otentik lebih banyak dibanding tes-tes standar.


2. Asesmen otentik mungkin kurang reliabel dan valid dibanding bentuk-
bentuk asesmen lain.
3. Bagi guru yang menggunakan asesmen otentik dalam kelas, dituntut
untuk lebih pengembangkan pendidikan dan profesionalitas
4. Asesmen otentik tidak seberguna tes-tes standar bagi para pembuat
kebijakan karena asesmen otentik tidak dapat memperlihatkan trend-
trend jangka panjang seperti tes-tes standar
5. Asesmen otentik memiliki bias di pihak penilai.
Kesimpulan
Implementasi dari pelaksanaan peraturan pemerintah itu membawa implikasi terhadap
sistem penilaian, termasuk model dan teknik penilaian yang dilaksanakan di kelas.
Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah.
Setiap inovasi dalam dunia pendidikan tidak terlepas dari kebijakan-kebijakan
institusional baik yang bersifat lokal, regional, maupun nasional. Asesmen autentik
merupakan kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang
seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrument penilaian
yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang ada di Standar Kompetensi (SK)
atau Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD).

Anda mungkin juga menyukai