Anda di halaman 1dari 46

Preeklampsia Berat + Pjt + Omphalokel

Oleh :
Yahdiyani We Tenri Uleng, S.ked

Pembimbing :
dr. Steven Ridwan, M.kes, Sp.OG

BAGIAN OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO
Pendahuluan

Hipertensi dalam kehamilan


merupakan 5-5% penyulit kehamilan
dan 1 dari 3 penyebab tertinggi
mortalitas dan morbiditas ibu bersalin Klasifikasi : Hipertensi kronik,
Preeklampsia-Eklampsia, Hipertensi
kronik dengan supperimposed
preeklampsia, dan hipertensi
gestasional

Preeklampsia: HT yang timbul setelah


20 minggu kehamilan disertai dengan
proteinuria
Delima,
Selasa, 1 Mei 2018 (10.20 WITA)

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. RB
Umur : 31 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat :Laru Kota Mandati
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Nyeri Kepala
AT: Pasien rujukan dr. Indra Magda,Sp.OG datang dengan keluhan nyeri kepala yang
dirasakan sejak ±3 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan ini dirasakan
terus-menerus dan disertai dengan mual(+),Muntah(+) sebanyak 4-5x,terdapat juga
nyeri pada ulu hati (+). Penglihatan kabur (-). Pasien juga mengeluh kakinya bengkak
sejak 2 bulan lalu. Pasien juga mengeluh kakinya bengkak sejak 2 bulan lalu. Pasien
juga mengeluh bahwa janinnya terdapat kelainan pada saat pemeriksaan
sebelumnya di dr.Sp.OG. Tidak ada pengeluaran darah/lendir/air-air dari jalan lahir.
BAB dan BAK dalam batas normal.
Riwayat Obstetri:
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien lupa kapan mengalami haid
Pasien memiliki riwayat penyakit pertama kali (menarche) pada umur 14
Alergi (+) ttelur. Kelainan jantung (- tahun. Lama haid 4-6 hari, siklus haid
), kelainan darah (-), riwayat teratur. Ini merupakan kehamilan yang
penyakit menular seksual (-), pertama kali, tidak pernah keguguran
riwayat menjalani operasi (-). sebelumnya (G1P0A0). Riwayat HPHT
Penyakit ginjal (-), dan alergi obat pada tanggal 3 bulan September 2017.
(-). Menurut pasien selama ini (TP pada tanggal 10 bulan Juni 2018)
tekanan darahnya sebelum hamil
selalu terkontrol sekitar <140 Riwayat KB:
mmHg. Pasien tidak pernah melakukan KB
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan • Composmentis, sakit sedang, status gizi
Umum overweight

• Tekanan darah : 160/100 mmHg


Tanda • Nadi : 72x / menit
Vital • Pernapasan : 18x / menit
• Suhu : 36,6°C
• 1 : TFU 3 jari di atas umbilicus atau pertenganhan

Pem.Luar umbilicus - Proc. Xiphoideus


• 2 : Punggung janin berada di sebelah kanan

(Leopold) • 3 : Bagian terendah janin adalah kepala


• 4 : Bagian terendah janin belum masuk PAP
• HIS (-), DJJ 142x/menit, Gerakan janin (+) TBJ=1133 gr

Genitalia •

v/v: dbn
portio: lunak, tebal
penurunan: H.I
panggul : kesan cukup
Interna •

pembukaan: (-)
ketuban: utuh(+)
pelepasam : lendir (+)

(PDV) • presentasi: kepala


Pemeriksaan Darah Rutin pada tanggal 01 mei 2018

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan

WBC 8,8 x10³/uL 4,0 – 10,00

RBC 4,54 x106/uL 4,0 – 6,00

HGB 13,7 g/ dl 12,0 – 16,0

HCT 44,2 % 37,0 – 48,0

PLT 153 x10³/uL 150 - 400

Hb-sAg Non reaktif

SGOT/SGPT 43,6/60,1 U/L <31

Protein urin +3
USG (2/5/2018) Kesan: Gr.Preterm 27w6d,1133 gr,omphalocele
diameter 4,67 cm.
DIAGNOSIS
KERJA
PreeklampsiaBerat + PJT +
Omphalocele
Cek Darah Rutin,
HbsAg, CT, BT, urin
lengkap

1. Observasi tanda
vital Cito SC
2. Observasi DJJ

•Observasi tanda vital ibu, Denyut Jantung Janin, His


•IVFD RL 28tpm
•Drips MgSO4 40% 28 tpm
•Inj. Dexamethason 1A/6j/I.m (4x)
•Nifedipine 3x1
•Pasang kateter urin
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI

Preeklampsia adalah gangguan pada endotel


pembuluh darah yang mengalami kelainan fungsi dan
vasospasme, yang terjadi pada usia kehamilan lebih
dari 20 minggu. Preeklampsia berat adalah
preeklapsia dengan tekanan darah sistolik ≥160
mmHg dan tekanan darah sistolik ≥110 mmHG
disertai proteinuria lebih 5g/24jam
EPIDEMIOLOGI

Menurut data yang didapat dari WHO pada


tahun 2010 terdapat 536.000 kematian maternal
di dunia yaitu 25% disebabkan oleh perdarahan,
infeksi 15% dan eklamsia 12%. Pada tahun 2009-
2012 preeklamsia menjadi penyebab utama
kematian maternal yaitu 52,9% diikuti perdarahan
26,5% dan infeksi 14,7%. Hal ini membuat
preeklamsia masih menjadi masalah dalam
pelayanan obstetric di Indonesia
Saifuddin AB, dkk. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka. 2006.
ETIOPATOGENESIS

Teori kelainan
vaskularisasi
PREEKLAMPSIA
plasenta
Penyebab hipertensi dalam
Teori iskemik
kehamilan hingga kini belum
plasenta, diketahui dengan jelas. Banyak
Teori genetik radikal bebas, teori yang mengemukakan
dan disfungsi pendapat tentang terjadinya
endotel hipertensi dalam kehamilan, tetapi
tidak ada satupun teori tersebut
Teori yang dianggap mutlak benar.
intoleransi
imunologi
ANALISA KASUS
Pada kasus ini pasien mengalami gejala-gejala yang biasanya timbul akibat eklampsia, yaitu:
7. Mual-Muntah
GEJALA
Anamnesis & Pemeriksaan Luar &
Pemeriksaan Fisik PDV

DIAGNOSIS

Pemeriksaan Lab
Ultrasonografi
KRITERIA DIAGNOSTIK
KRITERIA DIAGNOSTIK
TATALAKSANA

1.Usiakehamilan>37minggu,adanyatanda/gejala
impendingeklampsia,sertakegagalanterapikonservatif
setelah6jamsejakdimulainyapengobatanmedikal

2.Ditemukan HELLP Syndrome pada pem.Lab

INDIKASI RAWAT AKTIF:


3.Indikasi perawatan aktif pada janin,bila ditemukan
gawat janin,dan PJT(pertumbuhanJaninTerhambat)

4.Pemberianantikejang:MgSO4

5.Antihipertensi:Nifedipin
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
Pertumbuhan janin terhambat ditentukan bila berat janin
kurang dari 10% dari berat yang harus dicapai pada usia
kehamilan tertentu.
Pertumbuhan janin terhambat (PJT) tidaklah sama
dengan janin KMK. Pertumbuhan janin terhambat
menunjukkan terhambatnya potensi pertumbuhan secara
genetik yang patologis, sehingga didapatkan adanya bukti- bukti
gangguan pada janin
KLASIFIKASI
Pertumbuhan Janin Terhambat

PJT simetris adalah janin yang secara proporsional berukuran badan kecil. Gangguan pertumbuhan janin
terjadi sebelum umur kehamilan 20 minggu yang sering disebabkan oleh kelainan kromosom atau infeksi.
PJT asimetris adalah janin yang berukuran badan tidak proporsional, gangguan pertumbuhan janin terjadi
pada kehamilan trimester III, sering disebabkan oleh insufisiensi plasenta.
PATOFISIOLOGI
Pertumbuhan Janin Terhambat
DIAGNOSIS
Pertumbuhan Janin Terhambat

Gerak janin TFU < 3 cm TFU


berkurang normal

01 02
ICA < 5 cm atau
Pertambahan berat
cairan amnion badan < 5 kg UK 24w
kantung tunggal atau < 8 kg UK 32w
terdalam < 2 cm (untuk ibu dengan BMI
06 03 < 30)

Taksiran berat janin


HC/AC > 1 04 < 10 persentil
05
TATALAKSANA
Pertumbuhan Janin Terhambat

Pemantauan Janin

Penatalaksanaan
Persalinan Aterm
• AFI
• USG Doppler A.
Penatalaksanaan Umbilicalis
Persalinan Preterm • Profil Biofasik
Di 4 senter • KTG
Fetomaternal di
Indonesia, 66.2%
Terapi Lain lahir pervaginam,
Konservatif sampai sisanya di SC
paru matang

• Bed rest
• Diet tinggi
protein
• Obat-obatan
DEFINISI

Omphalocele adalah Cacat dinding anterior abdomen di


dasar tali pusat, dengan herniasi isi perut. Organ herniated ditutupi
oleh peritoneum parietal. Setelah gestasi 10 minggu, amnion dan
Wharton jelly juga menutupi massa herniasi

Saifuddin AB, dkk. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka. 2006.
EPIDEMIOLOGI

Neonatus dengan
Prevalensi omphalocele lebih
omfalokel adalah cenderung menjadi
1,92 per 10.000 laki-laki
kelahiran hidup

Angka kematian
bayi adalah 28,7%,
dengan 75% dari
mereka yang
terjadi dalam 28
hari pertama

Saifuddin AB, dkk. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka. 2006.
ETIOPATOGENESIS
kelemahan yang terjadi dalam dinding
abdomen semasa embrio yang mana
menyebabkan herniasi pada isi usus pada salah
satu samping umbilicus (yang biasanya pada
samping kanan).

Usus sebagian besar berkembang di luar rongga organ visera


abdomen janin. Akibatnya, usus menjadi tebal abdomen keluar
dan kaku karena pengendapan dan iritasi cairan dari kapasitas
amnion dalam kehidupan intrauterine. Usus abdomen dan
juga tampak pendek. Rongga abdomen janin tidak tertutup oleh
sempit. kantong

EMBRIOGENESIS yang terhambat

Saifuddin AB, dkk. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka. 2006.
Tipe 1 : diameter
defek < 2,5 cm
Tipe 2 : diameter
defek 2,5 – 5 cm
Tipe 3 : diameter
defek > 5 cm

Saifuddin AB, dkk. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka. 2006.
DIAGNOSIS

USG

Saifuddin AB, dkk. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka. 2006.
TATALAKSANA
OMPHALOCELE

Penatalaksanaan
operatif

Penatalaksanaan
Postnatal
• Primary Closure
• Staged Closure
• Teknik skin flap
Terapi Prenatal
-operatif
-non operatif
-medikamentosa
• informed
consent
ANALISA KASUS
Preeklampsia berat adalah
preeklampsia dengan tekanan darah
sistolik ≥160 mmHg dan tekanan darah
Pasien mengatakan bahwa ia tidak sistolik ≥110 mmHG disertai proteinuria
lebih 5g/24jam
memiliki riwayat tekanan darah tinggi
sebelum hamil. Pengukuran tekanan
darah mencapai 160/100 mmHg
disertai dengan proteinuria kualitatif +3
sesuai dengan diagnosis preeklamsia.
ANALISA KASUS
Preeklampsia berat, bila disertai keadaan sebagai berikut:
Pada saat masuk rumah sakit, pasien -Tekanan darah sistolik ≥160 mmHg atau diastolik ≥110 mmHg
atau lebih.
menunjukkan gejala impending eklamsia -Proteinuria 5 gr/ 24 jam.
yaitu nyeri perut kuadran -Oligouri, yaitu jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam/kurang
atas/epigastrium.Nyeri perut yang tipikal dari 0,5 cc/kgBB/jam.
-Kenaikan kadar kreatinin plasma
pada kasus preeklampsia berat
-Adanya gangguan serebral, gangguan penglihatan, dan rasa
dihubungkan dengan keterlibatan jaringan nyeri di epigastrium/kuadran kanan atas.
hepar karena gangguan hematologi dan -Terdapat edema paru dan sianosis
pembuluh darah yang berupa edema, -Hemolisis mikroangiopatik
-Trombositopeni (< 100.000 sel/mm3 atau penurunan trombosit
infark, atau perdarahan yang membuat dengan cepat)
kapsul Glisson teregang sehingga -Gangguan fungsi hati.
mencetuskan nyeri. -Pertumbuhan janin terhambat.
Sindrom HELLP
ANALISA KASUS

Anamnesis hari pertama haid terakhir dan Hal ini sesuai dengan teori yang
pemeriksaan obstetrik dengan metode mengatakan bahwa kelangsungan hidup
terbaik adalah untuk kasus yang terisolasi,
pengukuran tinggi fundus menunjukkan dan yang terburuk adalah untuk neonatus
perkiraan usia kehamilan ialah ±34 minggu. dengan terjadinya cacat kromosom dan
Taksiran berat janin 1133 gram. berat lahir rendah.
ANALISA KASUS

-Observasi tanda vital ibu, Denyut Jantung


Terapi medikamentosa yang diberikan
Janin ialah dengan pemberian antihipertensi dan
-IVFD RL 28tpm antikejang profilaksis. Nifedipin memiliki
mekanisme kerja menghambat kanal
-Pasang kateter urin kalsium untuk menurunkan ketersediaan
-Drips MgSO4 40% 28 tpm ion kalsium yang penting untuk kontraksi
otot polos pembuluh darah (Lilly, 2011).
-Inj. Dexamethason 1A/6j/I.m (4x)
-Nifedipine 3x1
ANALISA KASUS

- Observasi tanda vital ibu, Terminasi kehamilan merupakan satu-


Denyut Jantung Janin satunya cara untuk mengobati
preeklampsia. Pertimbangan akan gejala
- IVFD RL28tpm preeklampsia berat dengan impending
- Pasang kateter urin eklampsia serta adanya kelainan pada
janinnya merupakan alasan dilakukannya
- Drips MgSO4 40% 28 tpm terminasi kehamilan secara aktif. Pemilihan
- Inj. Dexamethason persalinan perabdominam dipilih
berdasarkan keadaan mendesak karena
1A/6j/I.m (4x) perkembangan penyakit yang diderita,
-Pasang gastrul 1/8 tab per 6 jam kondisi serviks yang unfavorable, dan usia
kehamilan yang masih sekitar 34 minggu.
-Nifedipine 3x10 mg
ANALISA KASUS
Penapisan PJT dapat dilakukan jika terdapat
satu atau lebih tanda-tanda dibawah ini:
USG (2/5/2018) : Gr.Preterm -Gerak janin berkurang
27w6d,1133 gr,omphalocele -TFU< 3cm TFU normal sesuai kehamilan
-Pertambahan berat badan <5 kg pada usia
diameter 4,67 cm. kehamilan 24 minggu atau <8 kg pada usia
kehamilan 32 minggu (untuk ibu dengan BMI <
30)
-Taksiran berat janin <10 persentil
BBL= 1300
-HC/AC>1
PBL= 37 cm -Volume cairan ketuban berkurang (ICA <5 cm -
atau cairan amnion kantung tunggal terdalam
<2cm).
ANALISA KASUS

Omphalocele adalah cacat dinding anterior


abdomen di dasar tali pusat, dengan
herniasi isi perut. Organ herniated ditutupi
oleh peritoneum parietal.
PROGNOSIS
Pada Kasus ini prognosis pasien adalah BONAM, hal ini disebabkan oleh karena
dilakukannya diagnosis dini dan penanganan yang adekuat sehingga dapat mencegah
perkembangan buruk dari preeklampsia.
Semua kasus PEB harus dirujuk ke rumah sakit yang dilengkapi
dengan fasilitas penanganan intensif maternal dan neonatal,
untuk mendapatkan terapi definitif dan pengawasan terhadap
timbulnya komplikasi- komplikasi

Kendari, 03 Juli 2018


Delima-RS Bahteramas
DOKUMENTASI OPERASI

Anda mungkin juga menyukai