Oleh :
Yahdiyani We Tenri Uleng, S.ked
Pembimbing :
dr. Steven Ridwan, M.kes, Sp.OG
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. RB
Umur : 31 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat :Laru Kota Mandati
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Nyeri Kepala
AT: Pasien rujukan dr. Indra Magda,Sp.OG datang dengan keluhan nyeri kepala yang
dirasakan sejak ±3 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan ini dirasakan
terus-menerus dan disertai dengan mual(+),Muntah(+) sebanyak 4-5x,terdapat juga
nyeri pada ulu hati (+). Penglihatan kabur (-). Pasien juga mengeluh kakinya bengkak
sejak 2 bulan lalu. Pasien juga mengeluh kakinya bengkak sejak 2 bulan lalu. Pasien
juga mengeluh bahwa janinnya terdapat kelainan pada saat pemeriksaan
sebelumnya di dr.Sp.OG. Tidak ada pengeluaran darah/lendir/air-air dari jalan lahir.
BAB dan BAK dalam batas normal.
Riwayat Obstetri:
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien lupa kapan mengalami haid
Pasien memiliki riwayat penyakit pertama kali (menarche) pada umur 14
Alergi (+) ttelur. Kelainan jantung (- tahun. Lama haid 4-6 hari, siklus haid
), kelainan darah (-), riwayat teratur. Ini merupakan kehamilan yang
penyakit menular seksual (-), pertama kali, tidak pernah keguguran
riwayat menjalani operasi (-). sebelumnya (G1P0A0). Riwayat HPHT
Penyakit ginjal (-), dan alergi obat pada tanggal 3 bulan September 2017.
(-). Menurut pasien selama ini (TP pada tanggal 10 bulan Juni 2018)
tekanan darahnya sebelum hamil
selalu terkontrol sekitar <140 Riwayat KB:
mmHg. Pasien tidak pernah melakukan KB
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan • Composmentis, sakit sedang, status gizi
Umum overweight
Genitalia •
•
v/v: dbn
portio: lunak, tebal
penurunan: H.I
panggul : kesan cukup
Interna •
•
pembukaan: (-)
ketuban: utuh(+)
pelepasam : lendir (+)
Protein urin +3
USG (2/5/2018) Kesan: Gr.Preterm 27w6d,1133 gr,omphalocele
diameter 4,67 cm.
DIAGNOSIS
KERJA
PreeklampsiaBerat + PJT +
Omphalocele
Cek Darah Rutin,
HbsAg, CT, BT, urin
lengkap
1. Observasi tanda
vital Cito SC
2. Observasi DJJ
Teori kelainan
vaskularisasi
PREEKLAMPSIA
plasenta
Penyebab hipertensi dalam
Teori iskemik
kehamilan hingga kini belum
plasenta, diketahui dengan jelas. Banyak
Teori genetik radikal bebas, teori yang mengemukakan
dan disfungsi pendapat tentang terjadinya
endotel hipertensi dalam kehamilan, tetapi
tidak ada satupun teori tersebut
Teori yang dianggap mutlak benar.
intoleransi
imunologi
ANALISA KASUS
Pada kasus ini pasien mengalami gejala-gejala yang biasanya timbul akibat eklampsia, yaitu:
7. Mual-Muntah
GEJALA
Anamnesis & Pemeriksaan Luar &
Pemeriksaan Fisik PDV
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Lab
Ultrasonografi
KRITERIA DIAGNOSTIK
KRITERIA DIAGNOSTIK
TATALAKSANA
1.Usiakehamilan>37minggu,adanyatanda/gejala
impendingeklampsia,sertakegagalanterapikonservatif
setelah6jamsejakdimulainyapengobatanmedikal
4.Pemberianantikejang:MgSO4
5.Antihipertensi:Nifedipin
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
Pertumbuhan janin terhambat ditentukan bila berat janin
kurang dari 10% dari berat yang harus dicapai pada usia
kehamilan tertentu.
Pertumbuhan janin terhambat (PJT) tidaklah sama
dengan janin KMK. Pertumbuhan janin terhambat
menunjukkan terhambatnya potensi pertumbuhan secara
genetik yang patologis, sehingga didapatkan adanya bukti- bukti
gangguan pada janin
KLASIFIKASI
Pertumbuhan Janin Terhambat
PJT simetris adalah janin yang secara proporsional berukuran badan kecil. Gangguan pertumbuhan janin
terjadi sebelum umur kehamilan 20 minggu yang sering disebabkan oleh kelainan kromosom atau infeksi.
PJT asimetris adalah janin yang berukuran badan tidak proporsional, gangguan pertumbuhan janin terjadi
pada kehamilan trimester III, sering disebabkan oleh insufisiensi plasenta.
PATOFISIOLOGI
Pertumbuhan Janin Terhambat
DIAGNOSIS
Pertumbuhan Janin Terhambat
01 02
ICA < 5 cm atau
Pertambahan berat
cairan amnion badan < 5 kg UK 24w
kantung tunggal atau < 8 kg UK 32w
terdalam < 2 cm (untuk ibu dengan BMI
06 03 < 30)
Pemantauan Janin
Penatalaksanaan
Persalinan Aterm
• AFI
• USG Doppler A.
Penatalaksanaan Umbilicalis
Persalinan Preterm • Profil Biofasik
Di 4 senter • KTG
Fetomaternal di
Indonesia, 66.2%
Terapi Lain lahir pervaginam,
Konservatif sampai sisanya di SC
paru matang
• Bed rest
• Diet tinggi
protein
• Obat-obatan
DEFINISI
Saifuddin AB, dkk. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka. 2006.
EPIDEMIOLOGI
Neonatus dengan
Prevalensi omphalocele lebih
omfalokel adalah cenderung menjadi
1,92 per 10.000 laki-laki
kelahiran hidup
Angka kematian
bayi adalah 28,7%,
dengan 75% dari
mereka yang
terjadi dalam 28
hari pertama
Saifuddin AB, dkk. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka. 2006.
ETIOPATOGENESIS
kelemahan yang terjadi dalam dinding
abdomen semasa embrio yang mana
menyebabkan herniasi pada isi usus pada salah
satu samping umbilicus (yang biasanya pada
samping kanan).
Saifuddin AB, dkk. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka. 2006.
Tipe 1 : diameter
defek < 2,5 cm
Tipe 2 : diameter
defek 2,5 – 5 cm
Tipe 3 : diameter
defek > 5 cm
Saifuddin AB, dkk. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka. 2006.
DIAGNOSIS
USG
Saifuddin AB, dkk. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka. 2006.
TATALAKSANA
OMPHALOCELE
Penatalaksanaan
operatif
Penatalaksanaan
Postnatal
• Primary Closure
• Staged Closure
• Teknik skin flap
Terapi Prenatal
-operatif
-non operatif
-medikamentosa
• informed
consent
ANALISA KASUS
Preeklampsia berat adalah
preeklampsia dengan tekanan darah
sistolik ≥160 mmHg dan tekanan darah
Pasien mengatakan bahwa ia tidak sistolik ≥110 mmHG disertai proteinuria
lebih 5g/24jam
memiliki riwayat tekanan darah tinggi
sebelum hamil. Pengukuran tekanan
darah mencapai 160/100 mmHg
disertai dengan proteinuria kualitatif +3
sesuai dengan diagnosis preeklamsia.
ANALISA KASUS
Preeklampsia berat, bila disertai keadaan sebagai berikut:
Pada saat masuk rumah sakit, pasien -Tekanan darah sistolik ≥160 mmHg atau diastolik ≥110 mmHg
atau lebih.
menunjukkan gejala impending eklamsia -Proteinuria 5 gr/ 24 jam.
yaitu nyeri perut kuadran -Oligouri, yaitu jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam/kurang
atas/epigastrium.Nyeri perut yang tipikal dari 0,5 cc/kgBB/jam.
-Kenaikan kadar kreatinin plasma
pada kasus preeklampsia berat
-Adanya gangguan serebral, gangguan penglihatan, dan rasa
dihubungkan dengan keterlibatan jaringan nyeri di epigastrium/kuadran kanan atas.
hepar karena gangguan hematologi dan -Terdapat edema paru dan sianosis
pembuluh darah yang berupa edema, -Hemolisis mikroangiopatik
-Trombositopeni (< 100.000 sel/mm3 atau penurunan trombosit
infark, atau perdarahan yang membuat dengan cepat)
kapsul Glisson teregang sehingga -Gangguan fungsi hati.
mencetuskan nyeri. -Pertumbuhan janin terhambat.
Sindrom HELLP
ANALISA KASUS
Anamnesis hari pertama haid terakhir dan Hal ini sesuai dengan teori yang
pemeriksaan obstetrik dengan metode mengatakan bahwa kelangsungan hidup
terbaik adalah untuk kasus yang terisolasi,
pengukuran tinggi fundus menunjukkan dan yang terburuk adalah untuk neonatus
perkiraan usia kehamilan ialah ±34 minggu. dengan terjadinya cacat kromosom dan
Taksiran berat janin 1133 gram. berat lahir rendah.
ANALISA KASUS