Anda di halaman 1dari 35

BAB 3

STRUKTUR DAN
FUNGSI JARINGAN
HEWAN
Biologi SMA/MA Kelas XI
KOMPETENSI DASAR

 Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan


antara struktur sel pada jaringan hewan dengan
fungsi organ pada hewan berdasarkan hasil
pengamatan.
 Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan
pada hewan berdasarkan hasil pengamatan untuk
menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur
dan fungsi jaringan pada hewan terhadap bioproses
yang berlangsung pada hewan.
TUJUAN PEMBELAJARAN AFEKTIF

 Siswa dapat mengagumi keteraturan dan


kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur
dan fungsi jaringan, serta organ penyusun sistem
organ pada tubuh hewan/manusia.
 Siswa dapat menunjukkan perubahan perilaku
ilmiah, yaitu teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab, peduli dalam
onservasi dan eksperimen, berani dan santun
dalam mengajukan pertanyaan atau
berargumentasi, bekerja sama, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, serta responsif dan
proaktif dalam setiap tindakan atau dalam
melakukan pengamatan tentang struktur dan
fungsi jaringan hewan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KOGNITIF
 Siswa dapat menganalisis berbagai bentuk dan struktur
sel penyusun jaringan epitel.
 Siswa dapat mendeskripsikan berbagai macam jaringan
ikat dalam tubuh hewan/manusia.
 Siswa dapat membedakan jaringan otot polos, otot lurik,
dan otot jantung.
 Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri jaringan saraf.
 Siswa dapat mengaitkan struktur jaringan dengan letak
dan fungsinya dalam tubuh hewan/manusia.
 Siswa dapat memerinci organ-organ penyusun sistem
organ pada tubuh manusia.
 Siswa dapat menjelaskan tentang sel punca (stem cell).
 Siswa dapat mengemukakan abnormalitas sel-sel pada
penyakit tumor/kanker, dan penyebabnya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
PSIKOMOTORIK
 Siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam
jaringan penyusun organ tubuh hewan melalui
pengamatan gambar.
 Siswa dapat membuat sketsa atau gambar
berbagai macam jaringan hewan dari hasil
pengamatan.
Dapatkah Anda
menyebutkan jaringan
yang menyusun anatomi
kulit pada gamber
berikut ini?
I. JENIS JARINGAN PADA HEWAN
VERTEBRATA

A. JARINGAN EPITEL
Ciri-ciri: Fungsi:
 Terdiri atas sel-sel yang bersisi,  Melindungi jaringan di
bersudut banyak, terkadang bawahnya.
bentuknya tidak teratur  Transportasi zat-zat.
 Sel-sel tersusun rapat tanpa atau  Absorpsi
sedikit substansi interseluler.
 Sekresi
 Memiliki daya regenerasi tinggi.
 Ekskresi
 Beberapa jenis jaringan epitel
memiliki tonjolan yang disebut  Eksteroreseptor
mikrovili.  Membantu respirasi
 Tidak mengandung pembuluh
darah dan pembuluh limfa.
JENIS-JENIS JARINGAN EPITEL:

a. Jaringan epitel pipih


• Epitel pipih selapis. • Epitel pipih berlapis
Terdapat pada endotelium, banyak.
mesotelium, lapisan Terdapat pada kulit,
parietal kapsul Bowman, vagina, rongga mulut,
alveolus paru-paru, dll. dll.

Epitel pipih berlapis


banyak

Epitel pipih selapis


b. Jaringan Epitel Kubus
(Kuboid)
• Epitel kubus selapis. • Epitel kubus berlapis
Banyak ditemukan pada banyak.
kelenjar, baik pada bagian Terdapat pada bagian
sekretori maupun saluran tubuh untuk proteksi,
keluarnya. absorpsi, dan sekresi,
misalnya kelenjar keringat

Epitel kubus berlapis


banyak

Epitel kubus selapis


c. Jaringan Epitel Silindris
• Epitel silindris selapis.

Epitel silindris selapis bersilia terdapat pada uterus,


duktus deferens, bronkus intrapulmoner, dll.
Epitel silindris selapis tidak bersilia terdapat pada
sebagian besar saluran pencernaan.

Epitel silindris
selapis tidak bersilia

Epitel silindris
selapis bersilia
• Epitel silindris berlapis banyak.
Terdapat pada uretra, faring, laring, trakea, dan
kelenjar ludah.
d. Jaringan Epitel Transisional
Peralihan antara epitel pipih berlapis banyak dengan
epitel silindris berlapis banyak, terdapat pada bagian
yang mengalami tekanan dari dalam, misalnya
sistem urinaria.
e. Jaringan Epitel Kelenjar
• Kelenjar eksokrin, menyalurkan sekretnya ke
permukaan tubuh.
• Kelenjar endokrin, menyalurkan sekretnya ke aliran
darah atau limfa.

Epitel transisional Epitel kelenjar endokrin


B. JARINGAN IKAT (JARINGAN PENYAMBUNG)

Fungsi:
 Pengikat dan penyambung antarjaringan.

 Penyokong dan pembentuk struktur tubuh.

 Penyimpan energi.

 Pertahanan tubuh terhadap invasi bibit penyakit.

 Pelindung suatu organ.

 Transpor cairan tubuh.


Jaringan ikat tersusun atas bahan intersel (matriks) dan
sel-sel penyusun jaringan ikat.

1) Matriks Jaringan Ikat, terdiri atas substansi


intersel amorf (tidak berbentuk) dan substansi
intersel fibrosa (dibedakan menjadi serat kolegen,
serat retikular, dan serat elastik).
2) Sel-Sel Penyusun Jaringan Ikat, yaitu fibroblas,
makrofag (histiosit), sel lemak (adiposa), mast cell (sel
tiang), sel plasma, sel pigmen, leukosit (sel darah
putih), dan sel mesenkim.
Serat kolagen Serat retikular

Serat elastin
Jaringan ikat dibedakan menjadi tiga jenis:
1) Jaringan Ikat Sejati

• Jaringan ikat longgar, misalnya jaringan


mukosa, jaringan areolar, jaringan lemak (adiposa),
dan jaringan retikuler.
• Jaringan ikat padat, dibedakan menjadi jaringan
ikat padat teratur dan jaringan ikat padat tidak
teratur.

Jaringan mukosa Jaringan lemak (adiposa)


Jaringan ikat padat teratur pada tendon

Jaringan ikat padat tidak teratur pada lapisan


dermis kulit
2) Jaringan Ikat Cair
• Jaringan darah, terdiri atas plasma darah,
trombosit (keping-keping darah) dan sel-sel darah
(sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih
(leukosit)).
• Jaringan limfa (getah bening), merupakan
cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan
dan dikembalikan ke darah.

Jaringan darah manusia Jaringan limfa


3) Jaringan Ikat Penyokong
• Jaringan tulang rawan (kartilago), tersusun
atas sel-sel tulang rawan kondrosit dan matriks
yang mengandung kondroitin sulfat. Kondrosit
berada di dalam rongga kecil yang disebut lakuna.
Berdasarkan kandungan senyawa pada matriks,
jaringan tulang rawan dibedakan menjadi:
 Tulang rawan hialin

 Tulang rawan elastik

 Tulang rawan fibroblas

Jaringan tulang rawan hialin pada trakea


Jaringan tulang rawan elastik pada daun telinga

Jaringan tulang rawan fibroblas pada tendon


• Jaringan Tulang Keras (osteon)
Merupakan penyusun kerangka tubuh yang
tersusun dari komponen nonseluler berupa
matriks yang sangat padat dan kaku serta
komponen seluler. Macam-macam komponen
seluler yaitu osteoprogenitor, osteoblas, osteosit
(sel tulang), dan osteoklas.
Berdasarkan strukturnya, dibedakan menjadi:
 Tulang spongiosa (spons)

 Tulang kompak

Jaringan tulang
kompak
C. JARINGAN OTOT
 Tersusun dari sel-sel atau serat otot (miofibril)
yang tergabung dalam berkas-berkas.
 Sel otot memiliki membran plasma yang disebut
sarkolema dan berisi sitoplasma yang disebut
sarkoplasma.
 Miofibril terdiri atas satuan-satuan lebih kecil
yang disebut miofilamen.
 Miofilamen tebal mengandung miosin,
miofilamen tipis mengandung aktin.
 Setiap miofibril memiliki pita gelap dan pita
terang yang disebut sarkomer.
 Tiga macam jaringan otot: jaringan otot polos,
jaringan otot rangka (lurik), dan jaringan
otot jantung
Perbedaan antara otot polos, otot rangka
(lurik), dan otot jantung

Perbedaan Otot Polos Otot Rangka Otot Jantung


Bentuk sel Gelendong Silindris panjang Silindris, bagian
ujung bercabang
dua atau lebih
Ukuran sel Panjang 3-200 µm Panjang 1-40 mm Panjang 50-100 µm
Diameter 5-10 µm Diameter 10-100 Diameter 10-20 µm
µm
Inti sel Bentuk oval, satu Bentuk lonjong, Lonjong panjang,
di tengah banyak di tepi satu di tengah
serat serat
Pita gelap- Tidak ada Ada Ada
terang
aktivitas Kontraksi lambat, Kontraksi cepat, Kontraksi cukup
tidak mudah lelah kuat, mudah lelah kuat, otomatis,
tidak mudah lelah
Perbedaan antara otot polos, otot rangka
(lurik), dan otot jantung (lanj.)

Perbedaan Otot Polos Otot Rangka Otot


Jantung

Pengaruh Saraf tak sadar (saraf Saraf sadar, otot Saraf otonom,
saraf otonom), otot involunter volunter (otot otot
(otot tak sadar) sadar) involunter
(otot tak
sadar)
Letak Saluran pencernaan, Melekat pada Jantung
dinding pembuluh darah, tulang rangka
pembuluh limfa, saluran
pernapasan, saluran
reproduksi, kandung
kemih, dermis, iris, dan
korpus siliaris mata.
Jaringan otot polos

Jaringan otot lurik

Jaringan otot jantung


D. JARINGAN SARAF

 Tersebar di dalam tubuh, paling banyak (98%) pada


susunan saraf pusat otak dan medula spinalis
(sumsum tulang belakang).
 Berfungsi menghimpun rangsangan dari lingkungan,
mengubah rangsangan menjadi impuls saraf,
memberikan jawaban (respons) ke organ efektor.
 Tersusun dari sel saraf (neuron) berbentuk serabut
panjang dan sel penyokong (neuroglia) yang
berukuran kecil.
 Neuroglia menghasilkan mielin sebagai penyokong
neuron dan menyatukan jaringan pada susunan saraf
pusat.
Jaringan saraf
II. ORGAN PADA HEWAN
Organ merupakan sekumpulan beberapa jaringan yang
melakukan fungsi tertentu. Organ pada hewan terdiri
atas organ luar (misal mata, telinga, mulut, dll) dan
organ dalam (misal paru-paru, jantung, lambung, dll).

Organ lambung yang tersusun dari beberapa jaringan


III. SISTEM ORGAN PADA MANUSIA
Sistem organ merupakan gabungan dari beberapa
organ yang melakukan fungsi tertentu.

Sistem organ pada tubuh manusia:


 Sistem gerak  sistem hormon (endokrin)
 Sistem peredaran darah  Sistem saraf
 Sistem limfa  Sistem indra
 Sistem pencernaan  Sistem reproduksi laki-laki
 Sistem pernapasan  Sistem reproduksi betina
 Sistem ekskresi
IV. SEL PUNCA (STEM CELL)
Sel punca adalah sel yang menjadi awal mula dari pertumbuhan
sel lain yang menyusun keseluruhan tubuh organisme

A. Karakteristik sel punca:


 Belum berdiferensiasi, sehingga belum memiliki bentuk dan
fungsi yang spesifik.
 Mampu memperbanyak diri dengan cara bereplikasi
menghasilkan sel-sel dengan karakteristik sama dengan
induknya.
 Dapat berdiferensiasi menjasi lebih dari satu jenis sel. Sel
punca dapat bersifat pluripoten, yaitu kemampuan untuk
berdiferensiasi menjadi sel tubuh apapun yang berasal dari
ketiga lapisan embional (ektoderm, mesoderm, dan endoderm),
atau bersifat multipoten, yaitu kemampuan untuk
berdiferensiasi hanya menjadi beberapa jenis sel yang biasanya
berada dalam suatu golongan.
B. Jenis Sel Punca
1) Sel punca embrionik
 Adalah sel punca yang terdapat pada perkembangan
individu yang masih berada dalam tahap embrio.
 Terbentuk saat embrio berusia 3-5 hari.

 Bersifat pluripoten.

2) Sel punca Dewasa


 Adalah sel punca yang ditemukan di antara sel-sel
lainnya yang telah berdiferensiasi dalam suatu jaringan
biasa.
 Bersifat multipoten.

 Contoh: sel punca hematopoteik, sel punca jaringan saraf,


sel punca jaringan kulit, sel punca mesenkimal, dan sel
punca jantung.
Perbandingan kemampua diferensiasi sel punca embrionik dengan sel punca dewasa
C. Potensi Sel Punca dalam Aplikasi Klinis

 Berbagai macam penyakit degeneratif, yaitu


penyakit akibat kerusakan sel-sel dalam jaringan
atau organ,bersifat irreversible.
 Contoh penyakit degeneratif: stroke (gangguan
pasokan darah ke otak), diabetes mellitus
(gangguan metabolisme insulin), aterosklerosis
(peradangan pembuluh darah), dll.
 Terapi menggunakan sel punca bersifat
permanen.
Teknik transplantasi sel punca untuk regenerasi sel
pankreas penghasil insulin:
1) Sel punca dikultur hingga jumlahnya mencukupi.

2) Sel punca diinjeksikan ke pembuluh darah atau


didiferensiasikan terlebih dahulu menjadi sel β
pankreas yang menghasilkan hormon insulin.
3) Sel punca ditransplantasikan ke organ hati.
V. TUMOR DAN KANKER
 Tumor adalah benjolan atau pembengkakan akibat
pertumbuhan sel-sel abnormal yang tumbuh tidak
terkontrol.
 Dibedakan menjadi 2 jenis: tumor jinak (benign) dan
tumor ganas (malignant).
 Tumor yang bersifat ganas disebut kanker.
 Pertumbuhan sel yang tidak terkontrol disebabkan oleh
mutasi DNA atau gen yang mengontrol pembelahan sel.

Faktor penyebab tumor/kanker:


 Faktor keturunan  Infeksi
 Faktor lingkungan  Gangguan keseimbangan hormonal
 Makanan yang mengandung  Faktor kejiwaan dan emosional
bahan kimia
 Radikal bebas
 virus

Anda mungkin juga menyukai