Anda di halaman 1dari 20

PRINSIP BELAJAR ORANG

DEWASA/ANDRAGOGI
AFZAHUL RAHMI, M.KES
PENGERTIAN ANDRAGOGI
Andragogi berasal dari bahasa Yunani kuno: "aner",
dengan akar kata andra, yang berarti orang dewasa,
dan agogus yang berarti membimbing atau membina.
Andragogi secara harfiah dapat diartikan sebagai ilmu
dan seni mengajar orang dewasa. Namun karena orang
dewasa sebagai individu yang sudah mandiri dan
mampu mengarahkan dirinya sendiri, maka dalam
andragogi yang terpenting dalam proses interaksi
belajar adalah kegiatan belajar mandiri yang bertumpu
kepada warga belajar itu sendiri dan bukan merupakan
kegiatan seorang guru mengajarkan sesuatu (Learner
Centered Training/Teaching).
PENGERTIAN PEDAGOGI

Secara literal berati: seni dan ilmu


pengetahuan tentang mendidik anakanak
dan sering digunakan sebagai sebuah
sinonim untuk suatu pengajaran. Secara
lebih tepatnya, pedagogi mewujudkan
pendidikan yang berfokuskan guru.
Pendidikan dewasa adalah suatu proses
yang menumbuhkan keinginan untuk
bertanya dan belajar secara berkelanjutan
sepanjang hidup. Bagi orang dewasa
belajar berhubungan dengan bagaimana
mengarahkan diri sendiri untuk bertanya
dan mencari jawabannya ( Pannen dalam
Supriantono, 2008).
Lanjutan …
Orang dewasa sendiri dapat didefenisikan dalam tiga
aspek yaitu :
 Biologis → seseorang dikatakan dewasa apabila
telah mampu melakukan reproduksi.
 Psikologis → seseorang dikatakan dewasa apabila
telah memiliki tanggung jawab terhadap kehidupan
dan keputusan yang diambil.
 Sosiologis → seseorang dikatakan dewasa apabila
telah mampu melakukan peran-peran sosial yang
biasanya dibebankan kepadanya.
Pendidikan Orang Dewasa adalah suatu
proses dimana orang-orang yang sudah
memiliki peran sosial sebagai orang dewasa
melakukan aktivitas belajar yang sistematik
dan berkelanjutan dengan tujuan untuk
membuat perubahan dalam pengetahuan,
sikap, nilai-nilai, dan keterampilan.
Perkembangan Teori Belajar Orang
Dewasa
Istilah andragogi dimulai dari tahun 1833,
oleh Alexander Kapp, Kapp menjelaskan
andragogi dengan menggunakan istilah
Pendidikan Orang Dewasa terutama dalam
menjelaskan teori pendidikan yang
dilahirkan ahli filsafat Plato.
sejarah perkembangan penggunaan istilah andragogi
dari tahun ke tahun sebagai teori pendidikan baru di
samping teori pedagogi:

1. Pada abad 18 sekitar tahun 1833, Alexander


Kapp menggunakan istilah Pendidikan Orang
Dewasa untuk menjelaskan teori pendidikan yang
dikembangkan dan dilahirkan ahli-ahli filsafat
seperti Plato.
2. Pada abad 19 tepatnya tahun 1919, Adam Smith
memberikan sebuah argumentasi tentang
pendidikan untuk orang dewasa “pendidikan juga
tidak hanya untuk anak-anak, tetapi pendidikan
juga untuk orang dewasa”.
3. Tahun 1921, Eugar Rosenstock menyatakan bahwa
pendidikan orang dewasa menggunakan guru khusus,
metode khusus dan filsafat khusus. Edward Lindeman
menerbitkan buku “Meaning Of Adult Education” yang
pada intinya berisi tentang: 1) Pendekatan Pendidikan
orang dewasa dimulai dari situasi, 2) Sumber utama
pendidikan orang dewasa adalah pengalaman si belajar
ia juga menyatakan ada empat asumsi pendidikan
orangdewasa, yaitu:
 Orang dewasa termotivasi belajar oleh kebutuhan
pengakuan.
 Orientasi orang dewasa belajar adalah berpusat pada
kehidupan.
 Pengalaman adalah sumber belajar.

 Pendidikan orang dewasa memperhatikan perbedaan


bentuk, waktu, tempat dan lingkungan.
4. Pada tahun 1929, Lawrence P. jacks menulis
dalam journal Adult of education, bahwa pendapatan
dan kehidupan adalah dua hal yang tidak terpisahkan
dalam kehidupan. Ia mengistilahkan pendidikan orang
dewasa (POD) dengan Continuing School dan berbasis
pada pendapatan dan kehidupan.
5. Tahun 1930, Arceak AB mengenalkan istilah
pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur
hidup dalam rangka pendidikan untuk manusia. Pada
tahun itu Robert D. Leigh menyimpulkan dari hasil
studinya dalam journal Adult Educationbahwa belajar
orang dewasa sangat berkaitan erat dengan
pengalaman sehari-hari, sehingga pengetahuan baru
harus berdasar pengalaman hidup sehari-hari.
Karakteristik Belajar Orang Dewasa

1. Orang Dewasa Telah Memiliki Lebih Banyak Pengalaman Hidup


2. Orang Dewasa Memiliki Motivasi yang Tinggi Untuk Belajar
3. Orang Dewasa Telah Memiliki Banyak Peran dan Tanggung Jawab
4. Kurang Percaya Pada Kemampuan Diri untuk Belajar Kembali
5. Orang Dewasa Lebih Beragam dari Pada Pemuda
6. Setiap individu berbeda dalam kemampuan serta kesiapannya
menghadapi kelompok-klelompok belajar. Hal tersebut dapat
dimanfaatkan dengan pertukaran pengalaman.
Teori Belajar Orang Dewasa
1. Orang dewasa termotivasi belajar apabila “belajar” tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dan minatnya, oleh karena itu titik berangkat
pembelajaran orang dewasa adalah menemukan kebutuhan dan minat
warga belajar.
2. Orientasi belajar orang dewasa adalah berpusat pada kehidupan(life
centere), oleh karena itu unit pembelajaran orang dewasa harus terkait
dengan kehidupan, bukan pelajaran.
3. Pengalaman adalah sumber belajar yang paling baik bagi orang
dewasa, sehingga metode menggunakan pengalaman dan analisis
pengalaman.
4. Orang dewasa mempunyai kebutuhan yang dalam untuk mengarahkan
diri sendiri(self directing) oleh karena itu pengalaman adalah guru
dalam pembelajaran dengan mengambangkan pengetahuan.
5. Perbedaan individu antara orang dewasa semakin bertambah sejalan
dengan bertambahnya usia, olehkarena itu gaya belajar, waktu,
tempat dan kecepatan belajar harus di ijinkan/ditolelir.
Prinsip Andragogi atau Pendidikan
Orang Dewasa
1. Prinsip kemitraan
Prinsip kemitraan menjamin terjalinnya kemitraan di antara
pengajar dan pelajar.
2. Prinsip pengalaman nyata
Prinsip pengalaman nyata menjamin berlangsungnya
kegiatan pembelajaran pendidikan orang dewasa terjadi
dalam situasi kehidupan yang nyata.
3. Prinsip kebersamaan
Prinsip kebersamaan menuntut digunakannya kelompok
dalam kegiatan pembelajaran pendidikan orang dewasa
untuk menjamin adanya interaksi yang maksimal di antara
peserta dengan difasilitasi pengajar.
Lanjutan …
4. Prinsip partisipasi
Prinsip partisipasi adalah untuk mendorong keterlibatan pelajar
secara maksimal dalam kegiatan pembelajaran orang dewasa,
dengan fasilitas dari pengajar.
5. Prinsip keswadayaan
Prinsip keswadayaan merupakan prinsip yang mendorong
kemandirian pelajar dalam upaya untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
6. Prinsip lokalitas
Prinsip lokalitas menjamin adanya materi yang dipelajari bersifat
spesifik local. Generalisasi dari hasil pembelajaran dalam
pendidikan orang dewasa akan sulit dilakukan.
Lanjutan …
7. Prinsip kesinambungan
Prinsip yang menjamin adanya kesinambungan dari materi yang
dipelajari sekarang dengan materi yang telah dipelajari di
masa yang lalu dan dengan materi yang akan dipelajari di
waktu yang akan datang.
8. Prinsip manfaat
Prinsip manfaat menjamin bahwa apa yang dipelajari dalam
pendidikan orang dewasa adalah sesuai dengan kebutuhan
yang dirasakan oleh pelajar.
9. Prinsip kesiapan
Prinsip kesiapan menjamin kesiapan mental maupun
kesiapan fisik dari pelajar untuk dapat melakukan
kegiatan pembelajaran.
10. Prinsip keterpaduan
Prinsip keterpaduan menjamin adanya integrasi atau
keterpaduan materi pendidikan orang dewasa.
Aplikasi Teori Belajar Orang Dewasa
1. Perumusan Tujuan Program
Tujuan program ini ialah untuk menyatakan domain tingkah
laku serta tingkatan tingkah laku yang ingin dicapai sebagai
hasil belajar.
2. Pengembangan Alat Evaluasi
a. Tahap pencapaian tujuan pembelajaran/ program kegiatan
belajar , keseksamaan perumusan tujuan.
b. Kesusaian antara metode dan teknik penyajian dengan
sifat bahan pelajaran, tujuan yang ingin dicapai, karakteristrik
warga belajar, kemampuan dasar warga belajar.
c. Keberhasilan program dalam mencapai tujuan program.
d. keseksamaan alat evaluasi yang digunakan dengan tujuan
program yang ingin dinilai keberhasilannya.
3. Analisis Tugas Belajar dan Identifikasi Kemampuan
Teori belajar yang relevan dengan kegiatan analisis tugas,
antara lain sebagai berikut :
a. Teori Gesttailt meliputi hukum :
1) Hukum Pragmanz (penuh arti) yaitu pengkelompokan objek
suatu bahan pelajaran berdasrkan kriteria atau kategori
tertentu. Seperti , warna, bentuk, dan ukuran sehingga
mempunyai arti.
 2) Hukum kesamaan/keteraturan : tugas yang unsurnya
mempunyai kesamaan dan teratur, lebih mudah dipahami
daripada yang berbeda dan tidak teratur.
b. Teori Medan
Belajar memecahkan masalah merupakan pengubahan
struktur kognitif.
Identifikasi karakteristik kemampuan warga
belajar, meliputi hal-hal sebagai berikut :

1). Perbedaan karakteristik individu warga belajar


dilihat dari segi psikologis, yaitu perbedaan
kecerdasan/bakat, kecepatan belajar, motivasi
belajar, perhatian, cara berfikir, dan daya ingat.
2). Pengetahuan masukan. Pengetahuan masukan yang
telah dikuasai dapat dijadikan bahan
pengait (advance organizer) antara pelajaran
terdahulu dengan pelajaran baru.
Perbedaan antara Pedagogi dengan
Andragogi
Tentang Pedagogis Andragogi

Konsep diri peserta didik Pribadi yang bergantung Semakin mengarahkan diri
kepada gurunya (self-directing)
Pengalaman peserta didik Masih harus dibentuk Sumber yang kaya untuk
daripada digunakan sebagai belajar bagi diri sendiri dan
sumber belajar orang lain
Kesiapan belajar peserta Seragam (uniform) sesuai Berkembang dari tugas hidup
didik tingkat usia dan kurikulum & masalah
Orientasi dalam belajar Orientasi bahan ajar Orientasi tugas dan masalah

Motivasi belajar Dengan pujian, hadiah, dan Oleh dorongan dari dalam
hukuman diri sendiri (internal
incentives, curiosity)

Anda mungkin juga menyukai