Anda di halaman 1dari 38

REFERAT

PENYAKIT JANTUNG REMATIK


Disusun oleh :
Amirah Shahab (406162054)

Pembimbing :
dr. Isfandiyar Fahmi, Msi, Med, Sp.A

Kepanitraan Ilmu Kesehatan Anak


RSUD RAA Soewondo Pati
Periode 25 September – 02 Desember 2017
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Jakarta

2017
ANATOMI JANTUNG
ANATOMI JANTUNG
DEMAM REMATIK AKUT (DRA)
• DEF : peradangan akut yang dapat menyertai faringitis
yang disebabkan oleh Streptococcus beta-hemolyticus
group A.

• EPID : di Asia Tenggara dan Pasifik Barat berkisar 0,1-


12,6 per 1.000 anak sekolah, dengan prevalensi rata-rata
sebesar 2,2 per 1.000 anak sekolah

• ETIO : respon imunologis yang terjadi sebagai sekuel dari


infeksi streptokokus beta hemolyticus grup A pada faring
PATOGENESIS
KRITERIA JONES
Gejala Mayor • Karditis
• Poliartritis
• Khorea
• Eritema marginatum
• Nodul subkutan
Gejala Minor Temuan klinis :
• Riwayat demam rematik atau penyakit jantung
rematik
• Arthralgia
• Demam

Temuan laboratorium:
• Peningkatan reaktan fase akut ( laju pengendapan
eritrosit, protein C-reaktif)
• Leukositosis
• EKG : Pemanjangan interval PR
Bukti mendukung • Kultur tenggorok atau pemeriksaan antigen
adanya infeksi streptokokus hasilnya (+)
streptokokus grup A • Peningkatan titer antibodi streptokokus
DIAGNOSIS
• 2 gejala mayor, atau
• 1 gejala mayor + 2 gejala minor + ditambah adanya bukti
pemeriksaan yang menunjukkan adanya infeksi
streptokokus

• Pengecualian :
• Khorea
• Karditis indolen mungkin satu-satunya gejala klinis pada pasien
yang datang ke tenaga medis setelah berbulan-bulan dari onset
serangan demam rematik.
Kategori diagnostik Kriteria

Demam rematik serangan pertama Dua mayor atau satu mayor dan dua minor
ditambah dengan bukti infeksi SGA
sebelumnya
Demam rematik serangan rekuren tanpa Dua mayor atau satu mayor dan duaminior
PJR ditambah dengan bukti infeksi SGA
sebelumnya
Demam rematik serangan rekuren dengan Dua minor ditambah dengan bukti infeksi SGA
PJR

Korea rematik Tidak diperlukan kriteria mayor lainnya


ataupun bukti infeksi SGA

PJR (stenosis mitral murni atau kombiasi Tidak diperlukan kriteria lainnya untuk
dengan insufisiensi mitral dan atau mendiagnois sebagai PJR
gangguan katup aorta)
DIAGNOSIS BANDING
• Arthritis reumatoid juvenile

• Systemic lupus erythematosus


PENATALAKSANAAN
1. Eradikasi Streptokokus
• Penisilin benzathine G 0,6 sampai 1,2 juta unit disuntikkan secara
intramuskular, Jika alergi  Eritromisin 40 mg/kgBB/hari dibagi 2-4
dosis selama 10 hari
• Penisilin V 4x250 mg PO selama 10 hari

1. Antiinflamasi dan analgetik

Artritis Karditis Karditis Karditis berat


ringan sedang
Predsion - - 2-4 minggu 2-6 minggu
Aspirin` 1-2 minggu 2-4 6-8 minggu 2-4 bulan
minggu
PENATALAKSANAAN
• Prednison : 2mg/kgbb/hari dibagi 4 dosis

• Aspirin : 100 mg/kgbb/hari dibagi 4-6 dosis

• Tirang Baring

• Pencegahan primer

• Pencegahan sekunder
PENYAKIT DEMAM REMATIK
• DEF : kelainan katup jantung yang menetap akibat
demam reumatik akut sebelumnya, terutama mengenai
katup mitral (75%), aorta (25%), jarang mengenai katup
trikuspid, dan tidak pernah menyerang katup pulmonal.

• Epid : WHO Expert Consultation Geneva


• 0,5 per 100.000 penduduk di Negara maju
• 8,2 per 100.000 penduduk di Negara berkembang
• 7,6 per 100.000 penduduk di Asia Tenggara
PROGNOSIS

• Prognosis sangat baik bila karditis sembuh pada


permulaan serangan akut demam rematik.

• DRA dengan kelainan jantung akan


• Sembuh 30% pada 5 tahun pertama
• Sembuh 40% setelah 10 tahun
REKAM MEDIS
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. Dyah Ajeng Safitri
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 10-07-2000
Usia : 17 tahun 2 bulan
Alamat : Jepat Lor 03/02 Tayu, Pati, Jawa Tengah
Pekerjaan : Belum bekerja
Pendidikan : Sekolah SMA kelas 3
Status Perkawinan : Belum menikah
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 28 September 2017 pukul 19.10
WIB
No RM : 173095
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis
dengan ibu pasien di Bangsal Cempaka RSUD RAA Soewondo Pati

1. Tanggal : 29 september 2017pukul 06.00 (pada perawatan hari 1 di


RSUD soewondo)
2. Tanggal : 30 september 2017pukul 06.00 (pada perawatan hari 2 di
RSUD soewondo)
3. Tanggal : 02 oktober 2017 pukul 06.00 (pada perawatan hari 4 di
RSUD soewondo)
4. Tanggal : 03 oktober 2017 pukul 06.00 (pada perawatan hari 5 di
RSUD soewondo)
5. Tanggal : 09 oktober 2017 pukul 06.00 (pada perawatan hari 11 di
RSUD soewondo)

Keluhan Utama : Demam


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke IGD RSUD RAA Soewondo Pati dengan keluhan demam sejak 4 minggu (28-08-2017)SMRS
Demam dirasakan pada seluruh tubuh, muncul secara mendadak tinggi dan saat diukur dengan termometer suhunya mencapai 39,1. Demam
dialami sepanjang hari, tidak disertai menggigil, kejang, dan keringat dingin.

Pada hari 0 demam dirasakan mulai lebih meningkat pada sore ke malam hari serta pasien mengeluhkan + nyeri sendi
lutut kanan dan sendi siku kanan, nyeri sendi berpindah-pindah dan hilang timbul. Tidak ada bengkak, kemerahan, rasa
panas pada daerah sekitar sendi yang dikeluhkan.

Pada hari ke 1 demam, pasien dibawa berobat ke Puskesmas dan mendapatkan obat penurun panas (paracetamol
tablet 3x/hari) namun demam hanya turun beberapa jam lalu meningkat tinggi kembali.

Pada hari ke 2 demam pasien mengeluhkan batuk berdahak, dahak yang dikeluarkan berwarna putih kental, tidak ada
darah. tidak ada keluhan nyeri dan rasa terbakar di tenggorokan.

Pada demam hari ke 3 hingga 11 hari SMRS : Keluhan demam + batuk + nyeri sendi masih menetap tetapi ketiganya
terasa hilang timbul
± 11 hari SMRS : demam yang kembali tinggi dan keluhan
batuk serta nyeri sendi yang belum dirasakan membaik

Orangtua pasien membawa ke Rumah Sakit Islam Pati.


Pasien mendapatkan perawatan di RSI Pati selama 11 hari
dengan pengobatan dengan diagnosa : demam tifoid dan
bronkopneumonia.  tanggal 28-09-2017 pasien dirujuk ke
RSUD Soewondo dengan keluhan :
± 2 hari SMRS pasien juga
± 1 minggu SMRS  Sesak mengeluhkan nyeri dada seperti
Sejak ± 4 minggu SMRS  yang dirasakan seperti tertekan, tidak menjalar hanya
demam naik turun, batuk kesulitan bernafas yang disertai pada dada bagian kiri saja,
berdahak, dan nyeri pada sendi nafas cepat, dan ketika pasien dengan durasi nyeri ± 2 menit
siku dan lutut kanan yang membuang nafas terasa nyeri hilang timbul, dan pasien
hilang timbul pada seluruh lapang dada. merasakan berdebar-debar.
Tidak terdapat nafas berbunyi. Nyeri dada dipengaruhi
aktivitas.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Riwayat keluhan demam pada ± 6 bulan terakhir disangkal
• Riawayat keluhan tonsilofaringitis akut pada ± 3 bulan terakhir
disangkal
• Riawat selulitis disangkal
• Riwayat glomerulonefritis disangkal
• Riawayat sinusitis disangkal
• Riwayat otitis media disangkal
• Riwayat kelainan jantung disangkal
• Riawayat asma disangkal
• Riawayat tb patu disangkal
• Riwayat alergi obat dan makanan disangkal
• Riawayat hipertensi disangkal
• Riwayat diabetes mellitus disangkal
• Riawayat keluhan serupa disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
• Riwayat keluhan serupa disangkal
• Riwayat alergi obat dan makanan disangkal
• Riwayat DM, HT, dan penyakit jantung disangkal
• Riwayat asma pada keluarga disangkal
• Riwayat penyakit ginjal disangkal
• Riwayat batuk lama pada keluarga disangkal
• Riwayat gout disangkal
RIWAYAT PERINATAL
• Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara
• Anak pertama: perempuan, BBL: 2800 gr, cukup bulan, lahir
normal, dibantu bidan.
• Anak kedua : perempuan, BBL: 2900 gr, cukup bulan, lahir normal,
dibantu bidan.
• Bayi langsung menangis saat lahir dan di rawat gabung
dengan ibu
• Ibu pasien rutin memeriksakan kehamilannya setiap bulan
di puskesmas
• Riwayat penyakit hipertensi, kencing manis, KPD, trauma,
minum obat-obatan dan jamu selama hamil disangkal
RIWAYAT IMUNISASI
• Imunisasi Hep B : 1 minggu setelah lahir
• Imunisasi BCG : 1 bulan
• Polio : 0, 2, 3, 4 bulan
• DPT/ Hb : 2, 3, 4, 18bulan
• Campak : 9, 18, bulan dan kelas 1sd
• DT : kelas 1sd
• Td : kelas 2 dan 5 sd
• HPV :-
• Kesan : Imunisasi dasar lengkap
RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
Pertumbuhan Perkembangan

• BB : 54 kg • Personal sosial: pasien kelas 3


• TB : 162 cm SMA dan dapat mengikuti
• IMT : 20,61 kg/m2 pelajaran dengan baik.
• Motorik halus : pasien dapat
• BB/U : 54/55 = 98,18% (gizi
baik) menulis dan menggambar.
• Bahasa : berbicara lancar dan
• TB/U : 162/162 = 99,38% (
perawakan normal) tidak ada kesulitan dalam
berbahasa
• BB/TB : 54/53 = 101,88 % (gizi
• Motorik kasar : pasien dapat
baik) berolahraga bersepeda, voli, lari
dan berenang
• Kesan : status gizi normal,
perawakan normal • Kesan : perkembangan sesuai
usia
RIWAYAT ASUPAN NUTRISI
• 0-6 bulan : ASI + susu formula saat awal melahirkan
• 6-9 bulan : ASI + bubur bayi Milna 3-4x/hari
• 9-12 bulan : ASI + makanan lunak (nasi tim terkadang
diberi ayam, ikan, telur, sawi ) 3x/hari
• 12bln – sekarang : makanan keluarga yaitu : nasi + lauk
(tahu, tempe, telur, ayam, daging, ikan) +sayur-sayuran
(jagung, sayur putih, sawi, kangkung, bayam, terong, daun
singkong, daun pepaya) + buah2an (pepaya, jambu, pisang,
jeruk). Pasien minum air putih 5-6gelas, dan pasien memiliki
kebiasaan sering minum teh saat makan diluar rumah dan pagi
hari saat sarapan.
• Kesan : kuantitas dan kualitas asupan nutrisi
tercukupi
PEMERIKSAAN FISIK
(Tanggal 29 September 2017 dan 04 Oktober 2017)

Keadaan umum: Tampak sakit sedang, lemas, terpasang infus pada tangan kanan, tampak batuk
sesekali.
Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital
Tekanan Darah : 110/60 mmHg
Nadi : 102x/menit, reguler, isi cukup
Frekuensi napas : 20x/menit, regurer
Suhu tubuh: 38,3˚C

Antropometri  BB : 54 kg, PB : 162 cm, IMT : 20,61 kg/m3


Kepala : Normochepal, rambut hitam terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, kulit kepala normal,
tidak ada nodul.
Mata : Konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-, pupil bulat ditengah, isokor, reflex cahaya langsung
+/+, tidak langsung +/+, edem palpebra (-)
Hidung :Bentuk normal, frog nose (-), ragaden (-), depresi tulang hidung (-), septum nasi ditengah,
deviasi (-), sekret (-), mukosa merah muda.
Telinga : Bentuk dan ukuran normal, nyeri tekan tragus -/-, nyeri tekan mastoid -/-, nyeri tarik aurikula
-/-, fistula -/-, abses -/-, serumen -/-, sekret -/-
Mulut : Bibir kering (-), mukosa mulut merah muda, lidah normal, selaput (-), lidah kotor (-), faring
hiperemis (+), stomatitis aphtosa (-), tonsil T1-T1, tonsil hiperemis (-)
Leher :Trakea ditengah, deviasi (-), pembesaran KGB (-)
• Thorax  COR :
• Inspeksi : pulsasi ictus cordis tak tampak
• Palpasi :pulsasi ictus cordis teraba di ICS IV MCL sinistra,
• Perkusi : batas jantung dalam batas normal
• Auskultasi : bunyi jantung I&II reguler, murmur (-), gallop (-), Bising
(+)  tgl 4/10/17

• Thorax  PULMO :
• Inspeksi : bentuk dada normal, pergerakan dinding dada simetris
saat bernafas dan diam, retraksi (-)
• Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri sama kuat
• Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
• Auskultasi : SDV +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-, hantaran -/-
• Abdomen : Pemeriksaan Neurologis :
• Inspeksi : Tampak datar, tidak ada benjolan, luka (-),
oedem (-) • Refleks Fisiologis :
• Auskultasi : Bising usus + normal, 15x/menit
• biceps ++/++
• triceps ++/++
• Perkusi : Tympani seluruh lapang abdomen, batas
• patella ++/++,
paru-hepar dalam batas normal. Ketok CVA sinistra • Achilles ++/++
+ • Refleks Patologis : Babinski -/-,
• Palpasi : Supel, nyeri tekan regio iliaca sinistra, Chadock -/-,Oppenheim-/-, Gordon-/-,
hepatomegali (-), splenomegali (-), ballon temen (-) Schaefer -/-
• Genital : hiperemis (-), oedem (-), sekret (-), nyeri (-)
• Anus : hiperemis (-), fisura (-), benjolan (-) • Rangsang Meningeal : Kaku kuduk (-),
• Eksremitas : Akral hangat, edema (-), sianosis (-), Brudzinski 1-IV (-)
CRT<2 detik
• Motorik : 5/5/5/5 Normotoni dan eutrofi
• Cubiti dex  tumor (-), rubor (-), dolor (+), kalor (-),
functio laesa (-)
• Genu dex  tumor (-), rubor (-), dolor (+), kalor (-),
functio laesa (-)
• Tulang belakang : normal tidak ada kelainan
lordosis, kiposis, dan skoliosis.
• Kulit : Turgor kulit baik, sianosis (-),
ikterik (-), kuku sendok (-), pucat (-), eritema
marginatum (-), nodulus subkutan (-)
• KGB : Tidak ada pembesaran KGB
DARAH LENGKAP
Parameter 28/09/17 29/09/17 30/09/17 02/10/17

Leukosit 16,0 ↑ 17,0 ↑ 20, 0 ↑ 20,1↑

Eritrosit 2,67 ↓ 2,49 ↓ 2, 80 ↓ 2,80 ↓

Hemoglobin 7,3 ↓ 6,8 ↓ 7,7 ↓ 7,7 ↓

Hematokrit 22,2 ↓ 20,8 ↓ 25,9 ↓ 23,4 ↓

MCV 83,9 83,5 82,2 83,5

MCH 27, 3 27, 3 27,6 27, 5

MCHC 32,9 32,7 33,6 32,9

Trombosit 409 ↑ 401 ↑ 458 ↑ 399

RDW - CV 13, 5 13, 5 14,5 14, 5

RDW - SD 39,3 39,5 41,9 42,8

PDW 11,9 10,9 11,6 9,9

MPV 9, 9 9, 5 9, 6 8,8

P - LCR 24,4 21,0 22,6 16,2


Parameter 28/09/17 29/09/17 30/09/17 02/10/17

Hitung Jenis

Netrofil 77,50 ↑ 85,70 ↑

Limfosit 14,40 ↓ 7,70 ↓

Monosit 4,50 4,50

Eosinofil 3,40 3,40

Basofil 0, 20 0, 20
URINALISA LENGKAP (29/9/17)
• Pemeriksaan Pemeriksaan Kimia
Gambaran Darah Tepi Klinik (29/09/17)
(29/09/17)

• Seri Eritrosit : ukuran


SGOT : 477,8 ↑
dan warna = normositik SGPT : 248,7 ↑
normokromik, bentuk = Ureum : 4,2
dominasi normosit Kreatinin : 0,22

• Seri Leukosit : kesan


jumlah = leukositosis, Pemeriksaan
netrofilia absolut, Seroimunologi
morfologi = granulasi (29/09/17)
toksik netrofil
HbsAg : non reaktif
• Seri trombosit :
kesan jumlah = cukup,
morfologi = dalam batas
normal
USG ABDOMEN (30/09/17)

• Kesan : Meteorismus
Pemeriksaan Pemeriksaan Ekokardiografi (04/10/17)
Seroimunologi
(02/10/17)
• Anti Hcv : Negatif
• Anti Hav : IgM anti
Hav (-), IgG anti Hav (-)

Pemeriksaan Serologi
(02/10/17)
• S. Typhi O : Negatif
• S. Typhi H : Negatif
• S. Paratyphi A : Negatif
• S. Paratyphi B: Negatif
Kesan : EKG Normal
Pemeriksaan Patologi
Klinik (03/10/17) Pemeriksaan Serologi (06/10/17)
• ICT Malaria : Negatif ASTO : 400 Iu/mL
CRP : 24 Iu/mL
Pemeriksaan Ekokardiografi (06/10/17)
• Dimensi ruang jantung normal
• Fungsi sistolik LV baik dengan EF 69%
• Kinetik segmental baik
• Fungsi diastolik normal
• Fungsi sistolik RV baik
• PR mild, MR trivial
• MVP

Kesan : MVP dengan MR Trivial


ANALISA KASUS
TEORI KASUS

Definisi

Penyakit Jantung Rematik merupakan kelainan katup jantung yang menetap akibat demam reumatik akut sebelumnya,
terutama mengenai katup mitral (75%), aorta (25%), jarang mengenai katup trikuspid, dan tidak pernah menyerang katup
pulmonal.
Epidemiologi

Prevalensi penyakit jantung rematik pada anak usia sekolah Pasien merupakan anak perempuan usia 17 tahun 2 bulan
di Indonesia pada usia 5-15 tahun adalah 0,3-0,8 per 100 sedang duduk d kelas 3 SMA
anak.
Manifestasi klinis

 Karditis  Karditis : takikardia, bising jantung (+), kardiomegali,


 Poliartritis MVP dengan MR trivial
 Khorea  Poliartritis (-)
 Eritema marginatum  Korea (-)
 Nodul subkutan  Eritema marginatum (-)
 Riwayat DRA/PJR  Nodul subkutan (-)
 Arthralgia  Riwayat DRA/PJR (-)
 Demam  Athralgia (+)
 Leukositosis  Demam (+)
 EKG : pemanjangan interval PR  Leukositosis (+)
 Peningkatan LED  Interval PR 5 kotak kecil
 Peningkatan CRP  LED (-)
 ASTO (+)  CRP meningkat
 ASTO (+)
Faktor risiko

Imunitas rendah -

Riwayat keluarga -

Faktor genetik -

Ras kulit hitam -


Anamnesis dan alloanamnesis dilakukan di bangsal cempaka pada perawatan hari ke 1

1) Demam
2) Rasa berdebar-debar
3) Gerakan abnormal
4) Berbicara tertahan dan meledak-ledak
5) Gangguan emosional
6) Nyeri pada sendi
7) Riwayat nyeri tenggorokan
8) Muncul kemerahan yang tidak gatal pada badan
9) Terdapat benjolan disekitar siku, ruas jari, persendian kaki
10) Manifestasi gagal jantung : batuk, nyeri dada, dispnea, ortopnea, anoreksia.
Pemeriksaan fisik

1. Demam
2. Takikardi
3. Bising jantung
4. Sendi : dolor, rubor, kalor, tumor, functio laesa
5. Gerakan abnormal, berbicara tertahan dan meledak-ledak, gangguan emosional
6. Ruam tidak gatal 2,5 cm bentuk makular dengan tepi eritema yang menjalar ke bagian kulit yang tampak normal tanpa melibatkan
wajah, biasanya pada tungkai proksimal
7. Nodulus pada ekstensor sendi terutama pada siku, ruas jari,lutut, persendian kaki ukuran 0,5-2 cm. Tidak nyeri dan mobile
8. Nyeri ringan pada sendi lutut, siku, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki tanpa kemerahan, panas, dan bengkaak
Pemeriksaan penunjang (RSUD RAA Soewondo pati)

 Leukositosis Darah Rutin : leukositosis, anemia normositik normokrom,


 LED meningkat trombositosis, neutrofilia, limfositopenia.
 CRP meningkat
ASTO (+)
 ASTO (+)
 EKG : pemanjangan interval PR CRP (+)
 Echocardiografi : abnormal
Darah Tepi: granulasi toksik netrofil

Echo : Mitral valve prolaps dengan mitral regurgitasi trivial

Terapi

 Eradikasi streptococcus dengan Benzatin penisilin G  Infus RL 20 tetes makro/menit


dosis 0,6-1,2 jt U IM, jika alergi bisa dengan eritromisin  Paracetamol 3x1 500mg PO
40 mg/kgbb/gari dibagi 2-4 dosis selama 10 hari  Ambroxol 3x30mg/hari PO
 Karditis sedang (kardiomegali ringan ) : Prednisone 2  Eritromisin 4x500 mg selama 10 hari PO
mg/kgbb/hari dibagi 4 dosis ditappering off pada minggu  Prednison 4x20 mg/hari selama 2-6 minggu PO
terakhir pemberian dan mulai berikan aspirin dengan  Aspirin 6x500 mg /hari PO
dosis 100mg/kgbb/hari lalu pada minggu ke 2 diturunkan  Captopril 2x12,5 mg/hari PO
menjadi 60 mg/kgbb/hari  Furosemide 1x80 mg/hari PO
 Profilaksis : eritromisin 250 mg PO 2kali sehari
Pencegahan sekunder : eritromisin 2x250 mg diberikan
diberikan minimal 40 tahun atau seumur hidup (pada
selama 40 tahun
DRA dengan karditis + penyakit katup jantung)

Anda mungkin juga menyukai