Pembimbing :
dr. Isfandiyar Fahmi, Msi, Med, Sp.A
2017
ANATOMI JANTUNG
ANATOMI JANTUNG
DEMAM REMATIK AKUT (DRA)
• DEF : peradangan akut yang dapat menyertai faringitis
yang disebabkan oleh Streptococcus beta-hemolyticus
group A.
Temuan laboratorium:
• Peningkatan reaktan fase akut ( laju pengendapan
eritrosit, protein C-reaktif)
• Leukositosis
• EKG : Pemanjangan interval PR
Bukti mendukung • Kultur tenggorok atau pemeriksaan antigen
adanya infeksi streptokokus hasilnya (+)
streptokokus grup A • Peningkatan titer antibodi streptokokus
DIAGNOSIS
• 2 gejala mayor, atau
• 1 gejala mayor + 2 gejala minor + ditambah adanya bukti
pemeriksaan yang menunjukkan adanya infeksi
streptokokus
• Pengecualian :
• Khorea
• Karditis indolen mungkin satu-satunya gejala klinis pada pasien
yang datang ke tenaga medis setelah berbulan-bulan dari onset
serangan demam rematik.
Kategori diagnostik Kriteria
Demam rematik serangan pertama Dua mayor atau satu mayor dan dua minor
ditambah dengan bukti infeksi SGA
sebelumnya
Demam rematik serangan rekuren tanpa Dua mayor atau satu mayor dan duaminior
PJR ditambah dengan bukti infeksi SGA
sebelumnya
Demam rematik serangan rekuren dengan Dua minor ditambah dengan bukti infeksi SGA
PJR
PJR (stenosis mitral murni atau kombiasi Tidak diperlukan kriteria lainnya untuk
dengan insufisiensi mitral dan atau mendiagnois sebagai PJR
gangguan katup aorta)
DIAGNOSIS BANDING
• Arthritis reumatoid juvenile
• Tirang Baring
• Pencegahan primer
• Pencegahan sekunder
PENYAKIT DEMAM REMATIK
• DEF : kelainan katup jantung yang menetap akibat
demam reumatik akut sebelumnya, terutama mengenai
katup mitral (75%), aorta (25%), jarang mengenai katup
trikuspid, dan tidak pernah menyerang katup pulmonal.
Pada hari 0 demam dirasakan mulai lebih meningkat pada sore ke malam hari serta pasien mengeluhkan + nyeri sendi
lutut kanan dan sendi siku kanan, nyeri sendi berpindah-pindah dan hilang timbul. Tidak ada bengkak, kemerahan, rasa
panas pada daerah sekitar sendi yang dikeluhkan.
Pada hari ke 1 demam, pasien dibawa berobat ke Puskesmas dan mendapatkan obat penurun panas (paracetamol
tablet 3x/hari) namun demam hanya turun beberapa jam lalu meningkat tinggi kembali.
Pada hari ke 2 demam pasien mengeluhkan batuk berdahak, dahak yang dikeluarkan berwarna putih kental, tidak ada
darah. tidak ada keluhan nyeri dan rasa terbakar di tenggorokan.
Pada demam hari ke 3 hingga 11 hari SMRS : Keluhan demam + batuk + nyeri sendi masih menetap tetapi ketiganya
terasa hilang timbul
± 11 hari SMRS : demam yang kembali tinggi dan keluhan
batuk serta nyeri sendi yang belum dirasakan membaik
Keadaan umum: Tampak sakit sedang, lemas, terpasang infus pada tangan kanan, tampak batuk
sesekali.
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital
Tekanan Darah : 110/60 mmHg
Nadi : 102x/menit, reguler, isi cukup
Frekuensi napas : 20x/menit, regurer
Suhu tubuh: 38,3˚C
• Thorax PULMO :
• Inspeksi : bentuk dada normal, pergerakan dinding dada simetris
saat bernafas dan diam, retraksi (-)
• Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri sama kuat
• Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
• Auskultasi : SDV +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-, hantaran -/-
• Abdomen : Pemeriksaan Neurologis :
• Inspeksi : Tampak datar, tidak ada benjolan, luka (-),
oedem (-) • Refleks Fisiologis :
• Auskultasi : Bising usus + normal, 15x/menit
• biceps ++/++
• triceps ++/++
• Perkusi : Tympani seluruh lapang abdomen, batas
• patella ++/++,
paru-hepar dalam batas normal. Ketok CVA sinistra • Achilles ++/++
+ • Refleks Patologis : Babinski -/-,
• Palpasi : Supel, nyeri tekan regio iliaca sinistra, Chadock -/-,Oppenheim-/-, Gordon-/-,
hepatomegali (-), splenomegali (-), ballon temen (-) Schaefer -/-
• Genital : hiperemis (-), oedem (-), sekret (-), nyeri (-)
• Anus : hiperemis (-), fisura (-), benjolan (-) • Rangsang Meningeal : Kaku kuduk (-),
• Eksremitas : Akral hangat, edema (-), sianosis (-), Brudzinski 1-IV (-)
CRT<2 detik
• Motorik : 5/5/5/5 Normotoni dan eutrofi
• Cubiti dex tumor (-), rubor (-), dolor (+), kalor (-),
functio laesa (-)
• Genu dex tumor (-), rubor (-), dolor (+), kalor (-),
functio laesa (-)
• Tulang belakang : normal tidak ada kelainan
lordosis, kiposis, dan skoliosis.
• Kulit : Turgor kulit baik, sianosis (-),
ikterik (-), kuku sendok (-), pucat (-), eritema
marginatum (-), nodulus subkutan (-)
• KGB : Tidak ada pembesaran KGB
DARAH LENGKAP
Parameter 28/09/17 29/09/17 30/09/17 02/10/17
MPV 9, 9 9, 5 9, 6 8,8
Hitung Jenis
Basofil 0, 20 0, 20
URINALISA LENGKAP (29/9/17)
• Pemeriksaan Pemeriksaan Kimia
Gambaran Darah Tepi Klinik (29/09/17)
(29/09/17)
• Kesan : Meteorismus
Pemeriksaan Pemeriksaan Ekokardiografi (04/10/17)
Seroimunologi
(02/10/17)
• Anti Hcv : Negatif
• Anti Hav : IgM anti
Hav (-), IgG anti Hav (-)
Pemeriksaan Serologi
(02/10/17)
• S. Typhi O : Negatif
• S. Typhi H : Negatif
• S. Paratyphi A : Negatif
• S. Paratyphi B: Negatif
Kesan : EKG Normal
Pemeriksaan Patologi
Klinik (03/10/17) Pemeriksaan Serologi (06/10/17)
• ICT Malaria : Negatif ASTO : 400 Iu/mL
CRP : 24 Iu/mL
Pemeriksaan Ekokardiografi (06/10/17)
• Dimensi ruang jantung normal
• Fungsi sistolik LV baik dengan EF 69%
• Kinetik segmental baik
• Fungsi diastolik normal
• Fungsi sistolik RV baik
• PR mild, MR trivial
• MVP
Definisi
Penyakit Jantung Rematik merupakan kelainan katup jantung yang menetap akibat demam reumatik akut sebelumnya,
terutama mengenai katup mitral (75%), aorta (25%), jarang mengenai katup trikuspid, dan tidak pernah menyerang katup
pulmonal.
Epidemiologi
Prevalensi penyakit jantung rematik pada anak usia sekolah Pasien merupakan anak perempuan usia 17 tahun 2 bulan
di Indonesia pada usia 5-15 tahun adalah 0,3-0,8 per 100 sedang duduk d kelas 3 SMA
anak.
Manifestasi klinis
Imunitas rendah -
Riwayat keluarga -
Faktor genetik -
1) Demam
2) Rasa berdebar-debar
3) Gerakan abnormal
4) Berbicara tertahan dan meledak-ledak
5) Gangguan emosional
6) Nyeri pada sendi
7) Riwayat nyeri tenggorokan
8) Muncul kemerahan yang tidak gatal pada badan
9) Terdapat benjolan disekitar siku, ruas jari, persendian kaki
10) Manifestasi gagal jantung : batuk, nyeri dada, dispnea, ortopnea, anoreksia.
Pemeriksaan fisik
1. Demam
2. Takikardi
3. Bising jantung
4. Sendi : dolor, rubor, kalor, tumor, functio laesa
5. Gerakan abnormal, berbicara tertahan dan meledak-ledak, gangguan emosional
6. Ruam tidak gatal 2,5 cm bentuk makular dengan tepi eritema yang menjalar ke bagian kulit yang tampak normal tanpa melibatkan
wajah, biasanya pada tungkai proksimal
7. Nodulus pada ekstensor sendi terutama pada siku, ruas jari,lutut, persendian kaki ukuran 0,5-2 cm. Tidak nyeri dan mobile
8. Nyeri ringan pada sendi lutut, siku, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki tanpa kemerahan, panas, dan bengkaak
Pemeriksaan penunjang (RSUD RAA Soewondo pati)
Terapi