ALTERATIONS Alterations – alterasi – perubahan. Bab ini membahas mengenai perubahan dimana para perancang melakukan adaptasi terhadap fasad bangunan yang lama pada penampilannya yang baru.
Cara yang ditempuh dalam adaptasi fasad tersebut
tergantung pada sejauh mana modifikasi yang dilibatkan.
Termasuk dalam adaptasi tersebut adalah terutama
bagaimana fasad yang dikembangkan tersebut tetap dikenali sebagaimana asalnya serta adanya jalinan yang serasi antara yang lama dan yang baru sehingga keduanya terlihat dengan jelas. Name : BANK OF TOKYO Architect : BRUCE PRICE Floors : 26 Address : 100 Broadway, at the southest corner of Pine street City : New York Country : USA Year : 1895
Remodeled in 1975 by KAJIMA
INTERNATIONAL Kadang-Kadang, modifikasi yang terjadi mungkin hanya sekecil seperti mengganti jendela kaca kecil dengan sepotong kaca tunggal. Di lain kejadian, modifikasi mungkin lebih luas, tapi tidak merubah bentuk asli bangunannya.
Sebuah contoh yang sempurna dari pendekatan ini
adalah gedung Bank of Tokyo cabang New York, dimana lantai pertama yang berkilauan seolah-olah didorong ke belakang kolom-kolom yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan jalur pejalan kaki. SCLUPTURE AT BANK OF TOKYO BY BARBARA HARRISON
SALAH SATU SUDUT INTERIOR
BANK OF TOKYO Pada contoh di atas gambaran mengenai keadaan existingnya menjadi benar-benar dominan. Suatu pendekatan yang sedikit lebih radikal adalah dengan cara menggabungkan elemen-elemen yang baru dengan yang lama sehingga keduanya menjadi benar- benar jelas kelihatan. Unsur-Unsur yang baru mungkin mengandung bentuk massa bangunan yang asli, terutama menjadi bentuk alterasi dua dimensi dari komposisi tersebut, atau mungkin secara fisik mengembangkan bentuk aslinya.
Unsur-Unsur baru ini mungkin bersifat fungsional
atau mungkin juga diterapkan sebagai ornamen, dengan tepat untuk membuat bangunan lama menjadi lebih modern Mode adalah motivasi untuk tetap melakukan alterasi yang lebih radikal dimana unsur-unsur yang baru menjadi bagian yang dominan dari dialog antara masa lampau dan masa kini. Juga secara sensitif ditangani, unsur-unsur yang baru ditingkatkan lebih dari sekedar bangunan tua, dimana keberadaan arsitekturnya menjadi bagian dari hubungan tersebut.
Yang tak terampunkan terjadi ketika alterasi
mengabaikan kondisi yang asli, seperti contoh yang terjadi dimana-mana pada sekitar tahun 1950-an ketika permukaan logam dan kaca cermin diterapkan secara langsung di atas fasad yang asli. Dalam kaitannya dengan skala, alterasi dari fasad yang ada menghasilkan paling sedikit modifikasi pada rona jalan.
Untuk menjadi simpatik, alterasi seperti itu
harus melibatkan fasad yang asli untuk berperan dalam disain yang baru. DETAIL OF SCULPTURE ON WEST FACADE