Anda di halaman 1dari 11

Metode pembelajaran

Cooperative script

Nur Ihsani Rahmawati (14144600186)


Madinatul Munawaroh (14144600187)
Abdul Kasim Lahiji (14144600208)
Riana Asti F (14144600213)
M. Hafizh Al Hanif (14144600215)

A5-14
MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT
Pengertian metode adalah cara kerja yang sistematis untuk mencapai suatu maksud tujuan.
Cooperative berasal dari kata Cooperate yang artinya bekerja sama, bantu-membantu,
gotong royong.
Model pembelajaran Cooperative Script adalah model belajar dimana siswa bekerja
berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajarinya
dalam ruangan kelas.

NEXTSlide 3
LANJUTAN…

Model pembelajaran Cooperative Script merupakan penyampaian materi ajar


yang diawali dengan pemberian wacana atau ringkasan materi ajar kepada
siswa yang kemudian diberikan kesempatan kepada siswa untuk membacanya
sejenak dan memberikan/memasukkan ide-ide atau gagasan-gagasan baru
kedalam materi ajar yang diberikan guru, lalu siswa diarahkan untuk
menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dalam meteri yang ada
secara bergantian sesama pasangan masing-masing.
PRINSIP MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT
1. Siswa memiliki tanggung jawab terhadap siswa lain dalam kelompoknya, disamping
tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
2. Siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang sama .
3. Siswa harus berbagi tugas dan berbagi tanggung jawab, sama besarnya diantara para
anggota kelompok.
4. Siswa akan diberi suatu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap
evaluasi seluruh anggota kelompok.
5. Siswa berbagi kepemimpinan, sementara mereka memperoleh ketrampilan bekerja
sama selama belajar.
6. Siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang dipelajari
dalam kelompok kooperatif.
KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE SCRIPT
1. Mengajarkan siswa untuk percaya kepada guru dan lebih percaya lagi pada kemampuan sendiri untuk
berpikir, mencari informasi dari sumber lain dan belajara dari siswa lain.
2. Mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide
temannya. Ini secara khusus bermakna ketika dalam proses pemecahan masalah.
3. Membantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar dan siwa yang kurang pintar dan menerima
perbedaan yang ada.
4. Merupakan suatu strategi yang efektif bagi siswa untuk mencapai hasil akademik dan sosial termasuk
meningkatkan prestasi, percaya diri dan hubungan interpersonal positif antara satu siswa dengan siswa
yang lain.
5. Banyak menyediakan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan jawabannya dan menilai
ketepatan jawaban.
Lanjutan..

6. Mendorong siswa yang kurang pintar untuk tetap berbuat


7. Interaksi yang terjadi selama pembelajaran Cooperative Script
membantu memotivasi siswa dan mendorong pemikirannya.
8. Dapat meningkatkan atau mengembangkan keterampilan berdiskusi.
9. Memudahkan siswa melakukan interaksi social
10. Siswa lebih menghargai ide orang lain.
11. Dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa
KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE SCRIPT
1. Beberapa siswa mungkin pada awalnya takut untuk mengeluarkan ide,
takut dinilai teman dalam kelompoknya.
2. Tidak semua siswa mampu menerapkan Model pembelajaran Cooperative
Script . Sehingga banyak tersita waktu untuk menjelaskan mengenai model
pembelajaran ini.
3. Penggunaan Model pembelajaran Cooperative Script harus sangat rinci
melaporkan setiap penampilan siswa dan tiap tugas siswa, dan banyak
menghabiskan waktu untuk menghitung hasil prestasi kelompok.
4. Sulit membentuk kelompok yang solid yang dapat bekerja sama
dengan baik.
5. Penilaian terhadap murid sebagai individual menjadi sulit karena
tersembunyi di dalam kelompok.
6. Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu.
7. Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas
sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut.
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE SCRIPT
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan.
2. Guru membagiakan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan
membuat ringkasan.
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai
pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin dengan
memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya, sementara pendengar :
a. Menyimak/mengoreksi/melengkapi ide-ide pokok yang kurang
lengkap.
b.Membantu mengingat/menghafal ide/ide pokok dengan
menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5. Bertukar peran, semula berperan sebagai
pembicara ditukar menjadi pendengar dan
sebaliknya. Kemudian lakukan seperti kegiatan
tersebut kembali.
6. Merumuskan kesimpulan bersama-sama siswa
dan guru.
7. Penutup.

Anda mungkin juga menyukai