Anda di halaman 1dari 9

Bagian Jantung

November 2018
Calcium channel blockers (CCB) awalnya
dikembangkan pada tahun 1960-an1 dan
digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit
kardiovaskular termasuk angina, hipertensi dan
penyakit Raynaud. CCB menghambat aliran ke
dalam dari ion kalsium yang menyebabkan
vasodilatasi sistemik. Ada tiga kelas CCB:
dihydropyridine (DHP), phenylalkylamine dan
benzothiazepine derivatif. Kelas-kelas ini
berbeda dalam struktur kimia dan situs
pengikatan yang menghasilkan berbagai efek
jantung.
Calcium channel blockers (CCB)
merupakan sekumpulan obat yang berbeda
dalam struktur kimia, sifat farmakologi dan efek
terapeutik, namun memiliki efek yang sama
yaitu memblokade kanal kalsium pada
membrane sehingga menghambat kalsium
masuk ke dalam sel.
Calcium channel blockers (CCB) dapat
menurunkan tekanan darah dengan
merelaksasi otot polos arteriola dan mengurangi
resistensi pembuluh perifer.
Mekanisme Kerja
Calcium channel blockers (CCB) khususnya
dihidropiridin memiliki afinitas yang besar pada kanal
kalsium di pembuluh darah sehingga memiliki efek
vasodilatasi yang kuat.
• CCB generasi pertama yang paling kuat
Calsianta, cordalat, menyebabkan vasodilatasi.
vasdalat, xepalat, ficor, • Onset of action pendek : 6-8 jam
nifedin • Dosis : 0,255 – 1 mg/kgBB (dewasa 10 – 40 mg)
per 8 – 12 jam, dosis maksimal 120 mg/hari
• Mekanisme kerja : menurunkan resistensi vaskuler
perifer & menurunkan spasme arteri coroner
• Indikasi : hipertensi essensial, angina pectoris
• Kontraindikasi : hipotensi berat, hipersensitif
• Efek samping : pusing, mual – muntah, hipotensi,
palpitasi
• Interaksi obat : pemberian bersama beta bloker
menimbulkan hipotensi berat atau eksaserbasi
angina. Meningkatkan kadar digitalis dalam darah.
Meningkatkan waktu protrombin bila diberikan
bersama antikoagulan. Simetidin meningkatkan
kadar dalam plasma
• Nifedipin GIT berisi nifedipin 30 mg dengan
formulasi lepas lambat yang memiliki duration of
action 24 jam, sehingga menurunkan TD lebih
stabil
Plendil, Nirmadil •Onset :
•Dosis : 2,5 mg, 5 mg , 10 mg
•Mekanisme kerja : menghambat masuknya
kalsium ke dalam sel otot polos dan arteriol
jantung sehingga menurunkan denyut dan
kontraktilitas jantung memperlambat konduksi
AV
•Indikasi : hipertensi, kardiomiopati hipertrofi,
gagal jantung, penyakit vaskuler perifer
•Kontraindikasi : stenosis aorta, hipersensitivitas
•Efek samping : sakit kepala, rasa terbakar,
edema sendi, pusing, lelah
•Interaksi obat : dosis harus diturunkan bila
diberikan bersama simetidin. Konsentrasi
digoksin meningkat dalam plasma bila diberi
bersama obat ini.
Amlodipin, amcor,
hevavask, tensivask,
cardisan, norvask • Onset : long acting
• Dosis : 0,05- 0,2 mgKgBB (dewasa: 2,5 – 10 mg) 2x1
• Mekanisme kerja : menghambat ion kalsium masuk ke
dalam vaskularisasi otot polos dan otot jantung
sehingga mampu menurunkan tekanan darah secara
perlahan-lahan sehingga tidak timbul takikardia.
• Indikasi : terapi hipertensi essensial dan infark
miokard
Amlodipin • Kontraindikasi : hipersensitif terhadap dihidropiridin,
stenosis aorta dan angina tidak stabil.
• Efek samping : sakit kepala, edema pretibial,
kelelahan, pusing, palpitasi, somnolen
• Interaksi obat : Jika diberikan secara oral akan
memberikan kadar di dalam plasma darah rendah
sehingga pada saat diukur akan memberikan
absorbansi yang rendah
•Dosis :
•HT akut selama operasi : 2 -10 mcg/KgBB/menit hingga TD target
tercapai
•Penurunan HT secara cepat : 10 – 30 mcg/kgBB/menit
•Krisis hipertensi : 0,5 – 6 mg/kgBB/menit, dosis dititrasi TD target
tercapai.
•Alternatif pemberian bukan kgBB : dosis awal 5 mg / jam
kecepatan pemberian dapat dinaikkan 2,5 mg/jam setiap 5 menit
sampai sampai dosis maksimum 15 menit / jam sampai target
tekanan darah yang diinginkan tercapai, selanjutnya dosis
disesuaikan dengan tanda vital
Nicardipin •Mekanisme kerja : menurunkan resistensi vaskuler sistemik
(Perdipin) •Menurunkan spasme arteri koroner
•Indikasi : terapi krisis hipertensi, hipertensi selama operasi,
hipertensi emergensi
•Kontraindikasi : hipersensitif, hemostasis setelah perdarahan
intrakranial
•Efek samping : takikardi, sakit kepala, palpitasi, flebitis lokal,
berkeringat, mual, hipotensi sementara, edema kaki, kaku otot
•Interaksi obat : meningkatkan kadar digoksin dalam darah.
Simetidin menurunkan kadarnya dalam plasma.
Terima Kasih ...

Anda mungkin juga menyukai