JANUARI 2019
TRIKIASIS
s
PENDAHULUAN
Palpebra merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan
pengeringan bola mata.
Bulu mata yang ada di sepanjang tepi kelopak mata membersihkan partikel-partikel dari depan mata, dan pergerakan
konstan serta refleks kelopak mata mencegah kornea dari trauma ataupun cahaya yang menyilaukan.
Trikiasis merupakan kelainan kelopak mata yang sangat umum, didefinisikan sebagai suatu kondisi yang umum terjadi
dimana bulu mata tumbuh mengarah ke bola mata.
Trikiasis memiliki banyak penyebab, dan terapi untuk memperbaiki masalah ini ditentukan oleh kelainan anatomi yang
menyebabkan bulu mata tumbuh mengarah ke bola mata.
Di negara-negara berkembang, trakoma merupakan penyebab penting dan trikiasis merupakan penyebab penting
kebutaan terkait dengan trakoma.
Trikiasis dapat disebabkan oleh infeksi pada mata, peradangan pada palpebra, kondisi
autoimun, dan trauma. Proses penuaan juga merupakan penyebab umum terjadinya
trikiasis, karena kulit yang kehilangan elastisitas.
Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan resiko terjadinya trikiasis sebagai berikut:3,9
Idiopatik
Blefaritis kronik : Margo palpebra meradang, menebal, berkrusta, erythem dengan
secret ringan dan telangiektasis pembuluh darah
Sikatriks : Dapat diakibatkan oleh luka palpebra oleh trauma.
Epiblepharon, penyakit kongenital yang terjadi dimana jaringan longgar di sekitar
mata membentuk lipatan yang abnormal kulit dan otot pretarsal, menyebabkan
bulu mata mengarah ke dalam.
Trachoma, suatu konjunctivitis folikular kronik yang berkembang hingga terbentuknya
jaringan parut. Pada kasus yang berat, trikiasis dapat terjadi akibat jaringan parut
yang berat.
Penyakit-penyakit lainnya yang dapat mengenai kulit dan membran mukosa seperti
Steven Johnson Syndrome dan cicatrical pemphigoid.
Pembagian trikiasis berdasarkan kelainan bulu mata yaitu sebagai berikut:
Acquired metaplastic eyelashes
Congenital metaplastic eyelashes
Misdirected eyelashes
Marginal entropion
GEJALA KLINIK
Pasien dapat mengeluhkan sensasi benda asing, iritasi pada permukaan bola
mata yang kronik, lesi pada kelopak mata, gatal, nyeri pada mata, dan mata
bengkak. Abrasi kornea sampai dapat terjadi ulkus kornea, injeksi konjungtiva,
keluarnya cairan mucus, dan pandangan menjadi kabur dapat menyertai
penyakit ini.
DIAGNOSIS BANDING
ENTROPION
PENATALAKSANAAN
1. Epilasi
2. Bedah
3. Medikamentosa
4. Edukasi
KOMPLIKASI