Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
Kelopak mata mempunyai beberapa fungsi. Salah satunya adalah sebagai
proteksi mekanik terhadap bola mata. Kelopak mata juga menyediakan elemen kimia
penting pada lapisan air mata prekorneal, dan membantu mendistribusikan lapisan ini ke
seluruh permukaan bola mata. Selama fase mengedip, kelopak mata mendorong air mata ke
kantus medial dan masuk ke dalam system drainase pungtum lakrimal. Bulu mata yang ada
di sepanjang tepi kelopak mata membersihkan partikel-partikel dari depan mata, dan
pergerakan gerakan konstan serta reflex kelopak mata mencegah kornea dari trauma
ataupun cahaya yang menyilaukan.
1
Trikiasis adalah suatu kelainan dimana silia bulu mata melengkung ke arah bola
mata. Trikiasis biasanya akibat inflamasi atau parut pada palpebra setelah operasi palpebra,
trauma, kalaion, atau blefaris berat. Trikiasis sering dikaitkan dengan penyakit sikatriks
kronik seperti pemphigoid ocular, trakoma, dan sindrom Ste!en "ohnson.
1
Trikiasis dapat terjadi pada semua usia, namun lebih sering ditemukan pada
orang de#asa. $rang de#asa sampai tua merupakan resiko terjadi trikiasis. Kelompok
anak-anak dan remaja jarang terjadi trikiasis. Belum ditemukan bukti adanya predileksi
pada ras-ras tertentu ataupun jenis kelamin
1
.
Symptom yang terjadi pada penderita trikiasis dapat berupa sensai benda asing
pada permukaan bola mata, gatal pada mata, nyeri pada mata, bengkak pada mata, dan
biasanya penderita menjadi lebih emosional daripada biasa.
%ada trikiasis biasanya terjadi penggesekan bulu mata yang melengkung ke
dalam yang dapat menyebabkan erosi pada kornea, abrasi kornea, terbentuk ulkus pada
1
kornea, perforasi, yang kemudian dapat terjadi infeksi pada bola mata. &pabila tidak
ditangani dengan baik dapat menyebabkan kebutaan.
Telaah ilmiah ini dibuat dengan tujuan agar kita dapat mengetahui dan
memahami tentang trikiasis, serta komplikasi yang dapat menyertai apabila tidak ditangani
dengan segera, dan juga trikiasis termasuk dalam kompetensi ' untuk dokter umum dimana
sebagai dokter umum harus dapat memberikan tatalaksana yang tepat untuk penyakit ini
sehingga penting bagi dokter umum untuk mengetahui tentang trikiasis.
(
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
)).1 &natomi %alpebra
%alpebra adalah lipatan tipis kulit, otot, dan jaringan fibrosa yang berfungsi
melindungi struktur-struktur mata yang rentan. %alpebra superior dan inferior adalah
modifikasi lipatan kulit yang dapat menutup dan melindungi bola mata bagian inferior.
%ada pelpebra terdapat rambut halus, yang hanya tampak dengan pembesaran.
1,(
Kelopak mata atas lebih lebar dan mobile dibandingkan dengan kelopak mata
ba#ah, dan mempunyai otot penggerak yaitu otot le!ator palpebra. *isura palpebra, terletak
pada tepi bebas kelopak mata dan bergabung pada kantus lateral dan medial. Kantus lateral
relatif tidak mempunyai keistime#aan khusus. Kantus medial sekitar ( mm di ba#ah
kantus lateral +jarak ini relatif lebih lebar pada orang &sia,. Kantus medial yang merupakan
area kecil berbentuk segitiga yang memisahkan kedua bola mata, dimana lacrimal caruncle
terletak
-
.
%apila lakrimal, terletak pada margin palpebra jaraknya sekitar 1./ dari kantus
medial mata. %unctum lakrimal, terletak di tengah papila yang membentuk muara dari
sistem drainase lakrimal. 0ari margin lateral kelopak mata menuju ke papila lakrimal
terdapat beberapa bulu mata yang disebut bagian siliaris kelopak mata. 0ari margin medial
menuju ke papila yang tidak memiliki bulu mata membentuk bagian lakrimal bulu mata
-
.
Ketika melihat lurus ke depan, kelopak mata atas menutupi bagian atas dari
kornea sekitar ( sampai - mm, dimana kelopak mata ba#ah hanya menutupi sampai di
limbus. Ketika mata ditutup, kelopak mata atas menutupi seluruh bagian kornea. 1alposisi
pada kelopak mata ba#ah adalah umum, terutama pada orang tua. 2ktropion adalah
bergulir keluarnya kelopak mata ba#ah sehingga tidak lagi kontak dengan kornea.
-
Sedangkan entropion menggambarkan in!ersi kelopak mata yang dapat menyebabkan bulu
mata mengarah ke dalam +trikiasis, yang dapat menyebabkan iritasi kornea
-
.
Setiap margin kelopak mata tebalnya ( sampai - mm. (.- anterior dari kelopak
mata merupakan kulit dan 1.- posterior merupakan mukosa konjuncti!a. Sebuah garis abu-
abu yang tajam terletak anterior dari mucocutaneous junction, berhubungan dengan lokasi
dari bagian siliaris dari orbicularis oculi dan merupakan surgical landmark, karena insisi
pada titik ini menyebabkan kelopak mata terpisah menjadi lamela anterior dan posterior.
Bulu mata terletak di depan garis abu-abu dan muara sirkular kelenjar tarsal +kelenjar
meibom, terletak di belakangnya
-
.
3ambar 1. Kelopak mata dan anterior bola mata. 1. %upil, (. %lica semilunaris, -. 4acrimal
caruncle, '. Kantus medial, 5. Konjuncti!a, /. Kelopak mata atas, 6. Bulu mata, 7. Kantus
lateral, 8. 1argin kelopak mata, 19. )ris, 11. Kelopak mata ba#ah.
Kelopak mata terdiri atas tujuh lapisan. 0ari superficial ke dalam terdapat
lapisan kulit dan jaringan subkutan, lapisan otot orbikularis okuli, septum orbita, lemak
orbita, lapisan otot retraktor, jaringan fibrosa +tarsus,, dan lapisan membrane mukosa
+konjungti!a palpebrae,.
1
'
3ambar (. &natomi palpebra
Berikut merupakan ketujuh lapisan dari palpebra :
- 4apisan kulit dan jaringan subkutan
4apisan kulit palpebra merupakan lapisan paling tipis pada tubuh,
longgar, elastik dan tanpa jaringan lemak subkutan.
1,'
- 4apisan otot orbikularis okuli
*ungsi m. orbicularis oculi adalah menutup palpebra. Serat-serat
ototnya mengelilingi fissure palpebrae secara konsentris dan meluas sedikit
mele#ati tepian orbita. Sebagian serat berjalan ke pipi dan dahi. Bagian otot
yang terdapat di dalam palpebra dikenal sebagai bagian pratarsal,, bagian di
atas septum orbital adalah bagian praseptal. Segmen di luar palpebra disebut
bagian orbita. 1. orbicularis oculi dipersarafi oleh ner!us facialis +;. <)),.
1,'
5
3ambar -. 1. orbicularis oculi dan m. frontalis +a, bagian pretarsal, +b, bagian preseptal,
+c, bagian orbital, +d, m. frontalis
- Septum orbita
1erupakan lapisan tipis, terdiri dari jaringan fibrosa, muncul dari
periosteum di atas orbital rim bagian superior dan inferior pada arcus
marginalis. %ada palpebra superior, septum orbita bergabung dengan le!ator
aponeurosis (-5 mm di atas tarsal superior. %ada palpebra inferior, septum
orbita bergabung dengan fascia kapsulopalpebra di ba#ah tarsal inferior.
1,'
- 4emak orbita
4emak orbita terletak pada posterior dari septum orbita dan anterior
dari le!ator aponeurosis +palpebra superior, atau fascia kapsulopalpebra
+palpebra inferior,. %ada palpebra superior, terdapat ( kantong lemak= nasal dan
sentral. %ada palpebra inferior, terdapat - kantong lemak= nasal, sentral, dan
temporal. Kantong-kantong lemak ini dikelilingi oleh lapisan tipis fibrosa yang
merupakan kelanjutan dari anterior septum orbita.
1,'
/
- $tot-otot retraktor
$tot retraktor palpebra superior adalah otot le!ator dengan aponeurosis
dan otot tarsal superior +1. 1uller,. %ada palpebra inferior adalah fascia
kapsulopalpebra dan otot tarsal inferior.
1,'
- Tarsus
Struktur penyokong utama dari palpebra adalah lapisan jaringan
fibrosa padat yang bersama sedikit jaringan elastic disebut tarsus superior dan
inferior. Sudut lateral dan medial dan juluran tarsus tertambat pada tepian orbita
oleh ligament palpebra lateralis dan medialis. Tarsus superior dan inferior juga
tertambat oleh fascia tipis dan padat pada tepi atas dan ba#ah orbita.
1,'

- Konjuncti!a
Konjuncti!a tersusun oleh epitel s>uamous non keratin, membentuk
lapisan di posterior dari palpebra dan terdiri dari sel-sel goblet, kelenjar
lakrimal ?olfring dan Krause. Kelenjar lakrimal terletak di jaringan
subkonjuncti!a palpebra superior dan inferior. Kelenjar ?olfring terletak di
sepanjang tarsal, sedangkan kelenjar Krause terletak pada forniks.
1,'
)).(. &natomi Bulu 1ata
Bulu mata +dalam bahasa @unani : blepharo, adalah rambut-rambut pendek,
halus dan melengkung yang terdiri dari ( sampai - lapisan yang tumbuh pada tepi kelopak
mata. Bulu mata berfungsi melindungi bola mata dari debris dan benda asing
-,5
. Bulu mata
kelopak mata bagian atas lebih panjang, lebih banyak, dan melengkung keatas dimana bulu
mata kelopak mata bagian ba#ah lebih pendek, lebih sedikit dan melengkung ke ba#ah
sehingga tidak saling bertemu dan mengganggu ketika kedua kelopak mata ditutup
5
.
6
%ada fase embryo, bulu mata tumbuh dari jaringan ektoderm pada umur
kehamilan (( sampai (/ minggu. Bulu mata membutuhkan #aktu 6 sampai 7 minggu untuk
tumbuh kembali setelah dicabut tetapi penyabutan bulu mata secara terus-menerus dan
konstan dapat menyebabkan kerusakan permanen. ?arna bulu mata dapat berbeda dari
rambut pada umumnya, #alaupun mereka dapat ber#arna lebih gelap pada seseorang
dengan rambut #arna gelap dan ber#arna lebih terang pada orang dengan rambut #arna
terang
-,5
.
Beberapa penyakit dan kelainan pada bulu mata yaitu
-,5
:
- 1adarosis, adalah kehilangan bulu mata dapat merupakan kelainan
kongenital atau akibat infeksi seperti leprosy, alopecia totalis dll.
- Blepharitis, adalah peradangan kronik pada kelopak mata dengan tingkat
keparahan yang ber!ariasi. Kelopak mata menjadi merah dan gatal, kulit
kelopak mata menjadi menebal dan dapat menyebabkan bulu mata
rontok
-,5,/
.
- 0istichiasis, adalah pertumbuhan abnormal dari bulu mata pada beberapa
area dari kelopak mata.
- Trichiasis, adalah pertumbuhan bulu mata ke dalam yang dapat menggosok
kornea dan konjuncti!a dapat menyebabkan iritasi.
- Aordeolum eksterna, adalah peradangan purulen folikel bulu mata, kelenjar
Beis dan kelenjar 1oll sekitar pada kelopak mata.
- Trikotilomania, adalah kelainan berupa keinginan untuk mencabut rambut
kepala, bulu mata, dll.
- Demodex folliculorum, adalah sejenis tungau yang hidup di bulu mata dan
folikel rambut, dan sekitar 87 C orang mempunyai tungau ini. Terkadang,
tungau ini dapat menyebabkan blepharitis.
7
)).-. 0efinisi
Trikiasis adalah suatu kelainan dimana bulu mata mengarah ke dalam bola mata
yang dapat menggosok kornea atau konjuncti!a yang dapat menyebabkan iritasi. Trichiasis
harus dibedakan daripada entropion, dimana pada entropion terjadi pelipatan palpebra ke
arah dalam. Kemungkinan dimana terjadinya entropion dan trikiasis bersamaan dapat
terjadi, dan dibutuhkan terapi untuk keduanya.
6,7
)). '. 2pidemiologi
Trikiasis dapat terjadi pada semua usia, namun lebih sering ditemukan pada
orang de#asa. Belum ditemukan bukti adanya predileksi pada ras-ras tertentu ataupun jenis
kelamin.
1
)). 5. 2tiologi dan %atofisiologi
Setiap orang dapat terjadi trikiasis, namun umumnya lebih sering terjadi pada
orang de#asa. Trikiasis dapat disebabkan oleh infeksi pada mata, peradangan pada
palpebra, kondisi autoimun, dan trauma. %roses penuaan juga merupakan penyebab umum
terjadinya trikiasis, karena kulit yang kehilangan elastisitas.
8
Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan resiko terjadinya trikiasis sebagai
berikut
1,(,8
:
)diopatik
8
Blefaritis kronik : 1argo palpebra meradang, menebal, berkrusta,
erythem dengan secret ringan dan telangiektasis pembuluh darah
Sikatriks : 0apat diakibatkan oleh luka palpebra oleh trauma.
2piblepharon, penyakit kongenital yang terjadi dimana jaringan longgar
di sekitar mata membentuk lipatan yang abnormal kulit dan otot
pretarsal, menyebabkan bulu mata mengarah ke dalam.
Trachoma, suatu konjuncti!itis folikular kronik yang berkembang
hingga terbentuknya jaringan parut. %ada kasus yang berat, trikiasis
dapat terjadi akibat jaringan parut yang berat.
%enyakit-penyakit lainnya yang dapat mengenai kulit dan membran
mukosa seperti Steven Johnson Syndrome dan cicatrical pemphigoid.
Selain dari penyakit-penyakit diatas, pentingnya membedakan tipe-tipe kelainan
dari bulu mata yang dapat menyebabkan trikiasis, dimana penatalaksanaannya dapat
berbeda tergantung dari penyebabnya. %embagian trikiasis berdasarkan kelainan bulu mata
yaitu sebagai berikut
19,11
:
- Acquired metaplastic eyelashes. Biasanya disebabkan peradangan kelopak
mata seperti meibomitis atau trauma akibat pembedahan, dimana epitel
kelenjar meibom mengalami perubahan metaplastik menjadi folikel rambut.
Aal ini menyebabkan pertumbuhan bulu mata lebih posterior daripada
normal dimana dapat mengarah ke belakang.
- Congenital metaplastic eyelashes. Kelainan kongenital dimana kelenjar
meibom menjadi multipoten berkembang menjadi folikel-folikel rambut.
Barisan kedua dari bulu mata tumbuh dari permukaan kelenjar meibom.
Bulu mata yang tumbuh tersebut mengarah secara !ertikel, dan pada anak-
19
anak dapat ditoleransi dikarenakan oleh adanya tear film yang bagus dan
sedikit mengurangi sensasi kornea.
- Misdirected eyelashes
12
. %ertumbuhan bulu mata yang normal, namun
akibat dari sedikit jaringan parut pada margin kelopak mata menyebabkan
perubahan arah dari bulu mata ke dalam.
- 1arginal entropion. %embalikan dari margin kelopak mata akibat dari
proses parut dari lamela posterior kelopak mata.
)). /. 3ambaran Klinik
%asien dapat mengeluhkan sensasi benda asing, iritasi pada permukaan bola
mata yang kronik, lesi pada kelopak mata, gatal, nyeri pada mata, dan mata bengkak.
&brasi kornea sampai dapat terjadi ulkus kornea, injeksi konjungti!a, keluarnya cairan
mucus, dan pandangan menjadi kabur dapat menyertai penyakit ini.
1,6
)). 6. 0iagnosis Banding
Trikiasis dapat didiagnosis banding dengan entropion. 2ntropion adalah
pelipatan kelopak mata ke arah dalam yang dapat disebabkan oleh in!olusi, sikatrik, atau
congenital. 3angguan ini selalu mengenai kelopak mata ba#ah dan merupakan akibat
gabungan kelumpuhan otot-otot retractor kelopak mata , mikrasi ke atas muskulus
orbikularis preseptal, dan melipatnya tarsus ke atas.
1
)). 7. %enatalaksanaan
1,',1-
11
"ika hanya sedikit bulu mata yang terlibat, trikiasis dapat diterapi dengan
mechanical epilation, yaitu membuang bulu mata yang tumbuh ke dalam dengan forcep
pada slit lamp. Karena pertumbuhan kembali dapat terjadi, epilasi berulang diperlukan
setelah --7 minggu.
Electrolysis dapat digunakan untuk menatalaksana trikiasis. &kan tetapi tingkat
rekurensinya tinggi, selain itu bulu mata normal yang berdekatan dapat menjadi rusak dan
jaringan parut pada jaringan margin palpebra dapat menyebabkan trikiasis lebih lanjut.
adiosurgery dapat memperbaiki bulu mata yang abnormal dengan
menggunakan ujung jarum yang dimasukkan dari ujung silia ke basis silia. Sinyal
radiosurgery dikirimkan kurang lebih selama 1 detik dengan tenaga yang lemah untuk
menghancurkan folikel rambut. Ketika ujung jarum dipindahkan, maka bulu mata dapat
diangkat dengan mudah.
Trikiasis segmental dapat diperbaiki dengan cryotherapy. Cryotherapy hanya
membutuhkan anestesia lokal infiltratif. *olikel dari bulu mata sangat sensitif terhadap
dingin dan dapat dihancurkan pada suhu -(9
o
D. &rea yang terlibat dibekukan kurang lebih
selama (5 detik dan kemudian dibiarkan mencair. Kemudian dibekukan kembali selama (9
detik +dou!le free"e#tha$ technique,. Beberapa sumber menyebutkan, membutuhkan '5
detik membekukan dengan ' menit mencairkan secara lambat untuk dou!le free"e#tha$
technique
1%
. Bulu mata yang abnormal dapat diangkat dengan forcep. Kekurangan dari
cryotherapy adalah edema yang dapat bertahan selama beberapa hari, kehilangan pigmen
kulit melanosit yang dapat hancur pada suhu -19
o
D sehingga dapat hancur terlebih dahulu
sebelum folikel rambut dihancurkan, penebalan margin palpebra, dan kemungkinan
gangguan fungsi sel goblet. 1etode ini dapat dikombinasi dengan berbagai tehnik
pembedahan dan dapat diulangi jika persisten atau berulang.
%enggunaan Argon &aser pada trikiasis tidak se-efektif seperti menggunakan
cryotherapy, tetapi dapat sangat berguna ketika hanya sedikit dari bulu mata yang tersebar
membutuhkan ablasi atau ketika stimulasi dari area peradangan yang lebih besar tidak
1(
dibutuhkan. Beberapa pigmen dibutuhkan pada dasar bulu mata untuk menyerap energi
laser dan mengablasi bulu mata, menyebabkan tehnik ini sensitif terhadap #arna rambut.
&blasi menggunakan argon laser membutuhkan sinar dengan lebar (99Em untuk kelopak
mata ba#ah, dan (59 Em untuk kelopak mata atas, untuk kedalaman yang sama dengan
electrolysis
1'
.
0ari semua tehnik yang telah disebutkan, tingkat keberhasilan dapat ber!ariasi,
dan penatalaksanaan tambahan biasanya diperlukan. (ull thic)ness pentagonal resection
dengan penutupan primer dapat dipertimbangkan ketika trikiasis terbatas pada segmen
palpebra.
Tingkat keberhasilan ablasi bulu mata dapat ditingkatkan dengan
transcon*unctival eyelash !ul! extirpation di ba#ah mikroskop
1/
. Aal ini dapat digunakan
sebagai prosedur primer atau ketika upaya elektrolisis atau modalitas ablasi lainnya telah
gagal dan pengobatan lebih lanjut berisiko terbentuknya jaringan parut.
)).8. Komplikasi
&pabila tidak ditangani dengan segera trikiasis dapat menyebabkan komplikasi
seperti iritasi pada permukaan bola mata yang kronik, abrasi kornea, terjadi ulkus kornea,
perforasi, sampai terjadinya infeksi bola mata. Komplikasi lebih lanjut dapat menyebabkan
kebutaan.
)). 19. %rognosis
%rognosis umumnya baik. Tindak lanjut pera#atan berkala dan perhatian
terhadap komplikasi, kekambuhan, atau komplikasi kornea dapat meningkatkankan
prognosis jangka panjang.
16
1-
BAB III
KESIMPULAN
Trikiasis merupakan kondisi dimana silia bulu mata melengkung ke arah bola
mata. Trikiasis biasanya terjadi akibat inflamasi atau jaringan parut pada palpebra setelah
operasi palpebra, trauma, kalasion, atau blefaritis kronik yang berat. Trikiasis sering
dikaitkan dengan penyakit sikatriks kronik seperti pemphigoid ocular, trakoma, dan Ste!en
"ohnson Syndrome. %asien mengeluhkan sensasi benda asing dan iritasi permukaan bola
mata kronik. &brasi kornea, injeksi konjungti!a, keluarnya cairan mukus, dan reflex epifora
merupakan gambaran yang sering ditemukan.
%enanganan trikiasis dapat berupa epilasi, eksisi langsung, electrolysis, atau
radiosurgery. "ika entropion ditemukan, tepi palpebra sebaiknya dikoreksi sebagai
tambahan untuk menghilangkan bulu mata yang terlibat.
Fntuk menentukan adanya gangguan pada system eksresi air mata dilakukan :
)nspeksi pada posisi punctum.
%alpasi daerah sakus lakrimal, apakah mengeluarkan cairan bercampur
nanah.
1'
)rigasi melalui punctum dan kanalikuli lakrimal, bila cairan mencapai
rongga hidung, maka system eksresi berfungsi baik +tes anel,.
%robing yaitu memasukkan probe Bo#man melalui jalur anatomic
system eksresi lakrimal.
Tindakan probing didahului oleh dilatasi pungtum dengan dilatators.
DAFTAR PUSTAKA
1. ;urcamelia. (998. Geferat 0istrikiasis. Hdiakses dari :
http:..###.scribd.com.doc.1--/(/566.0)STG)K)&S)S tanggal 1- 1ei (91'I
(. <aughan dan &sbury., Giordan, %aul-2!a., ?hitcher, "%. (998. $ftalmologi Fmum
2disi 16. "akarta : 23D.
3. Standring, Susan dan ;eil G. Borley. (997. +ray,s Anatomy- the Anatomical .asis
of Clinical /ractice +'9th ed.,. 2dinburgh: Dhurchill 4i!ingstone.2lse!ier. p. 69-.
'. &&$. (996. $rbit, 2yelid, and 4acrimal System.&merican &cademy of
$phtalmology.
5. Dunningham *3, 4e!eno K", Bloom S4, et al. *etal gro#th and de!elopment. )n:
Dunnigham *3, 4e!eno K4, Bloom S4, et al, eds. 0illiams 1!stetrics. (-rd ed.
;e# @ork, ;@: 1c3ra#-Aill= (919:chap '
6. *rank ". ?einstock. 2yelid )nflammation. Hdiakses dari : http:..
http:..###.emedicinehealth.com.eyelidEinflammationEblepharitis. tanggal 18 1ei
(91'I
15
7. 1anners, Guth. (911. )nformation factsheet : ingro#ing eyelashes +trichiasis J
distichiasis,. Hdiakses dari : http:..###.uhs.nhs.uk. tanggal 1- 1ei (91'I
7. )lyas, Sidharta. (997. )lmu %enyakit 1ata 2disi Ketiga. "akarta : *akultas
Kedokteran Fni!ersitas )ndonesia.
9. The 2ye 1. 0. association. (91'. Trichiasis. &merican &cademy of $phtalmology.
Hdiakses dari : http:..###.geteyesmart.org.eyesmart.diseases.trichiasis-
symptoms.cfm tanggal 1-. 1ei (91'I
19. Fnkno#n. (91(. Dlinical 1anagement 3uidelines Trichiasis. The Dollege of
$ptometrists. Hdiakses dari : http:..###.college-optometrists.org. tanggal 1- 1ei
(91'I
11. Khooshabeh, Gamona. (99(. *ocus 1n - 2he 3n$anted Eyelash4 2he oyal
College of 1phthalmologist issue 2%.
1(. Barber K, 0abbs T. Morphological o!servation on patients $ith presumed
trichiasis4 Br " $phthalmol 1877= 6(+1,: 16-((.
1-. Dollin, G dan Gose, 3. (991. *undamentals of Dlinical $phthamology %lastic and
$rbital Surgery. 1alaysia : B1" group.
1'. 0elaney 1G, Gogers %&. A simplified cryotherapy technique for trichiasis and
distichiasis4 &ust " $phthalmology 187'= 1(+(,: 1/--/.
15. 2lder 1". Anatomy and physiology of eyelash follicles- relevance to lash a!lation
procedures4 $phthalmology %lastic Geconstruction Surgery. 1886= 1-+1,: (1-5.
1/. 0utton "", Ta#fik A&, 0eBaker D1, 4ipham ?". Direct internal eyelash !ul!
extirpation for trichiasis4 $phthalmology %lastic Geconstruction Surgery (999=
1/+(,: 1'(-5.
1/
17. Gobert A 3raham, 10. Trichiasis. 0epartment of $phthalmology, 1ayo Dlinic,
Scottsdale, &riona. Hdiakses dari : http:..emedicine.medscape.com.article.1(1--(1-
o!er!ie# tanggal 18 1ei (91'I
16

Anda mungkin juga menyukai