Deep Vein Thrombosis: Tugas
Deep Vein Thrombosis: Tugas
BAB II Diagnostik
Edema tungkai
unilateral,
Nyeri
eritema,
hangat,
Pembuluh darah
superfisial dapat diraba
Tanda Homan yang
positif (sakit di calf atau
di belakang lutut saat
dalam posisi dorsoflexi)
BAB II Diagnostik
Laboratorium : Radiologi :
Terjadi peningkatan kadar D- Venografi
dimer dan penurunan Pemeriksaan gold standar
antitrombin (AT).
Prinsip pemeriksaannya adalah
D-dimer adalah produk menyuntikkan zat kontras ke
degradasi fibrin. dalam sistem vena, akan
Pemeriksaan D-dimer dapat terlihat gambaran sistem vena
dilakukan dengan ELISA atau di betis, paha, inguinal sampai
latex agglutination assay. ke proksimal vena iliaca.
D-dimer <0,5 mg/ mL dapat Venografi dapat
menyingkirkan diagnosis DVT mengidentifikasi lokasi,
bukan pemeriksaan gold penyebaran, dan tingkat
standar untuk DVT keparahan bekuan darah serta
menilai kondisi vena dalam.
BAB II Diagnostik
Ultrasonografi (USG)
Doppler Magnetic Resonance
Saat ini USG sering dipakai Venography
karena non-invasif. Pemeriksaan ini tidak
USG vena femoralis, menggunakan kontras,
poplitea, betis sangat hanya memanfaatkan
sensitif (>90%) untuk kandungan methemoglobin
deteksi trombosis vena bekuan darah.
proksimall pada umumnya untuk
Kurang sensitif (80%) perempuan hamil atau TVD
dalam mendeteksi di daerah pelvis, iliaka dan
trombosis vena betis. vena kava di mana duplex
scanning pada ekstremitas
bawah menunjukkan hasil
negatif.
BAB II Terapi
Non-Farmakologi
bedrest,
meninggikan posisi
kaki, dan dipasang
compression stocking
dengan tekanan kira-
kira 40 mmHg
dimulai 2-3 minggu
TERIMA KASIH …