Anda di halaman 1dari 29

Kelompok 5

Turbin Uap/Turbin Impuls


dan Turbin Reaksi

Ayub Sri Alamsyah 1510631160024


Defi Yuliani 1510631160032
Dora Nur Deva 1510631160040
Eka Ratna Sari 1510631160041
Hendri Setiawan 1510631160057
Hirlan Firmansyah 1510631160062
Mukriani 1510631160086
Proses Kerja
Turbin
Uap/Turbin
Impuls dan
Turbin Reaksi

Hirlan Firmansyah

1510631160062
Prinsip Kerja Boiler

Boiler merupakan sebuah wadah yang


tertutup yang memanfaatkan panas yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar untuk
mengubah air ke uap secara efisien. Efisiensi
adalah karakteristik paling penting dari boiler
karena ia memiliki kaitan langsung pada
produksi listrik.
• Economizer
Economizer menyerap panas dari gas hasil pembakaran setelah melewati superheater,
untuk memanaskan air pengisi sebelum masuk ke main drum

• Uap drum
Uap drum yang memisahkan uap dari uap air campuran dan tetap memisahkan uap
kering.

• Superheater
Superheater adalah kumpulan boiler sistem pipa-pipa yang terletak di jalur arus panas
dari gas yang dibuat oleh pembakaran bahan bakar boiler diperapian. Panas akan
ditransfer dari pembakaran gas ke dalam uap di dalam tabung superheater.

• Reheater
Reheater adalah kumpulan tabung boiler yang dihadapkan dengan pembakaran gas yang
sama dengan cara kerja superheaters.

• Spray attemperator
Spray nozzle (alat penyemprot) dalam boiler tabung antara dua superheaters. Spray
nozzles ini menyediakan pasokan butiran-butiran air murni ke dalam aliran kecil dari uap
untuk mencegah kerusakan tabung dari overheating.
Prinsip Kerja Boiler Uap
1. Steam Turbine adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mengubah energi panas dalam uap
menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros.

2. Konstruksinya terdiri dari rumah turbin dan rotor. Pada rotor turbin ditempatkan rangkaian
sudu-sudu jalan secara berjajar.

3. Dalam pemasangannya, rangkaian sudu tetap dan rangkaian sudu jalan dipasang berselang-
seling.

4. Energi panas dalam uap mula-mula diubah menjadi energi kinetik oleh nozzle, selanjutnya
uap dengan kecepatan tinggi ini akan mengenai sudu-sudu jalan pada rotor turbin yang
akhirnya mengakibatkan putaran rotor.

5. Putaran rotor ini yang akan memberikan energi gerak terhadap generator sehingga dapat
menghasilkan energi listrik yang akan dialihkan bagian distribusi
Proses dan
Cara Kerja
Turbin Reaksi

Dora Nur Deva

1510631160040
TURBIN REAKSI

Turbin reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah seluruh energi air yang
tersedia menjadi energi kinetik. Turbin jenis ini adalah turbin yang paling banyak
digunakan. Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang menyebabkan
terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan tekanan ini
memberikan gaya pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang berputar) dapat
berputar. Turbin yang bekerja berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai turbin
reaksi. Runner turbin reaksi sepenuhnya tercelup dalam air dan berada dalam rumah
turbin.
Keuntungan dari Turbin Reaksi

1. Kapasitas untuk menggunakan tekanan tinggi dengan


suhu tinggi
2. Peningkatan kapasitas untuk rasio berat
3. Sistem pembuangan bebas minyak
4. Kecepatan rotasi tinggi
5. Jarak tahap yang lebih kecil
TURBIN REAKSI

Cara kerja turbin reaksi Turbin francis Turbin Propeller Kaplan


Turbin Reaksi

Beberapa Jenis Turbin Reaksi :


1. Turbin Francis => Turbin Francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin
dipasang diantara sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air
bertekanan rendah di bagian keluar. Turbin francis menggunakan sudu
pengarah. Sudu pengarah mengarahkan air masuk secara tangensial.
2. Turbin Propeller an Kaplan => Turbin ini mempunyai roda jalan yang mirip
dengan baling-baling pesawat berfungsi untuk menghasilkan gaya dorong,
roda jalan pada Kaplan berfungsi untuk mendapatkan gaya F yaitu gaya putar
yang dapat menghasilkan torsi pada poros turbin.
Perbedaan
Turbin
Uap/Turbin
Impuls dan
Turbin Reaksi

Hendri Setiawan

1510631160057
Perbedaan antara Turbin
Uap(impulse) dengan turbin Reaksi
Analisis
Kinerja Turbin
Uap/Turbin
Impuls

Defi Yuliani

1510631160032
Steam rate didefinisikan sebagai
kuantitas uap yang diperlukan untuk
membangkitkan setiap kilowatt jam
(kwh) listrik (bruto)

Turbin Heat Rate atau tara kalor


didefinisikan sebagai banyaknya
panas yang diperlukan untuk
membangkitkan satu kwh listrik

Efisiensi termal adalah merupakan


kebalikan dari heat rate netto

Efisiensi Isentropik ini


menggambarkan kemampuan turbin
untuk mengekspansikan energi
termal dari main steam sebanyak
mungkin mendekati ekspansi
isentropiknya, menjadi energi
mekanik, yang selanjutnya dikonversi
menjadi energi listrik oleh generator
Analisis
Kinerja Turbin
Reaksi

Eka Ratna Sari

1510631160041
Analisis Kinerja Turbin Reaksi
1. Rasio Kecepatan (ɸ) Perbandingan antara kecepatan keliling turbin pada ujung diameter nominalnya
dibagi dengan kecepatan teoritis air melalui curat dengan tinggi terjun sama dengan
tinggi terjun (Hnetto)yang bekerja pada turbin

2. Kecepatan Satuan (Nu) Kecepatan putar turbin yang mempunyai diameter (D ) satu satuan panjang dan
bekerja pada tinggi terjun (Hnetto) satu satuan panjang

3. Debit Satuan (Qu) Debit yang melalui suatu curat dengan tinggi terjun sama dengan tinggi terjun (H
netto) yang bekerja pada turbin

4. Daya Satuan (Pu) Daya turbin yang mempunyai diameter (D ) satu satuan pajang dan bekerja pada
tinggi terjun (Hnetto) satu satuan panjang

5. Kecepatan Spesifik (Ns) Kecepatan putar turbin yang menghasilkan daya sebesar satu satuan daya pada tinggi
terjun (H netto ) Satu satuan panjang
6. Diameter Spesifik (Ds) Diameter turbin yang menghasilkan daya sebesar satu satuan daya pada tinggi terjun
(H netto ) pada satu satuan panjang
Analisis Kinerja Turbin Reaksi
1. Rasio Kecepatan (ɸ)

2. Kecepatan Satuan (Nu)

3. Debit Satuan (Qu)

4. Daya Satuan (Pu)

5. Kecepatan Spesifik (Ns)

6. Diameter Spesifik (Ds)


Analisis
Kogenerasi ke
Ideal Turbin
Uap/Turbin
Impuls

Ayub Sri Alamsyah

1510631160024
Kogenerasi Turbin Uap

Turbin Uap memiliki kapasitas berkisar dari 50 kW hingga ratusan MWs untuk plant utilitas energi
yang besar. Turbin uap digunakan secara luas untuk penerapan gabungan panas dan daya. Siklus
termodinamika untuk turbin uap merupakan siklus Rankine. Siklus tersebut merupakan dasar bagi
stasiun pembangkit daya konvensioanl dan terdiri dari sumber panas (boiler) yang mengubah air
menjadi steam tekanan tinggi. Dalam siklus steam, air pertama – tama dipompa ke tekanan
sedang hingga tinggi, kemudian dipanaskan hingga suhu didih yang sesuai dengan tekanannya,
didihkan (dipanaskan dari cair hingga uap) dan kemudian biasanya diberikan panas berlebih atau
superheated (dipanaskan hingga suhu diatas titik didih). Turbin multi tahap mengekpansi steam
bertekanan sampai ke tekanan rendah dan steam kemudian dikeluarkan ke kondensor
pengembun pada kondisi vakum atau menuju sistem distribusi suhu menengah yang mengirimkan
steam ke pengguna industri atau komersial. Kondensat dari kondensor atau dari sistem
penggunaan steam dikembalikan ke pompa air umpan untuk keberlanjutan siklus.
Dua jenis turbin uap yang banyak digunakan adalah jenis tekanan balik dan ekstraksikondensasi.
Pemilihan diantara keduanya sangat tergantung pada besarnya panas dan daya, kualitas panas dan
faktor ekonomi. Titik ekstraksi steam dari turbin dapat lebih dari satu, tergantung pada tingkat suhu
dari panas yang diperlukan oleh proses.

Gambar Skema Pembangkit Kogenerasi


Uap diekstraksikan dari turbin untuk mengantisipasi tekanan menengah
P6. Sisa dari uap diekspansikan pada tekanan kondenser P7 dan
kemudian didinginkan pada tekanan tetap. Panas dibuang dari
kondenser yang merupakan sisa panas dari siklus. Kadang-kadang dari
permintaan tinggi untuk proses panas, semua uap disalurkan untuk unit
proses pemanasan dan tidak ada ke kondenser ( m7 = 0). Sisa panas
adalah nol pada mode ini. Jika ini tidak cukup, beberapa uap
meninggalkan ketel uap dilakukan ekspansi atau tekanan pada katup
dikurangi (PRV) pada ekstraksi tekanan P6 dan dibawa pada unit proses
pemanasan. Proses pemanasan maksimum ditunjukkan bila semua uap
meninggalkan ketel uap melalui PRV (m5 = m4). Tidak ada power yang
dihasilkan pada mode ini. Walaupun tidak ada permintaan untuk proses
panas, semua uap melewati turbin dan kondenser (m5 = m4 = 0) dan
pembangkit kogenerasi beroperasi seperti biasa. Besar masukan panas,
panas dibuang, dan proses pemanasan menghasilkan kekuatan yang
diproduksi untuk pembangkit kogenerasi.
Pada skema penyederhanaan sistem pembangkit Kogenerasi dapat dilihat posisi masing-masing
state yang mempermudah kita untuk membuat diagram T-s. Adapun diagram T-s sistem pembangkit
Kogenerasi terdapat pada gambar 7 yaitu sebagai berikut:

Gambar Diagram Ts Sistem Kogenerasi Turbin Uap


Diagram Kogenerasi Pada
Turbin Uap
Analisis
Kogenerasi ke
Ideal Turbin
Reaksi

Mukriani

1510631160086

Anda mungkin juga menyukai