Urolithiasis Blok 20 - Leonardo
Urolithiasis Blok 20 - Leonardo
Pemeriksaan fisik
Rumusan Working
masalah diagnosis dan DD
Prognosis
Penatalaksanaan
farmakologis dan
non farmakologis
Anamnes
is
• Jenis anamnesis
– Autoanamnesis /
Aloanamnesis
• Hal yang perlu ditanyakan
– Data diri
– Keluhan utama
– Riwayat penyakit S&D
– Riwayat penyakit keluarga
– Riwayat pengobatan
– Riwayat sosial
Pemeriks
aan Fisik
1. TTV
2. Sklera
3. Regio CVA
• Inspeksi: apakah terdapat oedem,
hematom, benjolan.
• Palpasi: lakukan pemeriksaan ballotement
apakah ginjal teraba,
• terdapat nyeri tekan/ tidak, apakah ada
massa.
• Perkusi: adakah nyeri ketuk
4. Regio suprapubic (genetalia eksterna)
• Inspeksi: apakah terdapat tanda radang,
hematom, jejas.
• Palpasi: adakah nyeri tekan, bagaimana
suhu dengan jaringan sekitar
Pemeriks
aan
Penunjan
• CBC
• Urin rutin,urin 24 jam
• Analisis batu,kultur urin
• Radiologik
• USG
• IVP
Diferensi
al
Diagnosi
1. Nefrolithiasis
2. ISK
3. Batu vesika urinaria
Working
diagnosis
1. Ureterolithiasis
Batu ginjal adalah penyebab umum dari darah
dalam urin dan nyeri di perut, panggul, atau
selangkangan yang menjalar ke arah
kemaluan.
Epidemi
ologi
• Prevalensi batu ginjal pada laki-laki 3-4 kali lebih
banyak daripada perempuan
• Pada laki-laki sekitar 12% dan pada perempuan
6%
• Batu kalsium oksalat dan batu kalsium fosfat kira-
kira 80% dari semua jenis batu, batu asam urat
dan struvit masing-masing 5-10%, batu sistin 2%.
Etiologi
• Faktor intrinsik
1. Herediter: penyakit ini diduga diturunkan dari orang
tuanya.
2. Umur: penyakit ini paling banyak didapatkan pada usia 30-
60 tahun.
3. Jenis kelamin: jumlah pasien laki-laki 3 kali lebih banyak
dibandingkan dengan perempuan
• Faktor ekstrinsik
1. Geografi: pada beberapa daerah menunjukkan angka
kejadian batu saluran kemih yang lebih tinggi daripada
daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt
seperti di India, Thailand, Indonesia.
2. Asupan air: kurangnya asupan air dan tingginya kadar
mineral kalsium pada air yang dikonsumsi.
3. Diet: diet banyak purin, oksalat, dan kalsium.
4. Pekerjaan: penyakit ini sering dijumpai pada orang yang
pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktivitas.
• Batu di saluran kemih dapat dikelompokkan menjadi 2
kelompok:
1. Batu metabolik primer timbulnya dari ekskresi bahan-
bahan tak terlarut yang berlebihan, seperti misalnya asam
urat atau sistin.
2. Batu metabolik sekunder timbul karena benda-benda
asing, obstruksi, refluks atau posisi berbaring yang terlalu
lama.
• Jenis-jenis batu :
1. Batu kalsium
2. Batu Struvit
3. Batu Urat
4. Batu jenis lain (Batu sistin, batu xantin, batu triamteren dan
batu silikat )
Patofisiol
ogi
• Teori nukleasi
• Teori matriks
• Teori penghambat kristalisasi
Gejala
Klinis
• Kolik
• Demam
• Terasa nyeri saat miksi
• Hematuria
Komplika
si
Komplikasi
• Endourologi
1. PNL ( percutaneus Nephro Litholapaxy )
2. Litotripsi
3. Uretroskopi
• Bedah terbuka
Prognosi
s
• Batu saluran kemih ini jika diketahui dan ditangani
dengan cepat sesuai letak, ukuran batunya maka
prognosisnya pun akan baik. Rekurensi dari batu
kalsium dapat diturunkan dengan penatalaksanaan
menggunakan kombinasi obat-obatan dan diet.
Tanpa pengobatan seperti ini, rekurensi akan tinggi
walaupun terjadi beberapa tahun kemudian
Pencega
han
• rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi
kalsium urin dan menyebabkan suasana urin menjadi
lebih asam
• rendah oksalat
• rendah garam karena natriuresis akan memacu
timbulnya hiperkalsiuri.
• rendah purin.
• rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada
hiperkalsiuri absorptif
Laki-laki tersebut diduga menderita ureterolithiasis
dikarenakan sakit pinggang yang menjalar sampai
kekantung kemaluan. Hal tersebut disebabkan
karena bergesernya batu di saluran ureter. Tetapi,
pemeriksaan penunjang perlu dilakukan untuk
menyingkirkan diagnosis banding lain dan
menegakkan diagnosis pasti. Penatalaksanaan
yang tepat juga perlu dilakukan agar dapat
menyembuhkan pasien ini dan mengurangi
kejadian rekurensi
Kesimpulan
THANK YOU