Anda di halaman 1dari 14

Nama Kelompok :

1. Abdul Hakim 1701001

2. Astri Verlenda 1701013


Terminologi
Proteksi
3. Dwiki Ilham Prayogo 1701023
Radiasi
4. Hayyu Ferika Sekar C 1701035

5. Indah Ira Viana 1701037

6. M Tohri Gazali 1701045

7. Nelia Herminia 1701055


Pengertian
Proteksi  perlindungan
Radiasi  pemancaran dan kerambatan gelombang yang
membawa tenaga melalui ruang atau zat antara.
(kamus bhs Ind)

Keselamatan radiasi atau yang lazim disebut proteksi radiasi


merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan atau teknik yang
mempelajari masalah kesehatan manusia maupun lingkungan
dan berkaitan dengan pemberian perlindungan kepada
seseorang atau sekelompok orang ataupun kepada
keturunannya terhadap kemungkinan yang merugikan
kesehatan akibat paparan radiasi.
Tujuan

Tujuan dari keselamatan radiasi ini adalah mencegah


terjaadinya efek deterministik yang membahayakan dan
mengurangi terjadinya efek stokastik serendah mungkin.
Melalui pemahaman cabang ilmu tersebut, kelompok orang
yang berhubungan atau berkerja dengan radiasi pengion
diusahakan agar :
1. Dapat mempunyai apresiasi tentang keselamatan radiasi
dan sekaligus mempunyai pengertian tentang falsafah
kesehatan lingkungan.
2. Dapat menjadi kawan yang baik dari radiasi pengion
sehingga dapat memperoleh manfaat secara maksimum
dari radiasi tersebut dengan kemungkinan menderita
kerugian atau resiko yang minimum.
Efek stokastik

Efek stokastik berkaitan dengan paparan radiasi dosis


rendah yang dapat muncul pada tubuh manusia dalam
bentuk kanker (kerusakan somatik) atau cacat pada keturunan
(kerusakan genetik). Dalam efek stokastik tidak dikenal
adanya dosis ambang. Jadi sekecil apa pun dosis radiasi yang
diterima tubuh ada kemungkinannya akan menimbulkan
kerusakan sel somatik maupun sel genetik. Yang dimaksud
dengan radiasi dosis rendah disini adalah dosis radiasi dari
0,25 sampai dengan 1.000µSv. Pemunculan efek stokastik
berlangsung lama setelah tertjadinya penyinaran.
Efek deterministik

Efek determistik berkaitan dengan paparan radiasi dosis


tinggi yang kemunculannya dapat langsung dilihat atau
dirasakan oleh individu yang terkena radiasi. Efek tersebut
dapat muncul seketika hingga beberapa minggu setelah
penyinaran. Efek ini mengenal adanya dosis ambang. Sebagai
contoh dari efek deterministik ini adalah erythema kulit (kulit
memerah) atau kerontokan rambut karena terkena paparan
radiasi sebesar 3000-6000 mSv.
Prinsip Proteksi Radiasi

Ada tiga hal 1. Adanya peraturan perundangan dan standar


penting yang keselamatan dalam bidang keselamatan nuklir.
perlu 2. Pembangunan instalasi nuklir dilengkapi dengan
mendapatkan sarana peralatan keselamatan kerja dan sarana
perhatian pendukung lainnya yang sempurna sesuai dengan
untuk perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya,
mencegah dengan memperhatikan laporan analisis
terjadinya keselamatan berdasarkan peraturan perundangan
kecelakaan yang berlaku dan ketentuan lain yang ditetapkan
radiasi oleh instalasi yang berwenang.
sehubungan 3. Tersedianya personel dengan bekal pengetahuan
dengan yang memadai dan memahami sepenuhnya
pengoperasian tentang keselamatan kerja terhadap radiasi.
instalasi nuklir,
yaitu :
Sumber – Sumber Radiasi

Sumber radiasi eksternal

Adalah sumber radiasi yang berada diluar tubuh manusia.


Contoh : radiasi yang datang dari angkasa luar, serta sumber
sumber radiasi yang ada di sekeliling manusia termasuk dalam
katagori sumber eksternal. Untuk jangka pendek, pelepasan
unsur unsur radioaktif hasil fisi baik karena kecelakaan reaktor
nuklir maupun ledakan senjata nuklir dapat berpotensi
sebagai sumber radiasi eksternal bagi sekelompok penduduk
yang berada di sekitar lokasi pelepasan.
Bahaya radiasi dari sumber-sumber eksternal ini dapat
dikendalikan dengan menggunakan tiga prinsip dasar proteksi
radiasi

Pengaturan Pengaturan Penggunaan


waktu jarak prisai radiasi
Pengaturan
waktu

Seorang pekerja radiasi yang berada di dalam medan


radiasi akan menerima dosis radiasi yang besarnya sebanding
dengan lamanya pekerja tersebut berada di dalam medan
radiasi. Dosis yang diterima oleh pekerja selama berada di dalam
medan radiasi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dt = Do. T
Dt = dosis yang akan diterima
Do = laju dosis mula – mula
t = waktu
Apabila laju dosis dalam medan radiasi dinyatakan dalm laju dosis
ekuivalen (H) maka persamaan diatas dapat berubah:
Ht = Ho. T
Pengaturan
jarak

Berkaitan erat dengan fluks radiasi. Fluks radiasi


pada suatu titik akan berkurang berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antar titik tersebut dg sumber
radiasi. Fluks radiasi didefinisikan sebagai jumlah
radiasi yang menembus luas permukaan (dalam cm2 )
persatuan waktu (s)
Penggunaan
prisai radiasi

Untuk penanganan sumber-sumber radiasi dengan aktifitas


sangat tinggi, seringkali pengaturan waktu dan jarak kerja tidak
mampu menekan penerimaan dosis oleh pekerja di bawah nilai
batas dosis yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, dalam
penanganan sumber-sumber beraktivitas tinggi ini juga
diperlukan perisai radiasi. Sifat dari bahan radiasi ini harus
mampu menyerap energi radiasi atau melemahkan intensitas
radiasi. Mengingat sifat serap bahan perisai terhadap berbagai
jenis dan energi radiasi berbeda beda, jumlah dan bahan
penahan radiasi yang diperlukan bergantung pada jenis dan
energi radiasi yang dipancarkan sumber.
Sumber Radiasi Internal

Sumber radiasi internal berupa unsur-unsur radioaktif yang


masuk dan terikat oleh organ tertentu dalam tubuh. Terikatnya
unsur radioaktif oleh organ tubuh disebabkan unsur radioaktif
tersebut memiliki sifat kimia yang sama dengan unsur yang
stabil. Jadi pada prinsipnya suatu unsur radioaktif dapat terikat
oleh organ tubuh apabila unsur itu dibutuhkan oleh organ yang
mengikatnya . Sumber ini akan memancarkan radiasinya ke
sekeliling organ dimana sumber tersebut terikat.
Ruang Lingkup Proteksi Radiasi

1. Pengukuran fisika berbagai jenis radiasi dan zat


radioaktif.
2. Menentukan hubungan antara tingkat kerusakan biologi
dengan dosis radiasi yang diterima organ/jaringan.
3. Penelaahan transportasi radionuklida di lingkungan, dan
4. Melakukan desain terhadap perlengkapan kerja, proses
dan sebagainya untuk mengupayakan keselamatan
radiasi baik ditempat kerja maupun lingkungan.
Akhadi, Mukhlis. 2000. : Dasar-dasar Proteksi
Radiasi; Falsafah Dasar Proteksi Radiasi. Jakarta :
PT Rineka Cipta Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai