Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

• Psikiatri forensik adalah sub-spesialisasi ilmu kedokteran yang


menelaah mental manusia dan berfungsi membantu hukum
peradilan.
P E R A N D O K T E R D A L A M P S I K I A T R I F O R E N S I K

Dokter
Memberi bantuan
tambahan fakta-
Terapis fakta sebagai bukti,
Posisinya bukan dalam upaya
medis tetapi posisi memenuhi
legal. kebutuhan unsur
untuk pengambilan
keputusan
peradilan,

Visum et Repertum Psychiatrum


PSIKIATRI FORENSIK

• Kegiatan utama psikiatri forensik adalah pembuatan Visum et Repertum


Psychiatricum.

• Saat ini yang paling banyak adalah pembuatan Visum et Repertum


Psychiatricum untuk kasus pidana
Kasus
Pidana Perdata
lain
• Terperiks • Pembatal • Kompete
a sebagai an nsi untuk
pelaku kontrak diintervie
• Terperiks • Pengamp w
a sebagai uan • Kelayaka
korban (curatelle n untuk
) maju
• Hibah sidang
• Perceraia
n
DASAR HUKUM PSIKIATRI FORENSIK

• KUHAP (Pasal 65, 80,120,180,184 dan


284)
• KUHP pasal 44
• UU No.36 Tahun 2011 pasal 150 ayat (1)
dan ayat (2)
UU NO. 36 TAHUN 2011 PASAL 150
AYAT (1) DAN AYAT (2)

(1)Pemeriksaan kesehatan jiwa untuk kepentingan penegakan hukum (visum et repertum

psychiatricum) hanya dapat dilakukan oleh dokter spesialis kedokteran jiwa pada fasilitas
pelayanan kesehatan.

(2)Penetapan status kecakapan hukum seseorang yang diduga mengalami gangguan kesehatan
jiwa dilakukan oleh tim dokter yang mempunyai keahlian dan kompetensi sesuai dengan standar
profesi.
KUHP PASAL 44

“Barang siapa melakukan tindak pidana yang tidak


dapat dipertanggungjawabkan padanya karena
Ayat 1
pada waktu melakukan perbuatan tersebut ia
menderita gangguan/ sakit jiwa, atau
keterbelakangan mental, atau gangguan
kesadaran tidak dipidana.”

Ayat 2 “Jika ternyata perbuatan tidak dapat


dipertanggungjawabkan pada seseorang karena
ayat 1, maka hakim dapat meminta dirawat &
diobati selama 1 tahun di RS jiwa. “
PENJELASAN PADA PASAL 44

Ayat 1: Ayat 2:
• Yang dimaksud dengan • Yang dimaksud dengan Rumah
gangguan/sakit jiwa adalah Sakit Jiwa adalah Rumah Sakit
gangguan/sakit jiwa dengan Jiwa Pemerintah (Pusat dan
kemampuan menilai realitas Daerah).
terbatas, terutama psikosis. • Yang dimaksud dengan fasilitas
• Yang dimaksud dengan pelayanan
keterbelakangan mental adalah kedokteran/kesehatan jiwa
golongan retardasi mental adalah Rumah Sakit Jiwa
sedang, berat dan sangat Pemerintah (Pusat dan
berat. Daerah), Unit/bagian
• Yang dimaksud dengan Kedokteran Jiwa dari Rumah
gangguan kesadaran adalah Sakit Umum, Rumah Sakit
gangguan kesadaran yang Pendidikan, Rumah Sakit ABRI.
terdapat pada epilepsi
PEMBUATAN VER PSYCHIATRICUM

a. Yang berhak menjadi pemohon:

• Penyidik (KUHAP Pasal 120).


• Penuntut Umum dalam hal tindak pidana khusus (KUHAP pasal 120, Pasal 284)
• Hakim pengadilan (KUHAP Pasal 180 ayat 1).
• Tersangka atau terdakwa melalui pejabat sesuai dengan tingkatan proses pemeriksaan (KUHAP
Pasal 180 ayat 1, 2,3, dan 4).
• Korban (atau tersangka) melalui pejabat sesuai dengan tingkatan proses pemeriksaan (KUHAP
Pasal 65).
• Penasihat hukum/pengacara melalui pejabat sesuai dengan tingkatan proses pemeriksaan
(KUHAP Pasal 80 ayat 1 dan 2).
PEMBUATAN VER PSYCHIATRICUM

Yang dapat menerbitkan VeRP:


- Dokter Ahli Kedokteran Jiwa yang bekerja pada suatu fasilitas perawatan pasien gangguan jiwa yang memenuhi syarat-syarat
menurut Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Yang dapat memberikan Keterangan Ahli Kedokteran Jiwa Lisan:


- Dokter Ahli Kedokteran Jiwa yang menerbitkan Surat Keterangan Ahli Kedokteran Jiwa (Visum et Repertum Psychiatricum)
atau Dokter Ahli Kedokteran Jiwa lain

Di daerah-daerah yang terpencil yang tidak mempunyai Dokter Ahli Kedokteran Jiwa dimungkinkan dokter umum membuat
Surat Keterangan Ahli Kedokteran Jiwa (VeRP) untuk kepentingan proses pengadilan, dengan penetapan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan R.I.cq. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan R.I. (Kakanwil Dep. Kes. R.I.).
ALUR PEMBUATAN VERP

Pelaku/korban tindak pidana Institusi Pelayanan Kesehatan


↓ ↓
BAP (berita acara pemeriksaan) Observasi 2 minggu***
Polisi


Psikiater + tim pemeriksa
Diduga menderita kelainan jiwa*
(psikolog, dll)


Surat Permohonan pembuatan
VeRP** Pemeriksaan tambahan
↓ ↓
Institusi pelayanan kesehatan Penyusunan VeRP
BENTUK KETERANGAN AHLI JIWA

Keterangan ahli Kedokteran jiwa ada dua bentuk yaitu :

• Surat keterangan ahli kedokteran jiwa (VeRP ) yang didahului sebutan PRO
JUSTITIA yang dibuat dalam bentuk menurut pedoman yang ditetapkan dan
terikat sumpah jabatan dokter Indonesia.
• Keterangan ahli Kedokteran Jiwa lisan yang dinyatakan dalam sidang
pengadilan dibawah sumpah.

Anda mungkin juga menyukai