Anda di halaman 1dari 34

BIOSINTESIS PROTEIN

OLEH
dr. ZULKARNAIN EDWARD MS PhD
TERMINOLOGI

 ASAM NUKLEAT DNA & RNA


 RIBOSOM
 KODE GENETIK
 MEKANISME BIOSINTESIS PROTEIN
 PENGATURAN BIOSINTESIS PROTEIN
 INHIBITOR BIOSINTESIS PROTEIN
Asam Nukleat DNA & RNA
DNA (Deoxy Ribonucleic Acid )
 Bahan Genetik dari : Organisme
satu sel Multi sel dan Virus
 Polimer tidak bercabang (dAMP,
dGMP, dCMP dan dTMP)
 lkatan ester : dari 3’ hidroksil ke 5’
fosfat
 Berutas rangkap ( A-T dan C-G ).

2H 3H
Setiap sel pada organisme multi seluler
mempunyai jumlah DNA yang sama.
Inti sel manusia  6 x 109 pasangan basa
(23 pasang kromosom linear)
Bakteri (E.coli)  4 x 106 pasangan basa
( sirkuler )
GENOM SEL : DNA total dari satu sel
GEN SEL : DNA yang menyandi
masing-masing fungsi
REPLIKASI DNA
Salinan bahan genetik baru sebelum sel membelah
( turunan )
Sifatnya : Semi konservatif
DNA sel anak (I utas lama, I utas baru)
Diperlukan : * Template, RNA primer
* Deoksi RibonukIeosida trifosfat
* DNA polimerase
* Fragmen Okazaki
TRANSKRIPSI DNA
(Sintesis RNA)
Perubahan DNA menjadi RNA , sebelum Kode
Genetik ini dapat diekspresikan
Diperlukan : * Template
* Ribonukleosida trifosfat
* RNA polimerase
* Peleburan duplek DNA (A-T)
RNA (Ribonucleic acid)
Tipe RNA :

mRNA (messenger RNA)


menyandi struktur primer protein
tRNA (transfer RNA)
membaca sandi mRNA dan membawa
asam amino
rRNA (ribosomal RNA)
mengkatalisis polimerisasi asam amino
DNA transkripsi
RNA translasi
POLIPEPTIDA
replikasi

DNA Anak

Polipeptida dapat berupa : - Protein


- Enzim
- Hormon
RIBOSOM
RIBOSOM :
- Komponen subselular tempat merakit molekul
protein
- Bentuk agak bulat, diameter 200 A°

- Mengandung RNA dan protein

- Terdiri dari 2 subunit yang tidak sama

POLIRIBOSOM : Gabungan unit ribosom yang


secara serentak dapat mentranslasi satu
molekul mRNA tunggal.
KODE GENETIK
- Kelompok nukleotida yang mengkode asam
amino disebut dengan Kodon.
- Kodon terdiri dari 3 nukleotida berdekatan
(triple kodon), menghasilkan 64 kodon spesifik
- Disusun dalam suatu Kode Genetik dengan ciri-
ciri sbb : - berdegenerasi
- tidak ambigu
- tidak tumpang tindih
- tanpa pungtuasi
- universal
Second Base Position
U C A G
UUU
UUC } Phenylalanine
UCU
UCC
Serine
UAU
UAC
} Tyrosine
UGU
UGC } Cysteine
U
C
U
UUA
UUG } Leucine
UCA
UCG
UAA
UAG
} STOP**
UGA
UGG
STOP**
Tryptophan
A
G
CUU CCU CAU
} Histidine
CGU U
First Base Position

CUC CCC CAC CGC C

Third Base Position


C Leucine Proline Arginine
CUA
CUG
CCA
CCG
CAA
CAG } Glutamine
CGA
CGG
A
G
AUU
AUC
Isoleucine
ACU
ACC
AAU
AAC } Asparagine
AGU
AGC } Serine
U
C
A Threonine
AUA
AUG STARTfMethionine*
ACA
ACG
AAA
AAG } Lysine
AGA
AGG } Arginine
A
G

G
GUU
GUC
Valine
GCU
GCC
Alanine
GAU
GAC } Aspartic acid
GGU
GGC
Glycine
U
C
GUA
GUG
GCA
GCG
GAA
GAG } Glutamic acid
GGA
GGG
A
G

* This codon initiates translation.


**For these codons, which give the orders to stop translation, there are no corresponding tRNAs and no amino acids.
MEKANISME BIOSINTESIS PROTEIN

Semua RNA (tRNA, mRNA dan rRNA) yang


berbeda terlibat dalam sintesis protein.
Proses biosintesis protein disebut
Penerjemahan, karena informasi
harus dipindahkan dari bahasa empat huruf
asam nukleat (U,C,A,G) menjadi bahasa 20-
huruf unsur-unsur pokok asam amino
protein.
Proses sintesis protein dapat dilukiskan
dalam 3 fase:
1. Fase inisiasi
2. Fase elongasi dan
3. Fase terminasi

Fase inisiasi (permulaan)


Pada sel bakteri dimulai dengan
formilmetionil-tRNA dan memerlukan 3
faktor inisiasi (IF-1, IF-2 dan IF-3). Pada
eukariot tidak perlu formilasi dan diperlukan
faktor inisiasi 7 atau 10 buah.
TAHAP FASE INISIASI :

1. Disosiasi Ribosom menjadi 40S dan 60S


2. Pembentukan Kompleks Prainisiasi 43S
3. Pembentukan Kompleks Inisiasi 43S
4. Pembentukan Kompleks Inisiasi 80S
terdiri dari : - mRNA
- Ribosom 80S
- Metionil-tRNA
- Tapak P dan tapak A
Fase elongasi (perpanjangan)
Pada fase ini ada 2 tempat (site A dan site P)
yg penting untuk mencantelkan tRNA.
Diperlukan 2 faktor perpanjangan (EF-1
dan EF-2) serta enzim peptidil-tranferase
untuk translokasi pada site P
Tahap fase elongasi :
1. Pengikatan aminoasil-tRNA ke tapak A
2. Pembentukan ikatan peptida
3. Translokasi
Fase terminasi (pengakhiran)
Pengakhiran sintesis protein baik pada
hewan maupun pada bakteri selalu
membutuhkan satu atau lebih faktor-
faktor pelepas protein (RF-1 dan RF-2)
dan enzim peptidil transferase.
Hasil akhir :
1. mRNA
2. tRNA
3. Ribosom 40S dan 60S
4. Peptida (protein, enzim atau hormon)
PENGATURAN BIOSINTESIS
PROTEIN
Tahun 1961 Jacob dan Monod dengan Model
operon (laktosa operon = lac operon E.coli)
Pengaturan negatif
Glukosa ada
Tanpa induksi  represor + operator
Pengaturan positif
Induksi ada
Tanpa glukosa  represor + penginduksi
 Mekanisme molekuler induksi dan represi
telah dapat dijelaskan menurut model yang
diajukan oleh F. Jacob dan J. Monod pada
tahun 1961.
 Menurut model yang dikenal sebagai
operon ini ada dua unsur yang mengatur
transkripsi gen struktural penyandi enzim,
yaitu gen regulator (gen represor) dan
operator yang letaknya berdekatan dengan
gen-gen struktural yang diaturnya.
 Gen regulator menyandi pembentukan
suatu protein yang dinamakan represor.
Pada kondisi tertentu represor akan
berikatan dengan operator, menyebabkan
terhalangnya transkripsi gen-gen struktural.
Hal ini terjadi karena enzim RNA
polimerase tidak dapat memasuki promoter
yang letaknya berdekatan, atau bahkan
tumpang tindih, dengan operator.
 Secara keseluruhan setiap operon terdiri
atas promoter operon atau promoter bagi
gen-gen struktural (PO), operator (O), dan
gen-gen struktural (GS). Di luar operon
terdapat gen regulator (R) beserta
promoternya (PR), molekul protein
represor yang dihasilkan oleh gen regulator,
dan molekul efektor. Molekul efektor pada
induksi adalah induser, sedangkan pada
represi adalah korepresor.
 Pada induksi represor secara normal akan
berikatan dengan operator sehingga RNA
polimerase tidak dapat memasuki promoter
operon. Akibatnya, transkripsi gen-gen
struktural tidak dapat berlangsung. Namun,
dengan terikatnya represor oleh induser,
promoter operon menjadi terbuka bagi RNA
polimerase sehingga gen-gen struktural dapat
ditranskripsi dan selanjutnya ditranslasi. Dengan
demikian, gen-gen struktural akan diekspresikan
apabila terdapat molekul induser yang mengikat
represor.
 Operon yang terdiri atas gen-gen yang
ekspresinya terinduksi dinamakan operon
induksi. Salah satu contohnya adalah
operon lac, yang terdiri atas gen-gen
penyandi enzim pemecah laktosa seperti
telah disebutkan di atas.
 Sebaliknya, pada represi secara normal represor
tidak berikatan dengan operator sehingga RNA
polimerase dapat memasuki promoter operon dan
transkripsi gen-gen struktural dapat terjadi. Akan
tetapi, dengan adanya korepresor, akan terbentuk
kompleks represor-korepresor yang kemudian
berikatan dengan operator. Dengan pengikatan
ini, RNA polimerase tidak dapat memasuki
promoter operon sehingga transkripsi gen-gen
struktural menjadi terhalang. Jadi, ekspresi gen-
gen struktural akan terepresi apabila terdapat
molekul korepresor yang berikatan dengan
represor.
 Gen-gen yang ekspresinya dapat terepresi
merupakan komponen operon yang
dinamakan operon represi. Operon trp,
yang terdiri atas gen-gen penyandi enzim
untuk biosintesis triptofan merupakan
contoh operon represi.
INHIBITOR BIOSINTESIS PROTEIN
• Kloramfenikol • Sikloheksimid
Bakteriostatik Enz.peptidil transferase
Pada pemanjangan Pada eukariot
• Tetrasiklin • Puromisin
lkatan tRNA pd site A Mengikat site A
Terminasi dini
Perubahan warna gigi
• Toksin Difteri
• Streptomisin
Enzim pd pemanjangan
Sub unit kecil ribosom
Pada eukariot
Kodon mRNA salah baca • Interferon
• Eritromisin menghambat inisiasi
Translokasi ribosom

Anda mungkin juga menyukai