TUMOR MAMMAE
Muhammad Faikar Rasyif K U 130112160618
Janan Shofiyah 130112160535
Vanessa Putri Hapsari Permadi 130112160694
Lidya Ekawati 130112160698
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
Pada pasien ini dari anamnesis didapatkan adanya benjolan di payudara kanan
bagian tengah, diketahui sejak 10 tahun yang lalu SMRS, membesar ± 8 x,
nyeri (-), kemerahan (-), keluar cairan dari puting susu (-), luka (-), benjolan
di tempat lain (-), tanda-tanda metastase tumor (-). Riwayat kelainan serupa
di keluarga (-).
Faktor resiko pada penderita ini adalah wanita, usia 57 tahun.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan adanya massa yang cenderung ganas
terlihat dari bentuk tidak teratur, batas tidak tegas, nyeri tekan (-). Invasif
ke kulit dan dinding dada ditandai terfiksir ke M. Pectoralis, kemerahan (+),
dimpling (+), puting susu tertarik (+). Metastase ke KGB aksila dekstra single
mobile , infraklavikula dan supraklavikula (-).
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat ditarik kesimpulan bahwa
didapatkan benjolan di payudara kiri yang di cenderung ganas, invasif, belum
metastase ke KGB, belum metastase jauh.
Diagosis histopatologi lebih mengarah ke karsinoma mammae duktal infiltratif
karena sifatnya yang invasif dan merupakan jenis kanker yang terbanyak
adalah tipe duktal. Tumor filoides dapat disingkarkan karena tidak didapatkan
adanya pertumbuhan tumor yang sangat cepat.
Penegakan Diagnosis Kanker Payudara
Berdasarkan Protokol Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia, diagnosis kanker
payudara dapat ditegakkan melalui tahapan-tahapan berikut:
Pemeriksaan Klinis
Anamnesis, hal-hal yang perlu dicari adalah informasi mengenai:
Keluhan pada payudara atau ketiak beserta perjalanan penyakitnya:
Benjolan
Kecepatan tumbuh
Rasa sakit
Nipple discharge
Nipple retraction (ditanyakan pula mengenai onsetnya)
Krusta di areola
Kelainan pada kulit, misalnya dimpling, peau d’orange, ulserasi, venektasi
Perubahan warna kulit
Benjolan di ketiak
Edema lengan bawah
Keluhan di tempat lain (berhubungan dengan metastasis), antara lain:
Nyeri tulang (vertebra, femur)
Rasa penuh di ulu hati
Batuk
Sesak
Sakit kepala hebat
Pemeriksaan Fisik
Status generalis, cantumkan perform status
Status lokalis :
Pemeriksaan terhadap kedua payudara
Massa tumor
Lokasi
Ukuran
Konsistensi
Permukaan
Bentuk dan batas tumur
Jumlah tumor
Terfiksasi atau tidak ke jaringan sekitar payudara, kulit, m. Pectoralis, dan dinding dada
Perubahan kulit
Kemerahan, dimpling, edema, nodul satelit
Peau d’orange, ulserasi
Nipple
Tertarik
Erosi
Krusta
Discharge
Status KGB (jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir satu sama lain atau jaringan sekitar)
KGB aksila
KGB infraklavikula
KGB supraklavikula
Lokasi organ
Pemeriksaan radiodiagnostik/imaging
Recommended (diharuskan)
USG payudara dan mamografi untuk tumor > 3 cm
Foto thorax
USG abdomen (hepar)
Optional (atas indikasi)
Bone scanning/Bone survey (bilaman sitologi atau klinis sangat mencurigai pada lesi > 5 cm)
CT-scan
Pemeriksaan sitologi (FNAB = Fine Needle Aspiration Biopsy)
Dilakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologis curiga ganas
Pemeriksaan histopatologi
Dilakukan potong beku dan atau parafin, bahan pemeriksaan diambil melalui :
Core biopsy
Biopsi eksisional
Biopsi insisional
Spesimen mastektomi disertai dengan pemeriksaan KGB
Pemeriksaan imunohistokimia : ER, PR, P53, dll
Laboratorium
Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium rutin dan pemeriksaan kimia darah
yang sesuai dengan perkiraan metastasis.
Faktor Risiko Kanker Payudara
Hal-hal yang dianggap merupakan faktor risiko kanker payudara antara lain:
Usia
Risiko terjadinya kanker payudara meningkat seiring dengan bertambahnya
usia. Kebanyakan kasus kanker timbul pada wanita yang berusia lebih dari 60
tahun.
Secara anatomi dan fingsional, payudara akan mengalami atrofi dengan
bertambahnya usia. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa
sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi
sebelum terjadinya perubahan klinis,
Faktor reproduksi
Karakteristik reproduksi yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker
payudara adalah nulliparitas, menarche pada usia muda, keteraturan siklus
menstruasi, menopause pada umur lebih tua dan kehamilan pertama pada
usia tua.
Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat
kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker
payudara. Wanita dengan riwayat kehamilan cukup bulan pada usia di bawah
18 tahun memiliki risiko terkena kanker payudara sepertiga dibandingkan
dengan wanita yang baru memiliki anak di usia 30 tahun.
Penggunaan hormon
Hormon eksogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan
dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat penigkatan
kanker payudara yang bermakna pada penggunaan terapi estrogen
replacement.
Suatu analisa mengatakan walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara
pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk
waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker ini
sebelum menopause.
Riwayat tumor jinak payudara
Wanita dengan riwayat tumor jinak payudara, dapat terjadi peningkatan
risiko terjadinya kanker payudara sebanyak empat kali dan risiko ini akan
terus meningkat hingga 30 tahun setelah didiagnosa tumor jinak payudara.
Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan
kanker payudara pada wanita pasca menopause. Penelitian terbaru
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap keganasan ini.
Konsumsi lemak
Konsumsi lemak diperkirakan sebagai faktor risiko terjadinya kanker
payudara.
ObesitasRiwayat radiasi dinding dada
Paparan dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan
terjadinya risiko kanker payudara. Dari bebrapa penelitian yang dilakukan
disimpulkan bahwa risiko akibat radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan
umur saat terjadinya pemaparan.
Riwayat keluarga dan faktor genetik
Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang
akan dilaksanakan untuk skrining kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko
keganasan ini pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara.
Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan erat dengan gen
tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen susceptibilitas kanker payudara,
probabilitas untuk terjadinya kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan
sebesar 85% pada umur 70 tahun.
Klasifikasi payudara
Pengklasifikasian kanker payudara secara histoligi menurut WHO/ Japenese Breast
Cancer Society ) dapat dibedakan melalui pendekatan, yaitu :
Non invasive carcinoma
Non- invasive ductal carcinoma
B. Lobular carcinoma in situ
Invasive carcinoma
a. Invasive ductal carcinoma
- Papillobulor carcinoma
- Solid tubular carcinoma
-Schirrhous carcinoma
b. Special types
- Mucinous carcinoma
- Medullary carcinoma
Klasifikasi stadium TNM (UICC/AJCC 2002)
T (ukuran tumor primer)
Tx : tumor primer tidak dapat dinilai
To : tidak terdapat tumor primer
Tis : karsinoma in situ
T1 : tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2 cm atau kurang
T1mic : adanya mikroinvasi ukuran 0,1 cm atau kurang
T1a: tumor dengan ukuran lebih dari 0,1 cm sampai 0,5 cm
T1b: tumor dengan ukuran lebih dari 0,5 cm sampai 1 cm
T1c : tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 : tumor dengan ukuran terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 : tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 : ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada atau kulit
T4a: ekstensi ke dinding dada (tidak termasuk otot pektoralis)
T4b: edema (termsuk peau d’orange), ulserasi, nodul satelit pada kulit yang terbatas pada satu
payudara
T4c: mencakup kedua hal di atas
T4d: mastitis karsinomatosa
N (kelenjar getah bening regional )
Nx : kelenjar getah bening regional tidak bisa dinilai (karena telah diangkat
sebelumnya)
No : tidak terdapat metastasis kelenjar getah bening
N1 : metastasis ke KGB axilla ipsilateral yang mobile
N2 : metastasis ke KGB axilla ipsilateral terfiksir, berkonglomerasi, atau adanya
pembesaran KGB mamaria interna ipsilateral tanpa adanya metastasis ke KGB axilla
N2a : metastasis ke KGB axilla terfiksir atau melekat ke struktur lain
N2b : metastasis hanya pada KGB mamaria interna ipsilateral secara klinis dan tidak
terdapat metastasis ke KGB axilla
N3 : metastasis ke KGB infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa adanya
metastasis KGB axilla atau klinis terdapat metastasis pada KGB mamaria interna
ipsilateral klinis dan metastasis pada KGB axilla
N3a : metastasis ke KGB infraklavikula ipsilateral
N3b: metastasis ke KGB mamaria interna dan KGB axilla
N3c : metastasis ke KGB supraklavikula
Stadium 0 Tis N0 M0
Stadium 1 T1 N0 M0
Stadium 2a T0 N1 M0
T1 N1 M0
T2 N0 M0
Stadium 3b T4 N0 M0
T4 N1 M0
T4 N2 M0
Stadium 3c Tiap T N3 M0
Stadium 4 Tiap T Tiap N M1
ALGORITMA EVALUASI MASSA
PAYUDARA
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN
3. Kemoterapi
Kenoterapi dalam penatalaksanaan kanker payudara haruslah kombinasi.
Adapun kombinasi yang sering dipakai antara lain:
CMF (Cyclophospamide, Adriamycin, 5 Fluoro Uracil)
CEF (Cyclophospamide, Epirubicin, 5 Fluoro Uracil)
CAF (Cyclophospamide, Adriamycin , 5 Fluoro Uracil)
Taxane + Doxorubicin
Capecetabin
4. Hormonal
Terapi hormonal dapat terdiri dari :
Ablative : bilateral ovarektomi
Additive: Tamoxifen
Optional: aromatase inhibitor, GnRH