Anda di halaman 1dari 24

DRUG REACTION WITH

EOSINOPHILIA AND SYSTEMIC


SYMPTOMS
P E M B I M B I N G : D R . A . H A Y K A L S P. K K , M . K E S
O L E H : Z A K I R A H B F A L K AT I R I

K E PA N I T E R A A N K L I N I K I L M U P E N YA K I T K U L I T D A N K E L A M I N
U N I V E R S I TA S YA R S I – R S U D C I L E G O N
P E R I O D E 2 0 N OV E M B E R – 2 3 D E S E M B E R 2 0 1 7
DEFINISI
Drug Reaction with Eosinophilia and Systemic Symptoms (DRESS)/ Sindrom
hipersensitifitas / drug-induced hypersensitivity (DIHS)

Merupakan bagian dari drug-induced severe cutaneous adverse reactions (SCARs)

Erupsi kulit akibat reaksi hipersensitifitas obat berat yang terkait dengan gejala
konstitusional, seperti demam, malaise, limfadenopati, hepatitis, miokarditis, nefritis
interstisial dan pneumonitis.

keterlibatan organ
Erupsi alergi berat Demam Hypereosinophilia
internal
EPIDEMIOLOGI

Sindrom yang mengancam jiwa dengan angka kematian mencapai


10%

Perkiraan populasi yang berisiko berkisar antara 1/1000 –


1/10.000 populasi yang terpapar dengan high risk drugs

Terjadi lebih banyak pada usia dewasa


ETIOLOGI
PATOGENESIS

Patogenesis yang tepat dari sindrom DRESS tidak diketahui.

Namun berikut tiga komponen penting untuk sindrom DRESS:


• 1. Komponen genetik yang mengubah respons imun.
• 2. Faktor pemicu sebagian besar merupakan infeksi virus (HHV-6,
HHV-7, EBV, and cytomegalovirus)
• 3. Gangguan dalam metabolisme obat mengakibatkan kegagalan
dalam mengeliminasi metabolit obat
PATOGENESIS
KOMPONEN GENETIK YANG MENGUBAH RESPONS IMUN

Hubungan genetik antara antigen leukosit manusia (HLA) dan hipersensitivitas obat

HLA-B * 1502, terkait dengan carbamazepine (CBZ) -induced Stevens-Johnson sindrom


(SJS) dan nekrolisis epidermal toksik (TEN)

HLA-B * 1508, berhubungan dengan allopurinol -induced SJS / TEN, dan banyak

Hubungan hipersensitivitas obat akibat CBZ tampaknya bersifat fenotipik


PATOGENESIS
GANGGUAN METABOLISM OBAT

Defisiensi enzim detoksifikasi secara genetik menyebabkan akumulasi metabolit


obat.

Metabolit obat yang terakumulasi akan mengikat makromolekul yang menyebabkan


kematian sel atau mendorong terjadinya fenomena imunologi sekunder

Aktivasi Eosinofilik serta aktivasi kaskade inflamasi dapat diinduksi dengan pelepasan
interleukin-5 dari sel T spesifik obat
PATOGENESIS
TEMUAN KLINIS

Demam Erupsi kulit luas

Late onset
Keterlibatan organ • Riwayat komsumsi
dalam obat 3-8 minggu
sebelumnya

Reaktifasi HHVs
TEMUAN KLINIS:
ERUPSI KULIT LUAS
Lesi pada kulit terjadi pada 73-100% pasien DRESS
Erupsi kulit terjadi pada sebagian besar luas permukaan tubuh dan dapat
berkembang menjadi eritroderma
Lesi biasanya berupa papul ataupun plak infiltrat disertai purpura

Lesi pada mukosa ditemukan pada 50 % kasus

Makulopapular urtika Eksfoliasi Likenifikasi

Lesi kulit
polimorfik Lesi seperti
Pustul Bula Target-like
eksem
(a) Widespread purpuric
papules and plaques on (b) Infiltrative lesions on
the trunk and limbs the trunk
A. Diffuse erythematous
exanthematous eruption
was observed in all
patients and might
progress to infiltrative
plaques.

B. Prominent facial
edematous erythema was
a typical presentation
(76%).

C. Purpuric eruption may


follow the
exanthematous eruption
and was frequently
observed, especially on
the lower extremities.
(D) confluent and infiltrated (E) purpuric change (F) psoriasiform
plaques desquamation as a late
stage manifestation
(G) Pin-head sized pustules (H) atypical target lesions may (I) Mucosal regions can be
also be observed. involved in DRESS/DIHS but
are usually mild as cheilitis.
A. Erythematous scaly patch
with papules on forearm

B. Desquamation of soles.
Upon closer inspection,
petechiae were visible
TEMUAN KLINIS:
KETERLIBATAN ORGAN DALAM

Abnormalitas hematologi
• Eosinofilia (66-95%)  infiltrate eosinophil pada organ
 kerusakan organ
• Atipikal limfositosis (27-67%)
• Penurunan kadar limfosit B dan hipoglobinemia
TEMUAN KLINIS:
KETERLIBATAN ORGAN DALAM
Gangguan Organ Dalam

Limfadenopati (54%)

Kerusakan hati (75-94%)

Kerusakan ginjal (12-40%)


• Faktor risiko : usia tua dan riwayat gangguan ginjal ataupun jantung sebelumnya  berhubungan
dengan obat allopurinol
Kerusakan paru (32-34%)
• Berhubungan dengan minoksiklin dan abacavir

Kerusakan jantung (4-27%)


• Berhubungan dengan minoksiklin, ampicillin, and sulfonamid
TEMUAN KLINIS:
KETERLIBATAN ORGAN DALAM

Gangguan Organ Dalam

Gangguan neorologi  sakit kepala, kejang, koma, gangguan


mototrik

Gangguan pankreas, pencernaan, dan limpa


TEMUAN KLINIS:
KETERLIBATAN ORGAN DALAM
DIAGNOSIS

TOTAL
SCORE

<2 points • no case


2–3
points • possible case
4–5
points • probable case

>5 points • definite case.


TATALAKSANA
Segera hentikan obat penyebab

Prednisolon
• 0,5 – 1 mg/kgBB/ hari
• Tappering off selama 2-3 bulan
Other imunosupresi
• Siklosporin
• Siklofosfamid
• Micofenolat mofetil
• Rituksimab
Antiviral  jika penyebab virus telah ditegakkan
• Gansiklovir
PROGNOSIS
DRESS adalah penyakit yang mengancam jiwa dengan angka kematian sekitar 10%

Pasien dapat mengalami morbiditas akibat kerusakan organ terkait DRESS atau karena
pengobatan terkait komplikasi.
Kerusakan organ bisa sangat parah pada pasien dengan DRESS, yang menyebabkan gangguan
permanen fungsional organ dalam yang terkena.
Transplantasi hati digunakan pada pasien dengan kerusakan hati parah.

Penderita dengan penyakit dasar gagal ginjal kronis, rentan terhadap kerusakan fungsi ginjal yang
permanen dan mungkin memerlukan hemodialisa seumur hidup
Infeksi adalah salah satu komplikasi utama akibat pengobatan sindrom DRESS, termasuk herpes
labialis, herpes zoster, pneumonia, dan soft tissue abses
Infeksi bisa sangat parah, bahkan berpotensi menyebabkan syok septik atau kematian

Infeksi lebih mungkin terjadi pada pasien yang menerima kortikosteroid sistemik daripada mereka
yang hanya mendapatkan terapi supportif
DAFTAR PUSTAKA

Choudhary S, et al. Drug Reaction with Eosinophilia and Systemic Symptoms (DRESS)
Syndrome. J Clin Aesthet Dermatol. 2013;6(6):31–37.

Chen YC, et al. Drug reaction with eosinophilia and systemic symptoms: A drug-induced
hypersensitivity syndrome with variable clinical features. Dermatologica Sinica 31
(2013):196-204.

ChoYT, Yang CW and Chu, CY. Int. Drug Reaction with Eosinophilia and Systemic
Symptoms (DRESS): An Interplay among Drugs, Viruses, and Immune System. J Mol Sci.
2017;18, 1243.

Chen YC ,Chiu HC,Chu CY. Drug Reaction With Eosinophilia and Systemic Symptoms. Arch
Dermatol. 2010;146(12):1373-1379.

Anda mungkin juga menyukai