Anda di halaman 1dari 30

Laporan Kasus Non

Psikotik
GANGGUAN PANIK
Presentan: dr. Alberta Claudia U
Pembimbing: dr. Rina Oktaviana
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. I
• Jenis Kelamin : Wanita
• Umur : 57 tahun
• Tempat/Tanggal Lahir : Brebes, 30 Desember 1965
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Status Perkawinan : Menikah
• Suku Bangsa: Jawa
• Alamat/Nomor telpon: Jln. Masjid Alwusto RT 10/07 no. 46
LAPORAN PSIKIATRI
KELUHAN UTAMA:
Pasien merasa cemas dan panik
RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
Autoanamnesis: 16 Februari 2017
• Panik dan cemas yang terjadi secara tiba-tiba yang penyebabnya tidak
diketahui.
• Hampir setiap hari selama 5 hari terakhir terutama malam hari.
• Disertai rasa takut, jantung berdebar-debar, sesak napas, pusing, dan
keringat dingin, merasa seperti hampir mau mati.
• sulit tidur sejak 5 hari yang lalu

AKTOR YANG MEMPERINGAN


• segera membangunkan suami pasien dan ditenangkan maka dalam
15-30 menit pasien dapat kembali tenang dan tidur kembali.
AKTIVITAS &
SOSIAL
Sejak keluhannya muncul ia tidak dapat bekerja sebagai pedagang seperti
sebelumnya.
Ia juga merasa ‘was-was’ gejalanya akan datang kembali.
Pasien cenderung memilih diam di rumah dan mengurus rumah tangga.
Pasien aktif bersosial dalam perkumpulan senam 3-4x/minggu
PENCETUS
• Pasien sendiri mengaku tidak mengetahui secara pasti mengapa dia
sering mengalami ketakutan
• Kemungkinan penyebab munculya kecemasan ini ialah ia merasa
kesepian jika suaminya sedang bekerja.
• Kejadian/ masalah traumatis sebelum keluhan pertama disangkal.
• Pasien mengatakan bahwa tetangga dan keluarganya berpendapat
bahwa pencetus = perubahan status ekonomi pada pasien?
• Namun hal ini disangkal oleh pasien
PENCETUS

Tetangga & keluarga Autoanamnesis:


pasien merasa bisa menerima ekonomi suami
(autoanamnesis pasien): Kesepian
DISANGKAL PASIEN pasien merasa disayang dan saat oleh
diperhatikan
Perubahan status ekonomi suami suami suami bekerja

PANIK
RIWAYAT PSKIATRI
Sakit perut Dirawat di RS UKI Pengobatan RSKD Duren

2015
2012

2013
2012
hingga pingsan Hasil alternatif Sawit
dan dibawa ke pemeriksaan & Keluhan
IGD RS lab: normal membaik
Persahabatan
Pasien rawat
Rawat inap 5 hari jalan di
Hasil Puskesmas
pemeriksaan & Kecamatan
lab: normal Duren Sawit

November 2016: pasien berhenti minum obat karena sudah merasa sehat
Alloanamnesis (suami pasien)
Suami ke-3 pasien, usia 44 tahun, bekerja sebagai kuli bangunan

• Keluhan pasien sesuai dengan autoanamnesis


• Suami pasien terbuka, mendukung pengobatan pasien dan dapat menerima
keadaan pasien
• Suami pasien setia menemani pasien jika sedang dalam serangan
• Konflik rumah tangga disangkal
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat penyakit terdahulu
• Trauma : -
• Infeksi : -
• Kejang : -

Riwayat penggunaan Zat Psikoaktif :


• Narkotik : -
• Merokok : -
• Alkohol :-

Riwayat rawat jalan di RSJ (+)


RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
• Riwayat prenatal - masa kanak-kanak awal (0-3 tahun): Tidak diketahui
karena tidak dilakukan heteroanamnesis
• Riwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun): normal/ baik
• Riwayat masa remaja-dewasa muda: menikah usia 13 tahun (1978)
melalui perjodohan, memiliki anak, tidak melanjutkan sekolah.
Bercerai tahun 1987 (usia 22 tahun)
• Riwayat pendidikan: SD
• Riwayat pekerjaan: pedagang IRT
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
• Riwayat pernikahan:
ke-1: Menikah usia 13 tahun, suami usia 20 tahun. Pasien mengaku kurang
bahagia dengan pernikahannya, pasien bercerai 9 tahun kemudian.
Pasien dikaruniai 1 anak.
ke-2: Tahun 1990 (usia 25 tahun) dan dikaruniai 1 anak (1991). Pasien
mengaku bahagia dengan pernikahannya namun suami pasien
meninggal karena sakit pada tahun 2005.
ke-3: Tahun 2007 (usia 42 tahun) hingga sekarang. Dalam pernikahan ini,
pasien merasa bahagia dan diperhatikan oleh pasangannya, termasuk
setelah pasien sakit.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
• Riwayat kehidupan beragama: taat beragama
• Riwayat sosial ekonomi : Ekonomi menengah ke bawah. Terdapat
perubahan status ekonomi dari suami ke-2 dan ke -3, dimana suami
kedua bekerja sebagai pegawai negeri namun suami ketiga sebagai
kuli bangunan.
• Riwayat pelanggaran hukum : -
• Riwayat penyakit keluarga : -
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
• Aktivitas sosial: hubungan yang baik dengan anggota keluarga,
tetangga. Pasien aktif dalam perkumpulan senam dan rajin senam
bersama 3-4x/minggu
• Persepsi Pasien Terhadap Dirinya dan Lingkungannya: Pasien
mengakui bahwa dirinya saat ini sedang mengalami masalah,
berusaha dan berkomitmen mencari pengobatan secara sukarela
untuk mengatasi keluhannya sekarang.
GENOGRAM

= meninggal

= cerai
STATUS MENTAL
Deskripsi Umum
• Penampilan : Tampak seorang wanita dengan penampilan rapi
sesuai dengan usia.
• Kesadaran : Compos mentis
• Perilaku- aktivitas psikomotor: Tenang
• Pembicaraan : Spontan, lancar, intonasi biasa.
• Sikap terhadap pemeriksa: Kooperatif
Keadaan efektif (mood) perasaan dan
empati, perhatian
• Mood : Eutimik
• Afek : Luas
• Keserasian : Serasi
• Empati : Dapat diraba rasakan

Fungsi Intelektual

( Kognitif)
Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : Sesuai taraf pendidikan
• Daya konsentrasi : Baik
• Orientasi (waktu, tempat dan orang) : Baik
• Daya ingat : Baik
Proses berpikir
Bentuk pikiran : Isi pikiran :
a.Produktivitas : Cukup a.Preokupasi : Tidak ada
b. Arus pikiran : relevan, koheren b. Gangguan isi pikiran : Tidak ada.
c. Hendaya berbahasa: Tidak ada

Pengendalian Impuls : baik

Daya Nilai
a. Norma sosial : Baik
Tilikan (Insight): VI
b. Uji daya Nilai : Baik
c. Penilaian realitas : Baik
PEMERIKSAAN FISIK
Status Internus
• Keadaam umum: baik
• Kesadaran : compos mentis
• Tekanan darah : 130/90mmHg
• Nadi : 90x/menit
• Suhu : 36.6 ◦ C,
• Laju napas : 22x/ menit
• Sistem kardiovaskular : normal
• Sistem respiratorik : normal
• Sistem gastrointestinal : normal
• Sistem urogenital : normal
• Kelainan khusus : normal
Status Neurologis :
• GCS : E4M6V5
• Tanda meningeal : Tidak didapatkan kelainan
• Tekanan intrakranial: tidak didapatkan kelainan
• Gerakan mata : normal, strabismus (-)
• Pupil : isokor 3mm/3mm, midriasis (-)
• Diplopia : Tidak ada
• Visus : secara kasar normal
• Refleks patologis : tidak ditemukan refleks patologis
EVALUASI MULTI AKSIAL
• Aksis I (Diagnosis klinik): Gangguan panik (F41.0)
• Aksis II (Ciri/ gangguan kepribadian &retardasi mental): Tidak ada
diagnosis
• Aksis III (penyakit fisik): Tidak ada diagnosis
• Aksis IV (Stressor Psikososial): Pasien tidak memiliki masalah

• Aksis V : GAF Scale 80-71 gejala sementara dan dapat diatasi.


DIsabilitas ringan dala sosial.
PROGNOSIS
• Ad vitam : bonam
• Ad fungsionam : bonam
• Ad sanationam : dubia
RENCANA TERAPI
• Farmakoterapi
• Diazepam 1x2 mg
• Amitriptilin 1x25 mg

• Psikoterapi, ventilasi, konseling, relaksasi


• Sosioterapi: Memberikan penjelasan kepada suami pasien tentang
penyakit pasien sehingga dapat memberikan dukungan moral dan
menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga dapat membantu
proses penyembuhan.
FOLLOW UP - HOMEVISIT 21 FEBRUARI 2016

• Keadaan pasien
Keluhan sudah tidak dirasakan pasien, kecemasan berkurang, pasien
lebih tenang dan sudah bisa tidur. Pasien rutin minum obat dan ingat
untuk kontrol sesuai jadwal.

• Keadaan keluarga
Suami sedang bekerja, namun pasien ditemani oleh keponakan yang
menginap dirumah pasien.

• Keadaan rumah
bersih, terawat, luas, perabotan lengkap menunjukkan keadaan
ekonomi pasien cukup.

• Kehidupan tetangga
tetangga mengenal pasien sebagai pribadi yang masih aktif di
lingkungan dan memiliki hubungan yang baik
Pembahasan
PEMBAHASAN
A. Harus ada 1 dan 2 kriteria dibawah ini :
• Adanya Serangan Panik yang tidak diharapkan secara berulang-ulang.
• Paling sedikit satu serangan panik diikuti dalam jangka waktu 1 bulan (atau lebih) oleh satu (atau
lebih) keadaan-keadaan berikut :
o Kekhawatiran yang terus menerus tentang kemungkinan akan mendapat serangan
panik.
o Khawatir tentang implikasi daripada serangan panik atau akibatnya (misal: hilang
kendali diri, mendapat serangan jantung atau menjadi gila).
o Adanya perubahan yang bermakna dalam perilaku sehubungan dengan adanya
serangan panik.
C. Ada atau tidak adanya agorafobia.
D. Serangan Panik tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari satu zat (misal: penyalahgunaan
zat atau obat- obatan) atau kondisi medis umum (hipertiroid)
E. Serangan Panik tidak bisa dimasukkan pada gangguan mental emosional lain.
Serangan Panik
Adanya satu periode ketakutan sangat hebat atau kegelisahan dimana ≥4 gejala-gejala dibawah ini dapat ditemukan
dan mencapai puncaknya dalam waktu 10 menit :
• Palpitasi, jantung terasa berat dan peningkatan denyut jantung.
• Keringat banyak.
• Menggigil atau gemetaran.
• Perasaan nafasnya pendek atau tertahan-tahan.
• Merasa tercekik.
• Nyeri dada.
• Mual atau rasa tidak nyaman diperut.
• Merasa pusing, goyang / hoyong, kepala terasa ringan atau nyeri.
• Derealisasi (merasa tidak didunia realita), atau deper- sonalisasi (merasa terpisah dari diri sendiri).
• Takut kehilangan kendali diri atau menjadi gila.
• Takut mati
• Parestesia (menurunnya sensasi)
• Merasa kedinginan atau merah kepanasan

Anda mungkin juga menyukai