(PKHS)
KETAHANAN MENTAL
KETAHANAN MENTAL
DEFINISI
Adalah kemampuan seseorang untuk
menghadapi beban mental baik yg datang
dr luar maupun dr dlm diri sendiri
FISIK
SEHAT JIWA
SOSIAL
PENDAHULUAN
KELUARGA
REMAJA
SEKOLAH LINGK.
ORANGTUA SIBUK
PERKEMBANGAN
REMAJA
PENGARUH
LINGKUNGAN
DASAR PEMIKIRAN
Remaja dg kemampuan yg baik, mampu
mengatasi masalah
Konseling
PENGERTIAN
Adalah suatu kemampuan untuk menyusun
pola pikir dan perilaku shg menjadi
serangkaian kegiatan yg terintegrasi dan
dpt diterima oleh lingkungan budaya
setempat yg bertujuan interpersonal menuju
perilaku hidup sehat fisik, mental dan sosial
KONSEP DASAR PKHS
TUJUAN
Memberikan pengetahuan dan pemahaman
pd remaja tentang 10 kompetensi sosial
Menumbuhkan sikap dan kepedulian remaja
terhadap masalah dalam kehidupan sehari-
hari dengan menerapkan 10 kompetensi
sosial
Meningkatkan kemampuan remaja untuk
mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-
hari secara efektif melalui penerapan 10
kompetensi sosial
Konsep Dasar PKHS
Kesadaran
Mengatasi Diri
Empati
Stress
Pengambilan
Pengendalian
Emosi
10 Komponen Keputusan
Keterampilan
Sosial (Life Pemecahan
Hubungan
Interpersonal Skills) Masalah
Komunikasi Berpikir
Efektif Berpikir Kritis
Kreatif
KETERAMPILAN SOSIAL
Kunci utama dari Keterampilan sosial di
atas adalah Harga Diri
Bila harga diri rendah, kesepuluh
keterampilan di atas akan mengalami
hambatan
Oleh karena itu yang diutamakan adalah
meningkatkan harga diri
Harga diri juga merupakan kunci utama
untuk membangun jiwa yang sehat
HARGA DIRI/PERCAYA DIRI
Adl kesadaran, persepsi kognitif dan
evaluasi yg dilakukan individu mengenai
dirinya sendiri
Menggambarkan apa yg dilihat seseorang
ttg dirinya dlm konteks karakteristik fisik,
keterampilan pribadi, ciri-ciri, peran,
kemampuan kognitif dan status sosial
HARGA DIRI/PERCAYA DIRI
HARGA
DIRI
POSITIF
Kesadaran
Mengatasi Diri
Empati
Stress
Pengambilan
Pengendalian
Emosi
10 Komponen Keputusan
Keterampilan
Sosial (Life Pemecahan
Hubungan
Interpersonal Skills) Masalah
Komunikasi Berpikir
Efektif Berpikir Kritis
Kreatif
Konsep Dasar Konseling
A. Pengertian Konseling
Konseling adalah proses pemberian bantuan dari
seorang konselor kepada seorang atau
sekelompok orang (klien) agar dapat memahami
masalahnya dan mengambil keputusan dalam
menyelesaikan masalah tersebut.
KONSELOR
adalah seorang yang memberikan konseling.
KLIEN
adalah seorang yang mendapat konseling.
Konsep Dasar Konseling
A. Pengertian Konseling
Konseling kesehatan remaja adalah konseling
yang diberikan oleh konselor kepada seorang
klien remaja atau kelompok remaja yang
membutuhkan teman bicara untuk mengenali dan
memecahkan masalahnya.
Konsep Dasar Konseling
A. Pengertian Konseling
Komponen
konseling
kesehatan remaja
Suasana/atmosfer
Konselor untuk
Klien remaja konseling
remaja
kesehatan remaja
Konsep Dasar Konseling
B. Tujuan
Membantu remaja agar mampu memahami
masalah
Memberi informasi yang berkaitan dengan masalah
remaja
Mendorong remaja menemukan berbagai alternatif
penyelesaian masalah
Membantu remaja untuk mengambil keputusan
sendiri dan melaksanakan keputusannya serta
bertanggung jawab terhadap keputusannya
Memberikan dukungan emosi, mengurangi
kekhawatiran dan penderitaan.
Konsep Dasar Konseling
C.MANFAAT
Timbulnya pemahaman dan pengertian diri
sehingga menemukan jalan keluar bagi
dirinya dan dapat menyelesaikan masalahnya
sendiri
Remaja mencapai perkembangan yang
optimal, baik secara akademis, psikologis
dan sosial
D. Teknik
Membina
hubungan saling Hadir dalam
mempercayai percakapan
dengan klien
Akhiri konseling
pada saat klien Empati
merasa aman
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi yg menyembuhkan shg
klien dpt mengekspresikan perasaan
dan pikirannya terjadi katarsis
emosional
Konselor menumbuhkan perasaan
aman shg klien merasa menemukan
orang yg mengerti dirinya
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Rahasia
Kerjasama
Prinsip Terbuka
Konseling
sukarela
Menerima klien apa adanya
Bersifat Optimis
Mampu simpan rahasia
Sensitif Menilai
Mampu memberi informasi
Fleksibel
Dapat menghargai orang lain
Terbuka dan jujur
Bersikap tidak menilai
Percaya diri
Punya rasa humor
Pendengar yang baik
Terampil dalam membantu
Dapat berempati
F. Syarat Konselor
MENGAKHIRI KONSELING
Evaluasi bersama klien apakah tujuan
awal sudah tercapai
Apakah ada tujuan lain yg harus dicapai
Buat kesimpulan dan sampaikan
kepada klien
Tanyakan perbedaan apa yg mereka
rasakan
Apa yg akan dilakukan dimasa
mendatang
Akhiri saat klien merasa nyaman
CONTOH KONSELING AWAL
Kon: Selamat pagi, saya bu Ani konselor disini.
Ada yg bisa saya bantu?
Kl: Saya tergoda teman untuk pakai Narkoba,
semua teman saya pakai, saya merasa
tersisih kl tdk pakai.
Kon: Apa dampaknya thd kehidupan kamu?
(menggali kemampuan klien untuk berpikir
realistik)
Kl: prestasi sekolah menurun dan saya malas,
saya ingin baik tp saya tdk bisa menolak
Kon: kamu sulit menolak? Apa yg sdh kamu
lakukan untuk menghindari pakai Narkoba tsb
(menggali kemampuan menolak)
CONTOH KONSELING LANJUTAN
Kl: saya kesal, ibu saya marah2 dan dia tdk
memberi saya uang jajan sekolah
Kon: apa yg menyebabkan ibu marah?
(menggali kemampuan klien untuk melihat
sebab dan akibat)
Kl: ibu sll menelpon saat saya lg jalan sm
teman. Saya kan malu, lalu saya marah sama
ibu.
Kon: kalau kamu marah 2, ibu jg marah dan tdk
memberi uang jajan. Lain kali apa yg harus
kamu lakukan bl ibu nelpon lg saat kamu sm
teman (menggali cara ambil kep)
CONTOH KONSELING LANJUTAN
Kl: kalau saya bicara baik2, ibu saya mungkin
bisa mengerti. Tapi kan sebal juga diledek
teman2 sbg anak mami.
Kon: Kalau kamu bicara baik2, ibu kamu bisa
mengerti ya, sudah pernah kamu coba cara
ini?
Kl: Sudah. Lain kali akan saya akan bicara
baik2 aja bu.
Kon: Nah kamu telah menemukan cara
mengatasi konflik dg ibu ya (memberikan
dukungan untuk meningkatkan rasa percaya
diri)
KONSELOR YG EFEKTIF DAN
TIDAK EFEKTIF
TUJUAN
Agar peserta menggunakan pengalaman
mereka dlm memberi pertolongan shg
mereka dpt menemukan, mengutarakan
serta menyerap cara untuk menjadi
konselor yg efektif
Mendapatkan informasi lebih lanjut
mengenai derajat pengetahuan peserta
SIKAP MEMBANTU SIKAP TDK MEMBANTU
• TERBUKA • Belum solusi?
• MENDENGARKAN • Belum memberi
• Ramah Alternatif?
• Eksplor • Terlihat bingung
• Klarifikasi • Coba menyampaikan?
• Intonasi suara Tp masih belum
diterima
• Menyimpulkan
• Belum sampai simpulan
• Belum mempertegas
• Tampak ragu/tidak PD
KONSELING BUKAN
1. Kesulitan Belajar
Greet Mengucapkan salam dan berkenalan (jika belum saling kenal) untuk mencairkan suasana
Ask Mengidentifikasi mulainya kesulitan belajat, Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya kesulitan belajar, baik secara
fisik, psikologis maupun sosioekonomi, Mengidentifikasi upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalahnya
Tell Memberikan informasi tentang gaya belajar, penyebab gangguan konsentrasi dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan remaja
Help Mendiskusikan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan setelah mengambil keputusan untuk mengatasi kesulitan belajar
Mendorong klien remaja melakukan pilihan perubahan yang telah disepakati
Explain Mendiskusikan langkah-langkah untuk mengambil keputusan, Setelah itu, konselor perlu mengingatkan risiko keputusan yang telah
diambil
Return Mengevaluasi apakah proses konseling sudah sesuai dengan kebutuhan klien,
Mengidentifikasi informasi berkelanjutan konseling dan rujukan:
Apakah klien remaja perlu dirujuk kepada seorang ahli seperti dokter, psikolog atau psikiater. Pakah konselor perlu
memfasilitasi komunikasi antara lain dengan orangtua atau keluarga dekat lainnya
Apakah konseling perlu dirujuk pada pelayanan rujukan
Mengukur keberhasilan dan perubahan positif terhadap upaya yang telah dilakukan klien remaja untuk mengatasi kesulitan belajar
pada akhir sesi ke-2 dan sesi berikutnya (control)
Membuka kesempatan klien remaja untuk kembali konseling jika diperlukan
2. Masalah Gizi
Tujuan Mengenali permasalahan gizi, Mencari penyebab masalah gizi, Membantu mencari solusi permasalahan
Greet Mengucapkan salam dan berkenalan (jika belum saling kenal), untuk mencairkan suasana
Ask Mengidentifikasi mulai timbulnya masalah gizi, Mengidentifikasi faktor yangmempengaruhi timbulnya masalah gizi, Pola makan,
Psikologis/stress, meniru idola, Keluhan penyakit (kecacingan, malaria, TB, dan infeksi kronis)
Explain Mendiskusikan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan klien remaja setelah mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
gizi
Setelah klien remaja mengambil kepuitusan, konselor perlu mengingatkan risiko keputusan yang telah diambil
Return Mengevaluasi apakah proses konseling sudah sesuai dengan kebutuhan klien remaja
Mengidentifikasi informasi berkelanjutan konseling dan rujukan:
- Apakah klien remaja perlu dirujuk kepada seseorang ahli seperti dokter, ahli gizi, psikolog dan psikiater
- Apakah konselor perlu memfasilitasi komunikasi antara lain dengan orang tua atau orang terdekat lainnya
- Apakah konseling perlu dirujuk pada layanan rujukan
Mengukur keberhasilan dan perubahan positif terhadap upaya yang telah dilakukan klien remaja untuk mengatasi masalah gizi
pada akhir sesi ke 2 dan sesi berikutnya (control)
Membuka kesempatan klien remaja untuk kembali konseling jika diperlukan.
3. Kesehatan Reproduksi (Pubertas)
Tell Memberikan informasi tumbuh kembang remaja, sesuai dengan yang dibutuhkan klien remaja
Help Mendiskusikan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tumbuh kembang sehingga klien remaja mampu
menentukan pilihan upaya yang bias dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi
Mendorong klien remaja melakukan pilihan solusi yang telah disepakati
Explain Mendiskusikan langkah-langkah yang perlu dilakuakn klien remaja setelah mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
tumbuh kembang, Setelah klien remaja mengambil keputuan, konselor perlu mengingatkan risiko keputusan yang telah diambil
Return Mengevaluasi apakah proses konseling sudah sesuai dengan kebutuhan klien remaja
Mengidentifikasi informasi berkelanjutan konseling dan rujukan:
- Apakah klien remaja perlu dirujuk kepada seseorang ahli seperti dokter, ahli gizi, psikolog dan psikiater
- Apakah konselor perlu memfasilitasi komunikasi antara lain dengan orang tua atau orang terdekat lainnya
- Apakah konseling perlu dirujuk pada layanan rujukan
Mengukur keberhasilan dan perubahan positif terhadap upaya yang telah dilakukan klien remaja untuk mengatasi masalah tumbuh
kembangakhir sesi ke 2 dan sesi berikutnya (control)
Membuka kesempatan klien remaja untuk kembali konseling jika diperlukan.
3. Kesehatan Reproduksi
Tell Memberikan informasi kesehatan reproduksi, sesuai dengan yang dibutuhkan klien remaja
Help Mendiskusikan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi sehingga klien remaja mampu
menentukan pilihan upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi
Mendorong klien remaja melakukan pilihan solusi yang telah disepakati
Explain Mendiskusikan langkah-langkah yang perlu dilakuakn klien remaja setelah mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
kesehatan reproduksi
Setelah klien remaja mengambil keputuan, konselor perlu mengingatkan risiko keputusan yang telah diambil
Return Mengevaluasi apakah proses konseling sudah sesuai dengan kebutuhan klien remaja
Mengidentifikasi informasi berkelanjutan konseling dan rujukan:
- Apakah klien remaja perlu dirujuk kepada seseorang ahli seperti dokter, ahli gizi, psikolog dan psikiater
- Apakah konselor perlu memfasilitasi komunikasi antara lain dengan orang tua atau orang terdekat lainnya
- Apakah konseling perlu dirujuk pada layanan rujukan
Mengukur keberhasilan dan perubahan positif terhadap upaya yang telah dilakukan klien remaja untuk mengatasi masalah
kesehatan reproduksi pada akhir sesi ke 2 dan sesi berikutnya (control)
4. NAPZA
Greet Mengucapkan salam dan berkenalan (jika belum saling kenal), untuk mencairkan suasana
Ask Mengidentifikasi perilaku berisiko klien remaja
Konselor dapat melakukan penggalian latar belakang klien remaja menyalahgunakan NAPZA, jenis yang
digunakan, intensitas penggunaan, tahapan penggunaan dan mengidentifikasi orang-orang terdejat klien remaja
yang dapat memberikan dukungan emosional terhadap klien remaja.
Tell Mendiskusikan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah penyalahgunaan NAPZA sehingga klien
remaja mampu menentukan pilihan upaya yang bias dilakukan untuk mengatasi penyalahgunaan NAPZA
Mendorong klien remaja melakuakn pilihan solusi yang telah disepakati
Help Mendiskusikan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gizi sehingga klien remaja mampu
menentukan pilihan upaya yang bias dilakukan untuk mengatasi masalah gizi
Mendorong klien remaja melakukan pilihan solusi yang telah disepakati
Lanjutan teknik konseling
napza
Explain Mendiskusikan langkah-langkah yang perlu dilakuakn klien remaja setelah mengambil
keputusan untuk mengatasi penyalahgunaan NAPZA
Setelah klien remaja mengambil keputuan, konselor perlu mengingatkan risiko keputusan
yang telah diambil
Return Mengevaluasi apakah proses konseling sudah sesuai dengan kebutuhan klien remaja
Mengidentifikasi informasi berkelanjutan konseling dan rujukan:
- Apakah klien remaja perlu dirujuk kepada seseorang ahli seperti dokter, ahli gizi, psikolog
dan psikiater
- Apakah konselor perlu memfasilitasi komunikasi antara lain dengan orang tua atau orang
terdekat lainnya
- Apakah konseling perlu dirujuk pada layanan rujukan
Mengukur keberhasilan dan perubahan positif terhadap upaya yang telah dilakukan klien
remaja untuk mengatasi penyalahgunaan NAPZA pada akhir sesi ke 2 dan sesi berikutnya
(control)
Membuka kesempatan klien remaja untuk kembali konseling jika diperlukan.
5. KEHAMILAN
Greet Mengucapkan salam dan berkenalan (jika belum saling kenal), untuk mencairkan suasana
Help Menentukan pilihan upaya yang bisa dilakukan klien remaja untuk menjaga kesehatan diri dan kehamilannya
Mendorong klien berani melakukan pilihan solusi yang telah disepakati
Explain Mendiskusikan langkah-langkah yang perlu dilakuakn klien remaja setelah mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kehamilan tidak diinginkan
Setelah klien remaja mengambil keputuan, konselor perlu mengingatkan risiko keputusan yang telah diambil
Return Mengevaluasi apakah proses konseling sudah sesuai dengan kebutuhan klien remaja
Mengidentifikasi informasi berkelanjutan konseling dan rujukan:
- Apakah klien remaja perlu dirujuk kepada seseorang ahli seperti dokter, ahli gizi, psikolog dan psikiater
- Apakah konselor perlu memfasilitasi komunikasi antara lain dengan orang tua atau orang terdekat lainnya
- Apakah konseling perlu dirujuk pada layanan rujukan
Mengukur keberhasilan dan perubahan positif terhadap upaya yang telah dilakukan klien remaja untuk mengatasi
masalah kehamilan tidak diinginkan akhir sesi ke 2 dan sesi berikutnya (control)
Membuka kesempatan klien remaja untuk kembali konseling jika diperlukan.
6. Masalah Emosional Depresi
Topik Depresi Yang ditandai dengan suasana hati yang murung dan sedih, merasa putus asa dalam wktu sekurang-kurangnya 2
minggu
Tujuan Mengenali kondisi depresi yang sedang dihadapi klien remaja, Mencari penyebab depresi, Membantu mencari solusi
permasalahan
Greet Mengucapkan salam dan berkenalan (jika belum saling kenal), untuk mencairkan suasana
Ask Mengidentifikasi mulai timbulnya depresi , Mengidentifikasi factor yang mempengaruhi timbulnya depresi, baik fisik, psikologis,
maupun sosioekonomi, Mengidentifikasi ada tidaknya keinginan atau upaya bunuh diri. Bila ditemukan, segera lakukan rujukan
ke psikiater, dan jika tidak, lanjutkan ke poin berikutnya, Menentukan pilihan upaya yang bias dilakukan untuk mengatasi depresi
Tell Memberikan informasi mengenai tanda-tanda, penyebab, dampak depresi, dan lain-lain yang dibutuhkan klien remaja
Help Mendiskusikan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah depresi sehingga klien remaja mampu menentukan pilihan
upaya yang bias dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut
Explain Mendiskusikan langkah-langkah yang perlu dilakukan klien remaja setelah mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
depresi, Setelah klien remaja mengambil keputuan, konselor perlu mengingatkan risiko keputusan yang telah diambil
Return Mengevaluasi apakah proses konseling sudah sesuai dengan kebutuhan klien remaja
Mengidentifikasi informasi berkelanjutan konseling dan rujukan:
- Apakah klien remaja perlu dirujuk kepada seseorang ahli seperti dokter, ahli gizi, psikolog dan psaaikiater
- Apakah konselor perlu memfasilitasi komunikasi antara lain dengan orang tua atau orang terdekat lainnya
- Apakah konseling perlu dirujuk pada layanan rujukan
Mengukur keberhasilan dan perubahan positif terhadap upaya yang telah dilakukan klien remaja untuk mengatasi masalah
depresiakhir sesi ke 2 dan sesi berikutnya (control)
Membuka kesempatan klien remaja untuk kembali konseling jika diperlukan.
PRAKTIK
Permainan tentang Pengertian, Tujuan, Manfaat, Teknik, Prinsip dan Syarat
Konselor