Epidemiologi Malaria
Epidemiologi Malaria
Oleh :
Lukman Hakim
(Staf Subdit Malaria Ditjen PPM & PL Depkes RI)
Pengertian
ENVIRONMENT
Agent (Penyebab Penyakit)
Hipnozoit
Schizont
Schizont
Merozoit
Gametocyt zygot
8
Siklus Hidup Parasit Malaria
• Siklus aseksual dalam tubuh manusia :
- Siklus diluar sel darah merah, dalam hati
(hipnosoit) dapat menyebabkan kambuh
dari P. vivax & P. ovale
- Siklus dalam sel darah merah :
Siklus sisogoni, menimbulkan demam
Siklus gametogoni, menjadi sumber
penularan
• Siklus seksual dalam tubuh nyamuk (siklus
sporogoni), menghasilkan sporozoit yang
ditularkan dari nyamuk ke manusia
Trophozoit
Host Intermediate :
Trophoizoit
Schizont
Gametocyt Schizont
Host Definitif :
Zygot
Sporozoite Gametocyt
Extra-erythrocytair LIVER
Plasmodium falciparum
Extra-erythrocytair LIVER
Takisporozoit
Plasmodium vivax
HYPNOZOITE
Plasmodium ovale
Extra-erythrocytair LIVER
Erythrocytair
Extra-erythrocytair LIVER
Erythrocytair
Extra-erythrocytair LIVER
Erythrocytair
Extra-erythrocytair LIVER
Erythrocytair
TNF : Tumor Necrosis Factor
Hypothalamus
endothelium
Extra-erythrocytair LIVER
Masa inkubasi intrinsik ( waktu mulai masuknya sporosoit ke dalam darah sampai
timbulnya gejala klinis/demam yaitu sampai pecahnya sison sel darah merah yang
matang dan masuknya merosoit darah ke aliran darah, waktu ini meliputi waktu yang
dibutuhkan oleh fase eksoeritrositer ditambah dengan siklus sisogoni )
- P. falciparum = 9 – 14 hari (12)
- P. vivax = 12 – 17 hari (15)
- P. ovale = 18 - 40 hari (28)
- P. malariae = 16 – 18 hari (17)
Host (Pejamu)
• Manusia (host
intermediate)
• Nyamuk
Anopheles (host
definitive)
Manusia (host intermediate)
Usia : anak > rentan
Jenis kelamin : ibu hamil dpt anemia > berat
Ras : ada ras dg kekebalan alamiah
Riwayat malaria sebelumnya
Cara hidup : sering diluar rumah malam hari
Sosial ekonomi : sosek di daerah endemis
erat hubungan dg infeksi malaria
Status gizi : gizi < baik rentan infeksi
Immunitas : immunitas alami krn di daerah
endemis
Nyamuk Anopheles (host definitive)
A. aconitus
Nyamuk Anopheles betina
A. sundaicus
A. maculatus
A. balabacensis
A. barbirostris
A. subpictus
SIKLUS HIDUP NYAMUK
Telur Jentik Pupa Dewasa
7 - 13 hari
Environment (Lingkungan)
Lingkungan Fisik
Lingkungan Kimiawi
Lingkungan Biologik
Lingkungan Sosial Budaya
Skema Malaria, Lingkungan & Penderita
BIONOMIK
•IRS
•Kelambu
•Repelent
Lingkungan
T jentik Nyamuk Trans
Mati
P dewasa misi
Fisik :
•Curah Hujan, Kelembaban > 60 % (kelembaban rendah memperpendek umur
nyamuk), Suhu (makin tinggi suhu makin pendek siklus sporogoni)
Biologi :
Kebal
•Predator(ikan kepala timah )
•Ternak besar
•Vegetasi
Sosial Budaya
•Migrasi penduduk
Lingkungan Fisik
Suhu Udara, makin tinggi suhu makin
pendek siklus sporogoni, makin rendah
suhu makin panjang siklus sporogoni
Kelembaban Udara, kelembaban rendah
memperpendek umur nyamuk
Hujan
Angin, kecepatan angin waktu senja dan
pagi
Sinar Matahari, An.sundaicus suka teduh,
An.barbirostris dapat teduh dan terang
Arus Air, An.barbirostris suka air statis,
An.minimus suka air mengalir deras
Lingkungan Kimiawi
Salinitas (kadar garam), An.sundaicus tumbuh
optimal pada 12 – 18 ‰ & tidak dapat
berkembang biak pada kadar garam > 40 ‰
Keasaman (pH), An.letifer dapat hidup dengan
pH rendah
Relation between rainfall, salinity in lagoon and larval density of An sundaicus
350 40
w eekly total rainf all
300 35
salinity (o/ooo)
larva per dip (x2) 30
250
larva + salinity
25
200
rainfall
20
150
15
100
10
50 5
0 0
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
k
k
ee
ee
ee
ee
ee
ee
ee
ee
ee
ee
ee
ee
ee
ee
ee
w
w
Lingkungan Biologik
Adanya tumbuhan bakau,
lumut, ganggang & beberapa
tumbuhan air mempengaruhi
kehidupan larva nyamuk
Ikan pemakan larva,
mempengaruhi populasi
nyamuk (Biological Control)
Ternak besar, dapat
mengurangi gigitan nyamuk
pada manusia (Cattle Barrier)
An.barbirostris, An. maculatus
An.sundaicus & An.subpictus An.aconitus An. balabacensis
Muara sungai Sawah Bocoran pipa Mata air
Lingk. Perbukitan
Pantai
R.I -LAMBAT
R.I. - DINI
RESISTEN
DERAJAT -II
RESISTEN
DERAJAT - III
-Klinis memburuk - Klinis
-- Parasit > 25 % - memburuk
-- Parasit +, Temp > 37.5 - Klinis -- Parasit +
- memburuk
-- Parasit +
Klinis
Hasil Memburuk -Klinis memburuk
Mal + -- Parasit +,
-Temp > 37.5
Datang Mulai
RS/Dr Obat
- Klinis
- memburuk
-Klinis memburuk -- Parasit + - Klinis
-Klinis memburuk
-- Parasit > banyak -- Parasit +, Temp > 37.5 - memburuk
-- Parasit +
Wanita hamil
Parasitemia
Fetus
Tingkat spleen
Morbiditas
anemia
demam Aborsi
cerebral Malaria Bayi baru lahir
Lahir mati
hypoglycemia
Infeksi congenital
Puerperal sepsis BBLR Prematur
Mortalitas penyakit parah IUGR
Pendarahan Sakit malaria
Kematian
15 DISTRICTS REPORTED PF CQ
TREATMENT FAILURE ( ),1997-2003
10 DISTRICTS REPORTED PF SP
TREATMENT FAILURE ( ) 1997-2003
11 DISTRICTS REPORTED PV CQ
TREATMENT FAILURE ( ),1997-2003
HASIL RAPAT
KOMISI AHLI DIAGNOSIS &
PENGOBATAN MALARIA
28 OKTOBER 2004
20 ANGGOTA KOMISI AHLI
KESEPAKATAN