Anda di halaman 1dari 20

KEBIJAKAN PEMBERIAN ASI

EKLUSIF
Kusbiyantoro,SKM,MKes
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1976 tentang cuti PNS
5. Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Kesehatan Nomor:
48/MEN.PP/XII/2008, Nomor: PER.27/MEN/XII/2008 dan Nomor:
1177/MENKES/PB/XII/2008 tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu
Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu
Eksklusif
7. Permenkes No. 15 Tahun 2013 tentang tatacara penyediaan fasilitas khusus
menyesui dan/memerah bayi dan produk lainnya
8. Permenkes No. 39 Tahun 2013 tentang susu formula bayi dan produk
lainnya
9. Peraturan Daerah Kab. Kebumen Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Pemberian
Air Susu Ibu Ekslusif
Peraturan Daerah Kab. Kebumen Nomor 18 Tahun
2017 Tentang Pemberian Air Susu Ibu Ekslusif
Ruang lingkup Peraturan Daerah ini meliputi:
• ASI Eksklusif;
• Inisiasi Menyusu Dini;
• Susu Formula Bayi Dan Produk Bayi Lainnya;
• Tempat Kerja dan Tempat Sarana Umum;
• Edukasi dan Informasi;
• Tanggung Jawab Pemerintah Daerah;
• Dukungan Masyarakat;
• Pendanaan;dan
• Pembinaan Dan Pengawasan
Pengaturan pemberian ASI Ekslusif
dimaksudkan:

• Mengurangi tingkat kematian bayi


• Mengurangi tingkat Kematian ibu akibat perdarahan
Pengaturan pemberian ASI Eksklusif
bertujuan untuk:
• menjamin pemenuhan hak Bayi untuk mendapatkan ASI
Eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia 6 (enam)
bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangannya;
• memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan
ASI Eksklusif kepada bayinya; dan
• meningkatkan peran dan dukungan Keluarga, masyarakat,
dan Pemerintah Daerah terhadap pemberian ASI Eksklusif.
TEMPAT KERJA DAN TEMPAT SARANA UMUM
Pasal 14

1. Pengurus dan/atau penyelenggara Tempat Kerja dan


penyelenggara Tempat Sarana Umum wajib mendukung
program penyelenggaraan pemberian ASI Eksklusif.
2. Pengurus dan/atau penyelenggara Tempat Kerja dan
penyelenggara tempat sarana umum wajib
menyediakan fasilitas khusus atau ruang ASI untuk
menyusui dan/atau memerah ASI.
Pasal 15
• Tempat kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
terdiri atas:
• perusahaan yang berada di wilayah Kabupaten
Kebumen;
• perkantoran milik pemerintah yang berada di wilayah
Kabupaten Kebumen.
Pasal 16
• Tempat sarana umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 terdiri atas:
1. fasilitas pelayanan kesehatan;
2. hotel dan penginapan;
3. tempat rekreasi;
4. terminal angkutan darat;
5. pusat perbelanjaan;
6. pasar tradisional;
7. gedung olahraga;
8. sarana pendidikan;
9. lokasi penampungan pengungsi; dan
10. tempat sarana umum Iainnya.
.
• Pasal 17
• Pengurus dan/atau penyelenggara Tempat Kerja wajib
memberikan kesempatan kepada ibu yang bekerja untuk
memberikan ASI Eksklusif kepada Bayi atau memerah ASI
selama waktu kerja di Tempat Kerja selama 30-45 menit.
• Pasal 18
• Pengurus dan/atau penyelenggara Tempat Kerja dan
Tempat Sarana Umum wajib membuat peraturan internal
yang mendukung keberhasilan program pemberian ASI
Eksklusif
Tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam
program pemberian ASI Eksklusif pasal 20

 melaksanakan kebijakan nasional dalam rangka program pemberian ASI Eksklusif;


 melaksanakan advokasi dan sosialisasi program pemberian ASI Eksklusif
 memberikan pelatihan teknis konseling menyusui;
 menyediakan tenaga konselor menyusui di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan tempat
sarana umum lainnya;
 merencanakan, membina, monitoring, mengevaluasi, dan mengawasi pelaksanaan dan
pencapaian program pemberian ASI Eksklusif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, satuan
pendidikan kesehatan, Tempat Kerja, tempat sarana umum, dan kegiatan di masyarakat;
 menyelenggarakan penelitian dan pengembangan program pemberian ASI Eksklusif yang
mendukung perumusan kebijakan
 mengembangkan kerja sama dengan pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
 menyediakan ketersediaan akses terhadap informasi dan edukasi atas penyelenggaraan
pemberian ASI Eksklusif.
Manajemen Program Pemberian ASI EKLUSIF
1. INPUT :
Regulasi ASI Eklusif
Ketersediaan SDM (Tenaga Konselor Menyusui)
Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Ketersediaan SOP
Ketersediaan Dana
2. Proses:
Pelaksanaan IMD,Penyuluhan di Posyandu
Kelas Ibu Hamil, Kelas Balita,
KP ASI, 10 langkah menuju keberhasilan menyusui
3. Output
Cakupan ASI EKSLUSIF
Cakupan IMD
LATAR BELAKANG
• Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam
menentukan derajat ke- sehatan suatu negara.
• AKB Indonesia masih menempati posisi rendah di kalangan negara-negara ASEAN. Dengan
35/1000 Kelahiran Hidup (KH), Indonesia menempati urutan keenam.
• Indonesia pada tahun 2002 jumlah penduduk meningkat menjadi 208.749. 460 dan jumlah
balita gizi buruk 1.469.596 jiwa.
• Tahun 2003 IPM Indonesia menempati urutan 112 dari 175 negara, selain itu tiap menit ada 2
balita yang meninggal
• Angka Kematian Bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 sebesar 10,62/1000 kelahiran
hidup, meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2009 sebesar
10,28/1.000 kelahiran hidup dan 2008 sebesar 9,27/1.000 kelahiran hidup.
• Peningkatan pemberian ASI merupakan salah satu cara untuk menurunkan angka kesakitan
dan kematian bayi serta gizi buruk pada balita.
• Pemberian ASI eksklusif pada semua bayi Indonesia tentu akan meningkatkan kesehatan bayi
Indonesia. Pada gilirannya akan meningkatkan IPM
PENCAPAIAN
ASI EKLUSIF
CAKUPAN POLA MENYUSUI BERDASARKAN
KELOMPOK UMUR
• Menyusui Ekslusif: tidak
memberikan bayi makanan atau
minuman lain, termasuk air putih
selain menyusui(kecuali obat-
obatan dan vitamin dan mineral
tetes)
• Menyusui Predominan: menyusui
bayi tapi pernah memberikan
sedikit air, atau minuman berbasis
air misalnya the sebagai
makanan/minuman prelakteal
sebelum ASI Keluar
• Menyusui Parsial: Menyusui Bayi
serta diberikan makanan buatan
selain ASI baik susu formula bubur
dan makanan laiinya sebelum bayi
berumur enam bulan baik
diberikan secara kontinyu maupun
diberikan sebagai makanan
prelakteal
CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF
Cakupan Pemberian Makanan
Prelakteal
• Makanan Prelakteal adalah makanan atau minuman yang diberikan kepada
neonatus sebelum ASI
CAKUPAN IMD DAN ASI EKLUSIF KAB.
KEBUMEN 2015-2017
No INDIKATOR 2015 2016 2017

1 ASI EKSLUSIF 40 % 41,45 50,72 %

2 IMD - 60,35 % 82,49 %


KENDALA PEMBERIAN ASI EKLUSIF
 Perilaku menyusui yang kurang mendukung misalnya membuang
kolostrum karena dianggap tidak bersih dan kotor;
 Pemberian makanan/minuman sebelum ASI keluar;
 Kurangnya rasa percaya diri ibu bahwa ASI cukup untuk bayinya;
 Ibu kembali bekerja setelah cuti bersalin, yang menyebabkan
penggunaan susu botol/susu formula secara dini, sehingga
menggeser/menggantikan kedudukan ASI.
 Gencarnya promosi susu formula, baik melalui petugas kesehatan
maupun melalui mass media, bahkan dewasa ini secara langsung
kepada ibu-ibu.
 Pelaksanaan program Rumah Sakit Sayang Bayi (RSSB) masih belum
berjalan sebagaimana mestinya.
 Belum Optimalnya fungsi Ruang Laktasi
 Terbatasnya Tenaga Konselor Menyusui

Anda mungkin juga menyukai