Anda di halaman 1dari 58

FUNGSI PROTEIN ANTARA LAIN:

• sebagai enzim
• sebagai hormon
• sebagai alat transpor dalam darah, misalnya
transferrin : transpor zat besi
• ikut mempertahankan keseimbangan asam
basa cairan tubuh
• sebagai antibodi
Protein dibedakan menjadi:

Protein struktural adalah protein yang


Berfungsi struktural misalnya kolagen, Keratin.

Protein fungsional adalah yg mengerjakan


Fungsi tertentu misalnya enzim, hormon.
Metabolisme Protein
Meliputi:

 Degradasi protein (makanan


dan protein intraseluler) menjadi
asam amino
 Oksidasi asam amino
 Biosintesis asam amino
 Biosintesis protein
I. Degradasi Protein menjadi
Asam amino
Protein dalam makanan dapat berasal dari
hewan dan tumbuhan yang dikonsumsi
manusia.
 Pemecahan protein dalam mulut
Tidak ada enzim dalam mulut untuk
mendregadasi protein.
 Pemecahan protein dalam perut (lambung)
HCL disekresi oleh lendir-lendir mukosa
mendestabilkan struktur
Protein yang telah bereaksi dengan
pepsin menghasilkan oligopeptida.
 Pemecahan dalam usus 12 jari
oligopeptida kemudian akan bereaksi
dengan beberapa enzim seperti enzim
tripsin, kimotripsin elastase membentuk
senyawa peptida
Stadium I, protein, karbohidrat dan polisakarida dipecah
menjadi molekul pembangun

Stadium II, seluruh molekul pembangun terdegradasi


menjadi hasil yang umum, yaitu kelompok asetil dari
asetil Ko-A

Hasil umum dari


proses degradasi /
penguraian

Stadium III, katabolisme bergabung melalui siklus asam


sitrat (TCA) menghasilkan H2O, CO2 dan amonia

Hasil akhir molekul sederhana


Metabolisme Asam Amino
Tahap awal metabolisme asam amino
melibatkan pelepasan gugus amino, kemudian baru
perubahan kerangka karbon pada molekul asam
amino. Dua proses utama pelepasan gugus amino,
yaitu:
1) transaminasi, yaitu proses katabolisme asam
amino yang melibatkan gugus amino dari satu
asam amino kepada asam amino lain,
2) deaminasi oksidatif yang menggunakan enzim
dehidrogenase sebagai katalis (Poedjiadi, 1994:
301-302).
 Transaminasi
 Mekanisme Reaksi
Deaminasi Oksidatif
Reaksi Keseluruhan
Siklus Urea
Reaksi-reaksi dalam Siklus Urea

1. Carbamoyl phosphate synthetase


(Regulating enzyme)
2. Ornithine transcarbamoylase
Merupakan reaksi transfer gugus carbomyl (O=C-
NH2) menjadi ornithine untuk memproduksi
citrulline

3. Argininosuccinate Synthetase
4. ARGININOSUCCINASE
Merupakan eliminasi arginin dari aspartat menjadi fumarat

5. ARGINASE
Hidrolisis arginin membentuk urea dan meregenerasi ornithin
Keseluruhan Reaksi Siklus Urea
REAKSI ASAM AMINO YANG AKAN MASUK
DALAM SIKLUS KREB
Tahap Pembentukan Asetil KoA dari
piruvat
• Dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil
KoA dikatalisis oleh Kompleks Piruvat
Dehidrogenase(PDC). Reaksi bersih yang
terjadi adalah seperti berikut :
Piruvat + KoA + NAD+  asetil KoA + CO2 +
NADH
Mekanisme Singkat Pembentukkan
Asetil KoA dari piruvat
Tahapan Mekanisme Pembentukkan
Asetil KoA dari piruvat
1.Enzim Piruvat Dehidrogenase (E1) mengkatalisis
dekarboksilasi Piruvat saat bergabung dengan TPP.
Reaksi ini juga dibantu oleh beberapa kofaktor
seperti Tiamin pirofosfat (TPP), lipoamida, dan FAD
bertindak sebagai kofaktor katalitik, sedangkan KoA
dan NAD+ merupakan kofaktor stoikiometrik.
Reaksi bersihnya dapat ditulis :
Piruvat + TPP  hidroksietil-TPP + CO2
2. TPP mudah untuk terionisasi menjadi karbonion, yang
kemudian dapat mudah untuk bergabung dengan gugus
karbonil dari Piruvat. Karbon C-2 pada TPP akan bertindak
sebagai nukleofil yang akan menyerang atom karbon paling
positif pada Piruvat. Dibawah ini merupakan bentuk
terionisasi dari TPP :
Mekanisme Tahap Penyerangan TPP pada
Piruvat
3. Enzim Piruvat Dehidrogenase (E1) kembali berperan
dalam mengkatalisis reaksi. Gugus hidroksietil yang
terikat pada TPP teroksidasi membentuk gugus asetil
yang kemudian ditransfer ke lipoamida menjadi
Asetil Lipoamida. Pada reaksi akan terbentuk pula
karbanion TPP.
4. Gugus asetil ditransfer dari asetil lipoamida ke
kofaktor KoA untuk membentuk Asetil KoA
yang dikatalisis oleh Dihidrolipoil
transasetilase (E2).
Lipid
• Lipid adalah senyawa organik yang meliputi
lemak, minyak dan lilin. Tidak larut dalam air
tetapi larut dalam pelarut nonpolar seperti
eter, kloroform dan benzena.
• Lipid didistribusikan di semua organ, terutama
di jaringan adiposa di mana lipid mewakili
lebih dari 90 persen sitoplasma sel.
Pencernaan
• Perubahan makanan menjadi bentuk yang dapat
diserap oleh tubuh disebut pencernaan /
digestion.
• Semua enzim yang terlibat dalam pencernaan
larut dalam air, sedangkan lipid tidak dapat larut
dalam air.
• Masalah ini diatasi dengan emulsifikasi lemak,
pemecahan lemak berukuran besar menjadi lebih
kecil sehingga ukuran luas areanya bertambah,
yang dapat memfasilitasi interaksi lemak dengan
enzim lipase penghidrolisis lemak.
Pemecahan Lipid
1. Emulsifikasi Lemak
Asam lemak dapat dipecah melalui hidrolisis ikatan ester
trigliserida, tetapi ketidaklarutan dari trigliserida menjadi
masalah.
Pemecahan terjadi pada lemak dalam makanan menjadi
bagian yang lebih kecil dengan luas permukaan yang
cukup luas untuk bereaksi cepat dengan enzim
pencernaan.
Enzim lipase membantu pemecahan asam lemak pendek
dalam proses yang terjadi di mulut.
Pemecahan Lipid
2. Pencernaan Lemak
Emulsifikasi lemak membuatnya rentan
terhadap hidrolisis oleh enzim yang
disekresikan pankreas. Enzim paling penting
yang terlibat adalah lipase pankreas.
Penyerapan Lemak
• Asam lemak bebas yang diserap oleh sel-sel dinding
usus halus melalui difusi sederhana. Sebagai asam
lemak yang masuk dengan cepat diubah menjadi
trigliserida.
• Sebagian dari gliserol dan asam lemak rantai pendek
secara langsung diserap oleh sirkulasi portal dan
dibawa ke hati.
• Gliserol dan asam lemak yang masuk ke sel-sel epitel
usus diubah menjadi trigliserida dan dalam lakteal,
ditutupi dengan lapisan fosfolipid hidrofilik, kolesterol,
ester kolesterol dan apoprotein apo B. Setelah dikemas
menjadi bentuk terlarut yang lebih hidrofilik, masuk ke
dalam sirkulasi limfatik.
khilomikron
• Dibentuk dalam sel epitel
usus
• Paling banyak mengandung
lipida (terutama TG)
• Diameternya berkisar 100 –
500 nm
• Mengandung apolipoprotein
: Apo-B; Apo-C dan Apo-A
• Fungsinya mengangkut TG
dari usus ke jaringan
lemak dan mengangkut
kholesterol bebas /
kholesterol ester dari usus
Mobilisasi Triasilgliserol dalam Jaringan Adiposa
Masuknya gliserol ke dalam jalur glikolisis
Masuknya Asam Lemak ke dalam Mitokondria
melalui Asil-karnitin
Konversi Asam Lemak menuju Asil-CoA
Tahapan Oksidasi Asam Lemak
Oksidasi Asam Lemak
• Pencernaan lemak dimulai di usus halus. Lemak diemulsi
oleh garam empedu dan dihidrolisis oleh lipase pankreas
untuk membentuk asam lemak bebas.
• Asam lemak bebas ini digabungkan dengan gliserol
(diproduksi oleh proses glikolitik) untuk membentuk
trigliserida, kemudian digabungkan dengan protein untuk
membentuk lipoprotein dan masuk ke dalam sirkulasi untuk
melakukan berbagai fungsi biolologikal seperti oksidasi,
penyimpanan dan pembentukan lipid baru.
• Dengan demikian berbagai asam lemak mungkin ada dalam
bentuk bebas serta dalam bentuk teresterifikasi
(trigliserida) dalam darah.
• Asam lemak merupakan sumber langsung untuk oksidasi
lemak dalam berbagai jaringan, yaitu hati, jaringan adiposa,
otot, jantung, ginjal, otak, paru-paru.
• Asam lemak dioksidasi menjadi CO2 dan air dengan
pembebasan sejumlah besar energi. Oksidasi terjadi
dalam mitokondria karena semua enzim yang
dibutuhkan untuk oksidasi ada dalam mitokondria.
Oksidasi asam lemak ada tiga jenis, berdasarkan posisi
atom karbon yang akan dioksidasi (α, β dan γ).

• Namun β-oksidasi asam lemak adalah yang dominan


dan banyak terjadi serta menyediakan sejumlah besar
energi dibandingkan α dan γ oksidasi. β-oksidasi asam
lemak, tahapan awalnya adalah aktivasi asam lemak.
Aktivasi Asam Lemak
• Asam lemak adalah molekul kimia yang relatif lembam dan
karenanya harus dikonversi ke perantara aktif untuk memulai reaksi
β-oksidasi.
• Aktivasi asam lemak terjadi di sitosol dengan adanya ATP, koenzim A
dan asil CoA sintetase. Asam lemak yang diaktifkan kemudian
masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan protein pembawa,
karnitin dengan adanya enzim karnitin asil transferase.
Aktivasi Asam Lemak
• Oksidasi asil CoA (asam lemak)
terjadi melalui beberapa tahap
yang mengarah pada
pembentukan asetil CoA (C2)
dan asil CoA memiliki dua atom
karbon yang berkurang dari
asam lemak awal dimulainya
siklus β-oksidasi. Asil CoA
kemudian masuk ke dalam
siklus oksidasi yang sama
sampai semua atom karbon
dilepaskan sebagai asetil CoA.
Reaksi ini memerlukan kofaktor
seperti Flavin Adenin
Dinucleotide (FAD) dan
Nicotinamide Adenine
Dinucleotide (NAD +).
Oksidasi Asam Lemak
- Disebut β-oksidasi karena karbon β dari asam
lemak yang dioksidasi.

- β-oksidasi menghasilkan asetil-KoA and asam


lemak yang kehilangan 2-karbon.
• KoA menyerang/berikatan dengan asam lemak
menggunakan hidrolisis energi ATP, dan asil-KoA adalah
hasilnya.
Asam lemak + KoA + ATP → Asil-KoA + AMP + PPi (→ 2Pi)
• Dalam reaksi ini,oksigen karboksil bermuatan negatif (⎯O-
) dari asam lemak menyerang fosfat α dari ATP, dan
pirofosfat dipecah dari ATP. Reaksi ini berlangsung
endergonik. Reaksi subsekuen (hidrolisis pirofosfat) relatif
reaksi exergonik(ΔG = -33.5 kJ/mol).
Transport dari Asil-KoA yang dihasilkan di Sitosol
• Asil-KoA dibuat di sitoplasma, tetapi β-oksdasi
terjadi di mitokondria. Sehingga Asil-KoA harus
ditransport ke dalam mitokondria. Asil-KoA tidak
memiliki protein pembawa yang spesifik, maka
digunakan sistem pembawa yang khusus.
• Awalnya asil-KoA bereaksi dengan karnitin,
menghasilkan asil-karnitin dan KoA
Transport dari Asil-KoA yang dihasilkan di Sitosol

• Asil-karnitin ditransport melewati membran


mitokondria oleh protein pembawa karnitin ke
dalam mitokondria. Asil-karnitin bereaksi dengan
KoA dalam mitokondria dan menghasilkan asil-
KoA dan karnitin.
β-oksidasi
1. Desaturasi antara karbon α dan β menggunakan FAD
menjadi reduksi FADH2, dan hasilnya adalah senyawa
trans ∆2. Enzim : asil-KoA dehidrogenase.

2. Hidrasi dengan H2O menjadi 3 karbon untuk


menghasilkan 3-L-hidroksiasil-KoA. Enzim : enoil-KoA
hidratase.
β-oksidasi
3. Oksidasi menggunakan NAD+ menjadi NADH,
dan menghasilkan β-ketoasil-KoA. Enzim : 3-L-
hidroksiasil-KoA dehidrogenase.

4. Pemecahan oleh KoA menghasilkan asetil-KoA


dan asil-KoA dengan karbon berkurang 2. Enzim : β-
ketoasil-KoA tiolase.
Jalur -oksidasi

Anda mungkin juga menyukai