Anda di halaman 1dari 26

MANAJEMEN ASN: Peta Jalan

Menuju Birokrasi Kelas Dunia 2014


(melalui pembangunan kualitas & karier profesi asn kesmas)

Oleh:
Aba Subagja
Asisten Deputi Standardisasi Jabatan dan Pengembangan
Karier SDM Aparatur/Plt. Sekretaris Deputi Bidang SDM
Aparatur

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Bandung, 7 Mei 2018
Isu Strategis
INTEGERITAS, NETRALITAS,
DISIPLIN DAN
ETIK

Sekolah Kader ASN-Corp

Sistem Karier Terbuka

Indeks Pengembangan Indeks Merit


ASN City
Kompetensi
Profesionalitas

MANAJEMEN TALENTA
ASN SEBAGAI PROFESI
BERLANDASKAN PADA
PRINSIP: bagi :
1.Pegawai Negeri Sipil
a. nilai dasar; 2.Pegawai Pemerintah
b. kode etik dan kode perilaku; dengan Perjanjian
Kerja
c. komitmen, integritas moral, dan
tanggung jawab pada pelayanan
publik;
d. kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan bidang tugas; 1. Jabatan Pimpinan
e. kualifikasi akademik; Tinggi
f. jaminan perlindungan hukum 2. Jabatan
dalam melaksanakan tugas; dan Administrasi
3. Jabatan
g. profesionalitas jabatan
Fungsional
ORGANISASI PROFESI JABATAN FUNGSIONAL
UU NO. 36 TAHUN 2014
PP NO. 11 TAHUN 2017
(1) Tenaga Kesehatan harus
Setiap JF yang telah ditetapkan wajib memiliki 1
membentuk Organisasi (satu) organisasi profesi JF dalam jangka waktu paling
Profesi sebagai wadah untuk lama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal
meningkatkan dan/atau penetapan JF.
mengembangkan
Setiap pejabat fungsional wajib menjadi
pengetahuan dan anggota organisasi profesi JF.
keterampilan, martabat, dan
etika profesi Tenaga
Kesehatan. Pembentukan organisasi profesi JF difasilitasi
(2) Setiap jenis Tenaga instansi pembina.
Kesehatan hanya dapat
membentuk 1 (satu)
Organisasi profesi JF wajib menyusun kode etik
Organisasi Profesi. dan kode perilaku profesi
(3) Pembentukan Organisasi
Profesi sebagaimana
Kode etik dan kode perilaku profesi ditetapkan oleh
dimaksud pada ayat (1) organisasi profesi JF setelah mendapat persetujuan
dilaksanakan sesuai dengan dari pimpinan instansi pembina
ketentuan Peraturan
Perundang-undangan. 11/23/2018 9
SINERGI INSTANSI PEMBINA DAN
ORGANISASI PROFESI
INSTANSI PEMBINA ORGANISASI PROFESI

Menyusun
1.PEMBINAAN
Pedoman, Juknis PROFESI
dsb 2.PENEGAKKAN KODE
ETIK
Penyelenggaraan 3.PENINGKATAN
Diklat, Uji Kompetensi,
Pembinaan Karier dan KARIER DAN
Kesejateraan KESEJAHTERAAN
PENGELOMPOKKAN TENAGA
KESEHATAN ( UU NO. 3 6 TAH UN 2 0 1 4)

1.Tenaga Medis; 1. Epidemiolog Kesehatan


2.Tenaga Psikologi Klinis; 2. Tenaga Promosi
3.Tenaga Keperawatan; Kesehatan dan Ilmu
4.Tenaga Kebidanan; Perilaku,
5.Tenaga Kefarmasian; 3. Pembimbing Kesehatan
6.Tenaga Kesehatan Masyarakat; Kerja, Tenaga
7.Tenaga Kesehatan Lingkungan; Administrasi dan
8.Tenaga Gizi; Kebijakan Kesehatan,
9.Tenaga Keterapian Fisik; 4. Tenaga Biostatistik dan
10.Tenaga Keteknisian Medis; Kependudukan, Serta T
11.Tenaga Teknik Biomedika; 5. Enaga Kesehatan
12.Tenaga Kesehatan Tradisional; Reproduksi dan
dan Keluarga.
13.Tenaga Kesehatan Lain.
1. Administrator 14.Orthotis Prostetis
Kesehatan 15.Pembimbing Kesehatan Kerja
2. Apoteker 16.Penyuluh Kesehatan Masyarakat
3. Asisten Apoteker 17.Perawat
4. Bidan 18.Perawat Gigi
5. Dokter 19.Perekam Medis
6. Dokter Gigi 20.Pranata Laboratorium
7. Dokter Pendidik Kesehatan
Klinis 21.Psikolog Klinis
8. Epidemiolog 22.Radiografer
23.Refraksionis Optisien
Kesehatan
24.Sanitarian
9. Entomolog
25.Teknisi Elektromedis
Kesehatan
26.Teknisi Gigi
10.Fisioterapis 27.Teknisi Transfusi Darah
11.Fisikawan Medis 28.Terapis Wicara
12.Nutrisionis 29.Penata Anestesi
11/23/2018
13.Okupasi Terapis 30.Asisten Penata Anestesi 12
Standardisasi dan Karier:
S • JPT
T Jabatan
A Fungsional • Administrator
N
D • Pengawas
A Penetapan Peraturan
PNS DIANGKAT R Menteri PANRB
Penetapan
DALAM PANGKAT J Kebutuhan/Formasi
DAN JABATAN A Penetapan Peraturan (kualifikasi & tugas jabatan)
B Menteri PANRB No. 25/2016
A
T
• Jabatan
Jabatan
A
Pelaksana
Fungsional
N
• Pengawas
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
FUNGSIONAL KESMAS

INPANSSING/PENYESUAIAN

PENGANGKATAN PERTAMA PELANTIKAN DAN


PENGAMBILAN SUMPAH
JABATAN
PENGANGKATAN
PERPINDAHAN DARI JABATAN
LAIN

PROMOSI

11/23/2018 14
Menyeimbang
kan antara
pengembangan
karier PNS dan
kebutuhan
instansi

Memberikan
kejelasan dan
kepastian
Manajemen Meningkatkan
kompetensi
dan kinerja
karier kepada
PNS
Karier PNS

Mendorong
peningkatan
profesionalitas
PNS
JENJANG KARIER (JABATAN DAN PANGKAT) JPT UTAMA
KESMAS
JPT MADYA
ADMINISTRATOR

PENGAWAS AHLI
AHLI UTAMA
AHLI MADYA
AHLI MUDA
PENYELIA PERTAMA
MAHIR
TERAM
PIL
PEMU
II/b- III/a- IVa-IV/b-
LA II/c-II/d III/b III/c-III/d III/a-III/b III/c-III/d IV/c IV/d-IV/e
II/a BUP 58 BUP 58 BUP 58 BUP 58 BUP 58 BUP 60 BUP 60
BUP 58

TERAMPIL AHLI
Inpassing/Penyesuaian JF
Nasional
1
PNS yang menduduki JA 2
dan JPT yang telah
melaksanakan tugas-tugas
JF sebelum Peraturan
a. 2 (dua) tahun 3
untuk masa Terhitung sejak tanggal
Pemerintah ini mulai Peraturan Pemerintah ini
berlaku dapat diangkat persiapan; mulai berlaku, dengan
dalam JF melalui mempertimbangkan
penyesuaian b. 2 (dua) tahun kebutuhan instansi,
untuk masa kualifikasi, dan kompetensi
serta dilaksanakan sesuai
pelaksanaan, pedoman yang ditetapkan
oleh Menteri PANRB

PERATURAN MENTERI PANRB NO. 26 TAHUN 2016


PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT

• Pengangkatan
• Pendidikan/Ku Pertama/Peny
1 • SKM+ 2 alikasi 3 esuaian/Peny
Nasional etaraan
• Profesi • Kepegawaian • Penata Muda
Tk I ()III/b)

Peningkatan
Rekognisi terhadap Peningkatan Karier
Profesionalitas dan
Pendidikan Profesi dan dan Kesejahteraan
Kinerja Kesmas
Sistem Kepegawaian
• Capaian pembelajaran
KKNI BIDANG PENDIDIKAN TINGGI merupakan kemampuan yang
JENJANG KUALIFIKASI 3 (TIGA) SAMPAI diperoleh melalui internalisasi
JENJANG KUALIFIKASI 9 (SEMBILAN) pengetahuan, sikap,
MEMPUNYAI KESETARAAN DENGAN JENJANG keterampilan, kompetensi, dan
PANDIDIKAN FORMAL SEBAGAI BERIKUT: akumulasi pengalaman kerja.
1. JENJANG 3 SETARA DENGAN LULUSAN • Capaian pembelajaran yang
DIPLOMA 1; dihasilkan oleh proses
2. JENJANG 4 SETARA DENGAN LULUSAN pendidikan tinggi mengacu
DIPLOMA 2; pada standar kompetensi
3. JENJANG 5 SETARA DENGAN LULUSAN lulusan pendidikan tinggi.
DIPLOMA 3;
4. JENJANG 6 SETARA DENGAN LULUSAN
DIPLOMA 4 ATAU SARJANA TERAPAN DAN Pengakuan atas capaian
SARJANA; pembelajaran seseorang yang
diperoleh dari pengalaman kerja,
5. JENJANG 7 SETARA DENGAN pendidikan nonformal, atau
LULUSAN PENDIDIKAN PROFESI; pendidikan informal ke dalam
6. JENJANG 8 SETARA DENGAN LULUSAN sektor pendidikan formal
MAGISTER TERAPAN, MAGISTER, ATAU dilakukan melalui mekanisme
SPESIALIS SATU; rekognisi pembelajaran lampau
7. JENJANG 9 SETARA DENGAN LULUSAN (RPL).
PENDIDIKAN DOKTOR TERAPAN, DOKTOR
ATAU SPESIALIS DUA. Permendikbud No. 73/2013
PENDIDIKAN TINGGI DAN PENDIDIKAN PROFESI
• Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program diploma,
program sarjana, program magister, program doktor, dan
program profesi, serta program spesialis, yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan
kebudayaan bangsa Indonesia (UU No. 12/2012)

1. Pendidikan profesi merupakan Pendidikan Tinggi setelah


program sarjana yang menyiapkan Mahasiswa dalam
pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus.
2. Pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dan bekerja
sama dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK, dan/atau
organisasi profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan
profesi (Pasal 17)
CAPAIAN PEMBELAJARAN
(PERMENDIKBUD NO. 49/2014)

NO. BEBAN BELAJAR MASA STUDI


TERPAKAI
1 36 SKS (DIPLOMA SATU) 1-2 TAHUN
2 72 SKS (DIPLOMA DUA) 2-3 TAHUN
3 108 SKS (DIPLOMA TIGA) 3-4 TAHUN
4 144 SKS (DIPLOMA IV DAN SARJANA)
4-5 TAHUN
5 36 SKS (PROFESI) 1-2 TAHUN (SETELAH
D-IV/S-1)
6 72 SKS (PROGRAM MAGISTER, 1,5 -4 TAHUN
MAGISTER TERAPAN DAN SPESIALIS
SATU)
7 72 SKS (DOKTOR, DOKTOR TERAPAN PALING SEDIKIT 3
DAN SPESIALIS DUA) TAHUN
Pengaturan mengenai Program Studi dan program
Pendidikan Tinggi pada jenis pendidikan profesi dan
spesialis
CAKUPAN PENGATURAN LULUSAN

1. Standar Nasional Peraturan Lulusan


Pendidikan Tinggi; Menteri pendidikan
2. tata cara setelah profesi berhak
pembukaan dan berkoordinasi menggunakan
penutupan; gelar profesi
dengan
3. tata cara kerja Kementerian PP NO. 4/2014
sama Lain, LPNK,
penyelenggaraan; dan/atau
dan Organisasi
4. penjaminan mutu. Profesi terkait
Aspek Adm Kepegawaian
• Ijazah Dokter Ijazah Apoteker dan Ijazah Magister
(S2) atau Ijazah lain yang setara, dan masih
berpangkat Penata Muda, golongan ruang III/a ke
bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi
Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b (pasal 18 ayat
(1) huruf f). PP No. 12 Tahun 2002 Tentang Perubahan Atas PP No. 99 Tahun 2000 )

Pendidikan tinggi
Keperawatan terdiri
atas: UU NO. 12 TAHUN
a. pendidikan vokasi; 2012 + PERATURAN
PELAKSANAANNYA
b. pendidikan
akademik; dan
c. pendidikan profesi.
PENGATURAN
SUBSTANSI KESMAS PERMENPAN RB

UUNo. 12/2012
PP No. 99/2000 Akreditasi
PP No. 12/2002 SNPT KINERJA DAN
PEMBINAAN KARIER
UU No. 36 Thn SUBSTANSI
PENDIDIKAN
2014
ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
REVOLUSI “…….lingkungan
MENTAL, yang baik…
PERUBAHAN orang yang
MINDSET & baik……
PELAYANAN
PUBLIK menghasilkan
energi dan
pikiran yang
baik…….”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai