0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
43 tayangan16 halaman
Oksidasi asam lemak terjadi di mitokondria dan menghasilkan asetil-KoA. Gangguan oksidasi asam lemak dapat terjadi karena kekurangan enzim dan menyebabkan akumulasi zat tertentu seperti acyl-CoA serta gejala seperti gangguan kesadaran, kelemahan otot, dan kematian mendadak. Terapi darurat adalah pemberian glukosa secara intravena sedangkan untuk jangka panjang diperlukan diet
Oksidasi asam lemak terjadi di mitokondria dan menghasilkan asetil-KoA. Gangguan oksidasi asam lemak dapat terjadi karena kekurangan enzim dan menyebabkan akumulasi zat tertentu seperti acyl-CoA serta gejala seperti gangguan kesadaran, kelemahan otot, dan kematian mendadak. Terapi darurat adalah pemberian glukosa secara intravena sedangkan untuk jangka panjang diperlukan diet
Oksidasi asam lemak terjadi di mitokondria dan menghasilkan asetil-KoA. Gangguan oksidasi asam lemak dapat terjadi karena kekurangan enzim dan menyebabkan akumulasi zat tertentu seperti acyl-CoA serta gejala seperti gangguan kesadaran, kelemahan otot, dan kematian mendadak. Terapi darurat adalah pemberian glukosa secara intravena sedangkan untuk jangka panjang diperlukan diet
disintesis dari asetil-KoA. Pada keadaan kelaparan atau pada penderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol akan terjadi noksidasi asam lemak yang berlebihan. Kejadian ini jika berlanjut dapat menyebabkan terbentuknya senyawa keton. Senyawa keton adalah suatu asam. Pembuangan lewat urine dari senyawa keton yang berlebihan dapat menyebabkan ketoasidosis. Asam lemak bebas terjemahan dari “Free Fatty Acid” (FFA) adalah asam lemak yang tidak terikat dalam bentuk ester. Nama lainnya UFA (Unesterifed Fatty Acid) atau NEFA (Nonesterified Fatty Acid). Di dalam plasma asam lemak rantai panjang terikat pada albumin, sedangkan di dalam sel terikat pada Z-protein (cis-protein). Oksidasi asam lemak terjadi di dalam mitokhondria. Namun asam lemak yang berada di luar mitokhondria mengalami aktivasi dulu menjadi asil-KoA. Reaksinya :
Adanya enzim inorganik pirofosfatase akan
memecah inorganik pirofosfat (PPi) menjadi dua inorganik fosfat. Kedua reaksi tersebut dihitung sebagai pemakaian energi yang setara dengan dua ATP. Energi ini dipakai untuk mengaktifkan asam lemak sebelum mengalami oksidasi.
Asil-KoA sintetase didapatkan di endoplasmik
retikulum di luar membran dan bisa juga di dalam mitokhondia. Tiap enzim spesifik sesuai dengan panjang rantainya. Karnitin (b-hidroksi-Y- trimetilammonium butirat)-butirat), dengan rumus bangun: (CH3)3N+ - CH2-CH(OH)-CH2-COO- adalah salah satu senyawa yang tersebar luas di dalam tubuh kita terutama banyak didapatkan di dalam otot. Senyawa ini penting untuk mengangkut asam lemak yang sudah mengalami aktivasi dari luar masuk kedalam mitokondria. Dalam proses pengankutan tersebut melibatkan tiga enzim. Yang pertama adalah karnitin palmitoil transgerase-I. Enzim ini mengkatalis pengikatan asil- KoA dengan karnitin menjadi asil- karnitin dan KoA lepas. Kemudian asil-karnitin mengalami translokasi dari luar ke dalam mitokhonria (menembus membran dalam mitokhondria). Enzim yang mengkatalisis proses perpindahan ini adalah karnitin asilkarnitin translokase. Di dalam mitokhondria asil- karnitin bereaksi dengan KoA menjadi asil-KoA dan karnitin, enzimnya karnitin palmitoil transferase-II. Asil-KoA yang sudah berada di dalam mitokhondria akan mengalami pelepasan dua hidrogen yang mana hidrogen tersebut diterima oleh koenzim FAD menjadi FADH2. Pelepasan dua hidogen itu berasal dari atom karbon yang kedua dan ketiga atau a dan b atom karbon. Karena peristiwa ini oksidasi asam lemak disebut juga beta asam lemak. Enzim yng mengkatalisis reaksi tersebut adalah asil-KoA dehidrogenase. Selanjutnya terjadi penambahan air (H2O) untuk membentuk ikatan jenuh lagi antara atom karbon yang kedua dan ketiga. Terbentuk senyawa 3-hidroksi asil-KoA. Enzim yang bertanggung jawab dalam reaksi ini adalah 2 –enoil-KoA hidratase. Senyawa 3-hidroksi asil-KoA selanjutnya mengalami dehigrogenasi yang kedua pada karbon atom ketiga membentuk gugus keton. Enzimnya 3-hidrdoksi asil-KoA dehidogenase. Koenzim yang menangkap hidrogen kali ini adalah NAD+. Senyawa 3- ketoasil –KoA yang terbentuk akan pecah melepas asetil- KoA dan asil-KoA dengan atom C minus dua. Pemecahan asil-KoA di atas dikalisis enzim tiolase (3-keto tiolase atau asil- KoA asiltransferase). Asil- KoA yang terbentuk setelah pelepasan asetil- KoA akan masuk ke reaksi oksidasi kembali seperti di atas. Akhirnya akan terbentuk asetil-KoA sebagai hasil akhir. Apabila jumlah atom C dari asil-KoA pertama kali mengalami oksidasi ada 16, maka akan terjadi 8 asetil-KoA. Apabila asam lemak dengan jumlah atom C ganjil, selain asetil-KoA akan terbentuk propionil- KoA (C 3). Asetil-KoA akan mengalami oksidasi menjadi CO2 dan H2O lewat “TCA cycle”. Oksidasi asam lemak tak jenuh reaksinya sama seperti reaksi asam lemak jenuh. Hanya diperlukan 2 tambahan enzim lagi yaitu Eonyl CoA isomerase dan 2,4 dienoyl CoA reduktase. Untuk memecah asam-asam lemak tak jenuh. β-OKSIDASI RANTAI GANJIL TEMPAT : MITOKONDRIA HASIL : ASETIL-KoA dan Propionil-KoA
Asam lemak yang memiliki jumlah karbon ganjil
dioksidasi dengan cara yang sama seperti oksidasi asam lemak dengan jumlah atom karbon genap, kecuali pada daur akhir degradasi akan terbentuk propionil-KoA dan asetil-KoA. Propionil-KoA memasuki daur asam sitrat setelah diubah menjadi suksinil-KoA. Asam lemak dengan jumlah atom ganjil (C7) dioksidasi melalui jalan ß- oksidasi menghasilkan 2 Asetil-Ko A dan Propionil- Ko A. Asetil-Ko A dapat langsung memasuki siklus asam sitrat sedangkan Propionil-Ko A akan diubah menjadi Metilmalonil-Ko A dengan bantuan ATP dan CO2 dikatalisis oleh propionil- Ko A karboksilase. Metilmalonil-Ko A dikatalisis oleh metilmalonil-Ko A mutase dan memerlukan koenzim deoksiadenosilkobalamin (bentuk koenzim vitamin B12) membentuk Suksinil- Ko A yang kemudian dapat masuk kedalam siklus asam sitrat. Suksinil-Ko A dikatalisis menjadi suksinat oleh suksinat tiokinase dengan melepas ATP dan Ko A*SH. Suksinat dikatalisis menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase dengan melepas FADH2 dan FAD, kemudian fumarat dikatalisis menjadi malat oleh enzim fumarase dengan melepaskan air. Malat dikatalisis oleh enzim malat dehidrogenase, melepas NADH+ H+ dan NAD+ sehingga terbentuk oksaloasetat. Gangguan Oksidasi Asam Lemak Gangguan oksidasi asam lemak terjadi akibat kekurangan enzim yang dibutuhkan untuk memecah lemak. Gangguan ini menyebabkan terjadinya gangguan fisik dan mental. Beberapa enzim membantu pemecahan lemak sehingga bisa diubah menjadi energi. Kelainan bawaan atau kekurangan dari salah satu enzim ini membuat tubuh kekurangan energi dan menyebabkan akumulasi zat-zat tertentu, misalnya acyl- CoA. Kekurangan enzim yang paling sering terjadi adalah acyl-CoA dehidrogenase rantai sedang. Gangguan ini merupakan salah satu gangguan metabolisme herediter yang sering terjadi, terutama pada orang-orang dari Eropa Utara. Gejala biasanya muncul pada tiga tahun pertama setelah dilahirkan. Anak-anak cenderung mengalami gejala jika mereka kekurangan sumber energi atau jika kebutuhan kalori mereka meningkat karena olahraga atau penyakit. Kadar gula di dalam darah turun secara drastis, sehingga terjadi gangguan kesadaran atau koma. Anak menjadi lemas, dan bisa mengalami kejang Dalam jangka panjang, anak bisa mengalami hambatan dalam perkembangan fisik dan mental, terjadi pembesaran hati, kelemahan otot jantung, ketidakteraturan detak jantung, dan bisa terjadi kematian mendadak.Terapi darurat untuk gangguan ini adalah pemberian glukosa melalui pembuluh darah vena. Untuk jangka panjang, anak-anak harus sering makan, tidak boleh melewati waktu makan, serta mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak. Pemberian asam amino karnitin tambahan bisa membantu. Selain itu, kelainan pada transferase atau translokase atau defisiensi karnitin dapat menyebabkan gangguan oksidasi asam lemak rantai panjang. Kelainan tersebut diatas ditemukan pada kembar identik yang menderita kejang otot disertai rasa nyeri yang dialami sejak masa kanak-kanak. Rasa nyeri diperberat oleh puasa, latihan fisik, atau diet tinggi lemak.