Anda di halaman 1dari 68

PERPINDAHAN

PANAS
Presentation template

Double Pipe Heat


Exchanger
1
Double pipe Heat Exchanger
Pengertian Heat Exchager

Heat exchanger atau alat penukar panas adalah alat yang


digunakan untuk memindahkan panas antara dua fluida yang
berbeda suhu melalui sebuahpenghantar media tuk panas dengan
mengkondisikan alatnya sebaik mungkin, agar tidak mengalami
kesalahan dalam proses pemindahan suhu
Pengertian Double Pipe Heat Exchager

menggunakan dua pipa dengan diameter yang berbeda. Pipa


dengan diameter lebih kecil dipasang paralel di dalam pipa
berdiameter lebih besar. Perpindahan panas terjadi pada
saat fluida kerja yang satu mengalir di dalam pipa diameter
kecil, dan fluida kerja lainnya mengalir di luar pipa tersebut.
Proses Perpindahan Panas pada
Double Pipe

Perpindahan Panas Secara Konveksi adalah


proses perpindahan kalor yang terjadi pada
fluida

Perpindahan Panas Secara Konduksi adalah


pada perpindahan kalor yang terjadi pada
dinding pipa
Gambar Konstruksi Double Pipe
Penjelasan

Terdiri dari dua pipa yang konsentris, penghubung T dan


return bend. Pipa bagian dalam ditumpuk dengan packing gland
pada pipa luar. Satu fluida mengalir dalam anulus. Aliran kedua
fluida dapat dibuat co-current atau counter-current. Penghubung
T disambungkan pada pipa luar untuk pengeluaran atau
pemasukan cairan anulus. Pembalik arah menghubungkan dua
pipa dalam dan tidak menyumbangkan luas bidang perpindahan
panas.
Prinsip Kerja

Cairan dari tangki pertama dipanaskan dengan uap yang mengembun di anulus dan
kemudian didinginkan oleh empat pendingin air . Dalam semua kondisi tekanan
rendah uap digunakan untuk memanaskan cairan dan air digunakan untuk
mendinginkan fluida. Setelah didinginkan cairan ini kemudian dikembalikan ke
tangki. Ada enam termokopel suhu pada enam poin yang berbeda. Yang pertama
suhu fluida proses inlet, kedua suhu proses cairan setelah pemanasan dengan
uap, ketiga suhu setelah pendinginan dengan air, keempat suhu pendingin-air pada
inlet, kelima di Stop kontak dan keenam suhu uap pada inlet. Ada katup kontrol
yang mengontrol saluran masuk uap, cairan inlet dan outlet proses pendinginan-air.
Ada katup manual yang juga perlu dibuka sebelum proses dapat mulai, bahkan jika
katup kontrol terbuka sampai 100%. Setelah katup yang tepat dibuka pompa dapat
diaktifkan secara manual.
Aliran Pada Double Pipe

Aliran Co- Current

apabila arah aliran dari kedua fluida


di dalampenukar kalor adalah sejajar.
Artinya keduafluida masuk pada sisi
yang satu dan keluardari sisi yang lain
mengalir dengan arah yang sama.
Aliran
Counter - Current

fluida mengalir dengan arah


yang saling berlawanan dan
keluar pada sisi yang
berlawanan.
Kelebihan HE Double Pipe

 Mampu beroperasi pada tekanan yang


tinggi
 Resiko tercampurnya fluida sangat
kecil
 Mudah dibersihkan pada bagian Fitting
 Fleksibel dalam berbagai aplikasi dan
pengaturan pipa
 Dapat dipasang sri atu paralel
 Pressure drop dan LMTD bisa diatur
Kekurangan HE Double Pipe

 Kapasitas perpindan panasnya sangat


kecil
 Mahal
 Area perpindahan kalornya kecil ( <50
m2)
 Jumlah fluida yang bisa dipakai kecil
2
Koefisien Film Perpindahan
Panas
Koefisien Film Perpindahan Panas Pada
Pipa
Pada dasarnya koefisien film fluida pada suatu pipa
untuk pemanasan dan pendinginan fluida pada
double pipe HE ini digunakan 2 aliran yaitu yang
berlawanan arah ataupun yang searah baik fluida
panas maupun dingin. Dalam pipa tersebut mengalir
2 bagian, yaitu fluida yang satu mengalir di dalam
pipa, sedangkan fluida kedua mengalir di dalam
ruang annulus antara pipa luar dengan pipa dalam.
Pada suatu proses perpindahan panas terdapat suatu
nilai yang harus dicari, yang akan menentukan
berapakah nilai panas pada penukar panas tersebut
nilai yang dicari ini merupakan koefisien film
perpindahan panas yang biasa dilambangkan dengan
Hi dan Ho, untuk Hi merupakan koefisien film pada
Inner Pipe sedangkan Ho untuk koefisien film pada
Annulus
Koefisien Film Perpindahan Panas Pada
Pipa inner
Koefisien Film Pada Annulus
Rumus Diameter Ekivalen

Untuk kebutuhan perpindahan panas maka


digunakan rumus De berikut

Untuk Pressure Drop digunakan rumus De berikut


Koefisien Film Perpindahan Panas Pada
Pipa annulus
Diameter dan Lokasi Koefisien HE
3
Koefisien Film Perpindahan
Panas menyeluruh dan
LMTD
Log Mean Temperature Different ( LMTD )

• Log mean temperature difference juga dikenal


dengan(LMTD) digunakan untuk menentukan kekuatan
pendorong suhu untuk perpindahan panas
dalam sistem aliran, terutama dalam penukar
panas(heat exchangers). LMTD adalah rata-rata
logaritmik dari perbedaan suhu antara aliran panas dan
dingin di setiap akhir exchanger. Semakin besar LMTD,
semakin banyak panas yang ditransfer. Penggunaan
LMTD muncullugas dari analisis penukar panas (heat
exchangers) dengan laju alir konstan dan sifat termal
fluida.
Untuk persamaan mencari LMTD :

dimana :
Tm = Log Mean Temperatur Diferent (LMTD)
T1 = Suhu Masuk Kedalam Pipa
T2 = Suhu Keluar dari dalam pipa
Jika digambarkan aliran pipa dengan aliran searah

didapatkan
∆T1 = Th,in – Tc,in
∆T2 = Th,out –Tc,out
Jika digambarkan dengan aliran yang berlawanan arah
Semakin besar nilai LMTD maka akan semakin banyak panas yang
ditransfer . Jika kita bandingkan proses Co-current dan Counter-
current akan diperoleh grafik.
Koefisien Keseluruhan

Koefisien keselurulan digunakan untuk menghitung laju perpindahan


panas dari suatu sistem yang akan diamati. Koefisien keseluruhan
disimbolkan dengan U. Panas dialirkan secara konveksi dari fluida
panas kedinding pipa, kemudian panas dikonduksikan melalui
dinding pipa dan dikonveksikan kembali dari dinding pipa kefluida
dingin pada sisi luar pipa. Perpindahan panas ini terjadi dikarenakan
adanya perbedaan temperatur antara aliran fluida panas dan fluida
dingin. Maka untuk menentukan laju perpindahan panas yang terjadi
perlu ditentukan harga koefisien perpindahan panas menyeluruh (U):
Untuk persamaan mencari laju perpindahan panas

Q = U x A x ∆T(LMTD)

Dimana :
Q = Laju perpindahan panas
U = Koefisien keseluruhan
A = Luas area yang dialiri oleh panas
Kita asumsikan:

adalah hambatan energi thermal, yang mana dari mekanisme


perpindahan

Dimana hi dan ho dan adalah koefisien perpindahan panas konveksi


untuk aliran pada sisi dalam dan sisi luar pipa. Sementara adalah luas
permukaan sisi dalam pipa.
Untuk luas penampang dinyatakan

Jika persamaan 6 kita kalikan dengan Ao , maka:

Persamaan 8 tersebut berlaku untuk alat penukar kalor dalam kondisi baru atau
tidak terjadi faktor pengotoran pada pipa. Jika terjadi faktor pengotoran maka
koefisien perpindahan panas menyeluruh dapat ditentukan: (untuk RDi dan RDo
adalah energi thermal dari faktor pengotor pada sisi dalam dan luar pipa)
4
Faktor Pengotor atau
fouling factors
Fouling Factor (Rd)
• Fouling factor adalah suatu angka yang menunjukan
hambatan akibat adanya kotoran yang terbawa oleh fluida yang
mengalir dalam heat exchanger. Kotoran ini berupa lumpur,
polimer, dan deposit lain yang terbentuk di bagian dalam maupun
bagian luar dinding tube exchanger.
Penyebab terjadinya fouling

Adanya pengotor berat yaitu kerak keras yang berasal dari hasil
korosi atau coke keras.

- Adanya pengotor berpori yaitu kerak lunak yang berasal dari


dekomposisi kerak keras.
Akibat Fouling Factors

kenaikan tahanan heat transfer

ukuran Heat Exchanger menjadi lebih besar

kehilangan energi meningkat

waktu shutdown lebih panjang

biaya perawatan meningkat.


33
Pencegahan fouling Factors

Menekan potensi fouling, misalnya dengan penyaringan

Menggunakan bahan konstruksi yang tahan terhadap korosi

Menepatkan nozzle ( tube side dan shell side ) di permukaan


tertinggi atau terendah pada heat exchanger
Lokasi fouling factor :

Rdi = Fouling factor pada iner pipe


Rdo = Fouling factor pada anulus
Mencari nilai U

Clean Overall Coeffecient (Uc)

36
Dirty Overall Coeffecient (UD)
Persamaan Fourier
Persamaan Fourier selanjutnya :
Tabel Fouling Factor

39
40
5
Pressure Drop
Pressure Drop pada Pipa Inner dan Pipa
Annulus
• Penurunan Tekanan (Pressure Drop) adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan penurunan tekanan
dari satu titik dalam pipa atau tabung ke hilir titik

• Penurunan tekanan adalah hasil dari gaya gesek pada


fluida ketika mengalir melalui tabung yang disebabkan
oleh resistensi terhadap aliran
Pressure Drop pada exchanger merupakan tekanan
fluida statis yang dapat dikeluarkan untuk
menggerakkan fluida.
Pompa yang dipilih untuk sirkulasi cairan proses adalah
yang mampu mengatasi kerugian gesekan yang
disebabkan oleh :
• penyambungan pipa,
• regulator kontrol, dan
• penurunan tekanan di exchanger itu sendiri.
Jika Pressure Drop terlalu besar :
Disebabkan jarak antar buffle yang terlalu dekat
Aliran menjadi lambat
Perlu tenaga pompa yang besar

Jika Pressure Drop terlalu rendah :


Perpindahan panas tidak sempurna
Fungsi Pressure Drop

Untuk mengetahui sejauh mana fluida dapat mempertahankan


tekanan yang dimilikinya selama fluida mengalir.
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya pressure drop yaitu :
Friksi aliran dengan dinding
Panjang pipa
Kecepatan aliran fluida
Diameter pipa
Pembelokan aliran
hi ∞ G 0,8
ΔF∞G2 Untuk Laliran Turbulent

Penggunaan terbaik dari tekanan yang tersedia adalah untuk


meningkatkan kecepatan massa yang juga meningkatkan hi dan
mengurangi ukuran dan biaya peralatan.
Pressure drop pada alat perpindahan panas adalah antara 5-10
psi.
• Inner
Inner Annulus
Semakin besar bukaan valve maka semakin besar debit dan
kecepatan fluida
Semakin besar panjang pipa maka semakin besar pula pressure
dropnya
Semakin besar nilai Re maka semakin besar pula pressure dropnya

Semakin besar kecepatan aliran fluida maka semakin besar juga


pressure drop
Semakin besar diameter pipa maka presure drop semakin kecil
Dimana Pressure Drop untuk Annulus :

Sehingga di dapatkan

50
Pengertian Double Pipe Heat Exchager

Write here a list of features, textboxes easy to edit


Here you can write more
More about your project. Statistics, analysis and content

Content itself is what the end-user derives value from also can refer
to the information provided through the medium, the way
6
Kalkulasi dari Double Pipe
Sistematika perhitungan
Double Pipe
1. Menentukan Panjang Kolom HE Double Pipe

Step 02 Step 03
2. Menentukan Diameter Dalam dalam Luar
masing – masing pipa
3. Menentukan Temperatur Rata-Rata

Tavg = T in – T out
2

4. Menentukan Densitas Air berdasarkan temperatur yang


didapat
W = Laju Alir × ρ

5. Menentukan Aliran Berat Fluida

6. Menentukan Heat Balance

Q Loss = QH - QC
Tabel Kapasitas Panas Air Berdasarkan Suhu
6. Menentukan Logaritmic Mean Temperature Difference
( LMTD )

7. Menentukan Flow Area


7. Menentukan Mass Velocity ( laju Alir Massa )
7. Menentukan Bilangan Reynold
8. Menentukan JH ( Faktor Perpindahan Panas
9. Menentukan Bilangan Prandit

a. Mencari Termal Konduktivity Cairan

b. Mencari Capasitas Panas


Rumus Bilangan Prandit
10. Menentukan Koefisien Film Perpindahan Panas
10. Menentukan Faktor Kekotoran
11. Menentukan Pressure Drop

Anda mungkin juga menyukai