Anda di halaman 1dari 55

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGENDALIAN

FILARIASIS DI INDONESIA –
KALIMANTAN TENGAH
MENUJU ELIMINASI TAHUN 2020

Tamiang Layang, SEPTEMBER


1
2016
FILARIASIS
(Penyakit Kaki Gajah)

2
Bagaimana cara penularan filariasis?

Anak cacing
Cacing dewasa dalam Anak cacing (Mikrofilaria)
tubuh manusia (mikrofilaria) masuk pembuluh
darah tepi

Nyamuk menghisap darah


Cacing masuk ke badan orang orang yang mengandung
lain yang digigit nyamuk
anak cacing
mengandung anak cacing
3
PENYEBAB FILARIASIS
3 SPESIES CACING filaria

Microfilaria dari spesies Microfilaria dari spesies


Wuchereria bancrofti Brugia malayi

4
Microfilaria dari spesies Brugia timori
NYAMUK PENULAR FILARIASIS

Aedes sp.
Culex sp.

Mansonia sp.

Anopheles sp
Armigeres sp
Terdapat 5 genera nyamuk yg menjadi vektor
penular filariasis !! 5
DISTRIBUSI VEKTOR FILARIASIS
DI KALIMANTAN

6
TEMPAT NYAMUK BERKEMBANG BIAK

7
GEJALA KLINIS
a) Tahap awal (Akut)

 Demam berulang > 1 – 2 x setiap bulan bila bekerja berat, tapi dpt
sembuh tanpa diobati
 Timbul benjolan & terasa nyeri pada lipat paha atau ketiak tanpa ada
luka

8
GEJALA KLINIS

b) Tahap lanjut (Kronis)  Limfedema

 Pembesaran yang hilang timbul pada kaki, tangan,


payudara, skrotumMenetap

9
GEJALA KLINIS

b) Tahap lanjut (Kronis)


 Pembesaran yang hilang timbul
 Lama kelamaan pembesaran tsb menjadi cacat
menetap

10
Mengenai Alat Kelamin (Hidrokel)

11
PENDERITA LIMFEDEMA
(anak-anak)

12
Gambar Cacing Dewasa
Filaria di Saluran & Kelenjar Limfe

13
Perkiraan Penularan Filariasis

14
Tujuan program eliminasi global
(GPELF) di tahun 2020
1. Menghentikan penularan penyakit
• Menurunkan prevalensi infeksi ke level rendah
dimana penularan dianggap tidak lagi
berlangsung
2. Mengurangi penderitaan dan meningkatkan
kualitas hidup
• Akses terhadap paket perawatan dasar untuk
pengelolaan morbiditas pencegahan kecacatan
(MMDP)

Slide 15
Situasi Filariasis
di Indonesia dan
Kalteng

16
Situasi Epidemiologi Filariasis
di Kalimantan Tengah
SITUASI NO KABUPATEN TAHUN
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
STOP POPM
F/TAS/GAGAL TAS Kotawaringin
MENGULANG 1 Barat TAS 1 TAS 2 TAS 3
2Kapuas TAS 1 TAS 2 1 2
MENGULANG POPM F/ 3Barito Selatan 1 2
AKAN Kotawaringin
MELAKSANAKAN 4 Timur 1 2 3 4 5
5Pulang Pisau 1 2 3 4 5
6Gunung Mas 1 2 3 4 5
SEDANG
MELAKSANAKAN/ 7Sukamara 1 2 3 4 5 6
TAHUN PERTAMA 8Lamandau 1 2 3 4 5
9Seruyan 1 2 3 4 5
10Katingan 1 2 3 4 5
11Barito Timur 1 2 3 4 5
NON ENDEMIS 12Palangka Raya V
13Barito Utara V
14Murung Raya V
JUMLAH KASUS KRONIS FILARIASIS,
Tahun 2001 - 2015
Pelaksanaan Belkaga 2015
Nama Kabupaten/Kota Jumlah Jumlah Jumlah Cakupan Cakupan Reaksi Hasil Komite Ahli
Penduduk Sasaran Penduduk Epidemiologi Program Pengobatan Pengobatan
POPM Minum Obat Filariasis
Filariasis (Ada/Tidak)

Sukamara 51.996 46.796 44.218 85% 94% Ada

Lamandau 76.992 67.820 59.055 77% 87% Ada

Seruyan 160.600 150.964 116.106 72% 77% Ada

Kotawaringin
Timur 402.700 345.467 285.627 71% 83% Ada

Katingan 165.616 144.204 126.913 77% 88% Ada

Barito Timur 108.069 95.952 76.583 71% 80% Ada

Barito Selatan 130.981 119.380 100.868 77% 84%


Cakupan POPM Filariasis

TARGET > 65%


Monitoring dan Evaluasi
Pemetaan POPM Gagal Surveilans

Lulus
Mf or Ag≥1% TAS1 2 3

Mid-term Tindak lanjut


(opsional) [Eligibilitas TAS]

 Peta prevalensi mikrofilaremia (Mf) atau antigenemia (Ag)


 Memantau cakupan di setiap putaran POPM untuk menentukan apakah
tercapai sekurang-kurangnya 65% dari total penduduk minum obat di setiap
Kabupaten pelaksana
 Evaluasi dampak di site sentinel dan spot-check setelah lima putaran
POPM efektif
 Melakukan transmission assessment survey (TAS) jika kriteria eligibilitas
tercapai, POPM bisa dihentikan jika TAS “lulus”
 TAS diulang dua kali selama surveilans pasca POPM untuk
memastikan/mengkonfirmasi eliminasi
Kebijakan
Eliminasi

22
KOMITMEN NASIONAL
►Pencanangan oleh Menteri Kesehatan RI :
8 April 2002 di Sumatera Selatan .
 Filariasis sbg program prioritas P2M & PL
►Pencanangan Belkaga oleh Menteri Kesehatan RI
1 Oktober 2015 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat
►Peraturan Presiden RI. Tahun 2015, tentang RPJMN Tahun
2015-2019.  Filariasis sebagai salah satu program
prioritas
►Surat Edaran Menteri Dalam Negeri RI. No.443/4499/SJ.
Tgl: 13 Agustus 2015. Tentang  Program Percepatan
Penanggulangan Penyakit Menular Tropik Terabaikan
(Filariasis, Kecacingan, dll)
23
ELIMINASI FILARIASIS (1)
Eliminasi Filariasis adalah Komitmen Global,
sesuai dengan:

ELIMINASI FILARIASIS, Resolusi WHA 1997: Elimination of


Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem

WHO Global Commitment, 2000 : The Global Goal of


Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health
Problem by the year 2020

24
ELIMINASI FILARIASIS (2)
Eliminasi Filariasis di Indonesia dapat dicapai apabila seluruh Kab/Kota
endemis Filariasis mencapai eliminasi
 dibuktikan dengan hasil survai evaluasi penularan

Tahun 2020, target Indonesia semua kabupaten/kota endemis telah


selesai melaksanakan POPM Filariasis 5 tahun.

Indonesia mentargetkan mencapai Eliminasi Filariasis pada tahun 2025,


Sebab untuk mencapai eliminasi diperlukan waktu sekitar 9 – 10
tahun.

Eliminasi Filariasis di Indonesia adalah bagian dari upaya mendukung


pencapaian Nawa Cita khususnya dalam melindungi bangsa dan
negara, meningkatkan kualitas hidup, produktifitas dan daya saing
bangsa.
DUA PILAR UTAMA
ELIMINASI FILARIASIS
1. Memutuskan mata rantai penularan filariasis dengan Pemberian Obat
Pencegahan Massal (POPM) Filariasis di daerah endemis. Sekali setahun
selama 5 tahun berturut-turut. Obat yang dipakai: DEC (Diethylcarbamazine
Citrate) dan Albendazole

2. Mencegah dan membatasi kecacatan dengan penatalaksanaan kasus filariasis


mandiri melalui:

- Cuci bagian tubuh yang bengkak dg air bersih dan sabun


- Beri salep antibiotik/antijamur sesuai indikasi
- Meninggikan bagian yang bengkak
- Menggerakkan bagian yang bengkak setiap saat
- Memakai alas kaki/pakaian yang tdk ketat

26
27
Manifestasi Infeksi Cacing Usus

28
Surat Gubernur Kalimantan Tengah

29
STRATEGI PROGRAM

1. Memutuskan mata rantai penularan filariasis


 Pemberian obat Pencegahan Massal
(POPM) filariasis di daerah endemis.

30
STRATEGI
2. Mencegah dan membatasi kecacatan
 penatalaksanaan kasus filariasis

31
STRATEGI

3. Memperkuat surveilans

4. Pengendalian Vektor Terpadu

32
Obat Pencegahan Filariasis

Albendazole 400 mg
Diethylcarbamazine 100 mg

33
CARA PEMBERIAN OBAT

• Dosis : DEC 6 mg/kgBB, Albendazole 400 mg semua


umur, sekali pemberian
• Cara : diberikan sekali setahun selama minimal 5 tahun
berturut-turut
• Perhitungan dosis obat berdasarkan umur.

UMUR DEC (100 mg) Tablet Abendazole (400 mg)


(Tahun) Tablet

2–5 1 1

6 - 14 2 1

> 14 3 1

34
CARA MINUM OBAT

 Minum obat sesudah makan,


(beritahu pasien kemungkinan reaksi
hasil pengobatan yang dapat terjadi).

 Obat diminum di depan TPE/Kader

35
OBAT & REAKSI PENGOBATAN
FILARIASIS

36
Reaksi terhadap hasil pengobatan

Gejala Umum Pada 3 hari Sakit kepala, pusing, demam,


(respon imun, pertama mual, muntah, nafsu mkn
matinya mikroflaria) turun,nyeri otot, nyeri
sendi,lemas

Gejala Lokal 1-3 minggu Limfadenitis, limfangitis,


(respon imun, adenlimfangitis, funikulitis,
matinya epididimitis, orkitis,
makrofilaria) orkalgia,abses, ulkus,
limfedema.

37
38
Tahun 2016
• 1 Oktober 2016
• Tuan Rumah di Kabupaten Gunung Mas

39
40
Strategi Akselerasi
Eliminasi Filariasis
2020

41
KAMPANYE NASIONAL
POMP FILARIASIS 2016
Kampanye Nasional POPM Filariasis
adalah:
Pelaksanaan Pemberian Obat
Pencegahan Massal (POPM) Filariasis di
kabupaten/kota endemis dalam waktu
serentak dengan jumlah sasaran yang
besar

BELKAGA : Bulan Eliminasi Kaki Gajah

42
Menko PMK dan Menkes, minum obat
pencegah penyakit kaki gajah, 7 Agustus 2015

43
TUJUAN BELKAGA
1. Semua kab/kota endemis telah melaksanakan
POPM Filariasis pada tahun 2020
2. Adanya komitmen pemerintah daerah untuk
melaksanakan POPM Filariasis secara
serentak

44
UPAYA AKSELERASI PROGRAM BELKAGA

• BELKAGA: Bulan Eliminasi Kaki Gajah


– Bulan dimana setiap penduduk yang tinggal di kabupaten/kota endemis
filariasis di seluruh wilayah Indonesia serentak minum obat pencegahan
filariasis.

– Dilaksanakan setiap tahun sampai eliminasi filariasis Indonesia tercapai

– Setiap kabupaten/kota endemis filariasis wajib melaksanakan POPM


filariasis sekali setahun selama minimal 5 tahun berturut-turut sebagai
upaya menghentikan penularan cacing filaria di daerah tersebut

45
Sasaran BELKAGA
• Penduduk yang mendapat obat pencegahan massal filariasis adalah semua
penduduk yang tinggal di Kabupaten/Kota Endemis Filariasis di seluruh
Indonesia, dan dilaksanakan secara massal bersamaan

• Penduduk yang ditunda pemberian obat pencegahan filariasis adalah :


– (1)Anak berusia kurang dari 2 tahun atau tdk diberikan pada orangtua berusia lebih
dari 70 tahun ;
– (2). Ibu hamil ;
– (3). Penderita gagal ginjal/cuci darah;
– (4). Penderita epilepsi atau anak berusia lebih dari 6 tahun dengan riwayat sering
mengalami kejang;
– (5). Penderita sakit berat sehingga mengharuskan ditempat tidur, demam tinggi, batuk
darah, kanker, anak marasmus atau kwasiorkor;
– (6). Penderita filariasis klinis kronis sedang mengalami serangan akut (demam tinggi)

46
KABUPATEN/KOTA YANG
DIIKUTSERTAKAN BELKAGA
1. Kabupaten/Kota endemis filariasis yang melaksanakan POPM
filariasis tahun pertama dari rencana POPM filariasis sekali
setiap tahun selama minimal lima tahun berturut-turut

2. Kabupaten/Kota endemis filariasis yang telah melaksanakan


POPM filariasis tahun sebelumnya dari rencana POPM filariasis
sekali setiap tahun selama minimal lima tahun berturut-turut

3. Kabupaten/Kota endemis filariasis yang telah selesai


melaksanakan POPM filariasis sekali setiap tahun selama 5
tahun berturut-turut, tetapi masih diperlukan tambahan POPM
filariasis

47
KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI KALTENG

48
SITUASI EPIDEMILOGI FILARIASIS

SITUASI NO KABUPATEN TAHUN


2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

STOP POPM
F/TAS/GAGAL TAS Kotawaringin
MENGULANG 1 Barat TAS 1 TAS 2 TAS 3
2 Kapuas TAS 1 TAS 2 1 2
MENGULANG POPM F/ 3 Barito Selatan 1 2
Kotawaringin
AKAN MELAKSANAKAN 4 Timur 1 2 3 4 5
5 Pulang Pisau 1 2 3 4 5
6 Gunung Mas 1 2 3 4 5
SEDANG
MELAKSANAKAN/ 7 Sukamara 1 2 3 4 5 6
TAHUN PERTAMA 8 Lamandau 1 2 3 4 5
9 Seruyan 1 2 3 4 5
10 Katingan 1 2 3 4 5
11 Barito Timur 1 2 3 4 5
NON ENDEMIS 12 Palangka Raya V
13 Barito Utara V
14 Murung Raya V 49
Pencanangan BELKAGA, Bartim,
2015

50
Di puskesmas Tamiang Layang

51
Pantun Eliminasi Filariasis
Ke Celincing membeli kopiah
Kopiah indah kan kau dapati
Cacing penyebab penyakit kaki gajah
Namanya Brugiya malayi dan Wuchereria brancofti

Taman anti nyamuk sungguh indah


Ada nyamuk namanya Anopheles sinensis
Nyamuk jadi penular penyakit kaki gajah
Bersih lingkungan tuk basmi vektor filariasis.

Jait baju bikin piama


Untuk sholat di musholah
Mari kita minum obat DEC bersama-sama
Guna eliminasi penyakit kaki gajah.

Pulau Irian tempat burung Cendrawasih


Cukup sekian dan terima kasih.

52
53
• Camat
• Mendukung, agar diberikan CD Materi
• Puskesmas
• 77%, ada 3 desa yg blm mencapai target, Ds. Tampa (di wil
Tambang BB), ada penolakan, tp temporer ?
• Mengirimkan sampel darah Fill – hasilnya belum diketahui ??
• Pkm Bambulung
• Crash Prog Campak, diberikan saat Juli, bgmn Agt apakh tetap
diberikan
• Ada ESO Fill, apakah tetap diberikan thn ini ??
• Pkm Pasar Panas
• Vaksin Palsu – memastikan bhw Kalteng tdk ada Vak Palsu
• Kontraindikasi –dgn lambung ? Minum tetap dlm –was ?
54
• Pkm Telang Siong
• Masya sdh maju dlm penget, ? Tdk dicek
• Usul : dosis tunggal – satu tablet

55

Anda mungkin juga menyukai