Anda di halaman 1dari 28

Disusun Oleh :

Salma S.Ked
PEMBIMBING :
dr. Malawati Sp.KJ
 Mood adalah perasaan bawah sadar dan
terpendam yang dirasakan secara pribadi
dan mempengaruhi perilaku dan cara
pandang seseorang terhadap dunia.Afek
adalah ekspresi dari mood.Mood dapat saja
normal, meningkat, ataupun tertekan.Orang
yang sehat merasakan kisaran mood yang
luas dan mempunyai afek yang sesuai,
mereka memiliki kendali atas mood dan
afek miliknya.
 Gangguan mood adalah kumpulan dari
kondisi klinis yang ditandai dengan
kehilangan kendali atas mood dan
perasaan subjektif yang sangat
mengganggu.Pasien dengan perasaan
mood depresi merasakan kehilangan
tenaga dan minat, perasaan bersalah,
kesulitan dalam berkonsentrasi,
kehilangan nafsu makan, dan pikiran
tentang kematian ataupun bunuh diri.
 Depresi adalah keadaan patah hati atau
putus asa yang disertai dengan
melemahnya kepekaan terhadap stimulus
tertentu, pengurangan aktivitas fisik
maupun mental dan kesulitan dalam
berpikir, Lebih lanjut gangguan depresi
disertai kecemasan , kegelisahan dan
keresahan, perasaan bersalah, perasaan
menurunnya martabat diri atau
kecenderungan bunuh diri. 1,2,3
 Gangguan mood selama periode
postpartum merupakan salah satu
gangguan yang paling sering terjadi
pada wanita baik primipara maupun
multipara.
1. Post Partum Blues/Baby blues
 Merupakan bentuk yang paling ringan dan berlangsung
hanya beberapa hari saja. Gejala berupa perasaan sedih,
gelisah, seringkali uring-uringan dan khawatir tanpa alasan
yang jelas. Tahapan baby blues ini hanya berlangsung
dalam waktu beberapa hari saja. Pelan-pelan si ibu dapat
pulih kembali dan mulai bisa menyesuaikan diri dengan
kehidupan barunya.
2. Depresi post partum
 Bentuk yang satu ini lumayan agak berat tingkat
keparahannya yang membedakan ibu tidak bisa tidur atau
sulit untuk tidur. Dapat terjadi dua minggu sampai setahun
setelah melahirkan
3. Psychosis post partum
Jenis ini adalah yang paling parah. Ibu
dapat mengalami halusinasi, memiliki
keinginan untuk bunuh diri. Tak saja
psikis si ibu yang nantinya jadi
tergantung secara keseluruhan.
 Postpartum blues merupakan kesedihan
atau kemurungan setelah melahirkan,
biasanya hanya muncul sementara waktu
yakni sekitar dua hari hingga dua minggu
sejak kelahiran bayi.
 Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh
wanita dalam menghadapi aktivitas dan
peran barunya sebagai ibu pada minggu
minggu atau bulan-bulan pertama setelah
melahirkan
 Perlu kita curigai jika terdapat gejala-
gejala seperti ini Gejala Utama DIANTARANYA:
 Cemas tanpa sebab.
 Menangis tanpa sebab
 Tidak sabar
 Tidak percaya diri
 Sensitive
 Mudah tersinggung
 Merasa kurang menyayangi bayinya
 Faktor-faktor penyebab timbulnya post partum
blues Diantaranya :
 Faktor hormonal berupa perubahan kadar estrogen,
progesteron, prolaktin dan estriol yang terlalu rendah. Kadar
estrogen turun secara bermakna setelah melahirkan ternyata
estrogen memiliki efek supresi aktivitas enzim nonadrenalin
maupun serotin yang berperan dalam suasana hati dan
kejadian depresi.
 Ketidaknyamanan fisik yang dialami wanita menimbulkan
gangguan pada emosional seperti payudara bengkak, nyeri
jahitan, rasa mules.
 Ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan fisik dan
emosianal kompleks.
 Faktor umur dan paritas.
 Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.
 Berikut ini beberapa kiat yang mungkin
dapat mengurangi resiko Postpartum Blues
yaitu: 1,2,3,4
 Persiapan diri yang baik
 Olahraga dan nutrisi yang cukup
 Support mental dari lingkungan sekitar
 Ungkapkan apa yang dirasakan
 Mencari informasi tentang depresi post
partum
 Menghindari perubahan hidup yang drastis
 Dengan cara pendekatan komunikasi
terapeutik
 Dengan cara peningkatan support mental
 Skrining Post Partum Blues
 Depresi Post Partum adalah depresi berat
yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan
berlangsung selama 30 hari lebih serius
dari post partum blues yang dapat terjadi di
awal-awal bulan setelah melahirkan bayi.
 Postpartum depression dapat membuat ibu
sangat merasa sedih, putus asa, dan tidak
berarti. Dan ibu mungkin akan mengalami
kesulitan membawa dan menggendong
bayinya
 Depresi post partum adalah depresi yang
lebih serius. bedanya pada post partum
dan baby blues adalah pada frekuensi,
intentitas dan lamanya gejala
 Gejalnya merupakan perluasan dari
gejal post partum blues, diantaranya:
1. Mimpi buruk.
 2. phobia
 3. kecemasan
 4. meningkatnyasensitifitas
 5. perubahan mood
 Penyebab depresi post partum ini juga
merupaka perluasan dari penyebab post partum
blues yang tidak ditangani dengan baik.
Diantaranya
 Memiliki depresi atau postpartum depression
sebelumnya
 Tidak mendapat dukungan dari pasangan,
teman, atau keluarga.
 Mendapati bayi sakit atau kolik
 Menderita stres di kehidupan perkawinan atau
hubungan
 Memiliki Severe Premenstrual Syndrom (PMS)
 Kasus depresi berat yang disebut
Postpartum Psychosis ini merupakan
keadaan yang paling parah sebagai
lanjutan dari depesi post partum,yang
merupakan gangguan jiwa berat yang
ditandai dengan waham, halusinasi dan
kehilangan rasa kenyataan (sense of
reality).
 Penyebab Post Partum Psikosa
 Disebabkan karena wanita menderita
bipolar disorder atau masalah psikiatrik
lainnya yang disebut schizoaffektif
disorder. Wanita tersebut mempunyai
resiko tinggi untuk terkena post partum
psikosa.
 Gejala yang sering terjadi adalah:
 Delusi
 Halusinasi
 Gangguan saat tidur
 Obsesi mengenai bayi
 a. Strategi yang berpusat pada masalah 1-5
 1) Active coping, yaitu mengambil langkah aktif
untuk mencoba menjauhkan stresor, atau
memperbaiki pengaruhnya.
 2) Planning, yaitu berfikir mengenai bagaimana
mengatasi stresor.
 3) Suppression of competing activities, yaitu
melakukan aktivitas-aktivitas lain untuk mengatasi
stresor.
 4) Restraint coping, yaitu menunggu kesempatan
yang paling tepat untuk bertindak.
 5) Seeking social support for instrumental reasons,
yaitu mencari masukan, bantuan, atau informasi.
 b. Strategi yang berpusat pada emosi

 1) Seeking social support for emotional reasons,


yaitu mencari dukungan moral, simpati, atau
pemahaman.
 2) Positive reinterpretation, yaitu menafsirkan
kembali situasi dalam cara yang positif.
 3) Acceptance, yaitu menerima realitas dari
situasi yang dihadapi.
 4) Denial, yaitu menyangkal realitas dari situasi
yang dihadapi.

 5) Turning to religion, yaitu berdoa, mencari
bantuan dari Tuhan, atau mencari ketenangan
dalam beragama.
 6) Focusing on and venting emotions, yaitu
menfokuskan pada segala sesuatu yang
menyedihkan dan mengekspresikan perasaan
tersebut.
 7) Behavioral disengagement, yaitu mengurangi
upaya mengatasi masalah atau menyerah.
 8) Mental disengagement, yaitu beralih pada
aktivitas-aktivitas lain untuk mengalihkan
perhatiannya dari situasi stressfull.
 Bagi wanita yang didiagnosis depresi
postpartum, pengobatan dengan obat
antidepresanadalah tepat.Selektif inhibitor
reuptake serotonin harus dicobapertama
kali karena obat tersebut dikaitkan dengan
risiko rendah efek toksik pada pasien
overdosis. Namun,jika pasien sebelumnya
telah memiliki respon positif terhadap obat
tertentu dari setiap kelas antidepresan, obat
tersebut harus dipertimbangkan.
 Apa saja gangguan kejiwaan yang dapat
ditemui pada ibu pasca persalinan/nifas?
 Bagaimana membedakan antara
gangguan2 tersebut?
 Apa penyebabnya?
 Bagaimana cara mencegahnya?
 Bagaimana cara mengatasinya?

Anda mungkin juga menyukai