2
VAP/Ventilator Associated Pneumoniae
3
HAP/Hospital Associated Pneumoniae
4
HCAP/HealthCare Associated
Pneumoniae
5
6
Masalah yang dihadapi
• Banyak kasus dengan risiko peningkatan
kolonisasi bakteri telah resisten terhadap berbagai
jenis antibiotik
• Sulit mendiagnosa VAP terutama pada penderita
dengan ventilasi mekanik, sering mirip dengan
trakeobronkhitis atau infeksi saluran napas bagian
bawah lain
7
Latar belakang
• VAP sering terjadi pasca operasi
• Angka kematian pneumonia pasca operasi menempati urutan
ketiga infeksi nosokomial
• Kematian karena HAP terjadi sampai 6 hari pasca operasi
• Angka kematian akibat VAP di ICU paling tinggi
• Risiko kematian VAP 8x > HAP
• VAP 9 - 27% pasien yang diintubasi / memakai ventilator
• Resiko VAP meningkat 3% setiap hari selama 5 hari pertama
• 50 % VAP terjadi > 4 hari pertama setelah memakai ventilator
• HAP 25 % pasien ICU dengan infeksi
8
Penyebab masuknya bakteri
1. Faktor dari luar / eksogen :
• Instrumentasi jalan nafas
• Inhalasi melalui aerosol yang terkontaminasi
2. Faktor dari dalam / endogen :
• Aspirasi dari kolonisasi flora orofaring dan traktus
digestivus
• Hematogen
9
Faktor Risiko :
1. Sumber infeksi :
– Alat kesehatan, peralatan RS
– Lingkungan RS (permukaan, udara, air)
2. Faktor pasien :
– Peralatan invasif
– Kegawatan pasien
– Terapi antibiotik jangka panjang sebelumnya
3. Aspirasi bakteri berasal dari :
– Orofaring
– Sekret lendir jalan napas
– Cuff ETT yang mengandung kolonisasi bakteri
10
11
Faktor risiko pasien
• Penyakit paru obstruktif kronis / PPOK
• Gangguan reflek menelan / batuk
• Kesadaran menurun, obat sedativa/anestesi umum
• Penderita tirah baring lama
• Kelainan neurologi, kelumpuhan otot napas, stroke, trauma
kepala
• Penyakit keganasan
• Daya tahan tubuh menurun, pengobatan steroid
• Usia lanjut
• Lama dan jenis operasi
• Gangguan motilitas lambung, reflux gaster, ileus, muntah,
aklorhidria (pH lambung meningkat)
12
Kewaspadaan Aspirasi
• 1. Posisi kepala dinaikkan 30 derajat atau lebih
• 2 Perawatan rongga mulut (oral hygiene) tiap 4 jam atau
kumur tiap 4 jam dan sikat gigi tiap 12 jam
• 3.Tidak boleh menggunakan sedotan
• 4. Duduk tegak 90 derajat sewaktu makan atau minum jika
memungkinkan
• 5. Periksa suhu tubuh pasien 60 menit setelah makan untuk
mengetahui kemungkinan demam
• 6. Suksion untuk 1 pasien, dipasang di tempat tidur
• 7. Petunjuk pengawasan bahaya aspirasi dipasang didekat
pasien
13
Standard pencegahan VAP
1. Keseragaman pendidikan perawat dan fisioterapis
2. Standar perawatan kebersihan rongga mulut
3. Standar cairan perawatan rongga mulut
4. Penggunaan alat ventilator dengan sistem tertutup
5. Mengurangi risiko pencemaran dari lingkungan
14
15
KRITERIA DIAGNOSIS
• PADA DEWASA dan ANAK > 12 BULAN
• 1. Klinis didapatkan 1(satu) dari :
– Bunyi pernapasan menurun, ronki basah DITAMBAH salah
satu :
- Sputum purulen / perubahan sputum
- Isolasi kuman biakan darah (+)
- Isolasi kuman patogen dari aspirasi trakea atau sikatan
bronkus / biopsi (+)
16
KRITERIA DIAGNOSIS
• 2. Foto torak : infiltrat, konsolidasi, kavitasi, efusi pleura baru /
progresif DITAMBAH salah satu :
- sputum purulen atau perubahan sputum
- isolasi kuman biakan darah (+)
- isolasi kuman patogen dari aspirasi trakea / sikatan bronkus /
biopsi (+)
- antigen / isolasi / virus (+) dalam sekresi saluran nafas
- titer IgM atau IgG spesifik meningkat
17
KRITERIA DIAGNOSIS
UMUR ANAK ≤ 12 BULAN
• 1. Klinis, didapatkan 2(dua) dari :
– Apnea, takipnea, bradikardia, wheezing (mengi), ronki
basah, batuk DITAMBAH 1 (satu) diantara :
• Produksi sputum / sekresi saluran napas meningkat dan
purulen
• Isolasi kuman biakan darah (+)
• Isolasi kuman patogen aspirasi trakea / sikatan bronkus
/ biopsi (+)
• Antigen / isolasi virus (+) dalam sekresi saluran napas
• Titer IgM atau IgG spesifik meningkat 4 x
18
SURVEILANS VAP
• POPULASI RISIKO : semua pasien yang terpasang alat
ventilator mekanik pada suatu periode tertentu
• NUMERATOR : Jumlah kasus VAP pada suatu periode
tertentu
• DENOMINATOR : Jumlah hari pemasangan ventilator
seluruh pasien yang terpasang ventilator mekanik setelah 2
X 24 JAM
19
SURVEILANS HAP
•
SURVEILANS HAP
POPULASI RISIKO : Semua pasien rawat inap yang
memiliki faktor risiko HAP dan sudah dirawat lebih dari 2 x
24 jam pada suatu periode tertentu
• NUMERATOR : Jumlah kasus HAP pada suatu periode
tertentu
• DENOMINATOR : Jumlah hari rawat SELURUH pasien
berisiko HAP / tirah baring pada suatu periode tertentu
20
PPI pada VAP
Tinggikan kepala 30o dari tempat tidur
Hindari melakukan penghisapan lendir jalan napas bila
tidak diperlukan
Oral hygiene dengan antiseptik atau chlorhexidine 6x/hari
Latihan napas dalam dan batuk sebelum dan setelah
operasi
Perkusi dan drainage postural untuk menstimulasi batuk
Mobilisasi secepatnya setelah operasi
21
22
23
24
PPI pada HAP
25
PPI pada VAP/HAP pasca operasi
26
Prinsip Dasar Pencegahan
27
Prinsip Dasar Pencegahan
28
Prinsip Dasar Pencegahan
• 12. Lakukan perawatan kebersihan rongga mulut dengan
cairan antiseptik
• 13. Gunakan air steril untuk membilas alat bantu pernapasan
yang dipakai ulang pada pasien sama
• 14. Mengganti sirkuit yang dipakai bila terdapat cairan embun
• 15. Pertahankan sirkuit tetap tertutup sewaktu mengganti
selang sirkuit
• 16. Mengganti sirkuit ventilator bila tampak kotor atau kurang
berfungsi baik
• 17. Bersihkan dan disinfeksi peralatan alat bantu pernapasan
• 18. Lakukan surveilans VAP
29
Prinsip Dasar Pencegahan
• 19. Pendidikan dan pelatihan terus menerus untuk petugas
terkait VAP , HAP dan HCAP
• 20. Pemahaman masalah epidemiologi, faktor risiko
pasien, kondisi pasien
• 21. Menetapkan regimen antibiotik sesuai pola kuman
lokal dan kebijakan RS
30
31