Anda di halaman 1dari 26

FK UNPRI

 KLB (Kejadian Luar Biasa)


 Kejadian yang melebihi keadaan biasa, pada satu/
sekelompok masyarakat tertentu. (Benenson 1990)
 Peningkatan frekwensi penderita penyakit, pada
populasi tertentu pada tempat dan musim atau tahun
yang sama. (Last 1983)
 Undang-Undang wabah 1969
Wabah adalah: Peningkatan kejadian kesakitan/kema
tian yang meluas secara cepat baik dalam jumlah kasus
maupun luas daerah penyakit, dan dapat menimbulkan
malapetaka.

Kejadian luar biasa (KLB) adalah: Timbulnya suatu kejadian


kesakitan/kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian
kesakitan kematian yang bermakna secara epidemiologis
padasuatu kelompok penduduk dalam kurun waktu
tertentu.
 Peraturan Menteri Kesehatan
RI.No.949/MENKES/SK/VIII/2004

Kejadian Luar Biasa  Timbulnya atau meningkatnya


kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna
secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu.
Kriteria Kejadian Luar Biasa(Keputusan Dirjen PPM No
451/91) Tentang Pedoman Penyelidikan dan
penanggulangan Kejadian Luar Biasa
Tergolong Kejadian Luar Biasa, jika ada unsur:

- Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya


tidak ada atau tidak dikanal.

- Peningkatan kejadian penyakit terus-menerus selama


3 kurun waktu berturut-turut menurut penyakitnya
(jam, hari, minggu).
- Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat
atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya
(jam, hari, minggu, bulan, tahun).

- Jumlah penderita baru dalam satu bulan


menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih
dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam
tahun sebelumnya.
 Perbedaan definisi antara wabah dan KLB
Wabah harus mencakup:
- Jumlah kasus yang besar
- Daerah yang luas
- Waktu yang lebih lama
- Dampak yang ditimbulkan lebih berat
Tujuan penyelidikan KLB
Tujuan umum:
* Mencegah meluasnya (penanggulangan)
* Mencegah terulangnya KLB dimasa yang akan datang
(pengendalian)

Tujuan khusus:
* Diagnosis kasus yang terjadi dan mengidentifikasi pe
nyebab penyakit
* Memastikan bahwa keadaan tersebut merupakan
KLB
* Mengidentifikasi sumber dan cara penularan
* Mengidentifikasi keadaan yang menyebabkan KLB
* Mengidentifikasikan populasi yang rentan atau da
erah yang beresiko akan terjadi KLB .
Lankah-langkah dalam Investigasi
Epidemilogi
1. Tetapkan terjadinya KLB
- Dilakukan dengan jalan membandingkan insidensi
penyakit yang tengah berjalan dan angka perevalen
si terdahulu harus dibandingkan dengan data statistik terbaru pe
nyakit dalam keadaan biasa (endemik), pada popula
si yang dianggap beresiko, pada tempat dan waktu
tertentu.
- Dengan pola maximum dan minimum 5 tahun atau
3 tahunan.
- Membandingkan frekuensi penyakit pada tahun yang sama
bulan berbeda atau bulan yang sama tahun berbeda.
2. Konfirmasi dan pastikan diagnosis atau keberadaan
masalah medis atau masalah kesehatan.
- Pastikan diagnosis dengan pemeriksaan klinis, dan
uji laboratorium dilakukan oleh petugas medis
- Masukan dari ahli kesehatan lingkungan dan pe
nyelenggara perawatan kesehatan lain, untuk me
mastikan keberadaan masalah kesehatan
3. Tetapkan Kriteria untuk mengidentifikasi seseorang
sebagai kasus
- Karak teristik bergantung pada kondisi dan penya
kit yang sedang diinvestigasi  melalui tanda-tan
da, gejala, perjalanan penyakit, tempat dan jenis
pajanan, temuan laboratorium, dan pemeriksaan
klinis saat mengidentifikasi kasus.
4. Lacak kasus yang terlewat
- Ahli epidemiologi harus melacak kasus yang luput
dari pengawasan  tidak dianggap sebagai kasus
dan yang tidak dilaporkan atau yang tidak dikenal
sebagai kasus.
5. Buat taksiran kasus secara kasar dengan mengguna
kan pendekatan, referensi, metode, dan sistem yang
baru.
- Jumlah orang yang terpajan dan jumlah orang yang
sakit harus dihitung
- Kasus yang berpenyakit diberikan keterangan pen
jelas
- Diagnosis ditetapkan sesuai dengan standart
- Populasi yang berisiko harus dipastikan, dan semua
orang yan berisiko, baik dekat maupun jauh, harus
diberi penjelas
6. Orientasikan studi dan data berdasarkan waktu,
tempat, dan orang.
* Diskripsi kasus berdasarkan waktu
Penggambaran kasus berdasarkan waktu pada peri
ode wabah (lamanya KLB berlangsung), digambar
kan dalam suatu kurva epidemik
- Kurva apidemik
 Grafik yang menggambarkan frekuensi kasus
berdasarkan saat mulai sakit selama periode
waktu.
Axis horizontal adalah saat mulainya sakit,
Axis vertikal adalah jumlah kasus
* Pastikan masa inkubasi, pengaruh waktu terhadap
cara dan media penularan
* Kronologis peristiwa, tahapan kejadian, mata rantai
kejadian yang terikat dengan waktu, dan distribusi
waktu
 Dari kurva tentukan sifat perjalanan penyakit, ke
lompok terpajan atau tidak dalam waktu yang sama
atau berbeda.
* Diskripsi kasus berdasarkan tempat
- Dengan menggunakan peta titik
- Tandai lokasi setiap kasus
- Ahli epidemiologi juga dapat menandai lokasi paja
nan atau lokasi setiap kasus pada peta saat terjadi
peristiwa atau pajanan
- Iklim dan topografi juga harus dikaji
- Pengelompokan ditentukan dengan menghubung
kan tempat tinggal, tempat kerja  kemungkinan
muncul kembali kasus tersebut
* Diskripsi kasus berdasarkan orang
- Teknik ini digunakan untuk membantu merumus
kan hipotesis sumber penularan atau etiologi pe
nyakit
- Orang didiskripsikan menurut variabel
umur, jenis kelamin, ras, status kekebakan, status
perkawinan, tingkah laku, atau kebudayaan setem
pat
7. Klasifikasi epidemi
- Tentukan jenis epidemi awal berdasrkan identifi
kasi kasus  informasi dikumpulkan tentang
waktu, tempat dan orang juga berdasarkan tabulasi
data dan informasi
8. Tentukan siapa yang berisiko
- Harus ditentukan dan dipisahkan orang yang sakit
dan orang yang sehat
- Temuan klinis, medis dan hasil laboratorium pada
semua kasus harus dikonfirmasi, dievaluasi, dan diana
lisis untuk memperkuat diagnosis
- Lakukan penelusuran untuk menemukan sumber
infeksi
- Mereka yang terpajan harus dipisahkan dari yang
tidak terpajan
9. Analisis temuan dan data
- Data temuan harus dikumpulkan, disusun, ditabu
lasi, dan menganalisis serta menginterpretasikan
- Temuan yang didapat harus memperkuat hipotesis
jika tidak, pembuatan hipotesis baru harus dipikir
kan
10. Kembangkan hipotesis
- Tetapkan sumber dan jenis epidemi
- Apakah KLB berasal dari sumber yang sama atau
sumber yang beragam
- Tentukan cara penularan
- Lakukan analisis pada informasi yang didapat sebe
lumnya saat investigasi, kajian terhadap mere
ka yang berisiko, sumber epidemi, waktu, tempat,
atau manusianya, serta angka serangan
11. Uji hipotesis
- Data informasi sudah didapatkan, berbagai hipote
sis yang dibuat harus dibuktikan benar atau keliru
- Hipotesis harus diuji dan ditegakkan serta dibukti
kan konsisten atau tidaknya dengan fakta yang ada
- Kesimpulan dan penerimaan hipotesis harus dida
sarkan pada temuan, fakta, bukti, dan analisis yang
berkaitan
12. Pengendalian dan pencegahan
- Tujuan epidemiologi dan investigasi  memahami
terjadinya KLB penyakit  langkah-langkah dasar
kesehatan masyarakat untuk pencegahan dan pe
ngendalian kesakitan dan kematian dapat diterap
kan  mencegah penyebaran penyakit, menghen
tikan epidemi, dan mencegah kemunculannya lagi
- Investigasi epidemiologi dilakukan jika langkah-
langkah pencegahan dan pengendalian tidak dapat
mengatasi atau tidak diterapkan secara adekuat
13. Susun laporan dan beritahukan kepada mereka yang
harus tahu
- Ahli epidemiologi harus menggunakan hasil inves
tigasi dan keseluruhan hasil studi untuk mem
buat laporan tertulis  untuk proses komunikasi
dan penyebaran informasi
- Mereka yang perlu tahu tentang penyakit kronis
adalah para pembuat kebijakan, perusahaan asu
ransi kesehatan, karyawan rumah sakit, petugas
perawatan kesehatan pemerintah, dan lembaga perawa
tan kesehatan  yang paling memerlukan adalah me
reka yang terpajan atau berpotensi terpajan faktor risiko
14. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
- Kegiatan kesehatan masyarakat hanya dapat dica
pai melalui upaya yang terorganisasi dengan baik
dan pengaturan dari pemerintah

Anda mungkin juga menyukai