Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI KEPALA PADA


PASIEN DENGAN HIPERTENSI DI RUANG MELATI
RSUD BATANG

Disusun Oleh :
Tissa Opilaseli
P17420313087
WHO (2013) Indonesia(2013)
Kab. Batang (2014)
satu dari setiap tiga 65.048.110 jiwa
190.026 kasus = 44,66%
orang dewasa atau penduduk
sekitar satu miliar
orang di dunia, JATENG (2012)
menderita tekanan
darah tinggi. 554.771 kasus
yang menderita
hipertensi

RSUD. Batang ( HT Esensial )

2014 = 759 pasien 2015= 984 pasien


Pengertian Klasifikasi Primer , Sekunder
Etologi Tekanan sistolik Tekanan Diastolik
Klasifikasi
(mmHg) (mmHg)
<120 80 Normal
Primer
120-139 80-89 Prehipertensi
Sekunder
Penyakit 140-159 90-99 Hipertensi
ginjal, tingkat 1
hormonal,
>160 >100 Hipertensi
obat-obatan,
dan penyebab tingkat 2
lain
Seventh Report of Joint National Committe VII (JNC VII)
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri kepala belakang,sakit kepala,pandangan KOMPLIKASI
kabur, gelisah ,kelelahan ,mual muntah  HT Jantung, ginjal, otak , mata
berat KOMA

PEMERIKSAAN PENUNJANG Penatalaksanaan

1. Pemeriksaan Laboratorium
Hb/Ht ,BUN/Kretinin ,Glucosa ,Urinalisa
2. CT Scan untuk mengetahui adanya Non farmakologis
tumor cerebral,encelopati Diet rendah garam, mengendalikan berat
3. EKG untuk menunjukkan pola regangan, badan, mengendalikan minum (kopi dan
peninggian gelombang P adalah salah alkohol), konsumsi lemak, berolah raga
satu tanda dini penyakit hipertensi secara teratur, menghindari stress
jantung
4. IUP mengidentifikasi penyebab
hipertensi seperti batu ginjal Farmakologis
Diuretik,beta blocker,penghambat
5. Photo Dada bertujuan untuk
kalsium,ACE inhibitor, alpha
menunjukkan destruksi klasifikasi pada blocker,vasodilator
area katup, pembesaran jantung
B. Konsep Dasar Nyeri
Pengertian

Menurut Long dalam Chayatin & Mubarak (2007, p. 204) Nyeri adalah perasaan yang
tidak nyaman yang sangat subjektif dan hanya orang yang mengalaminya yang dapat
menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut.

Nyeri Kepala

Nyeri kepala adalah gejala adanya gangguan pada bagian tubuh. Namun adakalanya
nyeri itu timbul tanpa ada gangguan pada tubuh, melainkan merupakan akibat
adanya ketegangan mental dan emosional.
CARA MENGUKUR INTENSITAS NYERI

FARMAKOLOGIS NON FARMAKOLOGIS


MANAGEMENT NYERI ANALGETIK : Non opioid, Stimulasi kutaneus,
opioid, adjuvan Distraksi, Anticipatory
guidance , Relaksasi

Skala nyeri Wong-Baker FACES Rating Scale Skala Keterangan


0 Tidak nyeri
1 Nyeri ringan
2 Nyeri sedang
3 Nyeri berat

Pengukuran skala nyeri menurut McGill 4 Nyeri sangat berat

5 Nyeri hebat
C. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN NYERI
Pengkajian a. Keluhan Utama = Provoking,Quality,Region,Severity,Time

Pemeriksaan Fisik b. Riwayat nyeri,Meliputi :


1. Tanda-tanda Vital : Tekanan darah, nadi, • Lokasi
pernafasan • Intensitas nyeri
2. Perilaku Imobilisasi (bagian tubuh yang • Kualitas nyeri
mengalami nyeri akan digerakan tubuh tanpa • Pola
tujuan yang jelas) contohnya seperti : • Faktor presipitasi
menendang-nendang, membolak-balikan tubuh • Gejala yang menyertai
diatas kasur. • Pengaruh pada aktifitas
3. Expresi wajah, Contohnya : Menutup mata
sehari-hari
rapat-rapat, menggigit bibir bawah
4. Vokalisasi
• Sumber koping,
Contohnya : Erangan • Respon afektif

Diagnosa Keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan


vaskuler serebral dan iskemik (NANDA, 2015, p. 105).
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

Tujuan NIC (Nursing Intervention Classification)


NOC (Nursing Outcome Classification) 1. Pantau tanda-tanda vital klien
Pain level 2. Lakukan pengkajian nyeri secara
Pain control komprehensif termasuk lokasi,
Comfort level karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
Kriteria hasil dan faktor presipitasi
1. Mengatakan nyeri berkurang dengan 3. Observasi reaksi non verbal dari
menggunakan management nyeri ketidaknyamanan
2. Mampu mengontrol nyeri (tahu 4. Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti
penyebab nyeri, mampu
suhu,ruanagan, pencahayaan dan
menggunakan teknik nonfarmakologi
kebisingan
untuk mengurangi nyeri) 5. Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri
3. Menyatakan rasa nyaman setelah segera
nyeri berkurang 6. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
4. Mampu mengenali nyeri (skala, (misalnya dengan management nyeri
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) distraksi dam relaksasi)
(NANDA, 2015, p. 306). 7. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
(NANDA, 2015, p. 306).
IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Memantau tanda-tanda vital klien Hasil yang diharapkan setelah melakukan
2. Melakukan pengkajian nyeri secara tindakan keperawatan adalah
komprehensif termasuk lokasi, 1. Pasien mengatakan nyeri yang dialami
karakteristik, durasi, frekuensi, berkurang dan intensitas skala nyeri
kualitas dan faktor presipitasi turun (pada skala 0-10)
3. Mengobservasi reaksi non verbal dari 2. Pasien mengatakan mengetahui
ketidaknyamanan penyebab nyeri yang dialami
4. Mengontrol lingkungan yang dapat 3. Pasien dapat melakukan strategi nyeri
mempengaruhi nyeri seperti nonfarmakologi sesuai dengan yang
suhu,ruanagan, pencahayaan dan direkomendasikan
kebisingan 4. Pasien mengatakan rasa nyaman atau
5. Menganjurkan pasien untuk rileks setelah nyeri berkurang
melaporkan nyeri segera
6. Mengajarkan tentang teknik non
farmakologi (misalnya dengan
management nyeri distraksi dam
relaksasi)
7. Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. SAMPLE INKLUSI = karakter umum
A. METODE PENELITIAN 
Inklusi,ekslusi, subjek penelitian dari suatu
DESKRIPTIF
teknik sampling target yang akan diteliti

D. Teknik Pengumpulan Data EKSKLUSI


• Teknik Wawancara Menghilangkan atau
C. Ruang
• Teknik observasi mengeluarkan subjek yang
Lingkup Karya
• Studi dokumentasi memenuhi kriteria inklusi
tulis Ilmiah
dari studi karena berbagai
Tempat dan
sebab
waktu
E. ANALISIS Teknik sampling
convenience sampling method
(non-probability sampling
technique) dimana subjek
dipilih karena kemudahan atau
keinginan penulis
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai