std IIIB
Claudia Fetricia
11.2016.075
Masuk RS
3 Juli 2017
Pk 14.30 WIB
Anamnesis
Diambil dari Autoanamnesis
tanggal 3 Juli 2017 pukul 15.00 WIB
Riwayat Perkawinan
Menikah 1 kali, pada usia 13 tahun, lamanya
menikah 36 tahun
Riwayat
Obstetri
Riwayat penggunaan
KB
• KB suntik 3 bulan, terakhir tahun 2000, bulan agustus
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan dalam
• Fluksus (+) , fluor (+)
• Vulva dan uretra tidak ada kelainan, vagina infiltrat (+)
• Portio berbenjol-benjol, rapuh, mudah berdarah
• Ostium Uteri externum infiltrat +
• Corpus uteri sebesar telur ayam
• Adneksa infiltrat +/+
• Cavum Douglasi tidak tampak kelainan
Pemeriksaan
Penunjang
• Hemoglobin 12,3 gram/dL
• Leukosit 9,30 ribu
• Hematokrit 35 % (L)
• Trombosit 266 ribu
• HbsAg Negatif
• Waktu Perdarahan/BT 2,30 menit
• Waktu Pembekuan/CT 4,30 menit
• HIV Stik Negatif
• Golongan darah B
• Rhesus Positif
Resume
• Wanita berusia 49 tahun datang dengan keluhan keluar darah
seperti menstruasi dari jalan lahir sejak 1 bulan SMRS. Darah
berwarna merah segar dan agak sedikit bergumpal – gumpal,
disertai rasa mules dan pegal-pegal di bagian perut bawah,
perut dirasakan semakin nyeri dan badan terasa lemas. OS
mengatakan mengganti 3 – 4 pembalut sejak 1 minggu yang
lalu.
• Nafsu makan baik. BAB dan BAK lancar tidak ada masalah.
Pasien mengatakan berat badan turun sebanyak 2 kg dalam 1
bulan terakhir.
Pemeriksaan Fisik
• Tidak tampak kelainan
Status Ginekologis
Inspeksi
• Vulva, perineum, anus: Tidak tampak peradangan, darah keluar dari
vagina (+), flour albus (+)
• Palpasi
• Tidak teraba massa
Pemeriksaan dalam
• Fluksus (+) , fluor (+)
• Vulva dan uretra tidak ada kelainan, vagina infiltrat (+)
• Portio berbenjol-benjol, rapuh, mudah berdarah
• Ostium Uteri externum infiltrat +
• Corpus uteri sebesar telur ayam
• Adneksa infiltrat +/+
• Cavum Douglasi tidak tampak kelainan
Pemeriksaan Penunjang
serviks normal
CIN II
CIN III
CIN (Cervical Intra-epithellia
neoplasma)
CIN III
Invasive Cancer
Screening Displasia Serviks
Syarat :
• Sudah pernah melakukan hubungan seksual
• Tidak sedang dating bulan/haid
• Tidak sedang hamil
• 24 jam sebelumnya tidak melakukan
hubungan seksual
Kategori pemeriksaan IVA
• IVA negative = Serviks normal.
• IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis)
/ kelainan jinak lainnya (polipserviks).
• IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto
white epithelium) Serviks-prakanker
(displasia ringan-sedang-berat atau kanker
serviks in situ).
• IVA- Kanker serviks masih akan bermanfaat
bagi penurunan kematian akibat kanker
serviks bila ditemukan masih pada stadium
invasive dini.
Penatalaksanaan
Karsinoma serviks mikroinvasive
• Histerektomi totalis
Stadium IA1
• Total Abdominal Histerektomi (TAH)/Total
Vaginal Histerektomi (TVH).
• Bila disertai Vaginal Intra Epitelial Neoplasma
(VAIN) dilakukan pengangkatan vaginal cuff.
Stadium IA2
• Histerektomi radikal tipe 2 dan limfe
adenektomi pelvis
Ca invasive
• Biopsi untuk konfirmasi diagnosis
Stadium IB1 – IIA < 4cm
• Jika mempunyai prognosis baik dapat
dikontrol dengan operasi dan radio terapi
Stadium IB2 – IIA > 4cm
•Kemoradiasi primer. Histerektomi radikal
primer + limfadenektomi + radiasi neoadjuvan
•Kemoterapi neo adjuvan.
Ca serviks stadium lanjut (IIB, III, IV A)
• Pengobatan terpilih radioterapi lengkap
radiasi eksterna dilanjutkan intrakaviter
radioterapi khemoradiasi, khemoterapi
yang sering diberikan cisplatinum,
pachitaxel, docetaxel, fluorourasil,
gemcitabine.
Stadium IV B
• Pengobatan yang diberikan radioterapi
paliatif yang diberikan
Kemoterapi
• Prinsip kerja obat kemoterapi (sitostatika)
terhadap bekerja terhadap sel-sel kanker
yang sedang berproliferasi, semakin aktif sel-
sel kanker tersebut berproliferasi maka
semakin peka terhadap sitostatika
Kemoresponsif
• sebaliknya semakin lambat proliferasinya
maka kepekaannya semakin rendah
Kemoresisten
Obat – obat kemoterapi
• Obat golongan Alkylating agent, platinum
Compouns, dan Antibiotik Anthrasiklin
mengikat DNA di inti sel, sehingga sel-sel
tersebut tidak bisa melakukan replikasi
• Obat golongan Antimetabolit langsung
pada molekul basa inti sel, yang berakibat
menghambat sintesis DNA.
Jenis jenis kemoterapi
1. Kemoterapi induksi secepat mungkin
mengecilkan massa tumor atau jumlah sel
kanker
2. Kemoterapi Adjuvan memusnahkan sel-sel
kanker yang masih tersisa atau metastase
kecil yang ada
3. Kemoterapi Primer pengobatan utama
pada tumor ganas, diberikan pada kanker
yang bersifat kemosensitif
4. Kemoterapi Neo-Adjuvan mengecilkan
massa tumor yang besar sehingga operasi
atau radiasi akan lebih berhasil guna
Cara pemberian obat kemoterapi
• Intravena
• Intratekal
• Radiosensitizer
• Oral
• Subkutan dan intramuskular
• Topikal
• Intra arterial
• Intracavity
• Intraperitoneal/Intrapleural
Efek samping kemoterapi
• Efek samping segera terjadi (Immediate Side Effects)
24 jam pertama pemberian, misalnya mual dan
muntah
• Efek samping yang awal terjadi (Early Side Effects
beberapa hari sampai beberapa minggu kemudian,
misalnya netripenia dan stomatitis.
• Efek samping yang terjadi belakangan (Delayed Side
Effects) beberapa hari sampai beberapa bulan,
misalnya neuropati perifer, neuropati.
• Efek samping yang terjadi kemudian (Late Side
Effects) bulan sampai tahun, misalnya keganasan
sekunder.
Radioterapi
• Cegah metastasis kelenjar-kelenjar dalam
panggul kecil harus mendapat penyinaran
• Untuk mencapai dosis yang dapat
mengamankan metastasis kelenjar
penyinaran luar yang dapat memberikan
distribusi dosis yang merata pada daerah yang
lebih luas
Komplikasi radioterapi