Anda di halaman 1dari 25

SKENARIO 1

DASAR-DASAR PATOLOGI
KELOMPOK 2A
DOSEN PEMBIMBING : dr. Attiya Istarini

NAMA KELOMPOK :
SITI RAHMAH G1A113026
RAHMADIANI PUTRI NST G1A113040
REISSA AMIRA PRATIWI G1A113042
IQLIMA KHAIRIYAH PUTRI HARAHAP G1A113056
EFANDIYA PUTRA G1A113051
BELLA REYNALDI G1A113064
DWIKA NENTI LESTARI G1A113071
ILTAMAISARI G1A113083
SKENARIO :
Rio seorang mahasiswa kedokteran mengalami bengkak dan
bernanah pada plantar pedis sinistra. Keluhan sudah dirasakan
sejak 3 hari yang lalu. Awalnya saat Rio bermain bola kaki,
telapak kakinya tertusuk batu kerikil kecil. Karena Rio merasa
lukanya kecil dan hanya nyeri sedikit, Rio hanya membersihkan
lukanya dengan betadine saja. Sehari kemudian, lukanya
semakin nyeri, setelah dilihat ternyata terdapat kemerahan dan
bengkak disekitar luka serta terasa panas saat dipegang. Dua
hari kemudian luka tersebut menjadi bernanah (terdapat pus)
dan Rio merasa badannya demam. Dokter mengatakan bahwa
telah terjadi infeksi pada luka Rio.
KLARIFIKASI ISTILAH:
 Bengkak : pembesaran atau protuberensi pada tubuh
termasuk tumor.
 Nanah : Cairan hasil proses peradangan yang terbentuk
dari leukosit, debris seluler dan cairan encer
(liquor puris) yang kaya akan protein.
 Plantar pedis sinistra :Telapak kaki kiri.
 Nyeri : Pengalaman sensoris yang tidak menyenangkan,
yang ditandai dengan terjadinya kerusakan
jaringan.
 Betadine : Sebuah merk dagang dari povidone iodine, yang
merupakan salah satu preparat antiseptik pada
luka.
 Luka : Kerusakan kontinyuitas kulit/mukosa membran
atau tulang yang patah akibat faktor eksogen.
 Demam : peningkatan suhu tubuh diatas normal (37°C).
 Infeksi : Invasi dan multiplikasi mikroorganisme atau
parasite dalam jaringan tubuh.
IDENTIFIKASI MASALAH :
1. Bagaimana mekanisme terjadinya bengkak dan bernanah ?
2. Bagaimana mekanisme nyeri ?
3. Apa saja jenis – jenis nyeri ?
4. Apa saja jenis – jenis luka ?
5. Bagaimana tahap proses dari penyembuhan luka ?
6. Bagaimana tatalaksan terhadap luka ?
7. Apa saja fungsi dan kandungan dari antiseptik ?
8. Bagaimana respon terjadinya merah, bengkak, panas dan nyeri?
9. Bagaimana mekanisme terbentuknya pus dan kandungannya ?
10. Bagaimana mekanisme dari demam ?
11. Apa saja tipe-tipe dari demam ?
12. Bagaimana mekanisme dan proses terjadinya infeksi ?
13. Apa saja jenis-jenis infeksi ?
14. Bagaimana dasar-dasar imunologi (inet dan adaptif) ?
ANALISIS MASALAH
1. Bagaimana mekanisme terjadinya bengkak dan
bernanah?
Terjadinya bengkak merupakan gambaran khas dari inflamasi akut
yang ditandai dengan adanya permeabilitas kapiler(kebocoran plasma),
yang menyebabkan keluarnya cairan kaya protein dari pembuluh darah
ke jaringan intersisial(eksudasi). Hilangnya protein plasma menurunkan
tekanan osmotic intravascular dan meningkatkan tekanan osmotic di
jaringan intersisial. Peningkatan tekanan hidrostatik akibat vasodilatasi
akan memperkuat pengaliran keluar cairan dari intravascular untuk
berakumulasi di jaringan intersisial. Hal ini menyebabkan peningkatan
cairan ekstravaskular yang dikenal sebagai udem.
Disini luka yang bernanah bila netrophil dan macrophag menelan
sejumlah besar bakteri dan jaringan nekrotik, netrophil dan macrophag
akan mati. Sesudah beberapa hari, pada jaringan yang meradang akan
terbentuk rongga yang mengandung berbagai bagian jaringan yang
nekrotik, netrophil mati dan macrophag mati, beserta cairan jaringan.
Campuran seperti inilah yang dinamakannanah atau pus. .
2. Bagaiman mekanisme nyeri?
Dimulai dari stimulusi naciceptor oleh stimulus noxious pada
jaringan, yang kemudian mengakibatkan stimulus naciceptor dimana
stimulus noxious akan berubah menjadi potensial aksi. Proses ini disebut
tranduksi (aktivasi reseptor). Selanjutnya potensial aksi tersebut akan
ditransmisikan menuju neuron susunan saraf pusat yang berhubungan
dengan nyeri. Tahap pertama transmisi adalah konduksi impuls dari neuron
aferen primer ke kornu dorsalis medula spinalis, pada kornu dorsalis ini
neuron dorsalis medula spinalis bersinap dineuron susunan saraf pusat,
jaringan neuron naik ke atas dimedula spinalis menuju batang otak dan
talamus. Terjadi hubungan timbal balik antara talamus dan pusat – pusat
yag lebih tinggi diotak yang mengurusi respon persepsi dan afektif yang
berhubungan dengan nyeri. Tetapi rangsangan nosiseftif tidak selalu
menimbulkan persepsi nyeri dan sebaliknya persepsi nyeri bisa timbul
tanpa stimulasi nosiseftif. Terdapat proses modulasi sinyal yang mampu
mempengaruhi proses nyeri tersebut, tempatnya di cornu medula spinalis.
Proses terakhir persepsi dimana pesan nyeri direlay menuju ke otak dan
menghasilkan pengalaman yang tidak menyenangkan.
3. Apa saja jenis-jenis nyeri ?
Nyeri diklasifikasikan menjadi beberapa macam,yaitu:
a. Klasifikasi nyeri berdasarkan waktu :
- nyeri akut
- nyeri kronis
b. Klasifikasi nyeri berdasarkan tempat terjadinya:
- nyeri somatik
- nyeri visceral
- nyeri reffered
c. Klasifikasi nyeri berdasarkan presepsi nyeri:
- nyeri nociceptif
- nyeri neuropatik
4. Apa saja jenis-jenis luka ?
a. Berdasarkan kategori :
luka accidental dan luka bedah
b. Berdasarkan integritas kulit :
- luka terbuka
contoh : luka lecet, luka sayat, luka robek, luka potong, luka tembak, luka gigit.
- luka tertutup
contoh : luka memar, vulnus traumaticum.
c. Berdasarkan descriptors :
Aberasi, puncture, laserasi, dan kontusio
d. Berdasarkan derajat kontaminasi :
Luka bersih, luka bersih terkontaminasi, luka Kontaminasi, luka kotor.
e. Berdasarkan penyebab
Luka pembedahan atau bukan pembedahan, luka akut atau kronik.
f. Berdasarkan kedalaman jaringan yang terlibat :
Luka superficial , partial thickness , full thickness
5. Bagaimana tahap proses penyembuhan luka ?

Mekanisme penyembuhan luka ada 3 fase :


- Fase inflamasi
- Fase proliferasa
- Fase maturasi

6. Bagaimana tatalaksana terhadap luka ?


Ada 4 langakah yang dilakukan, yaitu :
- Evaluasi luka
- Tindakan antiseptik
- Pembersihan luka
- Penutupan luka dan pembalutan luka
7. bagaimana fungsi dan kandungan jenis-
jenis dari antiseptik
a. Fungsi dari cairan antiseptik :
Merusak DNA, denaturasi protein, kerusakan
membran atau dinding sel, pembuangan gugus
sulfhidril bebas, antagonisme kimia.
b. jenis-jenis cairan antiseptik :
Berdasarkan sifat kimia antiseptik digolongkan
dalam golongan fenol, alcohol, aldehid asam,
halogen, peroksidan, dan logam berat.
8. Bagaimana respon terjadinya merah,
bengkak, panas dan nyeri?

Tanda-tanda pokok peradangan:


1. Rubor (kemerahan)
2. Kalor (panas)
3. Dolor (nyeri)
4. Tumor (pembengkakan)
5. Fungsio laesa
9. Bagaimana mekanisme terbentuknya pus
dan apa saja kandungan dalam pus?
Mekanisme terjadinya pus pada luka diawali dengan
masuknya patogen yang menjadi penyebab penyakit
ke jaringan luka. Kemudian neutrofil dan makrofag
akan menelan sejumlah besar patogen, yakni bakteri
dan jaringan nekrotik, namun akhirnya neutrofil dan
makrofag akan mati setelah melakukan fungsi
fagositosis tersebut. Setelah beberapa hari, pada
jaringan yang meradang akan terbentuk rongga, di
dalam rongga tersebut akan terdapat berbagai
bagian jaringan nekrotik, neutrofil yang mati,
makrofag yang mati dan cairan jaringan.
Kandungan yang terdapat dalam pus, yakni:
Neutrofil yang mati, makrofag mati, jaringan
nekrotik dan cairan jaringan.
10. Bagaimana mekanisme dari demam?
Degenerasi jaringan tubuh → bakteri toksik →
pirogen (protein, pecahan protein, toksik
polisakarida) → respon tubuh → bakteri /
pecahan jaringan difagositosis leukosit darah,
makrofag jaringan dan limposit pembuluh
bergranula besar → zat interleukin I dilepas ke
cairan tubuh disebut zat pirogen luekosit atau
pirogen endogen → IL I sampai di hipotalamus
→ menginduksi pembentukan prostaglandin E2
→ menginduksi hipotalamus sehingga suhu naik
dalam waktu 8 sampai 10 menit.
11. Apa saja tipe-tipe demam ?
 Demam Septik
 Demam Remiten
 Demam Intermiten
 Demam Kontinyu
 Demam Siklik
12. Bagaimana mekanisme dan proses
terjadinya infeksi?
Mekanisme terjadinya infeksi :
Proses terjadinya infeksi seperti rantai yang saling
terkait antara berbagai faktor yang saling
mempengaruhi, yaitu : agen infeksi, reservoir, portal
of exit, cara penularan, portal of entry, dan host atau
penjamu yang rentan.
Proses infeksi :
 Periode inkubasi
 Tahap prodromal
 Tahap sakit
 Pemulihan
13. Apa saja jenis-jenis infeksi ?
 Kolonisasi
 Infeksi lokal
 Infeksi sistemik
 Bakterimia
 Septikimia
 Infeksi kronik
 Infeksi akut
14. Bagaimana dasar-dasar imunologi (inet
dan adaptif) ?
1. Sistem imun non spesifik
Merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam
menhadapi serangan berbagai mikroorganisme,
karena hal ini tidak ditunjukkan terhadap
mikroorganisme tertentu :
a. Pertahanan fisik
b. Pertahanan larut
c. Pertahanan seluler :
- Fagosit
- Natural killer cell ( sel NK )
- Sel mast
2. Sistem imun spesifik
System imun spesipik mempunyai kemampuan
untuk mengenal benda yang dianggap asing
bagi dirinya. Sisistem imun spesipik dapat
bekerja sendiriuntuk menghancurkan benda
asing yang berbahayabagi badan, tapi pada
umumnya terjalin kerjasama yang baik antara
antibody, komplemen, fagosit dan antara sel T-
makrofag :
a. Sistem imun humoral
b. Sistem imun spesifik seluler
Tipe inet :
a. Innate defenses (Imunitas alami)
b. Adaptive defenses (Imunitas didapat)
HIPOTESIS
Rio mengalami respon imun terhadap infeksi
luka karena tertusuk batu kerikil sehingga
terjadinya reaksi inflamasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai