Putri Yuni S. (P16091) Restu Pramita Hesti Komah (P16092) Rham Hakim Sulthan (P16093) Rintan Andini Septyaningtyas (P16094) Risa Atrya Tifani (P16095) Manifestasi klinis Gejala yang biasanya timbul pada ibu yang mengalami hipertensi pada kehamilan harus diwaspadai jika ibu megeluh : nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual, muntah akibat peningkatan tekanan intrakranium, penglihatan kabur, ayunan langkah yang tidak mantap, nokturia, oadema dependem dan pembengkakan. Definisi Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi yang menyebabkan gangguan serius pada kehamilan. (Sumber: SANFORD,MD tahun 2006). Nilai normal tekanan darah seseorang yang disesuaikan tingkat aktifitas dan keseatan secara umum adalah 120/80mmHg. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat saat beraktifitas atau berolahraga Etiologi Keturunan/genetic Obesitas Stress rokok, pola makan yang salah emosioal, wanita yang mengandung bayi kembar ketidak sesuaian RH sakit ginjal hiper/hypothyroid koarktasi aorta gangguan kelenjar adrenal gangguan kelenjar parathyroid Pencegahan Penyakit Hipertensi
Pencegahan kejadian hipertensi secara umum agar
menghindari tekanan darah tinggi adalah dengan mengubah kearah hidup sehat, tidak terlalu banyak pikiran, mengatur diet/pola makan seperti rendah garam, rendah kolesterol dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok, perbanyak makan mentimun, belimbing dan juga jus apel dan seledri setiap pagi. Bagi yang mempunyai keluarga riwayat penyumbatan arteri dapat meminum jus yang dicampur dengan susu nonfat yang mengandung omega3 tinggi. ( Ai Yeyeh Rukiyah, Asuhan Kebidanan 4 Patologi. Hal : 168) Peran Perawat Terhadap Hipertensi dalam Kehamilan a. Memeriksa tekanan darah secara tepat pada setiap pemeriksaan kehamilan, termasuk pengukuran tekanan darah dengan teknik yang benar. b. Melakukan pemeriksaan pada setiap pagi hari. c. Ukur tekanan darah pada lengan kiri. Posisi ibu hamil duduk atau berbaring dengan posisi yang sama pada tiap kali pengukuran ( Letakkan tensimeter di tempat yang datar setinggi jantung ibu hamil dan gunakan ukuran manset yang sesuai) d. Catat tekanan darah e. Jika tekanan darah diatas 140/90 mmhg atau peningkatan diastole 15 mmhg atau lebih (sebelum 20 minggu),ulangi pengukuran tekanan darah dalam 1 jam.Bila tetap maka berarti ada kenaikan tekanan darah.Periksa adanya edema terutama pada wajah atau pada tungkai baeah /tulang kering atau daerah sacral. f. Bila ditemukan hipertensi pada kehamilan, lakukan pemeriksaan urin terhadap albumin pada setiap kali kunjungan. g. Segera rujuk ibu hamil ke rumah sakit jika : Tekanan darah sangat tinggi, kenaikan tekanan darah naik secara tiba- tiba,berkurangnya air seni( sedikit dan berwarna gelap),edema berat yang timbul mendadak,khususnya pada wajah/daerah sacral h. Jika tekanan darah naik namun tidak ada edema sedangkan doker tidak mudah dicapai maka pantaulah tekanan darah, periksa protein urin terhadap protinuria dan denyut jantung janin dengan seksama pada keesokan harinya atau sesudah 6 jam istirahat. i. Jika tekanan darah tetep naik ,rujuk untuk pemeriksaan lanjutan walaupun tidak edema atau proteinuria. j. Jika tekanan darah kembali normal atau kenaikannya kurang dari 15 mmhg: a) Beri informasi atau penjelasan pada ibu hamil ,suami atau keluarga tentang tanda-tanda eklamsia yang mengancam ,khususnya sakit kepala ,pandangan kabur, nyeri ulu hati dan pembengkakan pada kaki/punggung/wajah. b) Jika tanda-tanda diatas ditemukan segera rujuk ke rumah sakit k. Bicarakan seluruh temuan dengan ibu hamil dan suami/keluarga. l. Catat semua temuan pada KMS ibu hamil / buku KIA. TERIMA KASIH