Anda di halaman 1dari 28

PANCASILA

SEBAGAI SISTIM
FILSAFAT DAN
PANCASILA
SEBAGAI
IDIOLOGI
NEGARA
INDONESIA
D-IV I A GIZI
‘AINIL MARDHIYAH
ARI HASNIKA
SILFIA YULIANI
VORNIA MARZENI PUTRI
Pengertian ideologi
Ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia
dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita
hidup.
Ideologi terbagi dua yaitu ideologi secara fungsional dan
ideologi secara struktural.
Ideologi secara fungsional adalah seperangkat
gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat
dan negara yang dianggap paling baik. Ideologi secara
fungsional terbagi menjadi dua yaitu ideologi yang doktoriner
dan ideologi yang pragmatis. Ideologi yang doktoriner
bagaimana ajaran-ajaran yang terkandung di dalam ideologi
itu dirumuskan secara sistematis dan pelaksananya diawasi
secara ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintahan.
Contohnya adalah komunisme. Sedangkan ideologi pragmatis
apabila ajaran-ajaran yang terkandung di dalam ideologi
tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci.
Ideologi itu disosialisasikan secara fungsional melalui
kehidupan keluarga, sistem pendidikan, sistem ekonomi,
kehidupan agama, dan sistem politik.
Kesimpulannya ideologi adalah kumpulan
gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-
keyakinan yang menyeluruh dan sistematis,
yang menyangkut berbagai bidang
kehidupan manusia.
Ideologi negara dalam arti cita-cita negara
atau cita-cita yang menjadi dasar bagi
suatu sistem kenegaraan untuk seluruh
rakyat dan bangsa yang bersangkutan
pada hakikatnya merupakan asas
kerokhanian yang memiliki ciri:
 Mempunyai derajat yang tinggi
 Mewujudkan suatu asas kerokhanian,
pandangan dunia, pedoman hidup,
pegangan hidup yang dipelihara.
Pentingnya ideologi bagi suatu negara
Ideologi dimaknai sebagai keseluruhan
pandangan, cita-cita, nilai, dan keyakinan yang
ingin mereka wujudkan dalam kenyataan hidup
yang nyata. Ideologi dalam artian ini sangat
diperlukan, karena dianggap mampu
membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan.
Fungsi ideologi adalah membentuk identitas
atau ciri kelompok atau bangsa. Ideologi memiliki
kecenderungan untuk “memisahkan” kita dari
mereka. Ideologi berfungsi mempersatukan sesama
kita. Apabila dibandingkan dengan agama, agama
juga berfungsi mempersatukan orang dari berbagai
pandangan hidup bahkan dari berbagai ideologi.
Pengertian dasar negara
Dasar negara adalah landasan kehidupan
bernegara. Dasar negara bagi suatu negara merupakan
suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.
Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia
maka Pancasila pada hakikatnya bukan hanya
merupakan suatu hasil perenungan dan pemikiran
seseorang atau kelompok orang sebagaimana
ideologi-ideologi lain didunia, namun Pancasila
diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai
kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam
pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum
membentuk negara, dengan kata lain unsur-unsur yang
merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain
diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia
sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa
materialistis (asal bahan) Pancasila.
Pengertian Ideologi
 Ideologi berasal dari kata “idea” yang artinya
gagasan, pengertian kata “logi” yang artinya
pengetahuan. Jadi ideologi mempunyai arti
pengetahuan tentang gagasan-gagasan,
pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas
atau ajaran tentang pengertian pengertian dasar.
Istilah ideologi pertama kali di kemukakan oleh
Destutt de Tracy seorang perancis pada tahun
1796. Karl Marx mengartikan Ideologi sebagai
pandangan hidup yang dikembangkan
berdasarkan kepentingan golongan atau kelas
sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial atau
sosial ekonomi. Ramlan Surbakti mengemukakan
ada dua pengertian ideologi secara fungsional
dan ideologi secara struktural. Ideologi secara
fungsional di golongkan menjadi dua tipe yaitu
ideologi doktriner dan ideologi yang pragmatis.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ideologi
adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide,
keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis
yang menyangkut berbagai bidang kehidupan
manusia. Notonegoro sebagaimana di kutip oleh
Kaelan mengemukakan, bahwa ideologi negara
dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang
menjadi dasar atau yang menjadi suatu sistem
kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang
bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas
kerohanian yang antara lain memiliki ciri:
 Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai
hidup kebangsaan dan kenegaraan.
 Mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan
dunia, pedoman hidup, pegangan hidup, yang
dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan,
kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan
dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara
adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam
pancasila menjadi cita-cita normatif di dalam
penyelenggaraan negara. Secara luas Pengertian
Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia
adalah visi atau arah dari penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang
menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan,
kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan serta
menjunjung tinggi nilai keadilan.
Ketetapan bangsa Indonesia mengenai
pancasila sebagai ideologi negara tercantum
dalam ketetapan MPR No. 18 Tahun 1998 tentang
pencabutan dari ketetapan MPR No. 2 tahun 1978
mengenai Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila dan Penetapan tentang
Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Pada pasal 1 ketetapan MPR tersebut
menyatakan bahwa pancasila sebagaimana
dimaksud dalam Pembukaan UUD 45 ialah dasar
negara dari negara NKRI yang harus dilaksanakan
secara konsisten dalam kehidupan bernegara.
Dari ketetapan MPR tersebut dapat kita ketahui
bahwa di Indonesia kedudukan pancasila
sebagai ideologi nasional, selain kedudukannya
sebagai dasar negara.
Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup

Ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter


dan tidak dapat dipakai melegitimasi
kekuasaan sekelompok orang. Ideologi terbuka
hanya berada dalam sistem pemerintahan
yang demokratis. Ideologi terbuka merupakan
ideologi yang hanya berisi suatu orientasi dasar,
sedangkan penerjemahannya ke dalam
tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik
selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan
dengan nilai dan prinsip moral yang
berkembang di masyarakat. Operasional cita-
cita yang akan dicapai tidak dapat ditentukan
secara apriori, melainkan harus disepakati
secara demokratis.
Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan
dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan
norma-norma politik dan sosial, yang dinyatakan sebagai
kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi,
melainkan harus dipatuhi. Kebenaran suatu ideologi
tertutup tidak boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai-
nilai atau prinsip-prinsip moral yang lain.
Ideologi tertutup bersifat Dogmatis dan Apriori,
dogmatis berarti mempercayai suatu keadaan tanpa
data yang valid, sedangkan apriori , yaitu berprasangka
terlebih dahulu akan suatu keadaan. ideologi tertutup
tersebut dipaksakan berlaku dan dipatuhi oleh
masyarakat yang di atur oleh masyarakat elit tertentu
atau kelompok masyarakat, yang berarti bersifat otoriter
dan dijalankan dengan cara yang totaliter. Bersifat
totaliter berarti menyangkut seluruh aspek kehidupan.
Pancasila sebagai ideologi terbuka

Pancasila merupakan Ideologi terbuka hal


ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila bersifat
aktual, dinamis, antisifasif dan senentiasa mampu
menyelesaikan dengan perkembangan zaman,
ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika
perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan
ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-
nilai dasar yang terkandung didalamnya, namun
mengeksplisitkan wawasannya lebih kongkrit,
sehingga memiliki kemampuan yang reformatif
untuk memecahkan masalah-masalah aktual
yang senantiasa berkembang seiring dengan
aspirasi rakyat, perkembangan iptek dan zaman.
Kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang
dimiliki oleh ideologi itu, yaitu dimensi realita, idealisme, dan
fleksibelitas. Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga
dimensi tersebut:
 Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada
ideologi itu yang mencerminkan realita atau kenyataan
yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi itu lahir
atau muncul untuk pertama kalinya paling tidak nilai dasar
ideologi itu mencerminkan realita masyarakat pada awal
kelahirannya.
 Dimensi idealisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang
terkandung dalam nilai dasar itu mampu memberikan
harapan kepada berbagai kelompok atau golongan
masyarakat tentang masa depan yang lebih baik melalui
pengalaman dalam praktik kehidupan bersama sehari-hari.
 Dimensi Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan
ideologi dalam mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan
perkembangan masyarakatnya. Mempengaruhi artinya ikut mewarnai
proses perkembangan zaman tanpa menghilangkan jati diri ideologi itu
sendiri yang tercermin dalam nilai dasarnya. Mempengaruhi berarti
pendukung ideologi itu berhasil menemukan tafsiran-tafsiran terhadap
nilai dasar dari ideologi itu yang sesuai dengan realita-realita baru yang
muncul di hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.

Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini sehingga pancasila dapat dikatakan


sebagai ideology terbuka. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu :
 Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah
bangsa yang majemuk.
 Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan
serta membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan
pembangunan.
 Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai
dorongan dalam
pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
 Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai keadaan bangsa
dan Negara.
Sebagai ideologi negara, pancasila setidaknya memiliki
empat fungsi pokok dalam kehidupan bernegara, yaitu :
 Mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan
persatuan dan kesatuan itu. Fungsi ini sangatlah penting
bagi bangsa indonesia karena sebagai masyarakat
majemuk sering kali terancam perpecahan.
 Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju
tujuannya. Pancasila memberi gambaran cita-cita bangsa
indonesia sekaligus menjadi sumber motivasi dan tekad
perjuangan mencapai cita – cita, menggerakkan bangsa
melaksanakan pembangunan nasional sebagai
pengamalan pancasila.
 Memberikan tekad untuk memelihara dan
mengembangkan identitas bangsa. Pancasila memberi
gambaran identitas bangsa indonesia, sekaligus memberi
dorongan bagi nation and character building berdasarkan
pancasila.
 Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya
perwujudan cita-cita yang terkandung dalam pancasila.
Pancasila menjadi ukuran untuk melakukan kritik mengenai
keadaan bangsa dan negara.
Nilai – nilai Pancasila sebagai Ideologi
Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai Ketuhanan , Kemanusiaan , Persatuan, Kerayakyatan
dan Keadilan. Nilai ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan , kebangsaan
dan kemasyarakatan. Nilai Pancasila tergolong nilai kerohanian yang didalamnya
terkandung nilai lainnya secara lengkap dan harmonis , baik nilai material, nilai vital, nilai
kebenaran(kenyataan) , nilai estetis, nilai etis maupun nilai religius. Nilai-nilai Pancasila
sebagai ideologi bersifat objektif dan subjektif
Nilai – nilai Pancasila bersifat objektif maksudnya :
 Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam
 Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa
Indonesia
 Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah
negara yang mendasar
Sedangkan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif, bahwa keberadaan nilai-nilai Pancasila
itu bergantung atau terlekat pada bangsa Indonesia itu sendiri. Hal itu dapat dijelaskan
karena :
 Nilai –nilai Pancasila itu timbul dari bang sa Indonesia
 Nilai- nilai Pancasila merupakan oandanga hidup bangsa Indonesia
 Nilai-nilai Pancasila didalamnya terkandung nilai- nilai kerohanian

Nilai – nilai Pancasila didalamnya merupakan nilai yang digali , tumbuh dan berkembang
dari budaya bangsa Indonesia .Pancasila sebagai sumber nilai mengharuskan Undang –
Undang dasar mengandung isi yang mewajibkan pemerintah , penyelenggara negara
termasuk pengurus partai dan golongan fungsional untuk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur dang memegang cita-cita moral rakyat yang luhur
Nilai – nilai Pancasila sebagai Dasar
Negara
Nilai – nilai Pancasila sebagai dasar negara
menjadikan setiap tingkah laku dan
pengambilan kepitusan para
penyelenggara negara dan pelaksana
pemerintah harus selalu berpedoman pada
Pancasila . Pancasila sebagai sumber nilai
menunjukan identitas bangsa Indonesia
yang memiliki nilai- nilai kemanusian yang
luhur , hal ini menandakan bahwa dengan
Pancasila bangsa Indonesia menolak
segala bentuk penjajahan , penindasan ,
dan kekerasan antara satu sama lain
 Di bidang Politik misalnya , Pancasila menjadi landasan bagi
pembangunan politik , dan dalam prakteknya menghindarkan praktek –
praktek yang bermoral dan tak bermartabat sebagai bangsa yang
memiliki cita- cita moral dan budi pekerti yang luhur
 Di bidang Sosial Budaya , Pancasila merupakan sumber normatif dalam
pengembangan aspek sosial budaya yang mendasar pada nilai – nilai
kemanusian , nilai Ketuhanan dan niali keberadaban . Pembangunan di
bidang sosial budaya senantiasa mendasar pada nilai yang bersumber
pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab .
Pembangunan bidang sosial budaya menghindarkan segala tindakan
yang tidak beradab . Pembangunan bidang sosial budaya
menghindarkan segala tindakan yang tidak beradab , dan tidak
manusiawi , sehingga dalam proses pambangunan haruslah selalu
mengangkat nilai- nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri sebagai niali
dasra yaitu nilai Pancasila
 Di bidang ekonomi , Pancasila juga menjadi landasan nilai dalam
pelaksanaan perkembangan ekonomi . Pembangunan Ekonomi yang
berdasarkan atas nilai-nilai Pancasila selalu mendasar pada nilai
kemanusiaan artinya pembangunan ekonomi untuk kesejahteraan umat
manusia , pembangunan ekonomi semata melainkan demi kemanusiaan
dan kesejahteraan seluruh bangsa
Implementasi pancasila sebagai ideologi negara atau
nasional, sebagai berikut :
1. Perwujudan pancasila sebagai cita-cita bernegara
Perwujudan pancasila sebagai ideologi negara yang berarti
menjadi cita-cita penyelenggaraan bernegara terwujud
melalui ketetapan MPR No. 7 tahun 2001 mengenai Visi
Indonesia Masa Depan. Dalam ketetapan tersebut
menyatakan bahwa

Visi Indonesia Masa Depan terdiri atas 3 visi, yaitu :


 Visi ideal ialah cita-cita luhur banfsa Indonesia
sebagaimana dimaksudkan dalam UUD 45 yaitu pada
alinea kedua dan keempat.
 Visi antara, yaitu visi bangsa indonesia pada tahun 2020
yang berlaku sampai dengan tahun 2020
 Visi lima tahunan, yaitu sebagaimana dimaksudkan dalam
GBNH (Garis-Garis Besar Haluan Negara).
2. Perwujudan pancasila sebagai kesepakatan
atau nilai integratif bangsa
Nilai Integratif perwujudan pancasila sebagai
ideologi negara berarti bahwa pancasila sebagai
sarana pemersatu dan prosedur penyelesaian
konflik perlu pula dijabarkan dalam praktik
kehidupan bernegara. Nilai integratif pancasila
mengandung makna bahwa pancasila dijadikan
sebagai sarana pemersatu dalam masyarakat dan
prosedur penyelesaian konflik. Masyarakat
Indonesia telah menerima pancasila sebagai
sarana pemersatu, yang artinya sebagai suatu
kesepakatan bersama bahwa nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya disetujui sebagai milik
bersama. Pancasila dijadikan semacam social
ethics dalam masyarakat yang heterogen.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM
FILSAFAT NEGARA
Pancasila Sebagai Filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan
dengan satu tujuan tertentu, dan saling berkualifikasi yang terpisahkan satu
dengan yang lainnya
Filsafat adalah upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang
bermanfaat bagi peradaban manusia
Secara etimologis istilah filsafat atau dalam bahasa Inggris disebut dengan
philosophi sedakngkan dalam bahasa Yunani adalah philosophia yang
diterjemahkan sebagai cinta kearifan karena arti kata philos adalah pilia
cinta, dan sophia adalah kearifan. Sehingga pengertian filsafat secara bahasa
adalah cinta kearifan atau cinta kebijaksanaan karena kearifan juga berarti
wisdom
 Dasar Ontologis
Dasar Ontologis Pancasila pada hakekatnya adalah
manusia yang memiliki hakekat mutlak
 Dasar Epistemologis
Dasar epistimologis Pancasila sebagai suatu system
filsafat pada hakekatnya juga merupakan suatu system
pengetahuan
 Dasar Aksiologis
Sila-sila pancasila sebagai suatu system filsafat juga
memiliki satu kesatuan dasar aksiologisnya, sehingga
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila pada
hakekatnya juga merupakan satu kesatuan.
Filsafat Pancasila

 Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa


Indonesia:
Merupakan kenyataan objektif yang hidup dan berkembang
dalam masyarakat
 Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan
Negara:
Artinya adalah semua aturan kehidupan hukum kegiatan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara berpedoman pada
Pancasila
 Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Memiliki beberapa Nilai
yaitu Nilai Objektif dan Subyektif
Hakikat sila-sila pancasila
hakikat pengertian sila-sila pancasila
1. sila pancasila ketuhan yang maha esa
Ketuhanan berasal dari kata Tuhan, ialah pencipta segala yang ada dan
semua makhluk.
2. sila kedua : kemanusian yang adil dan beradap
Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu mahluk berbudi yang
mempunyai potensi , rasa, karsa, dan cipta karena potensi inilah manusia
menduduki martabat yang tinggi dengan akal budinya manusia menjadi
berkebudayaan, dengan budi nuraninya manusia meyadari nilai-nilai dan norma-
norma.
3. Sila ketiga : persatuan indonesia
bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia bersatu karena didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam
wadah Negara yang merdeka dan berdaulat, persatuan Indonesia merupakan faktor
yang dinamis dalam kehidupan bangsa Indonesia bertujuan memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa Persatuan berasal dari
kata satu yang berarti utuh tidak terpecah belah
 4. sila keempat: kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksaan dalam permusawaratan dan
perwakilan
Kerakyatan berasal dari kata rakyat, yang berarti
sekelompok manusia dalam suatu wilayah tertentu
kerakyatan dalam hubungan dengan sila IV bahwa
“kekuasaan yang tertinggi berada ditangan rakyat.
 5. sila ke V: keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia
Keadilan social berarti keadilan yang berlaku
dalam masyarakat di segala bidabg kehidupan, baik
materi maupun spiritual
Pancasila sebagai Dasar
Negara
Pancasila bukan lahir secara mendadak pada 1945,
melainkan melalui proses yang panjang yang didasari
oleh sejarah perjuangan bangsa Indonesia serta melihat
pengalaman bangsa-bangsa lain. Akan tetapi, Pancasila
tetap berakar pada kepribadian dan gagasan bangsa
Indonesia sendiri.
Pancasila sebagai dasar negara Republik
Indonesia atau disebut juga dengan dasar falsafah
negara atau ideologi negara, menunjukkan bahwa
Pancasila digunakan sebagai dasar dalam mengatur
pemerintahan negara dan penyelenggaraan negara.
 Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Fungsi pokok Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia adalah sebagai pegangan hidup,
pedoman hidup, dan petunjuk arah bagi semua kegiatan
hidup dan penghidupan bangsa Indonesia dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat dan bangsa
Indonesia.
 Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Kepribadian, artinya gambaran tentang sikap dan
perilaku atau amal perbuatan manusia. Pancasila
sebagai kepribadian bangsa Indonesia, berarti Pancasila
merupakan gambaran tertulis dari pola sikap dan
perilaku, atau gambaran tentang pola amal perbuatan
bangsa Indonesia yang khas yang membedakannya
dengan bangsa-bangsa lain.
 Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia
Istilah “Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia”
ini muncul dalam pidato kenegaraan Presiden Soekarno di depan
sidang Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR)
pada 16 Agustus 1967. Pancasila dinyatakan sebagai perjanjian
luhur seluruh rakyat Indonesia, yang berarti Pancasila harus dibela
untuk selama-lamanya.
 Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia
Dasar negara Pancasila yang dirumuskan dan terkandung
dalam Pembukaan UUD 1945, juga memuat cita-cita dan tujuan
nasional. Cita-cita dan tujuan nasional itu kemudian dijabarkan
dalam tujuan pem bangunan nasional
Gambaran tentang Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan
bangsa Indonesia tampak dalam rincian dan tujuan bangsa dan
negara Indonesia dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945

Anda mungkin juga menyukai