Anda di halaman 1dari 52

STUDI KOMPARATIF

KOMPETENSI GURU DI JEPANG DAN


INDONESIA
Oleh:
Eko Ridla’ Setyawan (17070925418)
Ari Iswanto
(17070925417)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
2018
PILAR KEMAJUAN BANGSA

Kemajuan bangsa

Sumber daya manusia

Perkembangan Pendidikan

Kemampuan dan Kompetensi


Guru
TUGAS POKOK GURU :

INSTRUCTION

EDUCATION

MANAGEMENT
 PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, pada pasal 28 :

“pendidik harus memiliki kualifikasi


akademik dan kompentensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rokhani,
serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional
KUALIFIKASI AKADEMIK
 kualifikasi akademik serendah-rendahnya sarjana
(S1) atau Diploma IV
 latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas
pokok, dan sertifikat profesi.
 Jika yang bersangkutan tidak memiliki ijazah atau
sertifikat yang dipersyaratkan namun memiliki
keahlian khusus yang diakui dan diperlukan, yang
bersangkutan dapat diangkat sebagai pendidik
setelah menempuh uji kelayakan dan kesetaraan
 kualifikasi kompetensi yang harus
dimiliki pendidik adalah kompetensi
sebagai agen pembelajaran, yakni
kemampuan pendidik untuk berperan
sebagai fasilitator, motivator, pemacu
dan pemberi inspirasi belajar bagi
peserta didik.
Kompetensi ????
 Kompetensi mengandung pengertian pemilikan
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang
dituntut oleh jabatan tertentu

 Seseorang disebut kompeten dalam bidangnya jika


pengetahuan, ketrampilan dan sikapnya, serta hasil
kerjanya sesuai standar (ukuran) yang ditetapkan
dan/atau diakui oleh lembanganya/ pemerintah

“kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”

(Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14


Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen)
 Pengetahuan  kesadaran di bidang kognitif
 Pengertian  kedalaman kognitif dan efektif yang
dimiliki siswa
 Skill  kemampuan individu untuk melakukan suatu
tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya
 Nilai  norma yang telah diyakini
 Minat  keadaan yang mendasari motivasi individu,
keinginan yang berkelanjutan, dan orientasi
psikologis
Jenis-jenis Kompetensi
Guru

Sosial Pedagogik

Kepribadian Profesional

Undang-undang Guru dan


Dosen No.14/2005 Pasal 10
ayat 1 Dan Peraturan
Pemerintah No.19/2005 pasal
28 ayat 3
Kompetensi Pedagogik
Secara etimologis kata pedagogi berasal dari kata
bahasa Yunani, paedos dan agagos (paedos=anak dan
agage = mengantar atau membimbing)

Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru


dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik
Capaian Kompetensi
Pedagogik
• Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek
fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual.
• Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik.
• Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan
mata pelajaran/bidang pengembangan yang
diampu.
• Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
• Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk kepentingan pembelajaran.
• Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimiliki.
• Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan peserta didik.
• Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran.
• Melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran
Permendiknas No.16
Tahun 2007
• Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
(kemampuan mengelola pembelajaran)
• Pemahaman terhadap peserta didik
• Perancangan pembelajaran
• Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
• Pemanfaatan teknologi pembelajaran
• Evaluasi hasil belajar
• Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
Kompetensi Kepribadian
• Kompetensi kepribadian merupakan
kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan wibawa, menjadi
teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia
Permendiknas No.16/2007
• Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial
dan kebudayaan nasional Indonesia.
• Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,
berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik dan
masyarakat.
• Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan berwibawa.
• Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi
serta bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
• Menjunjung tinggi kode etik profesi guru
Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan


pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar
KOMPETENSI SOSIAL
SEORANG GURU :
 Bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak
diskriminatif
 Berkomunikasi secara efektif, simpatik, dan santun
 Beradaptasi ditempat bertugas di seluruh wilayah
Republik Indonesia
 Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan
profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain
Kompetensi Profesional

 Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang


berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran
bidang studi secara luas dan mendalam, yang
mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum
mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan
yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta
menambah wawasan keilmuan sebagai guru.
SERTIFIKASI GURU
DALAM JABATAN
Sertifikasi Guru
 Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat
pendidik untuk guru.
 Sertifikasi bagi guru prajabatan dilakukan melalui
pendidikan profesi di LPTK yang terakreditasi dan
ditetapkan pemerintah diakhiri dengan uji
kompetensi.
 Sertifikasi guru dalam jabatan dilakukan sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidkan Nasional
Nomor 18 Tahun 2007, yakni dilakukan dalam
bentuk portofolio.

21
Sertifikasi Guru
1 GURU PENDIDIKAN
PRA JABATAN PROFESI
SERTIFIKAT
PROFESI
PENDIDIK
GURU
2 UJI KOMPETENSI
DALAM JABATAN

Permendiknas No 18 Tahun 2007

22
TUJUAN SERTIFIKASI GURU
 Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan
tugas sebagai agen pembelajaran
 Meningkatkan profesionalisme guru
 Meningkatkan proses dan hasil pendidikan
 Mempercepat terwujudnya tujuan pendidikan
nasional
 Meningkatkan kesejahteraan guru

23
Prinsip Sertifikasi Guru
 Dilaksanakan secara obyektif, transparan, dan
akuntable
 Berujung pada peningkatan mutu pendidikan
nasional melalui peningkatan mutu dan
kesejahteraan guru
 Dilaksanakan sesuai dgn peraturan dan
perundang-undangan
 Dilaksanakan secara terencana dan sistematis
 Jumlah peserta sertifikasi guru ditetapkan oleh
pemerintah
24
Persyaratan Peserta
 Memiliki kualifikasi akademik minimal S1 atau D4
 Semua bidang/program studi (sesuai maupun
tidak sesuai dgn mapel yg diajarkan)
 Kosisten (setelah sertifikasi wajib mengajar sesuai
bidang studi yg di sertifikasi)
 Guru PNS dan non PNS pada sekolah negeri atau
swasta

25
PEMETAAN KOMPONEN PORTOFOLIO
KE DALAM KOMPETENSI GURU
KOMPONEN PORTOFOLIO KOMPETENSI GURU
(Sesuai Permendiknas 18 Tahun 2007) PED KEPRI SOS PROF
1. Kualifikasi Akademik √ √
2. Pendidikan dan Pelatihan √ √
3. Pengalaman Mengajar √ √ √
4. Perenc & Pelaks Pembelajaran √ √
5. Penilaian Atasan & Pengawas √ √ √ √
6. Prestasi Akademik √ √ √
7. Karya Pengembangan Profesi √
8. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah √ √
9. Pengalmn Org dlm Bid Kepend & sosial √ √
10 Penghargaan yg Relevan dg Bid Pend √ √ √ √

26
KOMPONEN 1:
KUALIFIKASI AKADEMIK

 Kualifikasi akademik yaitu tingkat pendidikan formal yang


telah dicapai sampai dengan guru mengikuti sertifikasi, baik
pendidikan gelar (S1, S2, atau S3) maupun nongelar (D4 atau
Post Graduate Diploma), baik di dalam maupun di luar
negeri.
 Bukti fisik yang dikumpulkan: foto kopi ijazah/sertifikat
yang telah dilegalilasi oleh PT yang mengeluarkan atau oleh
Ditjen Dikti untuk ijazah/sertfikat luar negeri. Dalam kasus
tertentu seorang guru bertugas di daerah yang jauh (di luar
provinsi) dari tempat asal perguruan tinggi, dapat dilegalisasi oleh
kepala sekolah dan kepala dinas kabupaten/kota.

27
KOMPONEN 2:
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
 Pendidikan dan Pelatihan yaitu pengalaman dalam
mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam
rangka pengembangan dan/atau peningkatan
kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai
pendidik, baik pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota,
provinsi, nasional, maupun internasional.
 Bukti fisik komponen ini dapat berupa sertifikat, piagam,
atau surat keterangan dari lembaga penyelenggara diklat
 Bukti fisik yang dikumpulkan: foto kopi
sertifikat/piagam/ surat keterangan yang telah dilegalisir
oleh atasan.

28
KOMPONEN 3:
PENGALAMAN MENGAJAR

 Pengalaman mengajar yaitu masa kerja guru dalam


melaksanaan tugas sebagai pendidik pada satuan
pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari
lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah,
dan/atau kelompok masyarakat penyelenggara
pendidikan)
 Bukti fisik komponen ini berupa SK pengangkatan
sebagai guru (PNS/GT/GTT), SK mengajar, dan
sejenisnya
 Bukti fisik yang dikumpulkan: foto kopi SK yang telah
dilegalisir oleh atasan.

29
KOMPONEN 4:
PERENCANAAN & PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

 Perencanaan pembelajaran yaitu persiapan mengelola


pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kelas pada
setiap tatap muka.
 Perencanaan pembelajaran ini paling tidak memuat
perumusan tujuan/kompetensi, pemilihan dan
pengorganisasian materi, pemilihan sumber/media
pembelajaran, skenario pembelajaran, dan penilaian hasil
belajar
 Bukti fisik yang dilampirkan adalah dokumen perencanaan
pembelajaran (RP/RPP/SP) sebanyak satuan yang
berbeda yang disahkan oleh atasan

30
 Pelaksanaan pembelajaran yaitu kegiatan guru dalam
mengelola pembelajaran di kelas
 Kegiatan ini mencakup tahapan pra pembelajaran
(pengecekan kesiapan kelas dan apersepsi), kegiatan inti
(penguasaan materi, strategi pembelajaran, pemanfaatan
media/sumber belajar, evaluasi, dan penggunaan bahasa), dan
penutup (refleksi, rangkuman, dan tindak lanjut)
 Bukti fisik yang diminta adalah dokumen hasil penilaian oleh
kepala sekolah dan/atau pengawas dengan menggunakan
format penilaian yang telah disediakan, dan dilampirkan
dalam amplop tertutup.

31
KOMPONEN 5:
PENILAIAN DARI ATASAN & PENGAWAS

 Penilaian dari atasan dan pengawas yaitu penilaian oleh


kepala sekolah terhadap kompetensi kepribadian dan
sosial guru, yang meliputi aspek-aspek: ketaatan
menjalankan ajaran agama, tanggung jawab, kejujuran,
kedisiplinan, keteladanan, etos kerja, inovasi dan
kreativitas, kemampuan menerima kritik dan saran,
kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan
bekerjasama.
 Bukti fisik yang diminta adalah dokumen hasil penilaian
dengan menggunakan format penilaian yang telah
disediakan, dan dilampirkan dalam amplop tertutup.

32
KOMPONEN 6:
PRESTASI AKADEMIK
 Prestasi akademik yaitu prestasi yang dicapai guru, terutama yang
terkait dengan bidang keahliannya yang mendapat pengakuan dari
lembaga/panitia penyelenggara, baik tingkat kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional.
 Komponen ini meliputi: (a) lomba dan karya akademik (juara
lomba atau penemuan karya monumental di bidang pendidikan
atau nonkependidikan), dan (b) pembimbingan teman sejawat
dan/atau siswa (instruktur, guru inti, tutor, atau pembimbing
kegiatan siswa).
 Bukti fisik yang diminta adalah foto kopi piagam penghar-
gaan/sertifikat, surat keterangan yang telah dilegalisir oleh atasan.

33
KOMPONEN 7:
KARYA PENGEMBANGAN PROFESI
 Karya pengembangan profesi yaitu suatu karya yang menunjukkan
adanya upaya dan hasil pengembangan profesi yang dilakukan
oleh guru.
 Komponen ini meliputi: (a) buku yang dipblikasikan pada tingkat
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional; (b) artikel yang dimuat
dalam media jurnal/majalah/buletin yang tidak terakreditasi,
terakreditasi, dan internasional; (c) modul/diktat yang minimal
mencakup materi pembelajaran selama 1 semester; (d) media/alat
pembelajaran dalam bidangnya; (e) laporan penelitian tindakan
kelas (individu/kelompok); dan (f) karya seni (patung, rupa, tari,
lukis, sastra, dll).
 Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat keterangan dari pejabat
yang berwenang tentang hasil karya tersebut dan dilagalisir oleh
atasan.

34
KOMPONEN 8:
KEIKUTSERTAAN DALAM FORUM ILMIAH

 Keikutsertaan dalam forum ilmiah yaitu partisipasi


dalam kegiatan ilmiah yang relevan dengan bidang
tugasnya pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota,
provinsi, nasional, atau internasional, baik sebagai
pemakalah maupun sebagai peserta.
 Bukti fisik komponen ini adalah makalah dan sertifikat/
piagam bagi pemakalah, dan sertifikat/piagam bagi
peserta.
 Bukti fisik yang dilampirkan adalah foto kopi makalah,
piagam/sertikat yang telah dilegalisir oleh atasan.

35
KOMPONEN 9:
PENGALAMAN ORGANISASI DI BIDANG KEPENDIDIKAN DAN SOSIAL

 Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial yaitu


pengalaman guru menjadi pengurus, dan bukan hanya sebagai
anggota di suatu organisasi kependidikan dan sosial.
 Pengurus organisasi di bidang kependidikan antara lain pengawas,
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua jurusan, kepala lab,
kepala bengkel, kepala studio, pembina kegiatan ekstra kurikuler
(pramuka, drumband, KIR, dll), ketua asosiasi guru bidang studi,
dan asosiasi profesi.
 Pengurus organisasi di bidang sosial antara lain menjabat ketua RW,
ketua RT, pengurus LMD/BPD, dan pembina keagamaan.
 Bukti fisik yang dilampirkan adalah foto kopi surat keputusan/surat
keterangan dari pihak yang berwenang yang telah dilegalisir oleh
atasan.

36
KOMPONEN 10:
PENGHARGAAN YANG RELEVAN DENGAN BIDANG PENDIDIKAN

 Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan


yaitu penghargaan yang diperoleh karena guru
menunjukkan dedikasi yang baik dalam melaksanakan
tugas dan memenuhi kriteria kuantitatif (lama waktu,
hasil, lokasi/geografis), kualitatif (komitmen, etos kerja),
dan relevansi (dalam bidang/rumpun bidang), baik
pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional,
maupun internasional.
 Bukti fisik yang dilampirkan adalah foto kopi
sertifikat/piagam/surat keterangan yang telah dilegalisir
oleh atasan.

37
Guru di
Finlandia
Non-
discrimination and
equal treatment”

Semua anak
mempunyai hak
yang sama
KUALIFIKASI
PENDIDIKAN
• Guru TK ---SI
• Guru SD/SMP (1-9)—S2 (master)--
pada studi paling dasar dan
menengah atau setara dengan 60
kredit ECTS (35 minggu studi)
dalam suatu mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah-sekolah yang
komprehensif
• Guru SMA –S2— setidaknya 120
kredit ECTS dalam satu mata
pelajaran yang diajarkan di
sekolah menengah atas dan
setidaknya 60 kredit dalam mata
pelajaran lain .
• Lulusan terbaik
guru menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan melalui
implementasi belajar aktif dan para
siswa belajar dalam kelompok-
kelompok kecil (student centered)
sejak lama. Motivasi intrinsik siswa
adalah kata kunci keberhasilan
dalam belajar

41
Guru di Finlandia
menganut
kebijakan
mengurangi tes
jadi sesedikit
mungkin.
Tak ada ujian
nasional sampai
siswa yang
menyelesaikan
pendidikan SMA
mengikuti
matriculation
examinationuntuk
masuk PT
Finlandia menganut kebijakan automatic
promotion, naik kelas otomatis. Guru siap
membantu siswa yang tertinggal sehingga
semua naik kelas
di Finlandia PR masih bisa ditolerir tapi
maksimum hanya menyita waktu setengah jam
waktu anak belajar di rumah
Universitas di Finlandia tidak merekrut
orang yang memiliki kecerdasan
intelegensi semata, tapi mereka
mencari orang-orang yang memiliki
dedikasi jangka panjang untuk menjadi
guru.
di Finlandia semua guru tamatan S2
guru bebas memilih bentuk atau model
persiapan mengajar dan memilih metode serta
buku pelajaran sesuai dengan
pertimbangannya
NO
RANKING
Daftar gaji guru sedunia (the
Guardian 2018)
1. 1. Swiss US$ 68.820/tahun
2. Belanda US$ 57.870/tahun
3. Jerman US$ 53.730/tahun
4. Belgia US$ 51.470/tahun
5. Korea US$ 47.340/tahun
6. Irlandia US$ 47.300/tahun
7. Jepang US$ 45.930/tahun
8. Australia US$ 44.000/tahun
9. Finlandia US$ 42.810/tahun
10. ….
11. …
30. Indonesia US$2.830/tahun

50
“ Mengajar, profesi yang berhasil
dijalani ketika memberikan hati
dan kepribadian “

Anda mungkin juga menyukai