Demam Tifoid
Demam Tifoid
Tutorial Klinik
berspora, motil, berflagel, berkapsul, tumbuh dengan baik pada suhu optimal
370C, bersifat fakultatif anaerob dan hidup subur pada media yang mengandung
empedu.
Bakteri Salmonella Typhi memiliki beberapa komponen
antigen antara lain (Soedarmo, Garna, Hadinegoro, & Satari,
2015):
Uji Widal
• Di Indonesia pengambilan angka
titer O aglutinin ≥ 1/40 dengan
memakai uji widal slide aglutination
• Banyak pendapat apabila titer O
aglutinin sekali periksa ≥ 1/200 atau
pada titer sepasang terjadi kenaikan
4 kali maka diagnosis demam tifoid
dapat ditegakkan.
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
Uji Tubex
• tes aglutinasi kompetitif semi kuantitatif yang sederhana
dan cepat (kurang lebih 2 menit) dengan menggunakan
partikel yang berwarna untuk meningkatkan sensitivitas.
• Tes ini sangat akurat dalam diagnosis infeksi akut karena
hanya mendeteksi adanya antibodi IgM dan tidak
mendeteksi antibodi IgG dalam waktu beberapa menit.
Diagnostik molekular
PCR 100 100 Menjanjikan,namun laporan awal
menunjukkan sensitivitas mirip biakan
darah dan spesifisitas rendah
Lainnya
NA = not available
PENATALAKSANAAN
NON MEDIKAMENTOSA
1. Tirah Baring 2. Cairan
Istirahat sangat membantu • Cairan bisa berupa oral maupun
penyembuhan. Pasien harus diedukasi parenteral (jika sakit berat)
tinggal di rumah dan tidak bekerja • Cairan harus mengandung elektrolit
sampai pemulihan. dan kalori
MEDIKAMENTOSA
PENATALAKSANAAN
Bedah
Tindakan bedah diperlukan pada penyulit perforasi
usus
Suportif
Demam tifoid ringan dapat dirawat di rumah
Tirah baring
isolasi memadai
Kebutuhan cairan dan kalori dicukupi
PENATALAKSANAAN
MEDIKAMENTOSA
• Kasus demam tifoid berat seperti
delirium, stupor, koma sampai syok
dapat diberikan kortikosteriod IV
(Dexametasone) 3mg/kgBB dalam 30
menit dosis awal dilanjutkan 1
mg/kgBB tiap 6 jam sampai 48 jam.
• Perdarahan usus tranfusi darah
• Terjadi perforasi laparotomi
• Demam Paracetamol
10mg/kgBB/kali minum, hindari aspirin.
TERIMA KASIH