Anda di halaman 1dari 26

KARAKTERISTIK OPERASIONAL

SURVEY ANGKUTAN UMUM


KINERJA JARINGAN
ANGKUTAN UMUM

OLEH
SUBARTO,,ATD,,MM

SEKOLAH TINGGI
Company
TRANSPORTASI
LOGO DARAT
STTD
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. SETELAH PEMBELAJARAN TARUNA /i DIHARAPKAN


DAPAT MEINDENTIFIKASI KINERJA JARINGAN
ANGKUTAN UMUM

2. SETELAH PEMBELAJARAN TARUNA/i DIHARAPKAN


MAMPU MERUMUSKAN/MELAKSANAKAN
KINERJA JARINGAN ANGKUTAN UMUM

3. SETELAH PEMBELAJARAN TARUNA/I DIHARAPKAN


MAMPU MENGANALISA KINERJA JARINGAN
ANGKUTAN UMUM
MENU HARI INI

PENGANTAR

KINERJA JARINGAN
SUDUT PANDANG KINERJA
CONTOH KASUS

Lagu EVALUASI

Tips Penutup
PENGANTAR

Ukuran kinerja jaringan pelayanan angkutan


lebih menekankan kepada efisiensi sistem
pelayanan dan harus dilihat secara makro,

Indikator kinerja dan standard-standard


memungkinkan untuk melakukan evaluasi
yang efektif dari suatu sistem pelayanan .

Indikator-indikator yang dibuat adalah


sesuai dengan perspektif pembuatnya serta
tergantung kepada kondisi lokal.
KINERJA JARINGAN

JARAK ANTAR RUTE


CAKUPAN
PELAYANAN

PETA KONTUR WAKTU


KINERJA
INDEX AKSESIBILITAS
JARINGAN
NISBAH PANJANG TRAYEK
DGN LUAS WILAYAH

JARAK TERPENDEK
DGN JARAK AU
JARAK ANTAR RUTE

Ukuran ini diterjemahkan dari jarak


berjalan orang ke fasilitas angkutan.
Untuk wilayah perkotaan dengan
kepadatan pembangunan yang tinggi
jarak berjalan antara rute yang paralel
sebaiknya tidak melebihi 500 m.
Sedangkan untuk wilayah pinggiran
atau kepadatan rendah jarak antara
rute angkutan sebaiknya 1000 m.
CAKUPAN PELAYANAN

Sama dengan jarak antar-rute, ukuran


cakupan pelayanan pun mendasarkan
kepada jarak berjalan, tetapi bukan antar-
rute pelayanan melainkan ke perhentian.
Jaringan pelayanan dikatakan baik jika
cakupan pelayanan untuk daerah perkotaan
ialah 70 - 75 % penduduk tinggal 400 m
berjalan ke perhentian. Sedangkan untuk
daerah pinggiran kota dengan kepadatan
yang agak rendah 50 - 60 % penduduk
tinggal pada jarak berjalan 700 m ke
perhentian.
PETA KONTUR WAKTU

Peta kontur waktu memasukkan unsur


jaringan pelayanan/trayek dan aspek
operasional pelayanan. Kinerja yang
tercakup di dalam kontur waktu
perjalanan dengan angkutan umum
antara lain waktu berjalan kaki, waktu
menunggu angkutan umum, waktu
perjalanan.
JARAK TERPENDEK DGN JARAK AU

Konsep pengukurannya sama dengan


crow-fly distance ratio, tetapi yang
diukur bukan jarak lurus melainkan
jarak terpendek.
Indikator Nisbah Jaringan Trayek dan Areal

Kepadatan Penduduk (*) Kepadatan Jaringan


(orang/ km2) Trayek
(jaringan trayek km(**)
/km2)
>4600 2,50

3900 – 4600 2,00

3000 – 3900 1,65

2300 – 3000 1,25

1500 – 2300 1,00

750 - 1500 0,60

<750 0,30
SUDUT PANDANG KINERJA
JARINGAN

REGULATOR

OPERATOR KINERJA
JARINGAN

USER
KINERJA JARINGAN

Total penumpang-jam
(total person-travel-hour)

SUDUT
PANDANG
Total biaya-penumpang
PENGGUNA (total passenger-fare)
JASA

Total penumpang - pindah


(total passenger-change-times)
KINERJA JARINGAN

SISTIM PENJADWALAN
(DIKAITKAN DENGAN PEAX DAN OFF )

SUDUT
PANDANG TOTAL KM KOSONG
(LOKASI POOL DGN WILAYAH PELAYANAN)
OPERATOR

DISTRIBUSI PERJALANAN
JARINGAN TRAYEK (TRAYEK GEMUK
DAN KURUS)
KINERJA JARINGAN

PENGARUH TRAYEK TERHADAP


TOTAL PERJALANAN ( PROPORSI
PENGGUNA AU )

SUDUT
PANDANG
PEMERINTAH

KETERPADUAN ANTAR MODA


( KESINAMBUNGAN PELAYANAN DENGAN MODA LAIN )
Indeks Aksesibilitas

 Indeks Aksesibilitas Pencapaian Angkutan Qi


 n
 Qi =  Aj (fij)
 j=1
 dimana:
 Qi = indeks aksesibilitas untuk zona I ke semua
zona lainnya
 Aj = tarikan perjalanan ke zona j
 fij = faktor friksi waktu perjalanan dari zona i ke
zona j
 n = jumlah zona
Total penumpang-jam
 Total penumpang-jam diformulasikan sebagai
berikut :
n
  pri x ti
i=1

 di mana :
 pri : jumlah orang yang bepergian (permintaan)
pada rute i
 ti : waktu perjalanan pada rute i
 n : jumlah rute
 Semakin rendah nilainya, makin baik kinerja
jaringan trayek tersebut.
Total biaya-penumpang
 Total biaya-penumpang diformulasikan sebagai
berikut:
m
  prj x tj
j=1

 di mana :
 prj : jumlah penumpang pada rute i
 tj : tarif pada rute i
 m : jumlah penumpang
 Semakin rendah nilainya, semakin baik kinerja
jaringan trayek tersebut.
Total penumpang-pindah
 Total penumpang-pindah diformulasikan sebagai
berikut :

n
  pri x Cti
i=1
 di mana :
 pri : jumlah orang yang bepergian (permintaan)
pada rute i
 Cti : jumlah perpindahan pada rute i
 n : jumlah rute.

 Semakin rendah nilainya, makin baik kinerja


jaringan trayek tersebut
HOT TIPs
CONTOH KASUS
PANJANG
NOMOR TRAYEK JUMLAH TARIF
NO LINTASAN KAPASITAS RIT/HARI
ARMADA (Rp)
(KM)
1 2 4 5 6 7 8

1 K - 14 15,671 12 3 112 8.000


2 K - 14 A 12,000 12 5 12 7.000
3 K - 16 18,000 12 4 78 7.000
K - 17 Lippo 12,286 12 5 200 5.000
4
K - 17 Cibarusah 21,831 12 4 300 8.000
5 K - 18 9,900 12 6 140 5000
6 K - 18 A 41,400 12 2 15 18.000
7 K - 23 10,000 12 4 80 4.000
8 K - 29 15,300 12 3 28 5.000
9 K - 29 B 16,000 12 4 9 6.000
10 K - 32 15,700 12 3 9 6.000
HITUNG DONK
LATIHAN SOAL

 HITUNG
 1. CAKUPAN PELAYANAN
 2. JUMLAH RIT/HARI/TRAYEK
 3. TOTAL BIAYA -PENUMPANG
 4. TOTAL PENUMPANG-JAM
» DENGAN KECEPATAN STANDART
ANGKOT(30KM/JAM)
 5. JUMLAH PENUMPNG
» PER KENDARAAN / HARI
» PER HARI/TRAYEK
» TOTAL PENUMPANG
TRANSPORTASI PERKOTAAN
Kenyataan vs Harapan
KENYATAAN HARAPAN
(SEKARANG) (MASA DATANG)

SEPERTI BENANG KUSUT: TERATUR & EFISIEN:


 Hirarki fungsi jalan tidak terjadi  Jaringan jalan terhirarki
di lapangan (mixed traffic) (lalulintas commuter dan antar
 Jaringan trayek tumpang tindih kota terpisah)
(tak terhirarki)  Jaringan trayek terhirarki
 Jaringan lintas angkutan (saling mendukung, sesuai
barang belum terkonsep konsep hub-and-spoke)

AKIBATNYA: HARAPANNYA:
Fungsi PELAYANAN tidak optimal Fungsi PELAYANAN berjalan optimal
(macet, boros, polutif, dll) (lancar, efisien, ramah lingkungan, dll)
Menuju Sustainable Mobility ( Mobilitas yang
berkelanjutan)
1 Meningkatkan peran angkutan umum
Membatasi penggunaan kendaraan
2
bermotor pribadi
Mendorong penggunaan kendaraan tidak
Solusi 3
bermotor
4
Menggunakan kendaraan bermotor dan
BBM ramah lingkungan
Meningkatkan disiplin mengemudi dan konsistensi
5
pengawasan serta penegakan hukum

Sustainable Mobility
“the ability to meet the needs of society to
move freely, gain access, communicate, trade,
and establish relationships without sacrificing
other essential human or ecological values,
today or in the future” (UN)
Persaudaraan

Bila hari sudahlah jum’at


Senang di hati datang
Saat bertemu keluarga
Saat berbahagia....
Kita duduk berlingkar lingkaran
Lingkaran persaudaraan
Tak ada mula akhirnya
Kita kuat eratkan.... denk 3x
Add your company slogan

Company
LOGO

Anda mungkin juga menyukai