Oleh :
Kelompok 3
Anang Hendro Wibowo 24030115130096
Erlina Haryono 24030115130097
Ajeng Dyah Ryanasari 24030115140100
Yulia Indriastuti 24030115130106
Nurwarrohman Andre S 240301151 30107
LATAR BELAKANG
Potensi sagu di Indonesia (1.4 juta ha) mencapai lebih dari 50% potensi pertanian sagu dunia (2.2 juta ha).
Karena begitu besarnya produksi sagu di Indonesia, sangat diperlukan usaha pemanfaatan sagu dan produk
turunannya, termasuk limbah (ampas sagu/Ela) yang dihasilkan dari proses produksi sagu. Di Indonesia, sebagian
besar bahan baku sagu diolah menjadi tepung sagu. Limbah dari hasil panen pohon sagu bermacam-macam dan
umumnya belum dimanfaatkan, antara lain kulit batang dan ampas sagu. Apabila dibiarkan, limbah ini dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan berupa bau dan peningkatan kemasaman tanah (pH < 4), yang dapat
menghambat pertumbuhan, bahkan menyebabkan kematian tanaman.
BAHAN ALAT
- ampas sagu
- Akuades - reaktor pencangkokan
- gas nitrogen - Oven
- Akrilamida
- amonium persulfat (APS) - pengaduk magnetik
- N,N-metilena-bis-akrilamida - peralatan kaca
(MBA)
- metanol teknis - penghalus sampel (blender)
- etanol teknis - neraca analitik
- aseton Merck
- NaOH p.a Merck - spektrofotometer inframerah
- HCl 37% Merck transformasi fourier (FTIR)
- H2O2 35% Merck, dan indikator
- pH universal Merck Prestige-21 Shimadzu.
METODE PENELITIAN
Bagan alir penelitian
METODE PENELITIAN
Bagan proses preparasi dan isolasi
selulosa ampas sagu
Rancangan reaktor kopolimerisasi pencangkokan dan pentautan
silangan
Keterangan:
a. Labu leher 3.
b. Pengaduk magnetik.
c. Termometer.
d. Pipa penyaluran gas nitrogen.
e. Tempat pemasukan campuran
monomer dan penaut silang.
f. Penangas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
SARAN
Metode kopolimerisasi ini perlu diperhatikan dalam segi sintesisnya, yaitu suhu dan
pengaliran nitrogen ke dalam reaktor, karena sangat memengaruhi hasil akhir.
Selain itu, perlu dilakukan optimasi metode kopolimerisasinya.
DAFTAR PUSTAKA