Anda di halaman 1dari 16

Oleh :

PUDIASTUTI
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL - FTSP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SKEMA JARINGAN DAN TATA NAMA
BMY1 Sal primer Manyar R2
BMY2 BML1
Sal primer Manyar R1 Sal sek Mleto R1 BML1 Te
Bendung Manyar

Ha l/dt

Sal prim Manyar R3


Sal sek Menur R1
BMY1 kn
Ha l/dt BML1 Kn
Ha l/dt

BMN1 Sal sek Klampis R1 BKL1 BKL1 Te


S1 R1
Ha l/dt
BMY3
BMN1 Kn
Sal sek Menur R2

BMN1 Kr BMY3 Kn

Sal sek Gebang R1


Ha l/dt Ha l/dt Ha l/dt BKL1 Kn
Ha l/dt

BS2 Bang Bagi Sadap


BMN2
Bang Bagi
BGB1
BMN2 Kn BMN2 Kr
Bang Sadap
Ha l/dt Ha l/dt
BGB1 Kn BGN1 Kr
MBN2 Te
Ha l/dt Ha l/dt
Ha l/dt

Satu saluran 1 nama. Saluran primer dimulai dari bendung hingga bang bagi yang terakhir
H=h1 – 0,10
h1
q

L1 = L – 2 ( 0,1 s/d 0,1 )

GAYA YANG BEKERJA PADA PINTU


q = ½ ∂w ( h1 – 0,10 )2
Menghitung tinggi pintu = H
H = h1 – 0,10 + n

Dimana
H = tinggi pintu
h1 = tinggi air di up stream BB2
0,10 = tinggi ambang pintu
n = angka tambahan untuk keamanan agar elevasi MA di upstream
pintu tetap terjaga

Menghitung lebar pintu


Q = µ ab √ 2 g Az
Q = debit yang keluar bila pintu dibuka
µ = koef kontraksi = 0,80
L1 = lebar pintu (direncanakan)
Az = tinggi energi up stream dan down stream
g = gravitasi

Lebar pintu sesungguhnya sesuai pesanan = L


L = L1 + 2 (0,05 – 0,10)
Dimana
0,05 – 0,10 = angka tambahan yang masuk sponing
DIMENSI PINTU DIBANGUNAN BAGI

Sebelum mendemensi pintu harus diketahui letak pintu.


Misal Pintu di BMJ2 menuju ke BML1 (lihat gambar skema jaringan Gb.1)

Q BMJ2 – BML1 = Q2

Q2 = µ aL1 2 g Dz . Gb.2 dan Gb.3


µ = koef kontraksi = 0,8
Aa = bukaan pintu
L1 = lebar pintu dimana air keluar, bila pintu diangkat setinggi a
dengan debit = Q2
Dz = beda energi up stream dan down stream Muka Air
H = tinggi pintu
H = h1 – 0,10 + (0,05 – 0,10) = pakai ukuran yang ada di pasaran
h1 = tinggi air di saluran up stream pintu
0,10 m = tinggi ambang
0,05 m – 0,10 m = tinggi tambahan untuk mengamankan Elv muka air
up stream pintu .

T = tebal pintu Gb.4 dan Gb.5


a = M / W = 1/8 q L2 / 1/6 H t2 < a
q = beban akibat tekanan air (Gb.4)
L = L1 + 2 (0,05 – 0,10) = lebar pintu + 2 (alir sporing)
H = tinggi pintu
a = tegangan ijin baja, sesuai mutu baja yang ditentukan
MENGHITUNG TEBAL PINTU

q = beban akibat tekanan air

Selebar pintu dianggap peletakan rol – sendi

M max = 1/8 q l 2 M = 1/8 q L2

Direncanakan mutu baja µ 22 ; a = 1800 kg/cm2

 = M/W < a = 1800 kg/cm2


Dimana
M = 1/8 q L2
W = 1/6 t2 . H
t = tebal pintu
PERHITUNGAN DRAT STANG PINTU

Drat stang diperhitungkan terhadap gaya tarik dan gaya


tekan serta direncanakan pintu akan bergerak naik turun
dengan satu batang atau dua batang sesuai dengan yang
dibutuhkan.

Bila Diket.

a = 2000 kg/cm2
Bj. Baja= 7860 kg/cm2 = 7,86 t/m3

MOMEN INERSIA BATANG BULAT

I = 1/64 π D4
( 0,60-0,70 )m
L = panjang drat stang

G1 W =( 0,05-0,10 )m

q BILA PINTU DITARIK KEATAS


H
Gaya-gaya yang diperhitungkan
f.q G2
adalah ;
t L

Direncanakan diameter stang =D


Panjang stang =ℓ
Berat stang = G1 (↓)
= ¼ π D2 x ℓ x Bj. Baja
= ¼ π D2 . ℓ . (7,86) = ……. ton
Berat daun pintu = L x H x t x Bj baja (↓)

Akibat tekanan air = q


Bila pintu ditarik keatas maka pintu mendapat gaya gesekan
= f . q (↓) f = koef gesek (kp. 04 hal 237)

Berat sambungan = 20 % berat daun pintu


= 20 % x G2 (↓)

Jadi total berat yang dipikul stang = G = 1 + 2 + 3 + 4

a = G/A = 1 + 2 + 3 + 4 / ¼ π D2 < a
= 2000 kg/cm3
PERHITUNGAN TERHADAP GAYA TEKUK STANG

2 EI
Rumus EULER Fk  2
lk
Dimana
Fk = Gaya tekuk (akibat tekanan air = q)
E = Modulus elastisitas bahan (= 2,1 . 106 kg/cm2 )
I = momen inersia ( cm4 )
ℓk = panjang tekuk, dimana peletakan dianggap. Jepit – sendi
ℓk = 0,7 ℓ

Gaya yang menyebabkan tekuk adalah tekanan air = q

2 I rencana = 1/64 π D4
Fk l k
I 2  I rencana
 E
Jadi stang diameter = D memenuhi beban yang bekerja pada pintu INTAKE
BEBAN YANG BEKERJA PADA PINTU INTAKE
tanggul
muka air banjir
q1 = ½ H ( P1 + P2 ) h1
P1

Dimana : P1 = ∂w.h1 h2
H pintu
q intake
P2 = ∂w h2
P2

BEBAN YANG BEKERJA PADA TEMBOK PENAHAN BANJIR

tanggul
muka air banjir
q2 = ½ P3.h3 q
h3

P3

Dimana : P3 = ∂w h3
GAYA YANG BEKERJA PADA PINTU GONTOR

tanggul
muka air banjir
h4
P4

h H pintu
gontor
q3

h5 q4
P5
P6

q = q3 + q4
Dimana :
q3 : ½ HP9 . (P4 + P5 ) → akibat tekanan Hidrostatis
q4 : ½ P6 . 0,7 → akibat tekanan sedimen (2/3 x tinggi ambang INTAKE)
P4 : ∂w.h4
P5 : ∂w ( h4 + HP9 )
P6 : Ka ∂ sedimen. h5

Anda mungkin juga menyukai