Fungi
Fungi
Mucorales
Absidia
Mucar
Rhizopus
Apophysomyces
Cunninghanella
Mortierella
Rhizomucar
Saksenaea.
Penyebab subcutaneous dan systemic zygomycosis (Mucormycosis)
Tiga generasi umum penyebab gejala klinis ini adalah:
1. Spesies Rhizopus
2. Spesies Mucor
3. Spesies Absidia
Karakteristiknya: distribusi di seluruh dunia, umumnya di
tanah, makanan, debris organik, ditemukan pada sayuran
yang busuk dalam lemari es dan roti yang berjamur.
Infeksi rhinocerebral sering ditemukan.
Jamur ini memiliki kecenderungan untuk menginvasi
pembuluh darah (khususnya arteri) dan memasuki otak
melalui pembuluh darah dan dengan perluasan langsung
melalui lempeng ciribriformis. Inilah yang menyebabkan
kenapa kematian begitu cepat terjadi.
Pemeriksaan dan Terapi
Kultur: pertumbuhan yang cepat, jarang, jamur putih yang dapat
dilihat dalam waktu 24-48 jam. Semakin tua kulturnya, dan
pembentukan sporangia, koloni menjadi abu-abu gelap. Sporangia
mengandung spora gelap.
Miseliumnya, lebar (10-15 mikron), mirip pita dan tidak berseptum
(coenocytic). Penampakan yang sama ini jelas dalam potongan
jaringan. Spesies diidentifikasi melalui morfologi di kultur.
Ada tes imunodifusi, tetapi dokter tidak dapat menunggu hasilnya
sebelum intervensi yang cepat dan sangat kuat. Diagnosis dan terapi
harus segera dan terutama berdasarkan pada observasi klinis.
Terapi
Debridement
Amphotericin.
Pneumocystic
Pneumocystic
Memiliki 2 kelas
Pneumocystic Jiroveci
Pneumocystic Pneumonia
Pneumocystis carinii adalah penyebab penting dari infeksi oportunistik saluran
pernapasan pada pasien yang mengalami penurunan daya tahan tubuh,
khususnya pasien AIDS. Gambar ini menunjukkan P. carinii dari bilasan
bronkus dari seorang pasien AIDS. Antibodi monoclonal tikus terhadap P.
carinii dilabeli dengan tag fluorescent. Organisme Pneumocystis yang dilabeli
berfluoresen berwarna hijau apel terang dengan latar belakang merah.
© Lewis Tomalty, Gloria J. Delisle Queens University, Ontario and the
MicrobeLibrary
Pneumocystic Jiroveci
Eukariota Uniseluler
Parasit Obligat dan flora normal manusia
Rantai rRNA, DNA mitokondria dan enzimnya mirip dengan
fungus subunit 165rRNA homolog dengan ascomycetes, protein
synthesis elongation factor (EF-3) mirip dengan Sacharomyces
Cerevisiae.
Dinding sel tidak mengandung ergosterol
POE : traktus respiratorius, infeksi primer di paru-paru.
Dapat nampak dalam bentuk tropik (1,5-5.0 µm)/ “tropozoit”
Spororsis Uninuklear (4,0 – 5,0 µm)
Spora matang (5,0 µm) mengandung 8 spora bentuk oval, bulat atau
fusiform (1,0 – 3,0 µm).
Setelah matang kantung spora pecah, intracystic bodies
lepas.
Siklus hidupnya terdiri dari bermacam stadium yang dapat
dilihat dan di warnai dengan Giemsa atau methenamine.
Pneumonia Pneumocystic
Merupakan infeksi oportunistik (IO) yang umum terjadi
pada orang HIV-positif
Jamur pneumocystis hampir selalu mempengaruhi paru,
menyebabkan bentuk pneumonia (radang paru)
Orang dengan CD4 dibawah 300 beresiko mengalami
PCP.
Tanda pertama PCP adalah :
Sesak nafas
Demam
Batuk tanpa dahak
Kista Pneumocystis carinii dalam apusan dari bilasan
bronchoalveolar. Pewarnaan Methenamine silver. Dr. Russell
K. Brynes/CDC
Histopatologi dari paru menunjukkan ruang alveolar yang
mengandung eksudat yang khas dari infeksi oleh Pneumocystis
carinii CDC/Dr. Edwin P. Ewing, Jr.
Therapy PCP
Kotrimoksazole adalah obat anti-PCP yang paling efektif.
Ini adalah kombinasi dua antibiotik trimetoprim (TMP)
dan sulfametoksazole (SMX)
Dapson serupa dengan kotrimoksazole. Dapson hampir
seefektif kotrimoksazole melawan PCP
Pentamidin adalah obat hirup yang berbentuk aerosol
untuk mencegah PCP. Dipakai juga secara IV untuk
mengobati PCP aktif.
Atovakuon adalah obat yang dipakai orang pada kasus
PCP ringan.
Micosis Oportunistik lainnya
Cryptococcosis
Penelitian menunjukkan bahwa dari 10% sampai 30%
pasien AIDS menderita meningitis cryptococcus dan
mereka akan membutuhkan terapi pemeliharaan dengan
fluconazole seumur hidupnya.
Fluconazole menembus cairan serebrospinal
Histopatologi dari paru menunjukkan pelebaran septum alveolar yang
mengandung beberapa sel peradangan dan sejumlah yeast dari Cryptococcus
neoformans. Lapisan dalam dari kapsul yeast berwarna merah. CDC/Dr. Edwin
P. Ewing, Jr.
Coccidioidomycosis
Bentuk miselia dilihat dalam jaringan.
Terjadi pada pasien diluar daerah endemis.
Pasien membutuhkan terapi pemeliharaan dengan
fluconazole atau itraconazole
Histopatologi dari coccidioidomycosis dari paru menunjukkan spherule
dengan endospora dari Coccidioides immitis. Pewarnaan FA. Endospora,
bukan dinding spherulel, yang diwarnai. CDC
Histoplasmosis
Semua kasus bersifat diseminata.
Angka relaps lebih dari 50% dan infeksi sangat mematikan
pada 10% dari pasien.
Hal itu terjadi pada pasien di luar daerah endemis
Terapi pemeliharaan fluconazole atau itraconazole.
Histiosit mengandung banyak sel yeast dari Histoplasma capsulatum.
Apusan jaringan, pewarnaan Giemsa. CDC
Computed tomography scan dari paru menunjukkan
penampakan badai salju yang klasik dari histoplasmosis akut.
CDC
Blastomikosis
Lebih sering bersifat diseminata.
Semua pasien sulit ditangani.
Ada satu laporan tentang 15 kasus blastomycosis pada
pasien AIDS. Enam pasien (40%) memiliki keterlibatan
system saraf pusat.
Biasanya penyakit susunan saraf pusat hanya terjadi pada
3-10% pasien.
Lesi kulit nodular dari blastomycosis, seseorang dimana lesi bulosanya di atas
dari nodul. Aspirasi dari bulla mengungkapkan bentuk yeast dari Blastomyces
dermatitidis. CDC
Apusan lesi kaki dari blastomycosis menunjukkan sel yeast
Blastomyces dermatitidis yang menjalani penguncupan berdasar
lebar.ASCP/Atlas of Clinical Mycology II / CDC
TERIMA KASIH