KEPERAWATAN
LANSIA
(PERMASALAHAN)
Lansia adalah : lanjut usia dimana suatu
keadaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia yang berarti mengalami kemunduran
fisik yang ditandai dengan kulit yang
mengendur, rambut memutih, gigi mulai
ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan
menjadi kurang jelas, gerakan lambat dan figur
tubuh yang tidak proporsional.
Batasan lansia menurut WHO :
Usia pertengahan (middle age) (49-59 thn)
Lanjut usia (elderly) (60-74 thn)
Lanjut usia tua (old) (75-90 thn)
Usia sangat tua (very old) (> 90 thn)
.
5. Nyeri sendi panggul
Gangguan sendi panggul (radang sendi) (artritis),
(osteoporosis) tulang keropos
Kelainan tulang sendi misal patah tulang,
dislokasi
Kelainan saraf punggung bawah yang terjepit.
6. Keluhan pusing
Dapat disebabkan misalnya :
Gangguan lokal, migrain, mata glaukoma
(tekanan bola mata meninggi), sinusitis,
furunkel, sakit gigi,
Penyakit sistemis yang menimbulkan
hipoglikemia
Psikologis (perasaan cemas, depresi, kurang
tidur, kekacauan pikiran).
7. Kesemutan pada anggota badan.
Dapat disebabkan :
Penyebab :
- Melemahnya otot dasar panggul yang menyangga
kandung kemih dan memperkuat sfingter uretra.
Kontraksi abnormal pada kandung kemih
- Obat diuretik yang mengakibatkan sering
berkemih dan obat penenang terlalu banyak.
- Radang kandung kemih
- Kelainan kontrol pasa kandung kemih
- Kelainan persyarafan pada kandung kemih
Akibat adanya hipertropi prostat
Faktor psikologis
Penyebab inkontinentia urine akut
dan kronis:
Jika akut dapat diatasi dan dapat dihilangkan dan
sembuh, antara lain karena delirium (kesadaran
menurun/terganggu) karena gangguan bergerak,
dan karena obat-obatan mis : diuretika,
antidepresan.
Jika kronis, tidak dapat dihilangkan secara tuntas
antara lain disebabkan kelemahan otot dasar
panggul, instabilitas otot kandung kemih sudah
berat, gangguan neurologis seperti stroke, penyakit
parkinson.
Ada 7 tipe inkontinentia urine yaitu :
a. Inkontinentia urine akut, bersifat mendadak dan
dapat disembuhkan
b. Inkontinentia urine kronis, bersifat
menetap, tidak dapat disembuhkan
tetapi gejala dapat dikurangi
c. Inkontinentia fungsional, tanpa gangguan pada
saluran kemih, merupakan akibat ketidak
mampuan pasien mencapai toilet, akibat gangguan
muskuloskeletal
d. Inkontinentia urgensi, akibat ketidakmampuan
menunda berkemih, jumlah urinenya sedikit,
frekwensi berkemih sering, tidak ada hubungan
dengan akitivitas kandung kemih. Tipe seperti ini
berhubungan dengan penyakit parkinson, stroke.
Lansia biasanya tidak punya cukup waktu dan
tempat yang layak untuk berkemih, dan paling
banyak tipe ini ditemukan pada lansia.
e. Inkontinentia stres,urine keluar
ketika tekanan intra-abdomen
meningkat seperti pada saat batuk,
bersin, tertawa, atau latihan fisik.
Hal ini disebabkan melemahnya
otot dasar panggul, jumlah urine
yang keluar bisa sedikit bahkan
banyak.
f. Inkotinentia overflow, lebih sering terjadi pada pria
daripada wanita, terjadi karena
menggelembungnya kandung kemih, seperti pada
hipertrofi prostat. Pada wanita biasanya akibat
neuopati diabetik, trauma medula spinalis atau efek
obat. Pasien mengeluh adanya sedikit urine keluar
tanpa adanya sensasi kandung kemih penuh. Tipe
ini terjadi karena pengisian kandung kemih melebihi
kapasitas kandung kemih.
g. Inkontinentia campuran,
merupakan campuran tipe urgensi
& stres, dpt terjadi pd psn geriatri
lebih muda ditemukan tipe stres,
dan semakin tua biasanya
kombinasi dgn tipe urgensi.
9.2. Inkontinentia alvi, merupakan
masalah kesehatan yang cukup serius. Artinya
ketidakmampuan seseorang dalam menahan
dan mengeluarkan tinja pada waktu dan
tempat yang tepat.
Penyebab inkontinentia alvi
- Obat pencahar perut
- Gangguan saraf, mis : demensia dan stroke
- Keadaan diare
- Kelainan pada usus besar
- Kelainan pada rektum
- Neurodiabetik.
10. Gangguan ketajaman penglihatan
Dapat disebabkan oleh ;
Presbiopi
Kelainan lensa mata (refleksi lensa mata kurang)
Kekeruhan pada lensa (katarak)
Iris : mengalami proses degenerasi, tampak ada
bercak berwarna muda sampai putih.
Pupil konstriksi, refleksi, refleks direk lemah
Tekanan dalam bola mata meninggi, lapang pandang
menyempit, sering disebut glaukoma.
Retina, terjadi degenerasi, awalnya merah jingga
cemerlang, menjadi suram dan jalur-jalur berpigmen
terkesan seperti kulit harimau.
Radang saraf mata.
11. Gangguan pendengaran, gggn pendengaran
merupakan keadaan yang menyertai proses menua, yaitu
hilangnya pendengaran terhadap nada murni berfrekwensi
tinggi, yang merupakan suatu fenomena yang
berhubungan dengan lanjut usia.