hidup untuk sementara atau menetap di dalam atau di permukaan jasad lain dengan maksud untuk mengambil sebagian atau seluruh kebutuhan hidupnya dari jasad lain tersebut bidang ilmu yang sangat berhuhungan dengan fenomena-fenomena ketergantungan dari satu organisme terhadap yang lainnya Mikrobiologi
berarti ilmu pengetahuan tentang makhluk hidup
yang kecil atau jasad-jasad renik. Istilah lain yang digunakan selain makhluk hidup yang kecil atau renik ialah mikroorganisme, mikroba, asal kata : micros = kecil, ba = bio = hidup. Protista (jasad atau organisme yang serendah- rendahnya, hanya terdiri dari satu sel (kamus kedokteran. A. Ramali) manfaat menghasilkan antibiotika. Bahan antibiotik dibuat dengan bantuan fungi, aktinomiset, dan bakteri lain. Antibiotik ini merupakan obat yang paling manjur untuk memerangi infeksi oleh bakteri. Beberapa mikroba menghasilkan metabolit sekunder, yang sangat bermanfaat sebagai obat untuk mengendalikan berbagai penyakit infeksi. Sejak dulu dikenal jamur Penicillium yang pertama kali ditemukan oleh Alexander fleming (1928), dapat menghasilkan antibiotika penisilin Mikroorganisme tidak saja terdapat dan hidup di lingkungan, akan tetapi juga di tubuh manusia. Tubuh manusia tidaklah steril atau bebas dari mikroorganisme, begitu manusia dilahirkan ia langsung berhubungan dengan mikroorganisme. Mikroorganisme yang secara alamiah terdapat di tubuh manusia disebut flora normal atau mikrobiota Penularan penyakit Penyakit menular dapat didefinisikan sebagai sebuah penyakit yang dapat ditularkan(berpindah dari orang satu ke orang yang lain, baik secara langsung maupun perantara). Penyakit menular ini ditandai dengan adanya agent atau penyebab penyakit yang hidup dan dapat berpindah serta menyerang host atau inang (penderita). Penularan penyakit
Penularan penyakit melalui udara dimaksudkan
adalah cara penularan yang terjadi tanpa kontak dengan penderita maupun dengan benda yang terkontaminasi. Sebagian besar penularan melalui udara dapat pula menular melalui kontak langsung,namun tidak jarang penyakit yang sebagian besar penularannya adalah karena mengisap udara yang mengandung unsur penyebab / mikro-organisme penyebab JALAN MASUK MIKROORGANISME KE TUBUH INANG
Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh
inang melalui berbagai macam jalan, misalnya melalui membran mukosa, kulit, ataupun rute parental. Banyak bakteri dan virus memiliki akses memasuki tubuh inang melalui membran mukosa saluran pernafasan, gastrointestinal, saluran genitourinari, konjungtiva, serta membran penting yang menutupi bola mata dan kelopak mata. Droplet Penularan penyakit melalui udara dapat terjadi dalam bentuk droplet atau nukleimaupun dalam bentuk dust. Droplet nuklei yang keluar melalui mulut atau hidung baik waktu batuk atau bersin maupun waktu bicara atau bernapas, mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Droplet nuklei merupakan partikel yang sangat kecil sebagai sisa droplet yang mengering. Pembentukannya dapat melalui berbagai cara, antara lain dengan melalui evaporasi droplet yang dibatukkan atau yang dibersinkan ke udara. Saluran pernafasan
Saluran pernafasan merupakan jalan termudah bagi
mikroorganisme infeksius. Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut dalam bentuk partikel debu. Penyakit yang muncul umumnya adalah pneumonia, campak, tuberkulosis, dan cacar air, influenza. Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Infeksi saluran pernapasan dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau organisme lain. Infeksi bakteri sekunder juga dapat terjadi pada penderita infeksi saluran pernapasan atas maupun bawah. Infeksi saluran pernapasan dapat menyebar melalui udara atau sentuhan. Anda dapat tertular infeksi ketika menghirup udara yang mengandung percikan air dari seorang penderita yang bersin atau batuk. Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan
Infeksi juga dapat menular bila Anda sebelumnya
menyentuh hidung atau mata lalu menyentuh permukaan suatu benda, yang mana kemudian orang lain menyentuh benda tersebut. Selain tempat tinggal, penularan infeksi saluran pernapasan banyak terjadi di fasilitas-fasilitas umum, seperti di sekolah dan tempat penitipan anak sehingga tingkat kebersihan di area ini perlu dijaga sebaik mungkin. Droplet
Droplet nuklei juga dapat terbentuk dari aerolisasi
materi-materi penyebab infeksi di dalam laboratorium. Karena ukurannya yang sangat kecil, bentuk ini dapat tetap berada di udara untuk waktuyang cukup lama dan dapat diisap pada waktu bernapas dan masuk ke alat pernapasan. Dust adalah bentuk partikel dengan berbagai ukuran sebagai hasil dan resuspensi partikel yang terletak di lantai, di tempat tidur serta yang tertiup angin bersama debu lantai/tanah. Ukuran besarnya droplet nuklei maupun dust yang sangat menentukan kemungkinan terjadinya penularan atau tidak. Flora Normal Pada Tubuh Manusia
Flora normal biasanya ditemukan di bagian-bagian
tubuh manusia yang kontak langsung dengan lingkungan misalnya kulit, hidung, mulut, usus, saluran urogenital, mata, dan telinga . Organ-organ dan jaringan biasanya steril flora normal hidung faring
Hidung dan Nasofaring (nasopharynx)
Flora utama hidung terdiri dari korinebakteria, stafilokokus dan streptokokus. Dalam hulu kerongkongan hidung, dapat juga dijumpai bakteri Branhamella catarrhalis (suatu kokus gram negatif) dan Haemophilus influenzae (suatu batang gram negatif). Pemusnahan flora normal faring dengan penisilin dosis tinggi dapat menyebabkan over growth: bakteria negatif Gram seperti Escherichia coli, Klebsiella, Proteus, Pseudomonas atau jamur. flora normal Orofaring (oropharinx)
Orofaring (bagian belakang mulut juga dihuni
sejumlah besar bakteri Staphylococcus aureus dan S. epidermidis dan juga difteroid. Tetapi kelompok bakteri terpenting yang merupakan penghuni asli orofaring ialah streptokokus hemolitik, yang juga dinamakanStreptokokus viridans. Biakan yang ditumbuhkan dari orofaring juga akan memperlihatkan adanya Branchamella catarrhalis, spesies Haemophilus, serta gular-galur pneumokokus avirulen (Streptococcus pneumonia). VIRULENSI MIKROORGANISME
Mikroorganisme patogen memiliki faktor virulensi
yang dapat meningkatkan patogenisitasnya dan memungkinkannya berkolonisasi atau menginvasi jaringan inang dan merusak fungsi normal tubuh. Virulensi menggambarkan kemampuan untuk menimbulkan penyakit. ISPA
Infeksi saluran pernapasan atas atau upper
respiratory tract infections (URI/URTI), yang meliputi rongga hidung, sinus (rongga berisi udara yang terdapat di sekitar pipi, hidung dan mata), faring (terletak di belakang hidung dan mulut), dan laring (pangkal tenggorokan). Infeksi ini dapat berakibat kepada penyakit pilek, radang sinus atau sinusitis, radang amandel atau tonsillitis, radang pita suara atau laringitis, dan influenza ISPB
Infeksi saluran pernapasan bawah atau lower
respiratory tract infections (LRI/LRTI), yang meliputi trakea (batang tenggorokan), bronkus, bronkiolus, dan paru-paru. Infeksi ini dapat berakibat kepada penyakit seperti radang pada tabung bronkus atau bronkitis, bronkiolitis, influenza, tuberkulosis dan pneumonia Kasus infeksi saluran pernapasan yang paling umum ditemui pada penderita dewasa maupun anak-anak adalah pilek. Infeksi saluran pernapasan dapat menyebar melalui kontak langsung maupun tidak langsung sehingga penting untuk mengetahui apa saja penyebab, gejala, dan penanganan infeksi penyakit ini. jenis-jenis infeksi saluran pernapasan Infeksi saluran pernapasan atas, sebagian besar kasus ini ditimbulkan akibat infeksi coronavirus dan rhinovirus. Virus lainnya yang dapat berperan pada infeksi saluran pernapasan atas adalah adenovirus, coxsackieviruses, myxovirus, dan paramyxovirus (parainfluenza, respiratory syncytial virus). Infeksi saluran pernapasan bawah dapat disebabkan oleh bakteri dan virus. jenis-jenis infeksi saluran pernapasan Virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan adalah jenis virus influenza A, human metapneumovirus (hMPV), varicella-zoster virus (VZV) atau cacar air, dan respiratory syncytial virus (RSV). Virus-virus ini merupakan penyebab kasus rawat inap paling banyak pada penderita anak-anak. jenis-jenis infeksi saluran pernapasan Selain virus, bakteri juga dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan. Beberapa bakteri itu di antaranya adalah H. influenza, streptococcus pneumonia, klebsiella pneumonia, staphylococcus aureus, berbagai bakteri anaerob, dan jenis enterobacteria seperti Escherichia coli. Infeksi bakteri streptococcus pneumonia adalah bakteri penyumbang sebagian besar kasus pneumonia pada penderita infeksi saluran pernapasan. Bakteri Mycobacterium tuberculosis juga dapat menginfeksi saluran napas bawah dan menyebabkan penyakit tuberkulosis. Organisme yang tidak memiliki klasifikasi juga dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan, yaitu mycoplasma pneumoniae, legionella pneumophila, chlamydophila pneumonia, dan coxiella burnetii. Anak-anak pada umumnya sangat rentan terhadap infeksi saluran pernapasan dan virus lebih cenderung untuk berdiam di tubuh mereka. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh anak-anak yang belum sempurna. Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Gejala infeksi saluran pernapasan yang paling umum adalah batuk. Meski begitu, gejala yang berbeda juga dapat menyertai masing-masing infeksi saluran pernapasan, seperti: Infeksi saluran pernapasan atas, pada umumnya memiliki gejala berupa hidung tersumbat, hidung beringus, bersin-bersin, batuk, nyeri otot, dan sakit tenggorokan. Gejala lain yang mungkin timbul adalah hilangnya daya penciuman dan perasa, tekanan pada telinga, rasa perih ringan pada mata, dan demam. Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Infeksi saluran pernapasan bawah, dapat memiliki gejala berupa batuk berdahak, meningkatnya ritme pernapasan, napas yang tersengal-sengal atau sesak napas, sesak pada dada, dan mengi. Gejala lain yang mungkin timbul adalah demam yang berulang, kesulitan makan, dan kurang tidur pada bayi dan anak- anak. Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah batuk yang berlangsung hingga berminggu-minggu, timbul rasa sakit pada dada, kehilangan berat badan, hingga batuk berdarah yang bisa menjadi penyebab paru-paru basah atau pneumonia. Segera temui dokter untuk memastikan diagnosis serta penanganan medis. Diagnosis Infeksi Saluran Pernapasan Selain memerhatikan gejala-gejala yang muncul, seperti demam, diagnosis infeksi saluran pernapasan dapat dilakukan dengan cara memeriksa dan mengamati kondisi fisik penderita. Dokter mungkin akan mengukur dan memantau level oksigen dalam darah, atau melakukan pulse oximetry. Metode ini berguna untuk mengetahui apakah seseorang memiliki gangguan pernapasan dengan melihat tingkat jenuh oksigen. Misalnya pada kondisi pneumonia, tingkat jenuh oksigen dapat mencapai 95 persen atau kurang. Dokter juga akan mengamati dan menghitung tingkat pernapasan menurut usia, pergerakan dada saat bernapas, atau tes tuberkulin pada kulit untuk mengetahui risiko penyakit tuberkulosis, radiografi dada, tes urine, hingga tes darah untuk memastikan diagnosis infeksi saluran pernapasan PENATALAKSANAAN Analgesik Antipiretik Antitusif Antibiotik ARV OAT Inhalans Bronkodilator Mukolitik Oksigen Vapour rubs Imunisasi Istirahat etc Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Memulai kebiasaan menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan sekitar merupakan langkah awal pencegahan infeksi saluran pernapasan yang efektif. Kebiasaan seperti mencuci tangan, mengenakan sarung tangan, dan menggunakan masker dapat membantu mengurangi penularan penyakit. Penderita dapat meminimalkan kontak dengan orang lain untuk mencegah penyebaran infeksi saluran pernapasan, terutama pada anak-anak. Gunakan handuk sendiri dan jangan dipinjamkan kepada orang lain. Pemberian vaksin dapat dilakukan pada penderita infeksi saluran pernapasan bawah yang juga memiliki penyakit paru-paru atau jantung di saat yang bersamaan. Hentikan kebiasaan merokok jika Anda seorang perokok karena dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan pada anak-anak Pada keadaan infeksi saluran napas, segera periksa jika: memiliki penyakit jantung, hati, paru-paru, atau ginjal sebelum terinfeksi penyakit saluran pernapasan. mengalami gejala pneumonia seperti batuk berlendir dengan darah penyakit paru-paru jangka panjang (kronis) seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik. menderita bronkiektasis dan fibrosis kistik memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau kehilangan berat badan, memiliki kondisi yang memengaruhi sistem saraf seperti multiple sclerosis batuk yang telah berlangsung selama lebih dari tiga minggu terdapat nyeri dada terdapat benjolan di leher Komplikasi Infeksi Saluran Pernapasan Infeksi saluran pernapasan yang tidak segera ditangani dapat menimbulkan komplikasi atau memicu timbulnya infeksi bakteri sekunder pada saluran pernapasan bawah. Pada penderita anak-anak, infeksi saluran pernapasan atas dapat berkembang menjadi radang paru-paru, bronkitis, dan peradangan pada laring dan trakea yang membuat anak sulit bernapas. Penyakit asma dapat bertambah parah dan penderita penyakit paru-paru kronis berisiko menjadi lebih sulit untuk ditangani. Komplikasi Infeksi Saluran Pernapasan
Infeksi saluran pernapasan bawah harus ditangani
hingga tuntas demi menghindari timbulnya komplikasi, seperti abses paru, kegagalan pernapasan, hipoksia, hingga kematian pada penderita. Segera konsul jika Anda memiliki sejarah penyakit gagal jantung atau sedang dalam pengobatan untuk penyakit lain di saat yang sama vaksin
Pemberian vaksin dapat dilakukan pada penderita
infeksi saluran pernapasan. Hentikan kebiasaan merokok jika Anda seorang perokok karena dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan pada anak-anak