Anda di halaman 1dari 43

KASUS

 Joe adalah siswa yang baik di sepanjang masa SMA-


nya. Ia anggota tim futbol, mempertahankan ranking
yang bagus dan mendapatkan pujian pada tiap
semesternya.
Ia ramah dan populer. Menjelang akhir semester
pertama di maktab (college)-nya, semuanya mulai
berubah. Joe tak lagi makan bersama dengan kawan-
kawannya, pada kenyataannya ia mulai berkurung diri
di dalam kamarnya. Ia mulai mengabaikan kesehatan
pribadinya dan berhenti menghadiri kuliah

22 Januari 2008 Skizofrenia 2


Joe mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi dan
harus membaca kalimat yang sama secara berulang-
ulang. Ia mulai percaya bahwa kata-kata dalam naskah
bukunya memiliki makna yang khusus baginya dan
dengan sesuatu cara memberitahukannya sebuah pesan
untuk menjalankan sebuah misi rahasia. Joe mulai
menyangka bahwa kawan sekamarnya bersekongkol
dengan telepon dan komputernya untuk mengawasi
kegiatannya

22 Januari 2008 Skizofrenia 3


 Joe menjadi takut jika kawan sekamarnya tahu akan
pesan dalam naskah bukunya dan kini mencoba untuk
menipunya. Joe mulai percaya teman sekamarnya
dapat membaca pikirannya, pada kenyataannya
siapapun yang ia lewati di aula atau di jalanan dapat
mengatakan apapun yang ia pikirkan. Saat Joe sedang
sendirian di kamarnya, ia dapat mendengar bisikan
mereka yang ia percayai sedang mengawasinya. Ia tak
dapat memastikan apa yang mereka katakan tapi ia
yakin bahwa mereka membicarakannya.

22 Januari 2008 Skizofrenia 4


PENDAHULUAN
 1 % populasi dunia menderita skizofrenia
 2 juta kasus baru / tahun
 Termasuk gangguan jiwa berat
 Onset penyakit antara 15 – 35 tahun
 Sering kambuh dan memerlukan perawatan
 Mengalami deteriorasi dalam berbagai fungsi
 Dihubungkan dengan berbagai gangguan biokimia
dan struktur otak

Skizofrenia 5
DEFINISI SKIZOFRENIA
 Kelompok gangguan psikotik yang ditandai dengan:
 Gangguan pikir (waham)
 Gangguan persepsi (halusinasi)
 Gangguan afek
 Gangguan perilaku dan komunikasi
 Berlangsung paling sedikit 1 bulan

Skizofrenia 6
22 Januari 2008 Skizofrenia 7
DIAGNOSIS
 Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas
(dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu
kurang tajam atau kurang jelas)
a) - “thought echo” = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang
atau bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi
pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namum
kualitasnya berbeda; atau
- “thought insertion or withdrawal” = isi pikiran yang asing
dari luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi
ikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
(withdrawal); dan
- “thought broadcasting” = isi pikirannya tersiar keluar
sehingga orang lain atau umum mengetahuinya;
b) - “delusion of control” = waham tentang dirinya
dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau
- “ delusion influence” = waham tentang dirinya
dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau
- “delusion of passivity” = waham tentang dirinya tidak
berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar;
(tentang “dirinya” = secara jelas merujuk ke pergerakan
tubuh/anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau
penginderaan khusus);
- “delusion perception” = pengalaman inderawi yang tak
wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya
bersifat mistikatau mukjizat;
) Halusinasi auditorik :
- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus
menerus terhadapa perilaku pasien, atau
- Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri
(diantara berbagai suara yang berbicara), atau
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu
bagian tubuh
 d) Waham-waham menenetap jenis lainnya, yang
menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan
sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan
agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan
kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu
mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan
mahkluk asing dari dunia lain).
 Atau paling sedikit dua dari gejala dibawah ini yang
harus selalu ada secara jelas :
e) Halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja,
apabila diseratai baik oleh waham yang mengambang
maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan
afektif yang jelas, ataupun diseratai oleh ide-ide
berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau
apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu
atau berbulan-bulan terus menerus;
f) Arus pikiran yang terputus (break) atau yang
mengalami sisipan (interpolation), yang berakibat
inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau
neologisme;
g) Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah
(excitement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau
fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor
 h) Gejala-gejala “negatif”, seperti sikap sangat apatis,
bicara yang jarang, dan respon emosianal yang
menumpul atau tidak wajar, biasanya yang
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial
dan menurunya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau
medikasi neuroleptika
 Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna
dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa
aspek perilaku pribadi (personal behaviour),
bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak
berujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri
sendiri (self-absorbed attitude), dan penarikan diri secara
sosial.
 Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku
untuk setiap fase nonpsikotik prodromal);
PROSES PERJALANAN PENYAKIT
1. Fase Prodomal
 Berlangsung antara 6 bulan sampai 1 tahun
 Gangguan dapat berupa Self care, gangguan dalam akademik,
gangguan dalam pekerjaan, gangguan fungsi sosial, gangguan
pikiran dan persepsi.
2. Fase Aktif
 Berlangsung kurang lebih 1 bulan.
 Gangguan dapat berupa gejala psikotik ; Halusinasi, delusi,
disorganisasi proses berfikir, gangguan bicara, gangguan
perilaku, disertai kelainan neurokimiawi.
3. Fase Residual
 Mengalami minimal 2 gejala
 Gangguan afek dan gangguan peran, serangan biasanya berulang
Simptom Skizofrenia

1. Simptom Positif
2. Simptom Negatif
3. Simptom Kognitif
4. Simptom Agresif
5. Simptom Anxietas/Depresi

17
SIMPTOM SKIZOFRENIA
SIMTOM POSITIF SIMTOM NEGATIF
• Waham • Afek tumpul
• Kekacauan proses pikir • Penarikan emosional
• Halusinasi • Kemiskinan rapport
• Gaduh gelisah • Penarikan diri dari
• Permusuhan hubungan sosial secara
pasif/apatis
• Kesulitan dalam pemikiran
abstrak
• Kurangnya spontanitas dan
arus percakapan
• Pemikiran streotipik

Skizofrenia 18
Simptom Kognitif

 Gangguan kognitif spesifik


 Gangguan atensi
 Gangguan pengolahan informasi
 Gangguan kognitif yang sering pada Skizofrenia
 Gangguan kemampuan berbicara spontan (verbal fluency)
 Gangguan urutan peristiwa (serial learning)
 Gangguan kewaspadaan (vigilance)
 Gangguan atensi, konsentrasi dan prioritas dan perilaku
dalam hubungan sosial (eksekutif)
 Dapat tumpang tindih dengan simptom negatif

19
Simptom Agresif

 Penyerangan fisik dan verbal


 Mencelakakan diri sendiri atau orang lain
 Merusak
 Seksual
 Dapat tumpang tindih dengan simptom
positif

20
Simptom Ansietas/Depresi

Seringkali bersamaan dengan simptom lain


 Mood terdepresi
 Cemas
 Rasa bersalah
 Tegang
 Iritabilitas atau kecemasan

21
DEFINISI BEBERAPA SIMTOM PADA SKIZOFRENIA
SIMTOM DEFINISI
Waham Kepercayaan yang salah, tidak sesuai
fakta, dipertahankan, meskipun sudah
dikoreksi atau diperlihatkan bukti-bukti
Halusinasi Persepsi sensorik terhadap objek atau
peristiwa yang tidak ada sumbernya
Afek datar Penurunan intensitas dan kisaran
ekspresi emosi yang menonjol

Skizofrenia 22
SAMBUNGAN
SIMTOM DEFINISI

Alogia Berkurangnya atau tidak adanya isi atau


jumlah percakapan

Avolisi Menurunnya atau tidak adanya minat


dalam memulai aktivitas

Anhedonia Menurunnya kemampuan untuk


merasakan rasa senang

Skizofrenia Skizofrenia 23
23
SUBTIPE SKIZOFRENIA

SUBTIPE KRITERIA MENURUT PPDGJ III


SKIZOFRENIA
Paranoid • Preokupasi dengan  1 waham atau sering
halusinasi auditorik (menonjol)
• Pembicaraan dan perilaku disorganisasi atau
perilaku katatonik, afek datar atau tak serasi
tidak menonjol
Disorganisasi Pembicaraan dan perilaku disorganisi, afek
(hebefrenik) datar atau tak serasi menonjol

Skizofrenia 24
SAMBUNGAN
SUBTIPE KRITERIA MENURUT PPDGJ III
SKIZOFRENIA
Katatonik • Immobilitas motorik  katalepsi atau stupor
• Aktivitas motorik berlebihan dan terlihat tidak
bertujuan serta tidak dipengaruhi oleh
stimulus eksterna
• Negatisfisme atau menolak bicara (mutisme)
• Gerakan aneh, gerakan streotipik, manerisme,
dan menyeringai
• Ekolali (seperti burung beo, pengulangan kata
atau kalimat yang baru saja diucapkan oleh
orang lain)
• Ekopraksia yaitu mencontoh gerakan orang
lain

22 Januari 2008 Skizofrenia 25


SAMBUNGAN
SUBTIPE KRITERIA MENURUT PPDGJ III
SKIZOFRENIA
Tak • Gejala-gejalanya terdapat pada kriteria tetapi
terdiferensiasi tidak memenuhi satu pun subtipe lainnya

Residual • Mengalami paling sedikit satu episode


simtom positif yang memenuhi kriteria
skizofrenia tetapi saat ini tidak ada simtom
positif yang menonjol
• Terdapat dua atau lebih simtom negatif yang
terdapat pada kriteria

Skizofrenia 26
22 Januari 2008 Skizofrenia 27
PERBEDAAN JENDER DAN USIA ONSET PASIEN DENGAN
SKIZOFRENIA
FAKTOR LAKI-LAKI PEREMPUAN
PENYAKIT
Usia Onset 18 – 25 25-35 dan > 40

Tampilan Gejala Lebih sering simtom (-) Jarang simtom


negatif
Perjalanan Sering kambuh Fungsi sosial lebih
Penyakit Lebih berat baik dan pada fase
Keluaran buruk akut  perilaku
agresif 
Perilaku antisosial >>
sering Perilaku antisos.
Perilaku merusak
diri sendiri >>

Skizofrenia 28
SAMBUNGAN

FAKTOR LAKI-LAKI PEREMPUAN


PENYAKIT
Prognosis Durasi hospitalisasi lebih Durasi hospitalisasi >
pendek dan jarang,
lama
> sering rawat jalan
Respons Dosis obat lebih tinggi Fase akut dan
Pengobatan pada semua fase rumatan  dosis 

Risiko efek samping Risiko efek samping:


lebih tinggi: misalnya akatisia, TD,
distonia akut, TD, SNM, amenorea, BB 
ggn ereksi, eyakulasi,
dan libido

Skizofrenia 29
ETIOLOGI
 Model Diatesis Stress
→ ada kerentanan ₊ stres
 Faktor Biologis
→ Integrasi teori biologis : struktur limbik, lobus frontalis,
ganglia basalis, talamus dan batang otak.
→ hipotesis dopamin : aktivitas dopaminergik↑
→ neurotransmiter lain : serotonin, norepinefrin, GABA
 Faktor genetik
 Faktor psikososial
Skizofrenia 31
HUBUNGAN ABNORMALITAS ALIRAN DARAH OTAK
DENGAN SIMTOM SKIZOFRENIA
Lobus Frontalis Simtom negatif, defisit kognitif,
retardasi psikomotor
Lobus Temporalis Halusinasi dan waham

Lobus Parietalis Disorganisasi

Talamus Defisit kognitif


Ganglia Basalis Perilaku motorik abnormal
(katatonik), gangguan kognisi
(melalui korteks asosiasi), simtom
positif ( melalui lobus temporalis)

Skizofrenia 32
NEUROTRANSMITER TERKAIT SKIZOFRENIA
Interaksi neurotransmiter

Dopamin, serotonin, glutamat,


GABA, norepinefrin, dan asetilkolin

Perlu antipsikotika  APG-I dan APG-II

Skizofrenia 33
PROGNOSIS
 Ciri-ciri Prognosis Baik :
 1. Late onset
 2. Onset akut
 3. Faktor pencetus jelas
 4. Riwayat pramorbid baik
 5. Sistem support baik
 6. Simptom positif

22 Januari 2008 Skizofrenia 34


 Ciri-ciri Prognosis Buruk
 1. Onset usia muda
 2. Onset perlahan-lahan dan tidak jelas
 3. Tidak ada faktor pencetus
 4. Riwayat pramorbid jelek
 5. Riwayat keluarga skizofrenia
 6. Sistem support buruk
 7. Simptom negatif
 8. Relaps
22 Januari 2008 Skizofrenia 35
PENATALAKSANAAN
 Terapi Psikososial
 Terapi Psikofarmaka

22 Januari 2008 Skizofrenia 36


TERAPI PSIKOSOSIAL
 Psikoterapi individual
 Terapi Kelompok
 Rehabilitasi psikiatri
 Latihan ketrampilan sosial

22 Januari 2008 Skizofrenia 37


TERAPI PSIKOFARMAKA
 Obat Anti-psikosis Tipikal
1.Phenotiazine:
 Rantai Aliphatic:
 Chlorpromazine (Largactil)
 Levomepromazine (Nozinan)
 Rantai Piperazine:
 Perphenazine (Trilafon)
 Trifluoperazine (Stelazine)
 Fluphenazine (Antensol)
 Rantai Piperidine
 Thioridazine (Melleril)

2. Butyrophenone: Haloperidol (Haldol, Serenace, dll)


3. Diphenyl-butyl-piperidine: Pimozide (Orap)
 Obat Anti-psikosis Atipikal
1. Benzamide: Sulpiride (Dogmatil)
2. Dibenzodiazepine:
 Clozapine (Clozaril)
 Olanzapine (Zyprexa)
 Quetiapine (Seroquel)
3. Benzisoxazole: Risperidon (Risperdal)
No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Dosis Anjuran

1 Chlorpromazine Largactil (Aventis Pharma) Tab. 25 mg 150-600 mg/h


100 mg
Promactil (Combiphar) Tab. 100 mg
Meprosetil (Meprofarm) Tab. 100 mg
Cepezet (Mersifarma) Tab. 100 mg

2 Haloperidol Serenace (Pfizer-Pharmacia) Tab. 0,5 mg 5-15 mg/h


1,5 & 5 mg
Liq. 2 mg/ml
Amp. 5 mg/ml
Haldol (Jansen) Tab. 2 mg
5 mg
Govotil(Guardian Pharmatama) Tab. 2 mg
5 mg
Lodomer (Mersifarma) Tab. 2 mg
5 mg
Haldol Decanoas (Jansen) Amp. 50 mg/ml 50mg/2-4 minggu

3 Perphenazine Trilafon (Schering) Tab. 2 mg 12-24 mg/h


4 & 8 mg

4 Fluphenazine Anatensol (B-M-Squibb) Tab. 2,5 mg 10-15 mg/h


5 mg
Fluphenazine- Modecate (B-M-Squibb) Vial. 25 mg/ml 25mg/2-4 minggu
decanoate
5 Levomepromazine Nozinan (Aventis Pharma) Tab. 25 mg 25-50 mg/h

6 Trifluoperazine Stelazine(Glaxo-Smith- Tab. 1 mg 10-15 mg/h


Kline) 5 mg

7 Thioridazine Melleril (Norvatis) Tab. 50 mg 150-600 mg/h


100 mg

8 Sulpiride Dogmatil Forte (Delagrange) Amp.50mg/ml 300-600 mg/h


Tab. 200 mg

9 Pimozide Orap Forte (Jansen) Tab. 4 mg 2-4 mg/h


10 Risperidone Risperdal (Jansen) Tab. 1,2,3 mg Tab. 2-6 mg/h
Neripros (Pharos) Tab. 1,2,3 mg
Noprenia (Novell) Tab. 1,2,3 mg
Persidal (Mersifarma) Tab. 1,2,3 mg
Rizodal(Guardian Pharmatama) Tab. 1,2,3 mg
Zofreda (Kalbe Farma) Tab. 1,2,3 mg

11 Clozapine Clozaril (Novartis) Tab. 25 mg 25-100 mg/h


100 mg

12 Quetiapine Seroquel (Astra Zeneca) Tab. 25 mg 50-400 mg/h


100 mg
200 mg

13 Olanzapine Zyprexa (Eli Lily) Tab. 5 mg 10-20 mg/h


10 mg
Skizofrenia 44

Anda mungkin juga menyukai